Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of the study was to find out the characteristics and morphology of adsorbent material
from candlenut shell to absorbing Cr(VI) metal ion, the effect of stirring time, initial concentration
and solution pH adsorbat on efficiency and capacity of absorption, reaction kinetics, and isotherm
adsorption. The fixed variables are adsorbent mass, adsorbate solution volume and stirrer speed.
While the variable that changes consists of the concentration of adsorbate solution, stirring time, and
pH. Making activated carbon using NaOH activator with a ratio = 3: 1 and pyrolysis process at a
temperature of 700oC for 1 hour. From the results of the adsorption equilibrium research achieved in
150 minutes, 25% absorption efficiency (100 mg/L), adsorption capacity of 3.6 mg/g (200 mg/L). The
optimum absorption efficiency occurs in an acidic atmosphere with pH 2-4. Adsorption kinetics
followed a second order kinetics model with R 2 = 0.999, kenetic constant value (K2) of 8.329 min-1 and
adsorption capacity value at equilibrium (qe) of 3.5714 mg/g. Adsorption isotherms follow Langmuir
and Freundlich Isotherms because they have a large R 2 value. SEM analysis shows that there are
many pores on the surface of the activated carbon after the chemical activation process with sodium
hydroxide.
Keywords: candlenut shell, activated carbon, hexavalent chromium, adsorption
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan morfologi bahan adsorben dari
tempurung kemiri untuk menyerap ion logam Cr(VI), pengaruh waktu pengadukan, konsentrasi awal
larutan adsorbat dan pH adsorbat terhadap efisiensi dan kapasitas penyerapan, kinetika reaksi dan
adsorpsi isoterm. Variabel tetap yang digunakan adalah massa adsorben, volume larutan adsorbat dan
kecepatan pengaduk. Sedangkan variabel berubah terdiri dari konsentrasi larutan adsorbat,waktu
pengadukan, dan pH. Pembuatan karbon aktif menggunakan aktivator NaOH dengan rasio =3 : 1 dan
proses pirolisis pada temperatur 700 oC selama 1 jam. Dari hasil penelitian kesetimbangan adsorpsi
dicapai pada waktu 150 menit, efisensi penyerapan 25% (100 mg/L), kapasitas adsorpsi sebesar 3.6
mg/g (200 mg/L). Efisiensi penyerapan optimum terjadi dalam suasana asam dengan pH 2–4. Kinetika
adsorpsi mengikuti model kinetika orde dua dengan R 2= 0.999, nilai konstanta kenetika (K2) sebesar
8.329 min-1 dan nilai kapasitas adsorpsi saat kesetimbangan (qe) sebesar 3.5714 mg/g. Isoterm
adsorpsi mengikuti Isoterm Langmuir dan Isoterm Freundlich karena mempunyai nilai R 2 yang besar.
SEM image menunjukkan terdapat banyak pori pada permukaan karbon aktif setelah proses aktivasi
kimia dengan natrium hidroksida.
Kata kunci : tempurung kemiri, karbon aktif, krom heksavalen, adsorpsi
PENDAHULUAN Cr(III). Krom bersifat karsinogenik,
mutagenik dan teratogenik (Muthukumaran
Logam krom selain digunakan dan Beulah 2011). Logam Cr(VI) masuk
sebagai katalis juga digunakan dalam kelingkungan melalui industri semen,
berbagai proses kimia dan oksidasi industri pelapisan dan finishing logam,
hidrokarbon. Dalam biosfer, krom terdapat industri penyamakan kulit dan industri
dalam dua oksidasi stabil, yaitu trivalen pupuk. Industri penyamakan kulit
dan heksavalen. Krom heksavalen Cr(VI) menghasilkan kuantitas besar polusi air
relatif lebih beracun dari krom trivalen
limbah yang mengandung krom diatas dampak buruk bagi lingkungan (Doke dan
ambang batas yang diperbolehkan (Doke Khan 2012).
dan Khan 2012). Secara umum, aktivasi kimia dari
Upaya mengurangi logam beracun biomassa dengan mengunakan KOH dan
dari air limbah telah dilakukan dengan NaOH menghasilkan karbon dengan luas
beberapa metode proses seperti pertukaran permukaan spesifik yang tinggi
2
ion, sedimentasi, proses elektrokimia, (>1000m /g). Biaya
sedimentasi, proses biologis, pengunaan aktivasi kimia dapat dikurangi apabila
koagulasi/flokulasi, proses filtrasi dan menggunakan NaOH dari pada
membran, proses presipitasi kimia, proses mengunakan KOH (Chowdhury et al.
adsorpsidan pengunaan pelarut ekstraksi 2013). Aktivasi kimia menggunakan KOH
(Al-Othman et al. 2011). Proses ini memiliki luas permukaan sekitar 2551
memiliki kekurangan seperti investasi yang m2/g dengan waktu 60 menit, sedangkan
tinggi, biaya operasional yang besar dan luas permukaan karbon menjadi 2952 m2/g
muncul masalah lingkungan dalam setelah mengunakan aktivasi kimia NaOH
pembuangan logam sisa lumpur. selama 90 menit (Chowdhury et al. 2013).
Sebaliknya, teknik adsorpsi telah menjadi Pengurangan limbah ion logam
salah satu metode yang paling disukai Cr(VI) telah dilakukan oleh banyak
untuk penghilangan ion logam berat karena peneliti diantaranya penyerapan ion logam
adsorben mempunyai luas permukaan yang Cr(VI) dengan mengunakan karbon aktif
dapat diperbesar, struktur mikropori, dari sabut kelapa dan aktivasi kimia
kemampuan penyerapan yang tinggi menggunakan KOH (Chaudhuri dan
efisiensi tinggi dan biaya rendah Azizan 2012). Pengurangan ion logam
(Dobrowolski dan Otto 2010). Limbah Cr(VI) dengan mengunakan karbon aktif
padat pertanian dapat digunakan sebagai dari kulit kacang dan aktivasi kimia
adsorben untuk adsorpsi logam berat dari mengunakan KOH (Al-Othman et al.
air limbah dengan mempertimbangkan 2011). Sedangkan penggunaan karbon aktif
kebutuhan biaya rendah dan efisiensi tinggi dari tempurung kemiri diikuti dengan
(Al-Othman et al. 2011). pengaktifan kimia menggunakan NaOH
Bahan dasar pembuat karbon aktif belum ada yang melakukan. Oleh karena
yang digunakan harus mengandung unsur itu tujuan penelitian ini, proses pembuatan
karbon yang besar agar karbon yang karbon aktif dari tempurung kemiri diikuti
terbentuk juga besar (Owlad et al. 2009). dengan pengaktifan secara fisika dan
Pembuatan karbon aktif dari tempurung kimiawi dengan NaOH, untuk menyerap
kemiri telah dilakukan oleh beberapa ion logam Cr(VI).
peneliti diantaranya dengan menggunakan
aktivasi kimia ZnCl2 untuk menguji METODOLOGI
adsorpsi toluene (Bukasa et al. 2008).
Alat dan Bahan
Namun demikian, penggunaan ZnCL2
sebagai aktivasi kimia juga membawa Alat-alat yang digunakan adalah :
furnace,oven dryer, magnetic stirrer,
motor pengaduk, ball mill, ayakan, untuk indentifikasi gugus fungsi. yang
timbangan digital, pipet tetes, corong, terdapat pada adsorben tempurung kemiri.
kertas karing, kertas pH, gelas ukur, labu Pengujian morfologi permukaan karbon
ukur, erlenmeyer, gelas kimia dan botol aktif dengan menggunakan analisa SEM
sampel. Bahan-bahan yang digunakan (Scanning Electron Microscope).
tempurung kemiri, aquades, larutan Pengujian konsentrasi akhir adsorbat
K2Cr2O7, NaOH, dan HCl. mengunakan AAS (Atomic Absorption
Spectrometer).
Prosedur Penelitian
pada pori, hal ini menjadikan pori pada dengan cepat sampai waktu 60 menit
permukaan karbon aktif semakin hingga mencapai titik kesetimbangan, pH
membesar. 7. Penyerapan ion logam Cr(VI) sangat
Gambar 2 juga menunjukkan ditentukan dengan kepekatan dari larutan
perbedaan karbon aktif yang mendapat adsorbat, dimana pada konsentrasi awal
perlakuan (a) aktivasi kimia – fisika yang 200 mg/L mempunyai kapasitas adsorpsi
mempunyai pori yang lebih besar jika yang lebih besar (3.6 mg/g) dari
dibandingkan dengan yang (b) diaktivasi konsentrasi awal 100 mg/L (2.5 mg/g).
fisika saja. Peningkatan adsorpsi pada waktu awal
terjadi dengan cepat dan kemudian secara
Uji pendahuluan bertahap menurun dan menjadi hampir
Uji pendahuluan bertujuan untuk konstan sebelum mencapai
mengetahui kemampuan adsorben untuk kesetimbangan, hal ini karena pada
dapat menyerap ion logam Cr(VI) untuk adsorpsi kimia terjadi penyerapan
mencapai waktu kesetimbangan. monolayer pada permukaan adsorben (Al-
Penentuan waktu kesetimbangan dapat Othman et al. 2011).
dilihat pada gambar 3 dengan mengunakan
larutan adsorbat 200 mg/L dan pH 7. Pengaruh pH terhadap efisiensi
Proses penyerapan ion logam penyerapan ion logam Cr(VI).
mencapai kesetimbangan pada waktu 150
Gambar 5 terlihat efisiensi
menit. Penyerapan Cr(VI) dengan
penyerapan ion logam Cr(VI) oleh karbon
mengunakan sabut kelapa juga mencapai
aktif adalah lebih tinggi pada pH 2 – 4
kesetimbangan pada 150 menit (Chaudhuri
dibandingkan dengan pH netral hingga
dan Azizan 2012). Pada Gambar 3
basa. Efisiensi penyerapan ion logam
pengaruh waktu kontak terhadap efisiensi
Cr(VI) yang lebih tinggi pada pH rendah
penyerapan ion logam Cr(VI)
akibat gaya tarik elektrostatik tinggi.
menunjukkan efisiensi penyerapan
Jumlah ion H+ meningkat dengan
meningkat seiring dengan pertambahan
menurunkan pH larutan, yang menetralisir
waktu untuk adsorbat 200 mg/L, pH 7, dan
muatan negatif dipermukaan adsorben dan
mencapai kesetimbangan pada waktu 150
dengan demikian meningkatkan laju difusi
menit dengan effisiensi penyerapan 18 %.
ion kromat ke dalam sebagian besar
Sedangkan untuk konsentrasi adsorbat 100
adsorben, karena pada pH asam hingga 4
mg/L dan 300 mg/L kesetimbangan
adanya HCrO4-. Ion logam Cr(VI) yang
terjadi juga pada waktu 150 menit dengan
teradsorpsi pada permukaan karbon aktif
efisiensi penyerapan masing-masing 25%
sebagian besar dalam bentuk ion HCrO4 -.
dan 6,3 %.
Penurunan adsorpsi dengan peningkatan
pH karena peningkatan jumlah ion OH-
Pengaruh waktu kontak terhadap
dalam jumlah besar yang menghambat
kapasitas penyerapan ion logam Cr(VI). difusi ion kromat (Al-Othman, dkk.,
Gambar 4 menunjukkan bahwa 2011).
Jumlah Cr(VI) teradsorpsi meningkat
Gambar 1. Analisa FTIR dari adsorben karbon aktif dari tempurung kemiri
30
Efisiensi penyerapan (%)
20
10 300 mg/L
100 mg/L
200 mg/L
0
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (menit)
Gambar 3. Hubungan antara waktu kontak terhadap efisiensi penyerapan ion logam Cr(VI)
4
Kapasitas adsorpsi (mg/g)
3,5
3
2,5
100 mg/L
2
1,5 200 mg/L
1 300 mg/L
0,5
0
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (menit)
Gambar 4. Hubungan antara waktu kontak terhadap kapasitas penyerapan ion logam Cr(VI)
50
Efisiensi penyerapan (%)
40
30 200 mg/L
20
10
0
0 2 4 6 8 10
pH
0
0 50 100 150 200 250 300
-0,5
Log (qe - qt)
-1 200 mg/L
-1,5
y = -0.007x - 0.237
-2 R² = 0.967
-2,5
Waktu (menit)
80
y = 0.280x + 0.653
60
R² = 0.999
t/qt
40
200 mg/L
20
0
0 50 100 150 200 250 300
t (menit)
70
60
50
Ce/qe (g/L)
40
y = 1.972x - 278.4
30 R² = 0.996 200 mg/L
20
10
0
164 166 168 170 172
Ce (mg/L)
0,6
0,5
200 mg/L
0,3
0,2
0,1
0
2,215 2,22 2,225 2,23 2,235
log Ce