You are on page 1of 8

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.

php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

Evaluasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket A Bagi Anak Putus


Sekolah di Kabupaten Gorontalo

1
Lia Nurhayati, 2Srihandayani Suprapto
1
Program Studi Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2
Program Studi Admnistrasi Publik, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Mhammadiyah Gorontalo,Indonesia 96181
E-mail: lianurahayati@umgo.ac.id ; 2 srihandayani_suprapto@umgo.ac.id
1

Received: 25 Oktober 2020; Revised: 29 November 2020; Accepted: 28 Desember 2020

Abstract
This study aims to evaluate the Paket A equivalency education program for school dropouts in
Gorontalo District. This program evaluation research uses descriptive method with the CIPP model
(Context, Input, Process, and Product). The data analysis in this study was carried out in a qualitative
descriptive manner, then the qualitative data were analyzed using thematic analysis, namely
comparing the data at each stage of the CIPP then concluding. In this thematic analysis, an analysis
flow is adopted which consists of data collection, data presentation, data reduction and conclusion
verification. The results showed that the implementation of the Paket A equivalency education
program in Gorontalo District has been optimal. This is based on the objective standard criteria that
have been set in this evaluation study. The length of learning for the Paket A Equivalent Education
program for each class or class is adjusted to the curriculum structure above. The learning process
includes academic learning, namely the efforts made by the tutor to provide insight and knowledge to
learning citizens facilitated by the tutor.

Keywords: Program; Evaluation; Education

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program pendidikan kesetaraan paket A bagi anak putus sekolah
di Kabupaten Gorontalo. Penelitian evaluasi program ini menggunakan metode deskriptif dengan
model CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan
secara deskriptif kualitatif, kemudian data kualitatif dianalisis menggunakan analisis tematik yaitu
membandingkan data pada setiap tahapan CIPP kemudian disimpulkan. Dalam analisis tematik ini,
ditempuh alur analisis yang terdiri atas pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan
kesimpulan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah optimalnya pelaksanaan program
pendidikan kesetaraan paket A di Kabupaten Gorontalo, Hal ini berdasarkan pada kriteria standar
objektif yang telah ditetapkan dalam penelitian evaluasi ini. Lama pembelajaran program Pendidikan
Kesetaraan Paket A untuk setiap angkatan atau kelas disesuaikan dengan struktur kurikulum diatas.
Proses pembelajaran meliputi pembelajaran akademik, yaitu upaya yang dilakukan tutor untuk
memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan kepada warga belajar yang difasilitasi oleh tutor.

Kata Kunci: Program; Evaluasi; Pendidikan

Link DOI : http://dx.doi.org/10.31314/pjia.9.2.168-175.2020

168 Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-2084 (Online)
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

PENDAHULUAN nasional penilaian. Setiap peserta didik


Permasalahan putus sekolah pada yang lulus ujian program paket A, paket B,
jenjang Sekolah Dasar merupakan hal yang paket C mempunyai hak eligibilitas yang
perlu mendapat perhatian dan perlu sama dan setara dengan pemegang ijazah
dicarikan pemecahannya. Karena kasus SD/MI, SMP/MI, dan SMA/MA untuk
putus sekolah tidak saja merugikan siswa mendaftar pada satuan pendidikan yang
yang bersangkutan, tetapi juga membawa lebih tinggi.
implikasi yang kurang baik pada Program ini ditujukan bagi peserta
perekonomian Negara, seperti didik yang berasal dari masyarakat yang
meningkatnya jumlah pengangguran, kurang beruntung, tidak sekolah, putus
bertambahnya tenaga kerja yang minim sekolah dan putus lanjutan, serta usia
ketrampilan dan keahlian, bahkan lebih produktif yang ingin meningkatkan
dari itu kasus putus sekolah dipandang pengetahuan dan kecakapan hidup, dan
berpengaruh pada pembangunan warga masyarakat lain yang memerlukan
khususnya pembangunan sumberdaya layanan khusus dalam memenuhi
manusia yang berkualitas (Riniwati, 2016; kebutuhan belajarnya sebagai dampak dari
Oktriawan, 2017). perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu
Mengacu pada UUD 1945 Pasal 31 pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
ayat 1 dan 2 pada naskah asli, maupun itu diperlukan evaluasi dari kebjiakan atau
pasal 31 ayat 1 sampai 4 hasil Amandemen program ini.
UUD 1945 tahun 2003, maka idealnya Evaluasi adalah kegiatan untuk
tidak ada siswa yang mengalami putus mengumpulkan informasi tentang
sekolah, terutama pada jenjang pendidikan bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
Sekolah Dasar. Tetapi nampaknya di informasi tersebut digunakan untuk
Kabupaten Gorontalo belum sepenuhnya menentukan alternatif yang tepat dalam
terlaksana dengan baik, hal ini terlihat mengambil keputusan (Kaplan & Maxwell,
masih ada beberapa kasus anak putus 2005; Watkins et al., 2012).
sekolah di jenjang pendidikan Sekolah Evaluasi sendiri bertujuan untuk
Dasar. Hal ini tentunya mendapat perhatian mengumpulkan, menganalisis, dan
khusus dari Pemerintah daerah setempat menyajikan informasi yang bermanfaat
guna memenuhi kebutuhan pendidikan mengenai objek evaluasi, menilainya
dasar yang berimplikasi pada dengan membandingkannya dengan
pengembangan sumberdaya manusia yang indikator dan hasilnya dipergunakan untuk
berkualitas. mengambil keputusan mengenai objek
Pendidikan kesetaraan merupakan evaluasi (Akbar & Mohi,2018).
salah satu solusi dari masalah pemenuhan Fungsi utama evaluasi dalam hal ini
pendidikan dasar, terutama pendidikan di adalah menyediakan informasi-informasi
Kabupaten Gorontalo. Pemerintah daerah yang berguna bagi pihak decision maker
sudah melaksanakan program pendidikan untuk menentukan kebijakan yang akan
kesetaraan melalui jalur pendidikan non diambil berdasarkan evaluasi yang telah
formal dan hasil pendidikan nonformal dilakukan. dua dasar kegiatan dalam
dapat dihargai setara dengan hasil program evaluasi, yaitu description dan judgement
pendidikan formal setelah melalui proses dan membedakan adanya tiga tahap dalam
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang program pendidikan yaitu context, process
ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah dan outcomes (Schatt et al., 2016; Amir,
daerah dengan mengacu pada standar 2020). Apabila menilai suatu program
Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-2084
(Online) 169
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

pendidikan, maka harus melakukan Oleh karena itu tekhnik pengumpulan data
perbandingan yang relatif antara satu yang digunakan adalah observasi,
program dengan yang lainnya (Lyons et wawancara dan dokumentasi. Analisis data
al., 2006; Norbutaevich, 2020). Dalam dalam penelitian ini dilaksanakan secara
model ini antencedent, transaction dan deskriptif kualitatif, kemudian data
Outcomes data dibandingkan tidak hanya kualitatif dianalisis menggunakan analisis
untuk menentukan apakah ada perbedaan tematik yaitu membandingkan data pada
antara tujuan dengan keadaan yang setiap tahapan CIPP kemudian
sebenarnya, tetapi juga dibandingkan disimpulkan. Dalam analisis tematik ini,
dengan standar yang absolut untuk menilai ditempuh alur analisis yang terdiri atas
manfaat program (Congdon & MeQueen, pengumpulan data, penyajian data, reduksi
2000; DuBois et al., 2011). Penulis merasa data dan kesimpulan verifikasi.
perlu melakukan penelitian tentang
pelaksanaan program dan mengukur HASIL DAN PEMBAHASAN
keberhasilan dari program tersebut dengan Hasil Evaluasi Konteks
menggunakan penelitan evaluasi dimana Pelaksanaan program pendidikan
penelitan ini bermaksud mengevaluasi kesetaraan paket A telah sesuai dengan
program pendidikan kesetaraan paket A kebijakan/ berdasarkan acuan, Dimana
yang dilaksanakan di Kabupaten kebijakan yang dimaksud antara lain:
Gorontalo. Metode evaluasi yang Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006
digunakan adalah CIPP (Context, Input, tentang Gerakan Nasional Percepatan
Process, Product). Dimana yang termasuk Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
komponen context adalah kebijakan dari Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan
program kejar paket A komponen input Buta Aksara, Peraturan Menteri
adalah sumberdaya, komponen proses Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008
adalah pelaksanaan dari program, tentang Standar Proses Pendidikan
komponen produk adalah output atau hasil Kesetaraan Program Paket A,B,C;
belajar. Penelitian ini bertujuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
mengevaluasi program pendidikan Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Standar
kesetaraan paket A bagi anak putus Pengelolaan Pendidikan Program Paket A,
sekolah di Kabupaten Gorontalo. Paket B, Paket C; Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Program Pendidikan
METODE PENELITIAN Kesetaraan Paket A.
Penelitian evaluasi program ini Hasil Evaluasi Input
menggunakan metode deskriptif dengan Berdasarkan hasil wawancara, dapat
model CIPP (Context, Input, Process, dan ditarik kesimpulan tutor sudah memenuhi
Product) adalah model analisis data yang kriteria/ standar yang telah ditetapkan
diperkenalkan oleh Stufflebeam (1971). dalam juknis yaitu (1) memiliki kualifikasi/
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini kompetensi akademik sesuai bidang studi
adalah data yang terkait dengan atau mata pelajaran yang dibelajarkan.
pelaksanaan program pendidikan Kualifikasi tutor minimal S1 dari berbagai
kesetaraan paket A dengan menggunakan disiplin ilmu, tetapi diutamakan yang
model evaluasi CIPP terhadap komponen- memiliki basic ilmu keguruan. (2) Sehat
komponen context, input, process dan jasmani dan rohani, hal ini dibuktikan
product sesuai dengan indikator yang ada. sebelum merekrut calon tutor, pengelola
170 Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-
2084 (Online)
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

PKBM melalui Diknas Kabupaten memiliki perpustakaan sendiri; (3)


mensyaratkan untuk melakukan tersedianya media pembelajaran, seperti
pemeriksaan dokter dengan dibuktikan alat peraga.
surat sehat dari dokter; (3) memiliki Kurikulum
pengalaman dan kompetensi pembelajaran Untuk membekali pengetahuan,
orang dewasa, tutor memiliki kemampuan ketrampilan, dan sikap warga belajar
dan pengalaman dalam mengajar, sebagian sebagai peserta program pendidikan
besar tutor dalam pembelajaran adalah kesetaraan paket A penyelenggara program
guru-guru yang mengajar di sekolah- menyusun silabus pembelajaran/ pelatihan
sekolah dasar negeri/ swasta atau yang mengacu pada standar kompetensi
mahasiswa keguruan semester akhir lulusan dan kompetensi dasar setiap mata
sehingga diharapkan ilmu yang didapat pelajaran yang ditentukan dalam setiap
peserta didik mempunyai nilai yang sama tahapan pembelajaran. Berdasarkan
dengan pendidikan formal pada umumnya; peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(4) bersedia membelajarkan warga belajar Nomor 14 tahun 2007 tentang Standar Isi
sampai akhir program, sebelum mengajar, untuk Program Paket A, Program Paket B,
tutor membuat pakta integritas/ surat Program Paket C, maka struktur kurikulum
pernyataan kesanggupan mengajar sampai program pendidikan kesetaraan Paket A
berakhirnya program selama 3 tahun atau merupakan pola susunan mata pelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan; (5) dan beban belajar yang harus ditempuh
diprioritaskan bagi yang telah mengikuti oleh peserta didik dalam kegiatan
pelatihan tutor pendidikan kesetaraan. pembelajaran, meliputi mata pelajaran dan
Tutor bagi pendidikan kesetaraan memiliki beban satuan kredit kompetensi (SKK).
metode tersendiri dalam hal pembelajaran Beban belajar program pendidikan
sehingga Diknas mempunyai program kesetaraan Paket A dinyatakan dalam
pelatihan khusus bagi calon-calon tutor satuan kredit kompetensi (SKK) yang
yang kemudian nantinya calon-calon tutor menunjukkan bobot kompetensi yang
tersebut memiliki kualifikasi atau harus dicapai oleh peserta didik dalam
kompetensi dalam mengajar di program mengikuti program pembelajaran, baik
pendidikan kesetaraan. melalui tatap muka, pra ketrampilan dan
Sarana Prasarana atau kegiatan mandiri.
Berdasarkan hasil observasi dan SKK merupakan penghargaan
wawancara, dapat dilihat bahwa sarana terhadap pencapaian kompetensi sebagai
prasarana pelaksanaan program pendidikan hasil belajar peserta didik dalam
kesetaraan paket A di setiap PKBM sudah menguasai suatu mata pelajaran. SKK
memenuhi standar kriteria, yaitu antara diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran
lain (1) tersedianya ruangan untuk proses yang terdapat dalam struktur kurikulum.
pembelajaran dan pelatihan beserta Satu SKK dihitung berdasarkan
kelengkapannya, ruangan mampu pertimbangan muatan SK dan KD tiap
menampung 30 sampai 40 peserta didik; mata pelajaran. SKK dapat digunakan
(2) tersedianya alat dan bahan untuk alih kredit kompetensi yang
pembelajaran, seperti whiteboard/ papan diperoleh dari jalur pendidikan informal,
tulis, spidol/ kapur, meja dan kursi tutor, formal, kursus, keahlian dan kegiatan
meja dan kursi warga belajar, lemari buku, mandiri.
buku-buku pelajaran, bahkan ada salah
satu PKBM (Insan Cendekia) yang
Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-2084
(Online) 171
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

Tabel 1 Struktur sebaran mata pelajaran Program Pendidikan Kesetaraan Paket A


Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 1/ Drajat Tingkatan 2/ Drajat Jumlah
No Mata Pelajaran awal Setara Kelas Dasar Setara Kelas
I-III IV-V
1. Pendidikan 9 9 18
Agama
2. Pendidikan 9 9 18
Kewarganegara
an
3. Bahasa 15 15 30
Indonesia
4. Matematika 15 15 30
5. Ilmu 12 12 24
Pengetahuan
Alam
6. Ilmu 9 9 18
Pengetahuan
Sosial
7. Seni Budaya 6 6 12
8. Pendidikan 6 6 12
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
9. Ketrampilan 9 9 18
*)
Fungsional
10. Muatan Lokal 6**) 6**) 12**)
**)

11. Pengembangan 6 6 12
Kepribadian
Profesional
Jumlah 102 102 204
*)
Pilihan mata pelajaran
**
) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran
wajib maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk kedalam SKK mata
pelajaran yang dimuati. (Sumber : Olahan Data, 2020)

Satu SKK adalah satu satuan tatap muka yang dimaksud adalah satu jam
kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran, yaitu sama dengan 35 menit.
pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam Adapun struktur sebaran mata pelajaran
tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket A,
secara proporsional dari ketiganya. Satu dapat digambarkan dalam tabel 1

172 Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-
2084 (Online)
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

Dana/ Anggaran Pendidikan Dasar dan Menengah). Agar


Dalam pengelolaan anggaran proses pembelajaran akademik mengarah
pelaksanaan program pendidikan kepada tujuan dan hasil yang ingin dicapai,
kesetaraan sudah sesuai dengan maka tutor wajib melakukan persiapan
Permendikbud Nomor 13 Tahun 2020 dengan membuat Rencana Pelaksanaan
tentang petunjuk teknis Dana Alokasi Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus
Khusus Nonfisik Bantuan Operasional yang dibuat oleh Lembaga penyelenggara
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia program.
Dini dan Pendidikan Kesetaraan Tahun Evaluasi pembelajaran dilakukan
Anggaran 2020. Alokasi dan penyaluran setiap akhir semester, sesuai dengan materi
DAK Nonfisik BOP PAUD dan BOP pembelajaran yang telah diberikan oleh
Kesetaraan: (a) Besaran dana yang tutor. Waktu pelaksanaan setiap akhir
disalurkan ke satuan pendidikan tahun ajaran, evaluasi hasil belajar bisa
penyelenggara PAUD sebesar Rp 600.000 langsung dilaksanakan di lokasi/ tempat
(Enam Ratus Ribu Rupiah) per peserta pembelajaran atau di kantor Diknas dengan
didik per tahun; (b) Besaran dana yang ruangan khusus yang disediakan bagi
disalurkan ke Satuan Pendidikan pembelajaran kelas kesetaraan paket A.
penyelenggara Pendidikan Kesetaraan begitu pula dengan pelaksanaan ujian
Program Paket A sebesar Rp 1.300.000 nasional. Adapun pemberian nilai hasil
(Satu Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah) per belajar langsung diberikan oleh Tutor, dan
peserta didik per tahun. Adapun dana yang mengeluarkan sertifikat/ ijazah
tersebut akan diberikan kepada pengelola kelulusan pendidikan kesetaraan adalah
PKBM ketika mereka sudah melaporkan Diknas Pemerintah Kabupaten Gorontalo,
jumlah peserta didik. dan ijazah tersebut diakui dan bernilai
Hasil Evaluasi Proses setara dengan pendidikan formal.
Lama pembelajaran program Hasil Evaluasi Produk
Pendidikan Kesetaraan Paket A untuk Setelah mengikuti program
setiap angkatan atau kelas disesuaikan pendidikan kesetaraan paket A bagi anak
dengan struktur kurikulum diatas. Proses putus sekolah, menjadikan mereka bisa
pembelajaran meliputi pembelajaran mengenyam pendidikan dasar sehingga
akademik, yaitu upaya yang dilakukan mereka memiliki pengetahuan, ketrampilan
tutor untuk memberikan wawasan dan ilmu dan sikap yang diakui setara dengan
pengetahuan kepada warga belajar yang lulusan SD/MI, serta mereka memperoleh
difasilitasi oleh tutor. Pembelajaran dasar-dasar kecakapan hidup yang
akademik dilakukan sesuai dengan bermanfaat untuk mencari nafkah atau
ketentuan yang diatur dalam standar isi dan berusaha sendiri dan memungkinkan
standar proses yaitu pembelajaran lulusan program ini dapat meningkatkan
dilakukan minimal 2 hari dalam seminggu pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
@ 3 jam pelajaran, atau 3 hari dalam (melanjutkan pendidikan pada program
seminggu @ 2 jam pelajaran; pembelajaran pendidikan kesetaraan paket B atau
dilakukan dengan tatap muka, tutorial, dan/ SMP/MTS). Fungsi utama evaluasi dalam
atau mandiri; materi pembelajaran hal ini adalah menyediakan informasi-
mengacu kepada standar kompetensi informasi yang berguna bagi pihak
lulusan pendidikan dasar dan menengah decision maker untuk menentukan
(Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 kebijakan yang akan diambil berdasarkan
Tentang Standar Kompetensi Lulusan evaluasi yang telah dilakukan. dua dasar
Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-2084
(Online) 173
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

kegiatan dalam evaluasi, yaitu description large‐scale assessment


dan judgement dan membedakan adanya programs. Journal of Educational
tiga tahap dalam program pendidikan yaitu Measurement, 37(2), 163-178.
context, process dan outcomes.
DuBois, D. L., Portillo, N., Rhodes, J. E.,
PENUTUP Silverthorn, N., & Valentine, J. C.
Kesimpulan (2011). How effective are
Secara keseluruhan sesuai dengan mentoring programs for youth? A
temuan-temuan dan hasil evaluasi, systematic assessment of the
menunjukkan sudah optimalnya evidence. Psychological Science in
pelaksanaan program pendidikan the Public Interest, 12(2), 57-91.
kesetaraan paket A di Kabupaten Kaplan, B., & Maxwell, J. A. (2005).
Gorontalo, Hal ini berdasarkan pada Qualitative research methods for
kriteria standar objektif yang telah evaluating computer information
ditetapkan dalam penelitian evaluasi ini. systems. In Evaluating the
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara organizational impact of healthcare
dan observasi, pelaksanaan program information systems (pp. 30-55).
pendidikan kesetaraan Paket A sudah Springer, New York, NY.
sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan
yang dikeluarkan oleh Kementrian Lyons, A. C., Palmer, L., Jayaratne, K. S.,
Pendidikan dan Kebudayaan. & Scherpf, E. (2006). Are we
Saran making the grade? A national
Diperlukan pendekatan dalam overview of financial education and
penjaminan mutu dari lulusan khususnya program evaluation. Journal of
program Paket A di Kabupaten Gorontalo Consumer Affairs, 40(2), 208-235.
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dan
Norbutaevich, J. T. (2020). Use of Digital
stakeholder terkait agar program ini
Learning Technologies in
senantiasa terjamin kualitas lulusannya,
Education on the Example of Smart
dan hal-hal lain terkait dengan
Education. Journal La Edusci, 1(3),
pengembangan program Pendidikan
33-37.
kesetaraan Paket A ini.
Oktriawan, W. (2017). Pengaruh tingkat
DAFTAR PUSTAKA upah dan tingkat pendidikan
Akbar, M. F., & Mohi, W. K. (2018). Studi terhadap produktivitas tenaga
Evaluasi Kebijakan (Evaluasi kerja: studi kasus tenaga kerja
Beberapa Kebijakan di indutri garment di kabupaten
Indonesia). Gorontalo: Ideas Purwakarta (Doctoral dissertation,
Publishing. UIN Sunan Gunung Djati
Bandung).
Amir, A. (2020). Public Policy
Implementation: Study on Riniwati, H. (2016). Manajemen
Educational Budgeting of Palopo. Sumberdaya Manusia: Aktivitas
Journal La Sociale, 1(1), 5-11. Utama dan Pengembangan SDM.
Universitas Brawijaya Press.
Congdon, P. J., & MeQueen, J. (2000).
The stability of rater severity in
174 Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-
2084 (Online)
Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/Publik
Publik (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9 (2), Desember 2020

Schatt, A., Doukakis, L., Bessieux-Ollier,


C., & Walliser, E. (2016). Do
goodwill impairments by European
firms provide useful information to
investors?. Accounting in
Europe, 13(3), 307-327.

Stufflebeam, D. L. (1971). The relevance


of the CIPP evaluation model for
educational accountability. ERIC.

Watkins, R., West Meiers, M., & Visser,


Y. (2012). A guide to assessing
needs: Essential tools for collecting
information, making decisions, and
achieving development results. The
World Bank.

Copyright © 2020, Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), ISSN: 2301-573X (Print), ISSN: 2581-2084
(Online) 175

You might also like