You are on page 1of 9

Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-24

Universitas Indonesia – Universitas Pembangunan Jaya, 4-6 November 2021

KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN


GEDUNG UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
(STUDI PADA UP PKB PULOGADUNG DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA)

Rudias Kresna Budi Hartanto Susilo


Magister Teknik Sipil Magister Teknik Sipil
Universitas Trisakti Universitas Trisakti
rudiaskresna13@gmail.com

Abstract
UPPKB is the front line in the supervision of motorized vehicles in conducting periodic tests. There are many
mandatory test motor vehicles (KBWU) that need to be serviced, diverse vehicle dimensions often cause
problems in the test building, including: vehicle queues, vehicle circulation, spatial test lanes / buildings and
test building areas. The test building is an important factor in the study of motorized vehicles, the facts on the
ground are still diverse and there are no standard standards in its construction, it is necessary to have detailed
engineering (Detailed Engineering Design) / standard DED from a motor vehicle testing unit based on analysis
in the preparation of plans parent. This study aims to identify the condition of the motor vehicle periodic test
building, analyze problems related to the test building and determine alternative solutions for the construction
of the motor vehicle periodic test building at UPPKB Pulogadung Transportation Agency DKI Jakarta
Province. The research method by the researcher is descriptive qualitative. Technical analysis of data reduction
of data, presentation of data and drawing conclusions. The results of the study concluded: The condition of the
test building is in accordance with applicable regulations, there are still some problems in the Pulogadung
UPPKB related to the test building, namely vehicle queues, lack of test lanes, the need for development of test
buildings based on analysis results and basic concepts of standard DED development and are used as technical
guidelines in construction work.

Keywords: study, planning, development, periodical test building of motor vehicles

Abstraksi
UPPKB menjadi garda terdepan dalam pengawasan kendaraan bermotor dalam melakukan uji berkala. Banyak
kendaraan bermotor wajib uji yang perlu dilayani, dimensi kendaraan yang beraneka ragam sering
menimbulkan permasalahan pada gedung uji, antara lain : antrean kendaraan, sirkulasi kendaraan, lajur uji tata
ruang/gedung dan area gedung uji. Gedung uji menjadi faktor penting dalam pelaksanaan pengujian kendaraan
bermotor, fakta di lapangan bentuknya masih beraneka ragam dan belum ada standar baku dalam
pembangunannya, maka perlu adanya Detailed Engineering Design yang baku dari suatu unit pengujian
kendaraan bermotor berdasarkan analisis dalam penyusunan rencana induk. Penelitian ini bertujuan
mengindentifikasi kondisi bangunan gedung uji berkala kendaraan bermotor, menganalisis permasalahan yang
terkait gedung uji dan menentukan solusi alternatif pembangunan gedung uji berkala kendaraan bermotor di
UPPKB Pulogadung Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan : Kondisi bangunan gedung uji
sudah sesuai peraturan yang berlaku, masih terdapat beberapa permasalahan di UPPKB Pulogadung terkait
gedung uji yaitu antrean kendaraan, kurangnya lajur pengujian, perlunya pengembangan gedung uji
berdasarkan hasil analisis dan konsep dasar pengembangan DED yang standar dan dipergunakan sebagai
pedoman teknis dalam pekerjaan kontruksi.

Kata Kunci: kajian, perencanaan, pengembangan, gedung uji berkala kendaraan bermotor

196
Rudias Kresna, et al.

PENDAHULUAN
Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) berperan penting untuk
menjamin kendaraan yang berkeselamatan. UPUBKB menjadi garda terdepan dalam
pengawasan kendaraan bermotor dalam melakukan uji berkala (KIR), untuk menjamin
kendaraan yang berkeselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan mewajibkan pengujian berkala bagi angkutan umum dan angkutan barang
enam bulan sekali di UPUBKB terakreditasi. Akreditasi adalah bentuk pengakuan formal
dari pemerintah yang menyatakan bahwa UPUBKB telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Standar akreditasi yang ditetapkan yaitu
sistem informasi uji berkala kendaraan bermotor, sistem dan tata cara pengujian, keakurasian
peralatan (kalibrasi), lokasi unit pengujian kendaraan bermotor, kompetensi penguji dan
standar fasilitas prasarana dan peralatan pengujian. Gedung uji memiliki bentuk yang
beraneka ragam dan belum ada standar baku dalam pembangunan gedung uji kendaraan
bermotor. Sehingga perlu adanya detail rekayasa desain (Detailed Engineering Design) yang
standar berdasarkan pertimbangan penyusunan rencana induk. Peniliti mengambil lokasi UP
PKB Pulogadung karena merupakan salah satu unit pengujian yang telah terakreditasi dan
melaksanakan program drive thrue, namun dalam pelaksanaan pelayanan masih belum
optimal dan terdapat beberapa permasalahan antara lain antrean kendaraan, sirkulasi
kendaraan, sampai dengan kesehatan bagi penguji kendaraan bermotor yang bekerja di area
gedung pengujian. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi kondisi bangunan gedung uji
berkala kendaraan bermotor, menganalisis permasalahan yang terkait gedung uji dan
menentukan solusi alternatif pembangunan gedung uji berkala kendaraan bermotor di
UPPKB Pulogadung Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

TINJAUAN PUSTAKA
Regulasi
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 133 Tahun 2015 tentang Pengujian
Kendaraan Bermotor, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.
1471/AJ.402/DRJD/2017 tentang Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan
Bermotor, 3) Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
A.1080.UM.107/19 Tahun 1991 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Balai Pengujian
Kendaraan Bermotor.
Kajian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kajian berasal dari kata “kaji” berarti
pelajaran, penyelidikan (tentang sesuatu). Bermula dari pengertian dasar yang demikian,
latas “kajian” menjadi berarti proses, cara, pembuatan mengkaji, penyelidikan (pelajaran
yang mendalam) penelaahan. Mengkaji artinya memikirkan sesuatu lebih lanjut yang
diterapkan dapat menciptakan suatu kesimpulan yang selanjutnya mengarah untuk
melalukan suatu perbuatan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua aspek, yaitu formulasi
perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan
mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih, 2014).
Pengembangan
Menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan memusatkan
perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis,

197
Rudias Kresna, et al.

awal-akhir, seperti analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan


produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan. pengembangan merupakan suatu usaha
yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membut atau memperbaiki, sehingga
menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk
menciptakan suatu yang lebih baik.
Pengujian Kendaraan Bermotor
Berdasarkan PP 55 Tahun 2012 ,Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian
kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen Kendaraan Bermotor, Kereta
Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan
laik jalan.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah : Wawancara,
observasi, studi pustaka dan FGD (Focus Group Discussion). Lokasi penelitian di UP PKB
Pulogadung dengan data yang dibutuhkan yaitu data kondisi bangunan, data operasional
pelaksanaan pengujian, jumlah SDM dan jumlah KBWU. Kerangka alir penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


Hasil Penelitian
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor
(UPPKB) Pulogadung berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 331 Tahun
2016. UPPKB Pulogadung memiliki luas 12.153 m2 , luas bangunan (gedung dan mekanis
uji ) 1.507,2 m2 dan lahan parkir 11.645,7m2. Berlokasi di Jalan Raya Bekasi Timur KM
18,5 Pulogadung, Jakarta timur. Jumlah SDM UPPKB Pulogdung 108 pegawai terdiri dari

198
Rudias Kresna, et al.

tenaga struktur dan fungsional. Bagan alur pelayanan pengujian kendaran bermotor dapat
dilihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan alur pelayanan UP PKB Pulogadung


Fasilitas pengujian kendaraan bermotor di UPPKB Pulogadung antara lain: 1) Bangunan
gedung pengujian, 2) Bangunan gedung untuk generator zat, kompresor dan gudang, 3) Jalan
ke luar masuk, 4) Bangunan gedung adminsitrasi, 5) Lapangan parkir, pagar, pompa air dan
pu penerangan. Adapun peralatan uji berkala kendaraan bermotor meliputi : 1) Peralatan
utama, 2) Peralatan penunjang, 3) Peralatan bantu.

Gambar 3. Fasilitas UP PKB Pulogadung


UP PKB Pulogadung sudah terakreditasi dan melaksanakan program drive thrue, namun
dalam pelaksanaan pelayanan masih belum optimal dan terdapat beberapa permasalahan
antara lain antrean kendaraan akibat banyaknya jumlah KBWU, sirkulasi kendaraan, sampai
dengan kesehatan bagi penguji kendaraan bermotor yang bekerja di area gedung pengujian.
Diketahui jumlah data KBWU di DKI Jakarta pada bulan Juni 2020 sampai dengan
Desember 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah KBWU DKI Jakarta Juni – Desember 2020

199
Rudias Kresna, et al.

Berdasarkan analisis kapasitas yang dilakukan, dengan jumlah KBWU yang ada di DKI
Jakarta terdapat 32.788 KBWU yang belum terlayani dengan baik oleh 4 UP PKB yang ada
di DKI Jakarta. Dengan banyaknya jumlah KBWU tersebut, terjadi antrean kendaraan pada
UP PKB Pulogadung yang dalam kondisi ideal per lajur per hari melayani 70 kendaraan
namun pada kondisi eksisting melayani 110 kendaraan per lajur per hari, sehingga ada 440
kendaraan yang melaksanaakan pengujian setiap harinya. Adapun antrean kendaraan terjadi
pada hanggar dan loket administrasi, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Antrean
Panjang Antrean
No. Uraian
Hanggar Loket Adm
1 Sepeda Motor 0.10 meter 0.10 meter
2 Kendaraan Ringan 0.08 meter 0.08 meter
3 Kendaraan Berat 34.72 meter 5.68 meter
Permasalahan utama pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor di Provinsi DKI Jakarta ada
pada pertambahan jumlah wajib uji per tahun tidak diikuti dengan pertambahan lajur uji di
wilayah Provinsi DKI Jakarta. Selain dari permasalahan antrean, terdapat juga permasalahan
pada gedung uji kendaraan bermotor yaitu terkait penempatan alat uji yang berpotensi
bahaya apabila terjadi kegagalan unjuk kerja dan tingginya kandungan karbon monoksida
(CO) terutama pada sekitar alat uji penunjuk kecepatan (speedometer tester) yang mencapai
81.88139 μg/Nm3. Semenjak pandemi Covid-19 di UP PKB Pulogadung pelayanan uji
KBWU tetap dilaksanakan dengan menerapkan prinsip pengendalian infeksi dan physical
distancing dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19
sesuai Pergub DKI Jakarta No. 51 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala pada Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif.
Analisis Hasil Penelitian
Perbandingan Kondisi Eksisting dengan desain berdasarkan Surat Edaran Dirjen
Perhubungan Darat Nomor : A.1080.UM.107/1991 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor. Berdasarkan fakta yang ada dilapangan di UPPKB
Pulogadung ada 6 (enam) indikator yaitu bentuk bangunan, struktur bangunan, zonasi,
desain, komponen bangunan dan teknis ruang dalam bangunan.

Tabel 3. Kesesuaian kondisi eksisting dengan Surat Edaran


Dirjen Hubdat No. A.1080.UM.107/1991
Kesesuaian
No Indikator Catatan
Ya Tidak
1 Lokasi √ Sudah berada pada lokasi yang sesuai dengan kelas jalan
Bentuk dan perencanaan Penambahan jumlah lajur uji untuk mengakomodir jumlah
2 √
bangunan KBWU yang besar dan rencana pengembangan mobil
3 Struktur bangunan √ Dibangun secara bertahap sesuai kebutuhan
4 Zonasi ruang √ Ketersediaan lahan parkir yang kritis pada jam sibuk
5 Desain komponen bangunan √ Penerangan gedung PKB, penggunaan dinding kedap suara
Persyaratan teknis ruang dalam Sirkulasi udara pada gedung PKB, Luasan loket verivikasi
6 √
bangunan berkas

200
Rudias Kresna, et al.

Pembahasan hasil penelitian di atas diketahui kondisi eksisting sudah sesuai dengan
peraturan yang ada yaitu Surat Edaran Dirjen Hubdat No. 1080.UM.107/1991 namun masih
ditemui beberapa permasalahan yang terdapat di UP PKB Pulogadung terutama pada
penumpukan antrean kendaraan, kurangnya lajur pengujian dan pengembangan gedung uji
berkala kendaraan bermotor. Beberapa solusi alternatif yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Pembangunan lajur uji baru, untuk mengakomodir jumlah Kendaraan Bermotor Wajib
Uji (KBWU) dan rencana pengembangan kendaraan bermotor bertenaga listrik;

Gambar 4. Pembangunan lajur uji baru


2. Pengambangan pada sirkulasi kendaraan yang jelas, penempatan ruang, zona parkir,
fasilitator pendukung, penggunaan signage, vegetasi;

Gambar 5. Pengembangan UP PKB Pulogadung

201
Rudias Kresna, et al.

3. Pengembangan pada gedung pengujian kendaraan bermotor untuk memperoleh sirkulasi


dan penerangan yang baik, penempatan alat uji mekanik pada urutan yang tepat untuk
mengurangi risiko bahaya apabila terjadi kegagalan unjuk kerja alat.

Gambar 6. Pengembangan pada gedung PKB

Beberapa solusi alternatif yang diberikan diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan-


permasalahan yang masih ditemui. Perencanaan Pengembangan UPPKB Pulogadung sesuai
representasi Visi dan Misi Ditjen Perhubungan Darat. “Menjadikan UPPKB yang steril,
menimimalkan kontak langsung antara pemohon dengan petugas”, sehingga meningkatkan
pelayanan pengujian kendaraan bermotor di UP PKB Pulogadung. Adapaun RAB dalam
pengembangan gedung pengujian kendaraan bermotor UP PKB Pulogadung dapat
diperkiraan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. RAB pengembangan gedung PKB


No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
1 Pekerjaan persiapan Rp. 141.192.776
2 Lajur uji mekanis Rp. 2.187.262.718
3 Ruang identifikasi 1 Rp. 806.469.696
4 Ruang identifikasi 2 Rp. 401.908.234
5 Inplasment Rp. 2.521.292.480
Pekerjaan mekanikal
6 Rp. 31.861.504
elektrikal
Total Rp. 6.089.987.407

202
Rudias Kresna, et al.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Kondisi bangunan gedung uji berkala kendraan bermotor di UPPKB Pulogadung Dinas
Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sudah sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM133 Tahun 2015 tentang Pengujian
Ujian Berkala Kendaraan Bermotor;
b. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomo A.1080.UM.107/2019 Tahun 1991
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor;
c. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Dasar Nomor : SK. 1471/
AJ.402/DRJD/2017 tentang Akreditasi Unit Pelaksana Ujian Berkala Kendaraan
Bermotor;
d. Peraturan Gubermur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 329 Tahun
2014 tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pengelola Pengujian
Kendaraan Bermotor.
2. Permasalahan-permasalahan yang masih terdapat di UP PKB Pulogadung yang terkait
gedung uji.
a. Pengujian kendaraan bermotor mencapai 400-500 kendaraan/hari yang dilayani dari
pkl.08.00-16.00 WIB, sehingga terjadi penumpukan dan antrean Kendaraan
Bermotor Wajib Uji (KBWU) pada bagian hanggar dengan panjang 34,72 meter dan
di loket administrasi 5,68 meter;
b. Kurangnya lajur pengujian yang dapat mengakomodir jumlah Kendaraan Bermotor
Wajib Uji (KBWU) dan rencana pengembangan kendaraan bermotor bertenaga
listrik;
c. Perlunya pengembangan gedung uji kendaraan bermotor UPPKB Pulogadung
melalui studi DED (Detail Enginering Design).

3. Menentukan solusi alternatif pengembangan gedung uji berkala kendaraan bermotor di


UPPKB Pulogadung.
a. Pembangunan lajur uji baru yang dapat mengakomodir jumlah Kendaraan Bermotor
Wajib Uji (KBWU) dan rencana pengembangan kendaraan bermotor bertenaga
listrik;
b. Pengambangan pada sirkulasi kendaraan yang jelas, penempatan ruang, zona parkir,
fasilitator pendukung, penggunaan signage, vegetasi;
c. Pengembangan pada gedung pengujian kendaraan bermotor untuk memperoleh
sirkulasi dan penerangan yang baik, penempatan alat uji mekanik pada urutan yang
tepat untuk mengurangi risiko bahaya apabila terjadi kegagalan unjuk kerja alat;
d. Desian Gedung UPPKB Pulogadung berdasarkan SK Perhubungan Darat Nomor
SK.1471/AJ.402/DRJD/2017 tentang Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala
Kendaraan Bermotor dan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor :
A.1080.UM.107/2019 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Balai Pengujian
Kendaraan Bermotor melalui hasil studi DED (Detailed Engeneering Design) yang
merepresentasikan Visi dan Misi Ditjen Perhubungan Darat. “Menjadikan UPPKB
yang steril, menimimalkan kontak langsung antara pemohon dengan petugas.

203
Rudias Kresna, et al.

Saran
1. Perencanaan pengembangan Gedung Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang telah dibut
dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai panduan dalam perumusan kebijakan,
standar, pedoman dan kriteria agar ada keseragaman/ kesamaan pada Unit Pelaksana Uji
Berkala Kendaraan Bermotor (UPPKB) di Dinas Perhubungan;
2. Diharapkan UPPKB dapat melakukan penelitan lanjutan untuk menganalisis
permasalahan yang ada dengan membuat kegiatan rencana jangka pendek, menengah
dan panjang sesuai dengan sasaran dan tujuan serta menyusun teknis, sebagai
perwujudan akuntabilitas pengujian kendaraan bermotor.

DAFTAR PUSTAKA
Burhan, 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosofis dan Metodologis
Ke Arah Pengguasaan Model Aplikasi). Jakarta : PT. Rja Grafindo Persada.
Cresswell.I.W, 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantatif dan Mixed.
Jogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.
Hamidi.2004. Metode Penelitian Kualitatif (Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian). Malang: UMM Press
Khalid S. Al-Saleh. 2010. Productivity Improvment of a Motor Vechicle Inspection Station
Using Motion Anda Time Study Techniques. College of Engineering King Saud
University Riyadh.
Siagian, Sondang P. 2005. Administrasi Pembangunan Konsep Dimensi dan Strateginya.
Jakarta: Bumi Aksara
Syafiiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 133 Tahun 2015 tentang
Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor.
Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.1954/AJ.502/DRDJ/2019
tentang Tata Cara Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.1471/AJ.402/DRJD/2017
tentang Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor A.1080.UM.107/2/19 tanggal 31 Oktober
1991 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 329 Tahun 2014
tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pengujian Kendaraan
Bermotor.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 51 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pembatasan Sosisal Berskala pada Masa Transisi Menuju Masyarakat
Sehat, Aman dan Produktif.
Keputusan Kepala Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Pulogadung Nomor 24
Thun 2018 tentang Penetapan Standar Pelayanan Pada Unit Pengelola Pengujian
Kendaraan Bermotor Pulogadung Dins Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

204

You might also like