Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Bibliometric analysis can provide current topic directions and future research trends.
This study uses a Google Scholar database on COVIDCOVID-19 from 2019-2021 2021 which was
extracted from the Publish or Perish application in one iteration. To visualize the
results of the bibliometric analysis, the VOSviewer application is used. A total of 964
publications on the topic of COVID
COVID-19 19 were identified. Lauer et al, 2020 obtained
the highest citations. But X Wang is the most influential researcher in COVID-19COVID
research on the GS database. The most published publications on COVID COVID-19 were
MedRxiv (preprint) and the Journal of Microbiology, Immunology, and Infection,
while Elsevier ranked the highest (209) as the most publisher. The term that
appears thee most in the title is "covid" 797 times. In the abstract, research on COVID
COVID-
19 begins with the topic of “confirmed case”, “new coronavirus”, “death”, etc. then
develops into “sar”, “cause”, “India”, “vaccine”, “management.” Current research
trends predict an increase in the number of global publications on COVID COVID-19.
Authors from China made the most prominent contributions in this important field.
Vaccines and management of COVID COVID-19 are the topics of future research.
ABSTRAK
Analisis bibliometrika dapat memberikan arah topik terkini dan tren penelitian
masa depan. Penelitian ini menggunakan pangkalan data Google Cendikia
tentang COVID-19 19 dari tahun 2019
2019-2021
2021 yang diekstrak dari aplikasi Publish or
Perish dengan satu kali iterasi. Untuk memvisualisa
memvisualisasikan
sikan hasil analisis bibiliometrika
tersebut digunakan aplikasi VOSviewer. Total 964 publikasi tentang topik COVID- COVID
19 teridentifikasi. Lauer et al, 2020 memperoleh sitasi paling tinggi. Namun X Wang
merupakan peneliti yang paling berpengaruh dalam peneliti penelitian
an COVID-19
COVID- pada
pangkalan data GC. Terbitan yang paling banyak mempublikasikan tentang
COVID-19 19 yang paling banyak adalah MedRxiv (pra (pra-cetak)
cetak) dan Journal of
Microbiology, Immunology, and Infection, sedangkan Elsevier menempati urutan
tertinggi (209) sebagai ai penerbit terbanyak. Istilah yang paling banyak muncul
pada judul, yaitu “covid” sebanyak 797 kali. Pada abstrak, penelitian tentang
COVID-19 19 diawali dengan topik tentang “confirmed case”, “new coronavirus”,
“death”, dll kemudian berkembang menjadi ‘sar” ‘sar”,, “cause”, “India”, “vaccine”,
“management.”Tren penelitian saat ini memprediksi peningkatan jumlah publikasi
global tentang COVIDCOVID-19. Penulis dari Cina memberikan kontribusi paling
menonjol dalam bidang penting ini. Vaksin dan manajemen penanganan COVID- COVID
19 menjadi topik penelitian di masa depan.
Keywords: Covid-19; 19; SARS
SARS-Cov;
Cov; bibliometrics; Google Scholar; Publish or Perish;
VOSviewer
---------------------------------------------------
-------------------------------------------
*)
arwendria@uinib.ac.id
1
seseorang. (Sandu, Frunza & Unguru, ilmiah dan pelacakan sitasi (Halevi, Moed
2018). & Bar-Ilan, 2017). GC hampir mirip
dengan mesin pencari umum Google.
Menurut Rawat & Meena (2014)
GCmenampilkan hasil pencariann-nya
bahwa ungkapan “terbitkan atau
berdasarkan kekuatan tautan antara
tersingkir” awalnya diciptakan oleh
istilah pencarian dan seberapa sering dan
Coolidge pada tahun 1932. Logan Wilson,
seberapa baru sebuah karya disitir
seorang sosiolog juga menggunakan istilah
(Jensenius, 2018).GS mengindeks hampir
tersebut tahun 1942 untukmeneliti
semua yang tersedia di web dalam
akademisi sebagai karier (Scribendi,
bahasa apa pun, termasuk artikel
2021).Pada saat itu, ia menggambarkan
jurnal,buku akademik dan bab buku,dan
kredo “terbitkan atau tersingkir” sebagai
materi non-peer-review seperti makalah
“pragmatisme yang dipaksakan pada
konferensi, kertas kerja, tesis, dan disertasi.
kelompok akademisi.” Bagi mereka yang
bekerja dalam sistem “terbitkan atau Jikadibandingkan GS dengan
tersingkir,”tersebut bisa menjadi gaya database dan platform yang berbeda
hidup yang penuh tekanan (Scribendi, dengan temuan dan kesimpulan yang
2021). bervariasi tergantung pada sumber dan
disiplin yang dijadikan acuan. ementara
McKenna & Muthama (2020)
Google Cendekia dipahami sebagai
yang telah mewawancarai banyak
produk yang terbuka, dinamis tetapi
akademisi tersebut menjelaskan bahwa
tidak terkendali dan sepenuhnya
menerbitkan hasil penelitian pada jurnal
otomatis (Jacsó, 2005), Scopus
terakreditasi telah menjadi ukuran nilai
memposisikan dirinya sebagai produk
dari sebuah artikel daripada sebagai
yang dikendalikan: dengan campur
sumbangan terhadap pengetahuan. Di
tangan manusia, tertutup, lebih statis dan
Indonesia sendiri, fenomena tersebut
dirancang untuk bersaing langsung
dapat dilihat nyata dari proses kenaikan
dengan WoS (Jacsó, 2008). Namun,
jabatan fungsional dosen, dan akreditasi
cakupan GS lebih baik terhadap sumber
program studi dan institusi. Untuk tujuan
khusus subjek bila dibandingkan dengan
tersebut, banyak perguruan tinggi di
pangkalan data berbayar, seperti WOS
seluruh dunia membayar akademisi
dan Scopus (Halevi, Moed & Bar-Ilan,
untuk mempublikasikan penelitiannya.
2017). Menurut Gehanno, Rollin, &
Namun bagi perguruan tinggi yang
Darmoni (2013) bahwa GC memiliki
pendapatannya terbatas, maka cara
cakupan yang sangat tinggi untuk topik
tersebut menjadi masalah tersendiri.
tertentu dalam kedokteran klinis.
2.2. Google Cendikia
Pekdemir(2018) dan (Jensenius,
Google Cendekia (GC) adalah 2018) sepakat bahwa para akademisi
alat pencarian ilmiah dari mesin pencari kebanyakan menggunakan GC untuk
terbesar dan paling kuat di dunia, melihat sitasi dan untuk penelitian
Google.Sejak didirikan pada tahun 2004 literatur, mudah dalam mengakses
oleh Anurag Acharya, seorang ilmuwan sumber, memiliki antarmuka pencarian
komputer kelahiran India (Noruzi, 2005), yang sangat sederhana. Namun di sisi lain,
GC telah menarik perhatian komunitas GC tidak dapat mengakses/memindai
ilmiah sebagai alat pencarian literatur setiap basis data, serta mencatat bahwa
3
sering kali salah menampilkan angka mengelola COVID -19 di daerah yang
kutipan.Masalah lain yang dihadapi relatif terpencil di Cina.
pengguna berkaitan dengan tumpang
Trysnawati & Allo (2020)
tindih dalam nama peneliti, yang pada
menggunakan analisis bibliometrika
gilirannya memperlambat proses
untuk mendeskripsikan tren penelitian
pencariannya. Publikasi seperti buku atau
pada publikasi artikel tahun 2020 yang
prosiding konferensi diperlakukan secara
bertema pandemi Covid-19 dari berbagai
tidak konsisten, baik dalam literatur
bidang di Indonesia yang dimuat dalam
maupun dalam GS.
database online portal Garuda
2.3. Analisis Bibliometrika terhadap Ristek/Brin. Jumlah sitasi yang digunakan
Covid-19 Menggunakan Berbagai sebanyak 326 artikel. Hasil penelitian
Pangkalan Data menemukan bahwa terdapat 688 penulis
secara total, baik penulis individu
Jingchun, et al (2020) maupun penulis gabungan dari ke 326
menggunakanpangkalan data sitasi publikasi jurnal. Tingkat kolaborasi
Scopus dan pangkalan data Chinese penulis adalah 0,561 atau sebesar 56,1%,
Biomedical (SinoMed), CNKI, VIP dan hal ini menunjukkan bahwa artikel yang
Wanfang untuk mengeksplorasi secara ditulis kolaboratif lebih banyak daripada
bibliometrika perbandingan penelitian ditulis secara individu. Bentuk publikasi
tentang COVID-19 antara jurnal banyak yang merupakan artikel hasil
Kedokteran/Ilmiah berbahasa Inggris dan penelitian dibandingkan dengan kajian
Cina selama awaltahap pandemi COVID- literatur bertema pandemi Covid-19. Tiga
19. Sebanyak 143 artikel penelitian dalam bidang ilmu yang paling banyak
bahasa Inggris dan Cina 721 tentang memublikasikan tema pandemi Covid-19
COVID-19 dianalisis dalam penelitian ialah pendidikan, hukum, dan kesehatan.
tersebut. Hasil eksplorasinya
menunjukkan bahwa sebagian besar Guleid, et al (2021) melakukan
penulis dan institusi artikel tersebut analisis bibliometrik untuk
berasal dari China sebelum 1 Maret 2020. menggambarkan hasil penelitian COVID-
Kisaran kata kunci dalam publikasi 19 di Afrika dalam hal penyebaran
bahasa Inggris lebih luas daripada dalam geografis penelitian, metodologi penelitian
bahasa Cina. Dari 143 artikel yang yang digunakan, tren penelitian, sumber
diterbitkan dalam bahasa Inggris, 54 pendanaan, dan kontribusi penulis. Artikel
artikel diterbitkan oleh penulis China saja yang dianalisis diperoleh dari berbagai
dan 21 artikel diterbitkan bersama oleh pangkalan data, termasuk PubMed,
penulis China dan penulis luar negeri African Journals Online, medRxiv,
lainnya. Publikasi dalam bahasa Inggris Collabovid, pangkalan data penelitian
memungkinkan praktisi medis dan global WHO, dan Google
ilmuwan untuk berbagi/bertukar yangterbitantara 1 Desember 2019 dan 3
informasi, sementara di sisi lain, publikasi Januari 2021. Dari pangkalan data
dalam bahasa Mandarin telah tersebut diperoleh sebanyak 1296 artikel.
memberikan informasi pelengkap bagi Dengan rincian sebanyak 46,6% adalah
praktisi medis lokal untuk memahami artikel penelitian primer, 48,6% adalah
informasi penting dan kunci untuk artikel jenis editorial, sedangkan 4,6%
adalah artikel penelitian sekunder. Topik
4
Dari 964 dokumen yang dianalisis, artikel pengelompokan hubungan jaringan (warna
atau tulisan yang paling banyak diterbitkan dan kedekatan), dan nama penulis (teks)
pada MedRxiv (pra-cetak) sebanyak 16 termasuk dalam peta. Hubungan co-
tulisan dan Journal of Microbiology, authorship mewakili apakah seorang penulis
Immunology, and Infection sebanyak 13 telah menulis makalah dengan penulis lain.
tulisan. Elsevier merupakan penerbit yang Menganalisis informasi co-authorship akan
paling banyak menerbitkan tulisan tentang membantu dalam mengidentifikasi
COVID-19. kelompok orang yang bekerja sama secara
erat.
4.2. Kepengarangan
Tabel 5 menampilkan nama penulis,
Dalam visualisasi jaringan, seperti
jumlah dokumen yang dihasilkannya, dan
pada gambar.. bahwanama penulis(penulis,
jumlah penulis lain yang berkolaborasi
istilah, nama jurnal, penerbit, dll) diwakili
dengannya. X Wang menempati urutan
oleh label, baik dalam bentuk lingkaran
tertinggi dalam kolaborasi atau yang paling
(default), maupun kotak. Ukuran label dan
berpengaruh dalam penelitian COVID-19
lingkaran nama penulis ditentukan oleh nilai
pada pangkalan data GC. Selain dari paling
atau angkanama penulis tersebut. Semakin
banyak dokumen yang diterbitkan, X Wang
tinggi nilai suatu penulis, semakin besar
juga berkolaborasi dengan 19 penulis lainnya,
ukuran label dan lingkaran penulis tersebut.
seperti pada Gambar 3.
Untuk beberapa nama penulis, label tidak
ditampilkanuntuk menghindari tumpang Tabel 2. Penulis yang Paling Berpengaruh
tindih label. Warna nama penulis ditentukan pada Penelitian COVID-19
oleh cluster tempat penulis tersebut berada. Jumlah
Jumlah
Garis antar nama penulis mewakili kekuatan No. Penulis Terhubun
Dokumen
tautanantar item. g
1 X Wang 10 19
Dari Gambar 2 terdapat tujuh warna 2 H Li 8 16
yang mengindikasikan bahwa dari data 3 X Li 5 13
penelitian tentang COVID-19 pada 4 J Wang 6 12
pangkalan data GC diperoleh tujuh warna 5 K Dhama 5 12
6 R Tiwari 4 12
atau kluster. Hasil tersebut diperoleh dengan 7 Q Wang 5 11
membatasi jumlah maksimum penulis dalam 8 Z Liu 4 10
satu dokumen ditetapkan pada nilai 15,
sedangkan jumlah minimum dokumen dari Walaupun X Wang (kluster 2)
satu orang penulis ditetapkan 2 (dua) menempati urutan pertama dalam co-
dokumen dari 2738 penulis. Dari pembatasan authorship, namun dari 10 dokumen yang
tersebut terpilih 251 penulis, namun yang dihasilkannya hanya 2 (dua) dokumen yang
dapat ditampilkan pada peta hanya 91 menjadi penulis pertama. Posisi kedua
penulis. ditempati oleh H Li (kluster 10) dengan
Hubungan co-authorship di antara delapan dokumen dan berkolaborasi dengan
penulis pada Gambar 2 menunjukkan peta 16 penulis lainnya.
jaringan co-occurencesyang dihasilkan dari
publikasi penulis. Beberapa komponen yang
berbeda termasuk label penulis (lingkaran),
bobot kejadian bersama (ukuran lingkaran),
7
Gambar 2. Peta Co
Co-Authorship COVID-19
19 (Network Visualization)
Jarak antar penulis dalam visualisasi
menunjukkan keterkaitan penulis dalam hal
tautan co-citation. Secara umum, semakin
dekat dua penulis terletak satu sama lain, 4.3. Tren Penelitian tentang COVID-19
COVID
nnya. Tautan co-
semakin kuat keterkaitannya.
citation terkuat antar penulis juga diwakili 4.3.1. Kata Kunci Judul
oleh garis. Pada Gambar 3. dapat dilihat Dari judul dokumen tentang COVID-
COVID
bahwa X Wang terkait erat dengan C Wang, 19 dari pangkalan data GC diperoleh 1.904
Q Wang dan W Xu. Hal ini menunjukkan istilah. Dengan menggunakan ambang
bahwa X Wang sering berkolaborasi dengan (threshold) minimum 10 kali kemunculan
penulis tersebut dibandingkan denga dengan istilah pada judul dokumen diperoleh hanya
penulis lainnya. 46 istilah. Namun, dari hasil perhitungan
relevansi dari VOSviewer, hanya28 istilah
relevan yang dapat divisualisasikan, seperti
terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 menunjukkan istilah
dengan frekuensi kemunculan
kem bersama yang
tinggi terhadap COVID-19.
COVID Ada 4 istilah yang
paling banyak muncul, yaitu “covid”
sebanyak 797 kali, “sars-cov”
“sars sebanyak 265,
“pandemic” sebanyak 182, dan “patient”
sebanyak 70 kali. Dari gambar tersebut
dapat dilihat 6 tema (kluster) dengan
d warna
Gambar 3. X Wang co--authorship
yang berbeda. Warna merah (kluster1) berisi
istilah tentang kasus pada pasien covid-19,
covid
Al- Ma'arif
Ma'arif. Jurnal Prodi S1 Ilmu Perpustakaan
pustakaan dan Informasi Islam.
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang
https://www.rjfahuinib.org/index.php/almaarif/
Al- Ma'arif: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
ISSN 0740-8188-Vol 1 No 1. Januari- Juni 2021.
Arwendria
10
Al- Ma'arif
Ma'arif. Jurnal Prodi S1 Ilmu Perpustakaan
pustakaan dan Informasi Islam.
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang
https://www.rjfahuinib.org/index.php/almaarif/
Al- Ma'arif: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
ISSN 0740-8188-Vol 1 No 1. Januari- Juni 2021.
Arwendria
Journal of Research in Medical Sandu, A., Frunza, A., & Unguru, E. (2018).
Sciences: the Official Journal of Ethics in Research Practice and
Isfahan University of Medical Innovation. Hershey: IGI Global.
Sciences, 19(2), 97-89.
Scribendi. (2021). Publish or perish: how to Wang, P., & Tian, D. (2021, June).
survive in academia. Retrieved Bibliometric analysis of global
July 2021, from Scribendi: scientific research on COVID-19.
https://www.scribendi.com/acade Journal of Bisosafety and
my/articles/publish_or_perish.en.ht Biosecurity, 3(1).
ml Yu, Y., Li, Y., Zhang, Z., Gu, Z., Zhong, H.,
Trysnawati, A., & Allo, P. K. (2020, July). Zha, Q., . . . Chen, E. (2020, July). A
Covid-19 pandemic publication bibliometric analysis using
during 2020 in Indonesia (a VOSviewer of publications on
bibliometric study). Khizanah al- COVID-19. Annals of Translation
Hikmah: Jurnal Ilmu Medicine, 8(13).
Perpustakaan, Informasi, dan
Kearsipan, 8(2).
12