You are on page 1of 11

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya 2019


PENGARUH OVERCONFIDENCE, ACCOUNTING INFORMATION, DAN
BEHAVIOURAL MOTIVATION TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI KOTA
SURABAYA

Afriani Dwi Rakhmatulloh


Universitas Negeri Surabaya
afrianidwi55@gmail.com
Nadia Asandimitra
Universitas Negeri Surabaya
nadiaharyono@unesa.ac.id

Abstract

Investment is a crucial activity which is closely related to financial or economic of someone or organization.
This research aims to analyze the factors that can influence the investment decision making. The type of this
research is quantitative research with total sample of 182 respondents and using multiple linear regression
tests. The object of this research is college student investors who have investment galleries in the city of
Surabaya. The results showed that overconfidence has no effect because respondents feel that their knowledge
and abilities didn’t have an impact on the profit they would gain. Accounting information has no effect because
respondents can’t read and analyze the financial statements. Self-image/ firm image has no effect because
respondents pay more attention to estimated target results even though the company’s reputation is not good.
Social Relevance has an effect because for respondents, corporate social responsibility looks more real and
positively valued. Advocate Recommendation has an effect because respondents are more confident with
suggestions and recommendations from some friends or someone who knows more about investment. Personal
financial needs have an effect because respondents prioritize the results or profit that will be gained in the
future to fulfil their personal financial needs.

Keywords: accounting information; behavioural motivation; college investor of Surabaya; investment decision
making, overconfidence.

PENDAHULUAN tersebut menunjukkan bahwa aktifitas investasi


di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut
Investasi merupakan sebuah aktifitas krusial di akan memengaruhi investor dalam pengambilan
mana berhubungan dengan keuangan atau keputusan investasinya. Jumlah investor yang
ekonomi bagi perorangan maupun suatu semakin meningkat, secara otomatis akan
organisasi. Investor memanfaatkan investasi meningkatkan keputusan-keputusan investasi
pada pasar modal sebagai sarana dalam yang akan diambil. Faktor-faktor pertimbangan
memperbaiki taraf hidup di masa depan, seperti pengambilan keputusan investasi juga akan
halnya investor perorangan (single investor meningkat sehingga memberikan pengaruh
identification) di Indonesia yang tidak pernah pada perilaku investor dalam pengambilan
mengalami penurunan. Menurut Halim, keputusan investasi (Budiarto dan Susanti,
(2005:4) investasi merupakan penempatan 2017).
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa Peningkatan investor perorangan dalam
mendatang. perannya masih terikat dengan keikutsertaan
BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan melakukan
Data KSEI (2018) menjelaskan bahwa sejak kerja sama pada perguruan tnggi yaitu
April 2017 hingga Maret 2018, jumlah investor membangun Galeri Investasi. Berdasarkan data
di Indonesia mengalami peningkatan mencapai terbaru BEI, terdapat 413 galeri investasi di
27%. Pada April 2017, total SID di Indonesia Indonesia dengan total galeri investasi
sebanyak 975.880 SID yang kemudian selalu terbanyak berada pada Pulau Jawa yaitu 154
mengalami peningkatan hingga pada Maret galeri investasi. Pada Pulau Jawa, Provinsi
2018 total SID menjadi 1.216.278 SID. Jawa Timur menempati posisi pertama untuk
Terjadinya peningkatan jumlah investor

796
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
kepemilikan galeri investasi terbanyak yaitu 56 mengutarakan bahwa keputusan investasi tidak
Galeri Investasi (IDX, 2019). dipengaruhi oleh faktor overconfidence.

Accounting information adalah informasi-


informasi tentang laporan financial perusahaan.
Seperti laporan track record kapasitas
perusahaan, informasi laporan financial
keseluruhan perusahaan, laporan perkembangan
perolehan perusahaan, laporan perkembangan
profit perusahaan, serta harga saham
perusahaan (Kusumawati 2013). Informasi
mengenai laporan keuangan mudah diperoleh
dan dimanfaatkan sebagai penilaian keadaan
Sumber: IDX, data diolah (2019) beserta profitabilitas perusahaan sehingga
Gambar 1. TOTAL GI DI JAWA TIMUR masih sebagai objek evaluasi dalam
pengambilan keputusan investasi (Christanti
Berdasarkan gambar 1, Kota Surabaya dan Mahastanti, 2011). Berbeda dengan Chong
merupakan kota dengan kepemilikan galeri dan Lai, (2011), menurut mereka accounting
investasi terbanyak dibandingkan dengan kota/ information berhubungan secara negatif
kabupaten lain di Jawa Timur yaitu sebanyak terhadap keputusan investasi. Namun, dua hal
15 galeri investasi. Dari 15 galeri investasi tersebut tidak berlaku bagi Septyanto (2013)
tersebut, Kota Surabaya memiliki investor yang mengatakan bahwa accounting
sebanyak 35.431 investor. Lima belas galeri information tidak memiliki hubungan dalam
investasi pada Kota Surabaya tersebut pengambilan keputusan investasi.
cenderung berada di beberapa perguruan tinggi
di Surabaya (IDX, 2019). Pendirian galeri Self-image/ firm image merupakan informasi
investasi oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tentang penilaian suatu perusahaan mencakup
perguruan tinggi di Kota Surabaya diharapkan posisi perusahaan pada industri (new comers,
dapat menarik investor dari kalangan market follower, market leader), prediksi
millennials (mahasiswa). Mahasiswa dalam barang dan jasa perusahaan, bahkan etika-etika
proses pengambilan keputusan investasi perusahaan, nilai saham perusahaan di masa
menggunakan sikap yang irasional tanpa lampau (Kusumawati 2013). Self-image/ firm
penggunaan teori keuangan (Pradikasari dan image dapat menjadi sebuah pertimbangan
Isbanah 2018). Sehingga, objek pada penelitian pada pengambilan keputusan investasi untuk
ini adalah investor mahasiswa. menilai apakah perusahan yang akan menjadi
tempat investasi tersebut layak atau belum
Overconfidence atau percaya diri lebih layak. Christanti dan Mahastanti (2011)
merupakan seberapa dominan perasaan atau mengatakan bahwa self-image/ firm image
prasangka individu dalam memahami tidak berpengaruh pada pengambilan keputusan
pengetahuan dan batas kemampuan seseorang investasi. Berbeda halnya menurut Sundar &
itu sendiri (Pradhana 2018). Overconfidence Deo (2015), firm image pada keputusan
mengakibatkan kepercayaan berlebih dengan investasi dikatakan krusial oleh investor.
kemampuan yang dimiliki (kemampuan
overestimate) dalam memprediksi harga saham Social relevance merupakan informasi
yang kemudian akan meremehkan risiko (risiko eksistensi saham perusahaan pada bursa saham
underestimate) penurunan terhadap serta tanggung jawab perusahaan secara sosial
portofolionya. Pada penelitian Nugraha (2016), berupa posisi saham pada bursa saham
menyatakan bahwa overconfidence merupakan (termasuk saham second liner atau saham blue
penyebab pokok yang memberikan pengaruh chips), bentuk investasi yang bergerak pada
terhadap keputusan investasi dalam nasional maupun internasional serta corporate
berinvestasi. Overconfidence berpengaruh social responsibility (kepedulian perusahaan
secara negatif pada pengambilan keputusan pada lingkungan) (Kusumawati, 2013). Social
investasi (Kengatharan & Kengatharan, 2014). relevance yang diarahkan kepada masyarakat
Sedangkan, Wulandari dan Iramani, (2014) eksternal lebih terlihat dan lebih positif dihargai

797
Afriani Dwi Rakhmatulloh & Nadia Asandhimitra. Pengaruh Overconfidence, Accounting
Information dan Behavioural Motivation Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi di Kota
Surabaya

oleh para investor sehingga menunjukkan relevance, advocate recommendation, dan


hubungan positif dan signifikan pada keputusan personal financial needs terhadap pengambilan
investasi (Wisdom et al., 2018). Berbeda keputusan investasi.
dengan Chong & Lai (2011) yang mengatakan
social relevance berpengaruh negatif pada KAJIAN PUSTAKA DAN
pengambilan keputusan investasi. Namun, PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pendapat lain yaitu kekhawatiran seperti postur
etika perusahaan, operasi lokal dan Heuristic Theory
internasional, dan catatan lingkungan (social Heuristic merupakan rule of thumb bagi
relevance) tidak dipertimbangkan dalam seseorang dalam pengambilan keputusan pada
pengambilan keputusan investasi (Iqbal dan keaadan, situasi atau lingkungan yang tidak
Usmani, 2009). pasti (rumit). Heuristic adalah pengambilan
keputusan berdasarkan informasi yang dimiliki.
Advocate recommendation adalah informasi Kahneman dan Tversky (1979) melihat bahwa
melalui kelompok-kelompok lain tentang saat penentuan keputusan, investor bersikap
investasi. Secara umum, seringkali keputusan irasional. Menurut Kahneman dan Tversky
investasi seseorang bergantung pada saran (1979), heuristic theory mencakup
pialang saham, teman maupun keluarga (Akbar representativeness, overconfidence, anchoring,
et al., 2016). Namun pada penelitian Iqbal dan gambler’s fallacy, dan availability bias. Dalam
Usmani (2009), rekomendasi tersebut sebagian penelitian ini, faktor overconfidence digunakan.
besar diabaikan, sedangkan rekomendasi dari
Pialang Saham dipertimbangkan, tetapi 86% Economic Factors
dari sampel investor adalah mandiri dan Economic factors adalah penyebab yang sering
membuat keputusan investasi pembelian sendiri digunakan sebagai bahan pertimbangan
tanpa pengaruh apa pun sehingga menunjukkan investor sebelum berinvestasi (Kusumawati,
bahwa memiliki pengaruh negatif pada 2013). Investor cenderung lebih
keputusan investasi. Berbeda pendapat dengan mempertimbangkan informasi terkait keuangan
Kusumawati (2013) yang mengatakan bahwa perusahaan dan mengabaikan faktor-faktor
pada pengambilan keputusan investasi, faktor- lainnya. Economic factors menurut
faktor dari advocate recommendation tersebut Kusumawati (2013) terdiri dari neutral
tidak dipertimbangkan bagi investor. Information, accounting information dan
classic. Pada penelitian ini, faktor accounting
Personal financial needs adalah informasi information digunakan.
dalam melihat nilai investasi berdasarkan
pengalaman investor, berupa target hasil untuk Behavioural Motivation
kebutuhan individu, estimasi dana untuk Behavioural motivation adalah melakukan
investasi, rencana diversifikasi dengan pengambilan keputusan investasi dengan
berinvestasi pada beda sektor, serta berdasar pada psikologi atau objek yang
membandingkan alternatif investasi selain dipercaya oleh investor (Kusumawati, 2013).
saham (Kusumawati, 2013). Merikas dan Menurut Kusumawati (2013), behavioral
College (2008) telah melakukan penelitian motivation terdiri dari faktor self-image/ firm
menunjukkan bahwa total pengabaian yang image, social relevance, advocate
membingungkan untuk hal-hal yang recommendation, dan personal financial needs.
menyangkut kebutuhan keuangan pribadi Dalam penelitian ini, semua faktor behavioral
mereka dalam pengambilan keputusan motivation digunakan.
investasi. Namun, penelitian Kusumawati
(2013) mengatakan bahwa personal financial Keputusan Investasi
needs dalam keputusan investasi merupakan Meningkatnya jumlah investor akan pula
sebab yang sangat dipertimbangkan oleh meningkatkan kegiatan investasi sehingga
investor. berhubungan dengan investor dalam melakukan
pengambilan keputusan investasi. Keputusan-
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keputusan investasi yang akan dibuat akan
keterkaitan overconfidence, accounting semakin banyak seiring dengan semakin
information, self-image/ firm image, social

798
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
banyaknya jumlah investor (Budiarto & H2: Accounting information berpengaruh
Susanti, 2017). Hal ini berarti bahwa akan terhadap pengambilan keputusan
terdapat banyak pula faktor-faktor yang investasi di Kota Surabaya.
menjadi bahan pertimbangan seorang investor
dalam pengambilan keputusan investasi Self-image/ firm image ialah reputasi suatu
(Kusumawati, 2013) Keputusan investasi perusahaan berdasar pada posisi perusahaan
merupakan suatu tindakan yang diambil atas tersebut dalam industri (new comers, market
dua atau lebih alternatif dalam berinvestasi following atau market leader) (Kusumawati,
dengan harapan mendapat profit di masa 2013). Investor yang memiliki tingkat self-
mendatang (Budiarto & Susanti, 2017) image/ firm image tinggi, akan melakukan
penilaian sendiri terhadap perusahaan apakah
Pengaruh Antar Variabel layak atau belum layak menjadi tempat dalam
Overconfidence adalah kecondongan untuk berinvestasi (Christanti dan Mahastanti, 2011).
terlalu yakin atas prediksi dan kemampuan
demi keberhasilan (Jannah dan Ady, 2017). H3: Self-image/ firm image berpengaruh
Keadaan tersebut merupakan sesuatu yang terhadap pengambilan keputusan
wajar sekaligus cermin untuk peringkat investasi di Kota Surabaya.
kepercayaan individu dalam memperoleh
sesuatu. Tak bisa disangkal jika manusia Social relevance ialah reputasi perusaahan
memiliki tingkat percaya diri yang tidak dengan menggunakan bentuk eksistensi
rendah, tak terkecuali dalam pengambilan perusahaan yang diarahkan kepada masyarakat
keputusan investasi. Maka, investor yang eksternal atau kepedulian perusahaan terhadap
memiliki overconfidence dapat mengakibatkan lingkungan (corporate social relevance)
kemampuan overestimate dalam memprediksi (Kusumawati, 2013). Investor dengan tingkat
harga saham yang kemudian akan risiko social relevance yang tinggi, akan semakin
underestimate terhadap portofolionya memperhatikan kegiatan sosial yang dilakukan
(Pradhana, 2018). perusahaan dalam melakukan pegambilan
keputusan investasi (Wisdom et al., 2018).
H1: Overconfidence berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan investasi di Kota H4: Social relevance berpengaruh terhadap
Surabaya. pengambilan keputusan investasi di Kota
Surabaya.
Accounting information menjadi bahan
pertimbangan investor dalam mengambil Advocate recommendation merupakan bentuk
keputusan berinvestasi, dengan saran atau rekomendasi dari beberapa pihak
mengidentifikasi prospek perusahaan tersebut seperti pialang saham, teman maupun keluarga
di masa mendatang yang kemudian investor mengenai investasi (Kusumawati,
pengambilan keputusan apakah akan 2013). Apabila investor memiliki tingkat
meneruskan atau memberhentikan aliran advocate recommendation yang tinggi, maka
investasinya serta untuk mengetahui nilai dari investor tersebut memiliki kepercayaan pada
perusahaan tersebut (Wediawati dan Yuliana, pihak-pihak tersebut yang akan membantunya
2011). Informasi mengenai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi (Akbar
mudah diperoleh dan dapat berguna dalam et al., 2016)
melakukan penilaian keadaan serta
profitabilitas perusahaan sehingga masih H5: Advocate recommendation berpengaruh
sebagai pertimbangan untuk pengambilan terhadap pengambilan keputusan
keputusan investasi (Christanti & Mahastanti investasi di Kota Surabaya.
2011). Apabila investor memiliki tingkat
accounting information tinggi, investor akan Personal financial needs merupakan
semakin memperhatikan prospek serta nilai pengestimasian dana berupa target hasil suatu
pada perusahaan yang akan diinvestasi dalam investasi yang akan digunakan untuk
melakukan pengambilan keputusan investasi memenuhi kebutuhan financial investor atau
(Christanti dan Mahastanti, 2011) digunakan untuk melakukan investasi kembali
(Kusumawati 2013). Apabila investor

799
Afriani Dwi Rakhmatulloh & Nadia Asandhimitra. Pengaruh Overconfidence, Accounting
Information dan Behavioural Motivation Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi di Kota
Surabaya

mempunyai tingkat personal financial needs terdapat hubungan antar variabel independent)
yang tinggi, investor akan semakin melakukan memanfaatkan nilai tolerance dan VIF; uji
pengelolaan terhadap keuangannya dalam heteroskedastisitas (melakukan pengujian
pengambilan keputusan investasi (Kusumawati apakah terjadi ketidaksamaan varian dari
2013). residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain) menggunakan spearman’s rho. Uji
H6: Personal financial needs berpengaruh hipotesis juga dipakai pada penelitian ini guna
terhadap pengambilan keputusan memperkirakan asumsi sementara dari
investasi di Kota Surabaya. penelitian terdahulu. Uji signifikansi antara
variabel independent dan dependent secara
METODE PENELITIAN simultan atau parsial dilakukan menggunakan
uji model f, uji parsial t dan koefisien
Pada penelitian ini menggunakan jenis determinasi (R2).
penelitian konklusif berupa kausalitas yang
bertujuan mendapat bukti sebab-akibat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
timbul antara variabel dependent dan variabel
independent. Jenis data kuantitatif dengan jenis Tabel 1. karakteristik responden menunjukkan
sumber data primer memakai teknik bahwa responden mayoritas berusia 21 tahun.
pengambilan data melalui penyebaran kuisioner Responden cenderung berjenis kelamin
baik secara offline maupun online. Populasi perempuan. Responden sudah melakuukan
yang digunakan merupakan mahasiswa pada kegiatan investasi selama > 6 bulan dengan
perguruan tinggi yang memiliki galeri investasi telah melakukan trading > 3 kali yang
di Kota Surabaya. Sampel pada penelitian ini ditunjukkan pada persentase yaitu sebesar
meggunakan teknik purposive sampling yaitu 100%. Responden terbanyak pada penelitian ini
seorang investor yang merupakan mahasiswa berasal dari Universitas Negeri Surabaya
aktif pada perguruan tinggi yang memiliki dengan persentase sebesar 24,8%.
galeri investasi di Kota Surabaya melalui
kriteria telah melakukan investasi selama > 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
bulan, telah melakukan trading > 3 kali, dan Item pernyataan pada penelitian ini dinyatakan
investor yang berinvestasi pada saham. valid dan reliabel. Item pernyataan
keseluruhannya > 0,3061. Kemudian untuk
Metode analisis menggunakan regresi linear reliabilitas, semua item pernyataan memiliki
berganda. Software IBM SPSS statistics 23 nilai > 0,70.
digunakan untuk alat analisis data. Model
persamaan regresi linear berganda pada Hasil Uji Normalitas
penelitian ini dapat dilihat di persamaan (1). Pada analisis grafik menjelaskan bahwa garis
yang terbentuk pada grafik histogram dapat
KI= 12,275 +0,494SR +0,451AR –0,392PFN dikatakan cukup teratur meskipun terdapat
+e ..............................................................(1) ketidakrataan dalam penyebarannya. Kemudian
hasil juga menampilkan persebaran titik-titik
Teknik analisis data menggunakan uji kualitas residual yang mengikuti garis diagonal pada
data yaitu uji validitas (menilai valid atau sah grafik normal probability plot. Berdasarkan
tidaknya kuisioner) menggunakan perbadingan hasil output SPSS pada uji statistik
r hitung dan r table; uji reliabilitas (untuk menampilkan hasil nilai Kolmogorov-Smirnov
melakukan pengukuran konsistensi jawaban sebesar 0,065 dengan signifikansi sebesar
responden dalam suatu kuisioner) 0,056. Nilai signifikansi sebesar 0,056 > 0,05.
menggunakan cronbach’s alpha. Uji asumsi Maka, berdasarkan hasil grafik histogram dan
klasik digunakan juga pada penelitian ini grafik normal probability plot yaitu data
berupa uji normalitas (melakukan pengujian berdistribusi secara normal.
variabel independent dan dependent
berdistribusi normal atau tidak) memanfaatkan Hasil Uji Multikolonieritas
grafik histogram, normal probability plot dan Hasil uji multikolonieritas menampilkan
statistik one sample kolmogrov smirnov; uji seluruh variabel memiliki nilai tolerance
multikolonieritas (melakukan pengujian apakah kurang dari 10 dan nilai VIF lebih dari 0,10.

800
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi pada Hasil Uji Model F
penelitian ini terbebas dari adanya Uji model (uji f), diketahui dari f hitung
multikolonieritas. mempunyai nilai sebesar 8,824 dengan
signifikansi adalah 0,000, di mana 0,000 <
Hasil Uji Heteroskedastisitas 0,05. Sehingga ditarik suatu simpulan bahwa
Hasil dari uji heteroskedastisitas, diketahui seluruh variabel independent penelitian ini
bahwa seluruh variabel independen terbebas yang dimasukkan yaitu overconfidence,
dari adanya heteroskedastisitas. Hal ini terlihat accounting information, self-image/ firm image,
dari nilai signifikansi dari masing-masing social relevance, advocate recommendation
variabel independen bernilai > 0,05. dan personal financial needs memiliki
pengaruh secara simultan terhadap variabel
Tabel 1. dependent yaitu keputusan investasi.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Hasil Uji Parsial t
Keterangan Frekuensi %
Usia Tabel 2.
18 tahun 11 6,0 % Hasil Uji Parsial (Uji t)
19 tahun 19 10,4 % Model B t Sig.
20 tahun 36 19,8 % 1 (Constant) 12.275 7.205 .000
21 tahun 54 29,7 % Overconfidence -.017 -.139 .890
22 tahun 37 20,3 % Accounting_Information .000 .005 .996
23 tahun 10 5,5 % SelfFirm_Image -.013 -.109 .913
24 tahun 9 5,0 % Social_Relevance .494 3.801 .000
25 tahun 6 3,3 % Advocate_Recommendation .451 4.159 .000
Jenis Kelamin Personal_Financial_Needs -.392 -3.468 .001
Perempuan 100 55 % Sumber: Output SPSS (data diolah)
Laki-laki 82 45 %
Lama Berinvetasi Tabel 2. hasil uji parsial (uji t) menampilkan
variabel overconfidence, accounting
> 6 bulan 182 100 %
information, dan self-image/ firm image
Jumlah Trading
memiliki nilai sig > 0,05 sehingga tiga variabel
> 3 kali 182 100 % tersebut secara parsial tidak memiliki pengaruh
Asal Perguruan Tinggi terhadap pengambilan keputusan investasi.
STIE Urip Sumoharjo 4 2,2 % Sedangkan variabel social relevance, advocate
STIESIA Surabaya 4 2,2 % recommendation dan personal financial needs
STIE Mahardhika 2 1,1 % memiliki nilai sig < 0,05 maka ketiga variabel
Universitas 17 Agustus 11 6,1% tersebut secara parsial memiliki pengaruh
Universitas Airlangga 36 19,9 % terhadap pengambilan keputusan investasi.
Universitas Bhayangkara 2 1,1 %
Universitas Ciputra 4 2,2 % Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
UIN Sunan Ampel 20 11,1 % Koefisien determinasi dilihat dari nilai adjusted
Universitas Khatolik R2 di mana sebesar 0,206. Hasil ini memberikan
10 5,5 % makna yaitu penerangan variasi atau besar
Widya Mandala
Universitas Negeri pengaruh yang diberikan oleh variabel
45 24,8 % independent pada variabel dependent adalah
Surabaya
sebesar 20,6% sedangkan 79,4% variasi
Universitas Surabaya 12 6,6 %
diberikan oleh variabel lain diluar model seperti
UPN Veteran Jawa
13 7,2 % financial literacy, locus of control, risk
Timur
perception, dan lain sebagainya.
Universitas Dr. Soetomo 8 4,4 %
STIE Perbanas Surabaya 3 1,7 % Pengaruh Overconfidence terhadap
Politeknik Perkapalan Pengambilan Keputusan Investasi
7 3,9 %
Negeri Surabaya Dari hasil uji yang telah dilakukan,
Sumber: data diolah menunjukkan bahwa pada variabel

801
Afriani Dwi Rakhmatulloh & Nadia Asandhimitra. Pengaruh Overconfidence, Accounting
Information dan Behavioural Motivation Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi di Kota
Surabaya

overconfidence tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Accounting Information terhadap


keputusan investasi. Penyebab tidak Pengambilan Keputusan Investasi
berpengaruh tersebut dikarenakan oleh Dari hasil uji yang telah dilakukan,
responden menganggap bahwa pengetahuan menunjukkan bahwa pada variabel accounting
dan kemampuan yang dimiliki tidak diperlukan information tidak berpengaruh terhadap
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan keputusan investasi. Penyebab tidak
investasi. Pernyataan tersebut didukung oleh berpengaruh tersebut dikarenakan oleh
deskriptif jawaban responden pada variabel responden dalam pengambilan keputusan
overconfidence menunjukkan bahwa item investasinya tidak melihat pada laporan
pernyataan OC.1 “saya menganggap pemilihan keuangan atau fundamental perusahaan
nvestasi saya sudah tepat” memiliki nilai mean sehingga mengesampingkan analisa
paling rendah artinya bahwa responden pada fundamental dalam memutuskan suatu
pengambilan keputusan investasi tidak investasi. Hal ini karena responden pada
berdasarkan pada pengetahuan dan kemampuan penelitian ini bukan hanya merupakan investor
responden itu sendiri, melainkan berdasarkan mahasiswa jurusan ekonomi saja, melainkan
informasi dan rekomendasi dari pialang saham, investor mahasiswa dari berbagai jurusan
teman, maupun keluarga dari responden. Selain sehingga responden cenderung tidak bisa
itu, responden cenderung merasa bahwa membaca dan melakukan analisis pada laporan
pengambilan keputusan investasi dengan keuangan
berdasar pada pengetahuan dan kemampuan
yang dimilikinya tidak akan memengaruhi Berdasarkan hasil wawancara yang telah
tingkat keuntungan yang diperolehnya di masa dilakukan terhadap responden offline, salah
mendatang. Sehingga responden lebih merasa salah satunya bernama Muhammad Faza
yakin dan percaya bahwasanya investasi akan Mahendra dari Universitas Islam Negeri Sunan
memberi keuntungan dengan hanya mengikuti Ampel, responden cenderung lebih percaya dan
rekomendasi dari teman yang telah lama mempertimbangkan keputusan investasi
bergelung dalam dunia investasi berdasarkan informasi dan rekomendasi dari
teman responden yang telah lebih dulu
Hasil tersebut tidak sesuai dengan heuristic bergelung dengan dunia investasi. Teman dari
theory di mana individu bertindak irasional responden tersebut memberikan rekomendasi
akan membuat responden memiliki dengan memilih saham yang merupakan saham
kepercayaan diri yang berlebih. Kepercayaan bluechips apabila akan melakukan pengambilan
diri berlebih tersebut dapat berdampak pada keputusan investasi. Menerima informasi dan
overestimate terhadap pengetahuan dan rekomendasi tersebut, serta memperhatikan
kemampuan yang dipunya dan underestimate posisi saham pada bursa saham merupakan
terhadap resiko yang ada, sehingga responden salah satu indikator dari variabel advocate
cenderung tidak mempertimbangkan resiko recommendation dan social relevance di mana
yang didapat dikemudian hari. kedua variabel tersebut pada penelitian ini
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
Hasil yang tidak berpengaruh ini searah dengan investasi.
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari &
Iraman (2014). Penelitian tersebut menyatakan Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori
bahwa faktor yang memengaruhi seseorang economic factors. Pada economic factors yang
dalam pengambilan keputusan tidak selalu paling dipertimbangkan oleh investor saat
adalah kepercayaan diri yang berlebih pengambilan keputusan investasi adalah berupa
(overconfidence). Menurut penelitian tersebut, informasi mengenai keuangan pada perusahaan
rasa percaya diri adalah penilaian yang yang dapat digunakan oleh investor sebagai
subyektif untuk mengukur tingkat pengetahuan perencanaan dan strategi selanjutnya demi
dan kemampuan dalam pengambilan keputusan keuntungan yang akan diterima kemudian.
investasi investasi, sehingga dianggap wajar
apabila overconfidence tidak berpengaruh Hasil yang tidak berpengaruh ini searah dengan
terhadap pengambilan keputusan investasi. penelitian oleh Akbar et al. (2016) dan
Septyanto (2013). Penelitian tersebut
menyatakan bahwa investor lebih menyukai

802
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
capital gain karena sikap pribadi, keyakinan, tersebut berpengaruh terhadap keputusan
pandangan orang lain serta beragam investasi. Hasil tersebut tidak sesuai dengan
pertimbangan lainnya sehingga laporan teori behavioral motivation di mana seseorang
keuangan tidak digunakan dalam keputusan dalam pengambilan keputusan investasi
investasi. berdasarkan psikologi investor atau sesuatu
yang diyakininya.
Pengaruh Self-Image/ Firm Image terhadap
Pengambilan Keputusan Investasi Hasil yang tidak berpengaruh ini searah dengan
Dari hasil uji yang telah dilakukan, simpulan penelitian oleh Christanti & Mahastanti (2011)
yang diambil adalah pada variabel self-image/ dan (Iqbal & Usmani 2009). Penelitian tersebut
firm image tidak berpengaruh terhadap menyatakan bahwa kekhawatirann akan etika
keputusan investasi. Penyebab tidak perusahaan, operasi lokal dan internasional, dan
berpengaruh tersebut dikarenakan oleh catatan mengenai lingkungan (CSR) tidak
responden dalam pengambilan keputusan dipertimbangkan. Faktor yang banyak sebagai
investasinya cenderung mengabaikan informasi pertimbangan seorang investor untuk keputusan
mengenai posisi perusahaan pada industri investasi berdasarkan kedua penelitian diatas
(apakah termasuk dalam new comers, market adalah faktor lain yang merupakan economic
followers ataukah market leader), perkiraan factors seperti neutral information dan
produk maupun jasa yang akan dipublikasikan accounting information. Menurut kedua
oleh perusahaan, serta etika-etika pada penelitian tersebut, aspek demografi dan lama
perusahaan. seorang investor dalam melakukan investasi
juga menjadi faktor keputusan investasi.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan terhadap responden offline dengan Pengaruh Social Relevance terhadap
salah satunya bernama Hafidz dari STIE Pengambilan Keputusan Investasi
Indonesia (STIESIA) Surabaya, menunjukkan Dari hasil uji yang telah dilakukan,
bahwa responden cenderung lebih menunjukkan bahwa pada variabel social
memperhatikan estimasi target hasil yang akan relevance berpengaruh terhadap keputusan
diperoleh untuk kebutuhan responden akan investasi. Hasil tersebut sesuai dengan teori
keuangan meskipun reputasi pada perusahaan behavioral motivation di mana seseorang dalam
tersebut terbilang tidak baik. Pernyataan pengambilan keputusan investasi berdasar pada
tersebut didukung oleh pada variabel personal sesuatu yang diyakini atau psikologi investor.
financial needs yang pada penelitian ini
memiliki pengaruh terhadap keputusan Penyebab variabel social relevance memiliki
investasi. Selain itu, responden cenderung lebih pengaruh terhadap keputusan investasi
percaya dan mempertimbangkan keputusan dikarenakan oleh responden pada penelitian ini
investasi berdasarkan informasi dan merasa bahwa pada saat pengambilan
rekomendasi dari teman responden yang telah keputusan investasi selalu memperhatikan
lebih dulu bergelung dalam dunia investasi. posisi saham perusahaan pada bursa saham. Hal
Teman dari responden tersebut memberikan ini menampilkan bahwa responden pada
rekomendasi berdasarkan posisi saham pada penelitian ini lebih memperhatikan apakah
bursa saham yaitu apakah saham pada perusahaan yang akan dilakukan investasi
perusahaan tersebut termasuk dalam saham termasuk dalam saham blue chips atau second
blue chips atau second liner. Responden lebih liner yang kemungkinan akan menambah
mempercayai rekomendasi teman tersebut yaitu tingkat keuntungan di masa mendatang. Selain
apabila perusahaan yang sahamnya termasuk itu, resonden juga lebih memperhatikan
dalam kategori blue chips akan memberikan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
keuntungan yang lebih dimasa mendatang. lingkungan di mana hal itu lebih tampak nyata
Mendapat informasi dan rekomendasi oleh dan lebih dihargai secara positif oleh
teman serta melakukan pengambilan keputusan responden.
investasi dengan melihat posisi saham pada
bursa saham merupakan salah satu indikator Hasil yang berpengaruh ini searah dengan
dari variabel advocate recommendation dan penelitian oleh Kusumawati (2013), Agustin &
social relevance, di mana kedua variabel Mawardi (2014), serta Wisdom et al. (2018).

803
Afriani Dwi Rakhmatulloh & Nadia Asandhimitra. Pengaruh Overconfidence, Accounting
Information dan Behavioural Motivation Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi di Kota
Surabaya

Ketiga penelitian tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi. Hasil tersebut sesuai
yang mengarah pada masyarakat eksternal lebih dengan teori behavioral motivation di mana
nampak dan lebih dihargai dengan positif oleh seseorang dalam pengambilan keputusan
para investor. Menurut penelitian-penelitian investasi berdasar pada sesuatu yang
tersebut, dikatakan bahwa seorang investor diyakininya atau psikologi investor.
akan selalu menerima dorongan oleh kebutuhan
dasar yang mana berasal dari lingkungan Variabel personal financial needs berpengaruh
keseharian investor tersebut. terhadap keputusan investasi. Penyebabnya
dikarenakan oleh responden pada penelitian ini
Pengaruh Advocate Recommendation merasa bahwa pengestimasian target hasil dari
terhadap Pengambilan Keputusan Investasi investasi saham agar dapat memenuhi
Dari hasil uji yang telah dilakukan, kebutuhan pribadi responden merupakan
menunjukkan bahwa pada variabel advocate sesuatu yang penting untuk dilakukan.
recommendation berpengaruh terhadap Responden cenderung mengutamakan hasil
keputusan investasi. Hasil tersebut sesuai atau keuntungan yang akan diperolehnya di
dengan teori behavioral motivation di mana masa mendatang. Semakin lama responden
seseorang dalam pengambilan keputusan bergelung di dunia investasi, maka semakin
investasi berdasar pada sesuatu yang diyakini menurun tingkat intensitas dalam
atau psikologi investor. pengestimasian dana untuk kebutuhan pribadi
maupun investasi tersebut. Hasil yang
Variabel advocate recommendation memiliki berpengaruh ini searah dengan penelitian oleh
pengaruh terhadap keputusan investasi. Christanti & Mahastanti (2011). Penelitian
Penyebabnya dapat dikarenakan oleh responden tersebut menyatakan investor tidak lagi terlalu
pada penelitian ini merasa lebih percaya pada memperhitungkan estimasi dana yang akan
informasi dan rekomendasi dari pihak-pihak digunakan untuk investasi saham namun
lain untuk dasar pengambilan keputusan mempertimbangkan perhitungan estimasi
investasi. Responden pada dasarnya selalu keuntungan di masa yang datang.
menerima dorongan, saran maupun
rekomendasi dari lingkungan sekitar baik itu KESIMPULAN
teman maupun keluarga. Responden pada
penelitian ini cenderung lebih percaya dengan Overconfidence, accounting information, dan
saran dan rekomendasi temannya yang juga self-image/ firm image tidak berpengaruh
seorang investor di mana lebih dulu bergelung dalam keputusan investasi. Social relevance,
pada dunia investasi. Hal ini menampilkan advocate recommendation, dan personal
bahwa responden pada penelitian ini dalam financial needs berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan investasi lebih mudah keputusan investasi. Keterbatasan pada
untuk menerima ajakan dari orang lain yang penelitian ini ialah variabel yang memengaruhi
mereka percaya sehingga yakin keuntungan di pengambilan keputusan investasi hanya tiga
masa yang akan mendatang lebih terjamin. variabel sehingga tidak dapat menggambarkan
secara keseluruhan bagaimana pengaruh
Hasil yang berpengaruh ini searah dengan variabel-variabel lain terhadap pengambilan
penelitian yang dilakukan oleh Akbar et al. keputusan investasi. Selain itu, sampel pada
(2016) dan Kaleem et al. (2009). Kedua penelitian ini yaitu investor yang berupa
penelitian tersebut menyatakan bahwa sebagian mahasiswa aktif pada perguruan tinggi yang
besar investor dalam pengambilan keputusan memiliki galeri investasi di mana pada
investasi lebih bergantung pada informasi dan prakteknya mahasiswa belum memiliki
rekomendasi pada pialang saham, teman dan pekerjaan dan penghasilan yang belum
keluarga dari investor tersebut. mencukupi untuk kegiatan investasi

Pengaruh Personal Financial Needs Investor disarankan untuk lebih memperhatikan


terhadap Pengambilan Keputusan Investasi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
Dari hasil uji yang telah dilakukan, lingkungan dan posisi saham perusahaan yang
menunjukkan bahwa pada variabel personal akan diinvestasi pada bursa saham. Investor
financial needs berpengaruh terhadap juga harus memperhatikan saran atau

804
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
rekomendasi dari pihak lain yang lebih BEI Universitas Negeri Surabaya).”
professional dalam dunia investasi. Selain itu, Jurnal Ilmu Manajemen Universitas
investor juga harus selalu mengutamakan target Negeri Surabaya 5(2): 1–9.
hasil atau keuntungan yang akan diperoleh di
masa mendatang dalam memenuhi kebutuhan Chong, Tun-pin, and Ming-ming Lai. 2011.
pribadinya tersebut. “An Empirical Evidence of Factors in
Equity Selection Process in Malaysia.”
Pemerintah dapat melakukan tambahan edukasi African Journal of Business Management
serta sosialisasi terkait investasi dan faktor- 5(15): 6221–32.
faktor yang dapat menjadi dasar pertimbangan
keputusan investasi. Melakukan kerja sama Christanti, Natalia, and Linda Ariany
dengan berbagai pihak-pihak atau lembaga- Mahastanti. 2011. “Faktor-Faktor Yang
lembaga terkait investasi melalui media online, Dipertimbangkan Investor Dalam
mengingat investor mahasiswa Surabaya Melakukan Investasi.” Jurnal Manajemen
merupakan generasi millennials yang sangat Teori dan Terapan 4(3): 37–51.
erat hubungannya dengan gadget dan internet.
Bagi emiten harus lebih meningkatkan Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Kedua.
tanggung jawab sosial perusahaan pada Jakarta: Salemba Empat.
masyarakat. Emiten juga harus lebih
memaksimumkan deviden yang akan diperoleh IDX. 2019. Data Galeri Investasi BEI (per
agar investor dapat menerima hasil keuntungan Maret 2019). http://www.idx.co.id.
yang lebih dari modal yang telah dikeluarkan
Bagi peneliti selanjutnya, yang akan melakukan Iqbal, Athar, and Sania Usmani. 2009. “Factors
penelitian terkait keputusan investasi, agar Influencing Individual Investor Behavior
menambah variabel-variabel lainnya seperti (The Case of the Karachi Stock
financial literacy, locus of control, risk Exchange).” South Asian Journal of
perception, dan lain sebagainya. Saran lainnya Management Sciences 3(1): 15–26.
ialah tidak hanya melakukan penelitian kepada
investor yang merupakan seorang mahasiswa. Jannah, Waiqotul, and Sri Utami Ady. 2017.
Penelitian selanjutnya dapat melibatkan “Analisis Fundamental, Suku Bunga, Dan
intensitas keseringan investor tersebut dalam Overconfidence Terhadap Pengambilan
melakukan perdagangan investasi (trading). Keputusan Investasi Pada Investor Di
Surabaya.” Ekspektra: Jurnal Bisnis dan
DAFTAR PUSTAKA Manajemen 1(2): 138–55.

Agustin, Pramita, and Imron Mawardi. 2014. Kahneman, Daniel, and Amos Tversky. 1979.
“Perilaku Investor Muslim Dalam “Prospect Theory: An Analysis of
Bertransaksi Saham Di Pasar Modal.” Decision under Risk.” Econometrica
Journal of Environmental Engineering JSTOR 47(2): 263–92.
and Sustainable Technology 1(12): 874–
92. Kaleem, Ahmad, Rana Abdul Wajid, and
Hassan Sagheer Hussain. 2009. “Factors
Akbar, Mona et al. 2016. “Factors Affecting the Affecting Financial Advisor’s Perception
Individual Decision Making: A Case in Portfolio Management: With Reference
Study of Islamabad Stock Exchange.” to Pakistan.” Oxford Business &
European Journal of Economic Studies Economics Conference Program 24–
15(1): 242–58. 26(978-0-9742114-1–1): 1–20.

Budiarto, Angga, and Susanti Susanti. 2017. Kengatharan, Lingesiya, and


“Pengaruh Financial Literacy, Navaneethakrishnan Kengatharan. 2014.
Overconfidence, Regret Aversion Bias, “The Influence of Behavioral Factors in
Dan Risk Tolerance Terhadap Keputusan Making Investment Decisions and
Investasi (Studi Pada Investor PT. Performance: Study on Investors of
Sucorinvest Central Gani Galeri Investasi Colombo Stock Exchange, Sri Lanka.”

805
Afriani Dwi Rakhmatulloh & Nadia Asandhimitra. Pengaruh Overconfidence, Accounting
Information dan Behavioural Motivation Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi di Kota
Surabaya

Asian Journal of Finance & Accounting Wediawati, Besse, and Dewi Yuliana. 2011.
6(1): 1. “Analisis Konsistensi Tingkat
http://www.macrothink.org/journal/index. Profitabilitas Perusahaan Pada Industri
php/ajfa/article/view/4893. Farmasi Di Bursa Efek Indonesia Periode
2009.” Jurnal Manajemen Keuangan dan
KSEI. 2018. Rencana Strategi KSEI 2018 : Portofolio 1(1).
Wujudkan Hub Keuangan Dan Informasi
2020. www.ksei.co.id. Wisdom, Okere, Imeokparia Lawrence,
Ogunlowore John Akindele, and Isiaka
Kusumawati, Melisa. 2013. “Faktor Demografi, Muideen. 2018. “Corporate Social
Economic Factors Dan Behavioral Responsibility and Investment Decisions
Motivation Dalam Pertimbangan in Listed Manufacturing Firms in
Keputusan Investasi Di Surabaya.” Jurnal Nigeria.” Journal of Economics,
Finesta 1(2): 30–35. Management and Trade 21(4).

Merikas, Anna A, and Deree College. 2008. Wulandari, Dewi Ayu, and Rr. Iramani. 2014.
“Economic Factors And Individual “Studi Experienced Regret, Risk
Investor Behavior : The Case Of The Tolerance, Overconfidance Dan Risk
Greek Stock Exchange.” Journal of Perception Pada Pengambilan Keputusan
Applied Business Research 20(4): 93–98. Investasi Dosen Ekonomi.” Journal of
Business and Banking 4(1): 55–66.
Nugraha, Maya Sari. 2016. “Cognitive Bias and
Risk Preferences Analysis of Ponzi
Scheme Investors.” Advances in
Economics, Business, and Management
Research 15(May): 134–37.

Pradhana, Rafinza Widhiar. 2018. “Pengaruh


Financial Literacy, Cognitive Bias, Dan
Emotional Bias Terhadap Keputusan
Investasi (Studi Pada Investor Galeri
Investasi Universitas Negeri Surabaya).”
Jurnal Ilmu Manajemen Univeritas
Negeri Surabaya 6(3): 108–17.

Pradikasari, Ellen, and Yuyun Isbanah. 2018.


“Pengaruh Financial Literacy, Illusion of
Control, Overconfidence, Risk
Tolerance,Danrisk Perceptionterhada P
Keputusan Investasi Pada Mahasiswa Di
Kota Surabaya.” Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Negeri Surabaya 4(2): 424–
34.

Septyanto, Dihin. 2013. “Faktor-Faktor Yang


Mempengaruh Investor Individu Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi
Sekuritas Di Bursa Efek Indonesia
(BEI).” Jurnal Ekonomi 4(2).

Sundar, Vijayalakshmi, and Malabika Deo.


2015. “Factors Influencing Investment
Decisions of Individual Investors.”
Rajagiri Management Journal 9(2).

806

You might also like