You are on page 1of 13

Volume 4, Nomor 2, Juli 2022

ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)


DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416
Info Artikel
Diterima : 23 Februari 2022
Disetujui : 28 Juli 2022
Dipublikasikan : 30 Juli 2022

Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis


Teks Deskripsi
(Developing Audio Visual Media for Learning of Descriptive Text Writing)

Yuyun Setiawan Putra1*, Mulyadi Eko Purnomo2, Suhardi Mukmin3


1,2,3
Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
1
yuyunsetiawanputra2018@gmail.com, 2mulyadiekopurnomo@gmail.com,
3
suhardi.unsri@gmail.com
*Corresponding Author

Abstract: This study aimed to 1) design audiovisual media for learning descriptive text writing for the
students at Junior High School 1 Pagar Alam according to the development media; 2)
describe the results of audiovisual media validation for learning descriptive text writing for
the students at Junior High School 1 Pagar Alam; 3) describe the results of descriptive text
writing of the students at Junior High School Pagar Alam following the implementation of
audiovisual media. This study applied research and development (RnD) design. The subjects
of this study were students of class VII.3, with a total of 28 students. Data collection
techniques employed documentation, questionnaires, and tests. The results of the study
indicated that the audiovisual media for learning descriptive text writing for the students at
Junior High School 1 Pagar Alam was recommended by the experts to be put on a test. The
validation results of media experts, material experts, and linguists on audiovisual media
development for learning descriptive text writing for the students at Junior High School 1
Pagar Alam showed excellent category. The results of the description text writing by the
students at Junior High School 1 Pagar Alam following the application of audiovisual
media show a significant increase with very effective criteria.
Keywords: audio visual, development, media,writing text description

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media audio visual untuk pembelajaran
menulis teks deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam yang sesuai
dengan media pengembangan; 2) mendeskripsikan hasil validasi media audio visual untuk
pembelajaran menulis teks deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar
Alam; 3) mendeskripsikan hasil menulis teks deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Pagar Alam setelah diterapkan media audio visual. Metode yang digunakan dalam
penelitain ini adalah penelitian pengembangan atau research and development. Hasil
penelitian menyatakan bahwa rancangan media audio visual untuk pembelajaran menulis
teks deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam yang telah
direkomendasikan oleh para ahli adalah layak untuk di uji cobakan. Hasil validasi ahli
media, ahli materi, dan ahli kebahasaan pada produk pengembangan media audio visual
untuk pembelajaran menulis teks deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Pagar Alam termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil menulis teks deskripsi siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam setelah diterapkan media audio visual
mengalami peningkatan dengan kriteria sangat efektif.
Kata Kunci : audio visual, media, menulis teks deskripsi, pengembangan

198
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
How to cite: Putra, Y., Purnomo, M., & Mukmin, S. (2022). Pengembangan Media Audio
Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, 4(2), 198-210. doi:http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

Pendahuluan berkenaan dengan manfaat media


Menulis merupakan keterampilan pengajaran dalam proses belajar siswa yaitu
berbahasa yang sifatnya produktif dan pengajaran akan lebih menarik perhatian
ekspresif. Melalui menulis, si penulis siswa sehingga dapat menumbuhkan
menuangkan gagasan, ide, dan pendapat motivasi belajar, bahan pengajaran akan
kepada pembaca mengenai sesuatu yang lebih jelas, dan metode pembelajaran akan
dipikirkan, dirisaukan, ataupun lebih bervariasi, tidak semata-mata
dirasakannya secara tertulis. Oleh karena komunikasi verbal melalui penunturan kata-
itu, keterampilan menulis perlu dimiliki oleh kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
setiap orang (Indrawati dan Subadiyono, dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
2008). Menulis teks deskripsi merupakan bila guru mengajar untuk setiap jam
salah satu teks yang harus dikuasai oleh pelajaran.
siswa. Menulis teks deskripsi ini telah Rendahnya kemampuan menulis
diperkenalkan di tingkat sekolah dasar merupakan permasalahan yang sering
sehingga dapat menggambarkan sesuatu dihadapi dalam pembelajaran bahasa
secara rinci. Namun, pada kenyataanya Indonesia yang ada di sekolah.
kemampun menulis teks deskripsi masih Permasalahan ini disebabkan karena siswa
rendah sehingga perlu ditingkatkan. tidak memiliki kemampuan menuangkan
Trawoco (2016:115) menjelaskan bahwa ide-ide untuk menjadikannya dalam bentuk
rendahnya kemampuan menulis teks tulisan. Permasalahan yang dihadapi siswa
deskripsi pada siswa disebabkan oleh tersebut disebabkan oleh berbagai faktor
berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah faktor malas melakukan
adalah siswa kurang berminat terhadap aktivitas menulis, tidak pernah berlatih
pelajaran menulis deskripsi yang sedang dalam menulis, kegiatan pembelajaran tidak
berlangsung. Selain itu, menurut Gani mengalami perubahan, proses belajar yang
(2012:3), rendahnya kemampuan menulis dilakukan guru hanya tugas dan siswa
deskripsi peserta didik disebabkan karena memperhatikan atau melaksanakannya
sulitnya memahami objek atau tema yang (Farida, 2011).
akan dideskripsikan, urutan menyusun data Menulis teks deskripsi hendaknya
yang tidak tepat, serta sulit menguraikan dipahami oleh seluruh siswa. Menulis teks
kerangka karangan menjadi deskripsi yang deskripsi ini telah diperkenalkan di tingkat
sesuai dengan tema yang ditentukan. Oleh sekolah dasar sehingga dapat
sebab itu, diperlukan alternatif lain agar menggambarkan sesuatu secara rinci.
pembelajaran bahasa Indonesia lebih Namun, pada kenyataanya kemampun
menyenangkan. menulis teks deskripsi masih rendah
Media audio visual merupakan sehingga perlu ditingkatkan. Trawoco
bentuk media yang lengkap dan jelas karena (2016) menjelaskan bahwa permasalahan
memiliki audio (suara) dan juga visual tingkat keberhasilan menulis teks deskripsi
(gambar), sehingga siswa dapat pada siswa disebabkan oleh berbagai unsur.
mendeskripsikan objek tersebut dengan Salah satu faktor tersebut adalah siswa
baik, lengkap, dan sesuai dengan struktur kurang berminat terhadap pelajaran menulis
teks deskripsi. Sudjana dan Rivai (2010:2) deskripsi yang sedang berlangsung. Selain
mengemukakan bahwa ada berbagai alasan itu, menurut Gani (2012), rendahnya
199
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

kemampuan menulis deskripsi peserta didik menjelaskan bahwa membangun kebiasaan


disebabkan karena sulitnya memahami menulis di sekolah merupakan tanggung
objek atau tema yang akan di deskripsikan, jawab pada pengajar. Dalam membiasaan
urutan menyusun data yang tidak tepat, serta menulis ini pada pengajar memerlukan
sulit mendeskripsikan kerangka tulisan seperangkat pengetahuan yang terkait
menjadi karangan atau tulisan dalam bentuk dengan aktivitas menulis tersebut.
deskripsi sesuai dengan tema yang Selanjutnya, Wena (2012) menjelaskan
ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan bahwa kegiatan pembelajaran selalu
alternatif lain agar pembelajaran bahasa melibatkan tiga unsur pokok yang saling
Indonesia lebih menyenangkan. berkaitan, yaitu unsur dalam penyampaian
Khotimah dan Suryandari (2016) pesan dalam hal ini adalah guru mata
menjelaskan bahwa menulis teks deskripsi pelajaran, subjek penerima pesan dalam hal
adalah pembelajaran bahasa yang dianggap ini adalah siswa, dan komponen utama atau
paling rumit dibandingkan dengan pesan berupa materi pelajaran. Kegagalan
keterampilan bahasa lainnya. Kegiatan yang sering terjadi dalam proses
menulis teks deskripsi tidak hanya menulis pembelajaran di sekolah disebabkan karena
kata-kata yang dibentuk menjadi sebuah penyampaian atau komunikasi yang kurang
kalimat, tetapi juga harus mendapatkan ide tepat. Salah satu alternatif agar terhindar
untuk pengembangan menjadi suatu struktur dari masalah tersebut adalah harus
karangan yang beraturan. Selain itu, Yani menyusun metode atau model pembelajaran
(2016) juga menyatakan bahwa perencanaan yang dapat memanfaatkan media atau
dalam pembelajaran menulis teks deskripsi sumber belajar yang lebih bervariatif.
yang menarik dapat dilakukan dengan Kategori yang dihasilkan oleh media
memanfaatkan fasilitas sekitar ataupun audio visual adalah tinggi. Berbagai hasil
dengan memanfaatkan media. penelitian juga menyampaikan persentase
Pengajaran menulis di sekolah yang dihasilkan mencapai 60% sampai
memberikan harapan kepada siswa agar dengan 80%. Oleh sebab itu, kegiatan
mampu membuat tulisan yang tepat, serta pengajaran melalui audio visual harus
mampu mendeskripsinya dengan baik. diterapkan dengan jelas dan dapat
Kompetensi dasar menulis teks deskripsi menggunakan berbagai perangkat hardware
berkaitan dengan memahami objek yang seperti pengeras suara, tampilan video atau
ditulis, menyajikan data, gagasan, kesan, gambar (televisi atau proyektor), dan
struktur, serta kebahasaan baik secara lisan perangat lain yang umumnya digunakan
dan tulis. Menulis teks deskripsi hendaknya (Arsyad, 2011).
dapat mengamati objek dengan baik. Oleh Fenomena mengenai kemampuan
sebab itu, diperlukan media untuk menulis siswa yang belum menggembirakan
memvisualkan objek tersebut dalam bentuk juga terjadi di Sekolah Menengah Pertama
media audio visual. (SMP) Negeri 1 Pagar Alam. Hasil
Guru haruslah kreatif dalam pengamatan atau observasi awal yang
menyajikan materi pembelajaran teks peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Pagar
deskripsi agar mampu meningkatkan Alam ditemukan bahwa dari 36 siswa
semangat siswa untuk aktif dalam kegiatan terdapat sebanyak 21 siswa (58,33%) hasil
pembalajaran tersebut. Subadiyono (2012) menulis deskripsi masih rancu atau kacau.
200
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

Objek yang dideskripsikan tidak sesuai Dalam proses pembelajaran siswa yang
dengan objek sebenarnya dan juga tidak bersifat pasif, tidak memperhatikan, malu
rinci. Struktur kalimat yang ditulis oleh bertanya, tidak mencatat materi pada proses
siswa juga masih keliru. Oleh sebab itu, pembelajaran, serta hanya menerima apa
hasil menulis deskripsi masih rendah dan saja yang disampaikan oleh guru. Selain itu,
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal proses belajar mengajar di sekolah masih
yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu terfokus pada penjelasan guru yaitu guru
sebesar 70, sedangkan sebanyak 15 siswa menjelaskan dan siswa. Oleh sebab itu,
(41,67%) telah mencapai kriteria ketuntasan media audio visual tidak diterapkan selama
minimal tersebut. Nurhayati (2009) proses belajar mengajar bahasa Indonesia.
menjelaskan bahwa hasil tes menulis yang Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan
dilakukan siswa umumnya kurang koheren. penelitian tentang ”Pengembangan media
Selain itu, permasalahan lainnya adalah audio visual untuk pembelajaran menulis
hasil teks deksripsi siswa juga kurang teks deskripsi siswa Sekolah Menengah
kohesif. Tulisan siswa sering melakukan Pertama Negeri 1 Pagar Alam”.
pengulangan. Tanda baca dan huruf besar Berdasarkan latar belakang di atas,
yang ditulis oleh siswa juga masih banyak permasalahan pokok dalam penelitian ini
yang keliru dan kacau. dirumuskan sebagai berikut: (1)
Pelaksanaan pembelajaran menulis Bagaimanakah pengembangan media audio
teks deskripsi lebih pada penguasaan visual untuk pembelajaran menulis teks
konsep-konsep, dan tidak memanfaatkan deskripsi siswa Sekolah Menengah Pertama
media pembelajaran. Padahal, SMP Negeri Negeri 1 Pagar Alam? (2) Bagaimanakah
1 Pagar Alam memiliki fasilitas seperti tinkat kemenarikan penggunaan media
Liquid Crystal Display (LCD) projektor, audio visual untuk pembelajaran menulis
laptop, dan audio untuk kegiatan teks deskripsi siswa Sekolah Menengah
pembelajaran. Namun, guru mata pelajaran Pertama Negeri 1 Pagar Alam? (3)
hanya menggunakan berupa gambar. Selain Bagaimanakah keefektifan media audio
itu, guru mata pelajaran juga hanya visual menulis teks deskripsi siswa Sekolah
memanfaatkan buku paket bahasa Indonesia, Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam?
sehingga penggunaan media tersebut masih Berdasarkan rumusan masalah di
belum optimal. Dengan demikian, atas, maka tujuan pokok dalam penelitian ini
pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa adalah untuk: (1) mengetahui
Indonesia seharusnya dikembangkan dan pengembangan media audio visual untuk
diperbaharui lagi. Alternatif yang dijukan pembelajaran menulis teks deskripsi siswa
adalah dengan mengembangkan media Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar
audio visual. Alam? (2) untuk mendeskripsikan dan
Dengan pengembangan media menganalisa tingkat kemenarikan media
pembelajaran, diharapkan dapat mendorong audio visual untuk pembelajaran menulis
peningkatan kompetensi-kompetensi teks deskripsi siswa Sekolah Menengah
menulis teks deskripsi tersebut. Hasil Pertama Negeri 1 Pagar Alam? (3)
observasi yang peneliti lakukan juga mengetahui keefektifan media audio visual
menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam menulis teks deskripsi siswa Sekolah
mengikuti pembelajaran kurang begitu aktif. Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam?
201
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

Metode Penelitian lunak berupa media audio visual. Dalam


Penelitian ini menggunakan metode penelitian ini, data-data yang dikumpulkan
penelitian dan pengembangan atau disebut berupa hasil wawancara yang peneliti
dengan research and development. lakukan dengan guru mata pelajaran Bahasa
Langkah-langkah penelitian dan Indonesia di SMP Negeri 1 Pagar Alam
pengembangan terdiri dari 10 tahapan yang menyatakan bahwa penerapan proses
meliputi identifikasi, mengumpulkan data, pembelajaran menulis teks deskripsi lebih
draft awal, validasi ahli, perbaikan desain, menekankan pemahaman konsep. Hasil
uji coba kelompok kecil, revisi produk, uji belajar menulis teks deskripsi juga tidak
coba kelompok besar, revisi produk, dan konsisten kadang mengalami peningkatan
produksi akhir (Sugiyonoa, 2012). dan juga mengalami penurunan.
Populasi penelitian ini adalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 1 mata pelajaran di SMP Negeri 1 Pagar Alam
Pagar Alam yang berjumlah 224 orang dan ditemukan bahwa sebanyak 58,33% hasil
terdiri dari 8 kelas. Teknik sampel menulis deskripsi masih rancu atau kacau.
menggunakan cluster random sampling. Objek yang dideskripsikan tidak sesuai
Pemilihan sampel tidak berdasarkan dengan objek sebenarnya dan juga tidak
peringkat atau rangking. Sampel diambil rinci. Struktur kalimat yang ditulis oleh
dengan cara undian sebanyak 1 kelas dari 8 siswa juga masih keliru. Oleh sebab itu,
kelas. Berdasarkan hasil undian diperoleh hasil menulis deskripsi masih rendah dan
sampel kelas VII.3 yang berjumlah 28 orang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal
siswa. yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu
Prosedur pengembangan penelitian sebesar 70, sedangkan 41,67% telah
ini diterapkan melalui berbagai kegiatan mencapai kriteria ketuntasan minimal
dengan berbagai tahap pengembangan yang tersebut. Oleh sebab itu, penggunaan media
dijelaskan sebagai berikut: tersebut masih belum optimal.
1) Identifikasi masalah 3) Desain Produk (Draft Awal)
Permasalahan menulis teks deskripsi Desain produk media audio visual
dapat diatasi melalui penelitian dan yang dikembangkan menggunakan berbagai
pengembangan. Pemanfaatan media audio software, seperti adobe flash, macromedia
visual dapat mengatasi kelangkaan materi flash, ultra video joiner, freemake video
menulis teks deskripsi. Dalam penelitian ini, converter dan videoPad Professional NCH
identifikasi masalah dilakukan dengan sofware yang bertujuan untuk pembuatan
penelitian awal sehingga dapat mencari dan penggabungan audio visual yang
potensi dan masalah menulis teks deskripsi hendak dikembangkan.
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 4) Validasi Ahli
Pagar Alam. Validasi desain dilakukan dengan tiga
2) Pengumpulan Informasi ahli yaitu ahli media dilakukan dengan
Setelah identifikasi masalah dapat bapak Novri Hadinata, M.Kom., validasi
ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya ahli materi dilakukan dengan Ibu Dra. Sri
perlu dikumpulkan berbagai informasi. Inderawati, M.Pd.,Ph.D., dan validasi ahli
Produk yang dikembangkan dalam kebahasaan dilakukan dengan Ibu Dr. Zahra
penelitian ini adalah perangkat keras dan Alwi, M.Pd.
202
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

5) Perbaikan Desain dengan gain ternormalisasi (normalized


Perbaikan desain dilakukan sesuai saran gain) menurut Hake (1999).
masing-masing validator ahli. skor poste st-skor pr etest
 g =
4) Uji Coba Produk Small Group skor maksimal-skor pretest
Uji coba produk small group
merupakan uji coba dalam skala kecil. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengujicobakan media audio Identifikasi Masalah
visual ke kelas dengan jumlah siswa Tahapan ini merupakan tahap awal
sebanyak 6 orang. dalam penelitian pengembangan.
5) Revisi Produk Identifikasi masalah merupakan analisis
Revisi media audio visual kebutuhan yang bertujuan untuk penemuan
berdasarkan hasil dari uji coba produk small masalah. Hasil obervasi yang peneliti
group dan dikoreksi lagi oleh para ahli lakukan menunjukkan pelaksanaan
bahasa, ahli pembelajaran, dan ahli media. pembelajaran menulis teks deskripsi lebih
6) Uji Coba Pemakaian pada penguasaan konsep-konsep, dan tidak
Uji coba yang dilakukan kepada sampel memanfaatkan media pembelajaran. Sarana
penelitian. Uji coba pemakaian dilakukan dan prasarana pembelajaran di sekolah juga
pada siswa kelas VII.3 yang berjumlah telah memadai seperti memiliki fasilitas
sebanyak 22 orang. seperti Liquid Crystal Display (LCD)
Teknik pengumpulan data yang projektor, laptop, dan audio yang dapat
digunakan dalam penelitian ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran
menggunakan dokumentasi digunakan untuk teks deskripsi. Kegiatan pembelajaran dalam
mencari sumber informasi yang ada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya
kaitannya dengan penelitian yang berupa dalam pembelajaran menulis, tidak
dokumen foto, sarana dan prasarana menggunakan media audio visul, tetapi yang
sekolah, data siswa, serta catatan-catatan digunakan hanya berupa gambar ataupun
selama penelitian. menggunakan buku paket bahasa Indonesia.
Angket merupakan sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk Hasil Analisis Kebutuhan
memperoleh informasi dari responden. Berdasarkan hasil wawancara yang
Angket dalam penelitian ini adalah angket peneliti lakukan menunjukkan bahwa
tertutup dengan alternatif 5 pilihan. penerapan proses pembelajaran menulis teks
Pemberian angket ini bertujuan untuk deskripsi lebih menekankan pemahaman
mengetahui tanggapan ketiga validasi ahli, konsep. Hasil belajar menulis teks deskripsi
uji coba small group, dan uji coba juga tidak konsisten kadang mengalami
pemakaian mengenai produk pengembangan peningkatan dan juga mengalami
media audio visual untuk pembelajaran penurunan. Data hasil wawancara
menulis teks deskripsi. menyatakan sebanyak 58,33% hasil menulis
Tes yang digunakan dalam deskripsi masih rancu atau kacau. Objek
penelitian ini adalah tes menulis deskripsi yang dideskripsikan tidak sesuai dengan
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, objek sebenarnya dan juga tidak rinci.
Setelah mendapatkan hasil tes awal dan tes Struktur kalimat yang ditulis oleh siswa juga
akhir, kemudian dihitung besar peningkatan
203
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

masih keliru. Oleh sebab itu, hasil menulis penyajian, kesesuaian, kejelasan, ketepatan
deskripsi masih rendah dan tidak mencapai tepat, tampilan atau gambar media audio
kriteria ketuntasan minimal yang telah visual, suara pada audio visual, dan
ditentukan oleh sekolah yaitu sebesar 70, penggunaan simbol atau ikon pada media
sedangkan 41,67% telah mencapai kriteria audio visual.
ketuntasan minimal tersebut. Oleh sebab itu, Selanjutnya, untuk validasi ahli
penggunaan media tersebut masih belum materi indikator yang diukur meliputi:
optimal. petunjuk penggunaan media audio visual,
Menurut tanggapan guru di SMP kejelasan kompetensi inti (KI) dan
Negeri 1 Pagar Alam, media dapat kompetensi dasar (KD), kerelevanan KI dan
dipergunakan dan membantu untuk kegiatan KD, kejelasan rumusan tujuan
pembelajaran menulis teks deskripsi. Guru pembelajaran, kejelasan materi menulis teks
di SMP Negeri 1 Pagar Alam hanya deskripsi, kerelevanan materi dengan tujuan
memanfaatkan media gambar dalam pembelajaran, kebenaran substansi materi
pembelajaran menulis deskripsi, tetapi tidak dan teks, kerelevanan contoh dengan
menggunakan media audio visual. Alasan penjelasan, desain penyajian materi,
yang diberikan oleh guru tidak pemberian motivasi dan daya tarik (warna,
memanfaatkan media audio visual adalah gambar, dan video), kejelasan media audio
pembuatan produk untuk media menulis visual, kecakupan materi menulis teks
teks deskripsi sulit dilakukan. Hal ini deskripsi, kedalaman materi menulis teks
disebabkan karena kurang memahami deskripsi, dan kesesuaian materi dengan
program-program dalam pembuatan media perkembangan peserta didik.
audio visual tersebut. Selain itu, guru juga Pada ahli kebahasaan indikator yang
beranggapan bahwa dengan penerapan diukur meliputi: ketepatan ejaan menurut
media audio visual untuk pembelajaran ejaan bahasa yang berlaku (EBI), kejelasan
menulis teks deskripsi, tentu kegiatan teks deskripsi dalam media audio visual,
pembelajaran menjadi menarik, sehingga ketepatan bahasa pada teks deskripsi dalam
motivasi siswa meningkat dan minat untuk media audio visual, penyajian teks deskripsi
menulis deskripsi juga meningkat. Guru dalam media audio visual, kesesuaian
juga menyatakan bahwa perlu adanya bahasa teks deskripsi dengan sasaran
pengembangan untuk pembelajaran menulis (peserta didik), keterbacaan (redaksi dan
teks deskripsi untuk media audio visual. tanda baca), ketepatan penggunaan
Guru tersebut juga menyatakan bahwa gramatika (tata bahasa), ketepatan pemilihan
sangat dianjurkan atau disarankan untuk teks deskripsi, ketepatan kalimat/bahasa
peneliti agar mengembangkan media audio yang digunakan, kekonsistenan bahasa
visual untuk pembelajaran menulis teks (tidak menggunakan bahasa yang berlaku di
deskripsi. daerah setempat), penggunaan bahasa sesuai
Validasi Desain dengan karakteristik peserta didik, kejelasan
Validasi ahli atau pakar sebanyak 3 bahasa petunjuk media audio visual,
ahli yaitu ahli media, ahli materi, dan ahli ketepatan penggunaan bahasa (bahasa tidak
kebahasaan. Aspek yang diukur dari validasi mengandung pernyataan yang bersifat
ahli media meliputi: petunjuk media audio menyinggung guru dan siswa), ketepatan
visual, tujuan dalam media audio visual, kohesi dalam kalimat pada teks deskripsi,
204
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

dan ketepatan koherensi antarparagraf pada

Skor Menulis Teks Deskripsi


20 19 19 19
teks deskripsi 17
15
17

15
12 12 12 Skor Awal
11 11 11
10 Skor Akhir

Hasil Validasi 5

Validasi desain dilakukan dengan 0


1 2 3 4 5 6

tiga ahili yaitu validasi ahli media dilakukan SAMPEL

dengan bapak Novri Hadinata, M.Kom., Gambar 4.3 Histogram Perbedaan Skor
validasi ahli materi dilakukan dengan Ibu Pretest dengan Skor Postest Menulis Teks
Dra. Sri Inderawati, M.Pd.,Ph.D., dan Deskripsi Small Group
validasi ahli kebahasaan dilakukan dengan
Ibu Dr. Zahra Alwi, M.Pd. Hasil validasi Setelah diterapkan media audio
ahli media diperoleh total hasil validasi visual untuk pembelajaran menulis deskripsi
sebesar 57 dengan rata-rata sebesar 4,36 pada peserta Small Group semuanya
yang termasuk dengan kategori sangat baik. mengalami peningkatan.
Saran yang diberikan juga sudah diperbaiki. Dari pengujian tersebut diperoleh
Dengan demikian, kesimpulan ahli media nilai  hitung sebesar 12,00 sedangkan nilai
adalah layak uji dengan revisi. Setelah itu,  tabel dengan df = n - 2 = 6 - 2 = 4 pada
dilakukan validasi dengan ahli materi.
taraf 5% (  = 0,05) diperoleh nilai  tabel
Berdasarkan hasil evaluasi validasi ahli
materi diperoleh total hasil validasi sebesar sebesar 9,488. Dengan demikian, nilai
67 dengan rata-rata sebesar 4,47. Rata-rata  hitung = 12,00 > ttabel = 9,488. Perhitungan
tersebut termasuk dengan kategori tingkat hasil SPSS dapat dilihat pada lampiran.
kevalidan sangat baik. Berdasarkan hasil Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan
validasi ahli materi diperoleh total hasil dapat disimpulkan bahwa pengembangan
validasi sebesar 61 dengan rata-rata skor media audio visual dapat meningkatkan
sebesar 4,36. Rata-rata tersebut termasuk hasil menulis teks deskripsi pada peserta
kategori tingkat kevalidan sangat baik. small group.

Ujicoba Produk Small Group Uji Keefektifan Pemakaian


Sebelum diberikan atau diterapkan Sebelum diberikan atau diterapkan
media audio visual untuk menulis deskripsi, media audio visual untuk pembelajaran
jumlah skor menulis teks deskripsi sebesar menulis deskripsi, jumlah skor menulis teks
69, dengan rata-rata sebesar 11,5. Setelah deskripsi sebesar 49, dengan rata-rata
diterapkan media audio visual untuk sebesar 8,17. Setelah diterapkan media
pembelajaran menulis teks deskripsi, jumlah audio visual untuk pembelajaran menulis
skor menulis teks deskripsi meningkat teks deskripsi, jumlah skor menulis teks
menjadi 106, dengan rata-rata sebesar 17,67. deskripsi meningkat menjadi 96, dengan
Peningkatan yang terjadi sebesar 106-69 = rata-rata sebesar 16. Peningkatan yang
37 dengan peningkatan jumlah rata-rata terjadi berjumlah sebesar 16 - 8,17 = 7,83
sebesar 17,67-17,5 = 6,17. Rata-rata gain dengan rata-rata sebesar 0,69 yang termasuk
ternormalisasi (normalized gain) adalah dalam kategori tinggi.
0,72 dengan kategori gain yaitu tinggi.

205
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

memiliki fasilitas seperti Liquid Crystal


Skor Menulis Teks Deskripsi

19 19
20 18 18 18
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

15
14
16
15 15 15
14
Skor Awal
Display (LCD) projektor, laptop, dan audio
11
10 10 10 10 10 10 10 10
10 8
6
5
7 7 7
9 9
8
9
7 7
9
8 Skor Akhir
yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
5

0
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
SAMPEL menulis teks deskripsi tidak menggunakan
Gambar 4.4 Perbedaan Histogram Skor media audio visual, tetapi yang digunakan
Pretest dan Postest Menulis teks Deskripsi hanya berupa gambar ataupun menggunakan
pada Ujicoba Produk Pemakaian buku paket bahasa Indonesia. Hasil
wawancara menyatakan bahwa karangan
Berdasarkan gambar di atas, dapat atau tulisan deskripsi masih rancu atau
diketahui bahwa semua nilai tes akhir kacau. Objek yang dideskripsikan tidak
(postest) mengalami peningkatan. Artinya sesuai dengan objek sebenarnya dan juga
semua peserta pembelajaran setelah tidak rinci. Struktur kalimat yang ditulis
diterapkan media audio visual untuk oleh siswa juga masih keliru. Oleh sebab itu,
pembelajaran menulis teks deskripsi penggunaan media tersebut masih belum
mengalami peningkatan. optimal.
Selain itu, hasil pengujian hipotesis Tahap selanjutnya adalah
diketahui bahwa nilai signifikan sebesar penyusunan draft awal pemilihan produk.
0,00 < 0,05. Selain itu, dari pengujian Pada tahap ini, peneliti menentukan tiga fase
tersebut diperoleh nilai thitung sebesar 20,265 atau tiga tahapan pembelajaran yaitu
sedangkan nilai ttabel dengan df = n - 1 = 22 - pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
1 = 21 pada taraf 5% (  = 0,05) diperoleh Setelah itu, dilanjutkan dengan langkah
nilai ttabel sebesar 1,72. Dengan demikian, berikutnya yaitu melakukan validasi desain.
nilai thitung = 20,265 > ttabel = 1,72. Ahli media memberikan saran yaitu: 1)
Berdasarkan kriteria pengambilan Sebaiknya petunjuk pemakaian media
keputusan, pengembangan media audio diposisikan pada awal media untuk
visual dapat meningkatkan hasil menulis memudahkan pengguna dalam mengetahui
teks deskripsi pada peserta pembelajaran di cara penggunaan media; 2) Indikator pada
SMP Negeri 1 Pagar Alam. media sebaiknya menggunakan kata yang
Berdasarkan hasil penelitian jelas bukan singkatan seperti kompetensi
diperoleh bahwa penelitian ini dasar (KD) dan komptensi inti (KI); 3)
menggunakan metode penelitian dan Pemilihan jenis atau tipe hurup yang
pengembangan yang terdiri dari berbagai digunakan sebaiknya disesuaikan.
tahapan. Tahap awal adalah Setelah dilakukan validasi ahli, tahap
mengidentifikasi masalah untuk analisis berikutnya adalah perbaikan desain produk.
kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian Perbaikan desain produk dilakukan
ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pendapat para ahli. Perbaikan
menulis teks deskripsi yang telah dilakukan tersebut bertujuan agar produk menjadi
di SMP Negeri 1 Pagar Alam lebih pada lebih menarik. Selain itu, perbaikan produk
penguasaan konsep-konsep, dan tidak juga dilakukan agar produk lebih baik.
memanfaatkan media pembelajaran. Sarana Perbaikan produk sesuai dengan saran
dan prasarana telah memadai seperti masing-masing ahli juga telah diperbaiki.

206
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

Tahap berikutnya adalah ujicoba dapat meningkatkan semangat dan motivasi


produk dalam skala kecil. Ujicoba dilakukan siswa untuk belajar. Selain itu, penerapan
untuk mengetahui efektivitas produk. Rata- media audio visual untuk pembelajaran
rata gain ternormalisasi (normalized gain) menulis teks deskripsi yang telah
termasuk dalam kategori tinggi atau sangat dikembangkan mudah dipahami oleh para
efektif. Setelah melakukan ujicoba produk siswa Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
small group tahap selanjutnya adalah bahwa sebelum diberikan pembelajaran
ujicoba pemakaian produk dikembangkan. dengan menggunakan media audio visual
Ujicoba pemakaian bertujuan mengetahui untuk pembelajaran menulis teks deskripsi,
efektivitas dari hasil produk yang telah jumlah skor menulis teks deskripsi sebesar
dikembangkan. 49, dengan rata-rata sebesar 8,17. Setelah
Hasil penelitian ini membuktikan diterapkan media audio visual untuk
bahwa pengembangan media audio visual pembelajaran menulis teks deskripsi, jumlah
dapat meningkatkan hasil menulis deskripsi. skor menulis teks deskripsi meningkat
Dengan demikian, media audio visual menjadi 96, dengan rata-rata sebesar 16.
memberikan kontribusi yang baik dalam Peningkatan yang terjadi berjumlah sebesar
pembelajaran menulis teks deskripsi. 16 - 8,17 = 7,83 dengan rata-rata sebesar
Arsyad (2011), menjelaskan bahwa 0,69 yang termasuk dalam kategori tinggi
kelebihan penggunaan media khususnya atau sangat efektif dilakukan pengujian
audio visual adalah materi yang hipotesis dengan menggunakan SPSS versi
disampaikan jelas dan menarik, serta mudah 22.00 for Windows dan dilakukan pengujian
dipahami. Dapat membuat siswa lebih Paired Sample Test (uji t).
menguasi tujuan pengajaran. Selain itu, Dengan adanya pengembangan
proses pembelajaran lebih bervariatif, tidak model pembelajaran menggunakan media
hanya menjelaskan dan siswa hanya audio visual, guru lebih mudah memberikan
mencatat. Siswa tidak jenuh dalam belajar penjelasan dan bertindak hanya sebagai
dan dapat menghembat tenaga guru. Selain fasilitator sehingga siswa menjadi lebih
itu, dalam kegiatan pembelajaran peserta aktif. Selanjutnya, media audio visual untuk
atau siswa melakukan aktifitas pengamatan, pembelajaran menulis teks deskripsi yang
demonstrasi, serta lebih memahami apa telah dikembangkan juga dapat
yang disampaikan oleh pelatih. meningkatkan menulis teks deskripsi.
Pembelajaran dapat menarik perhatian siswa Selain memiliki kelebihan, media
sehingga dapat menumbuhkan minat dalam audio visual untuk pembelajaran menulis
menulis. Selain itu, Desrianti, Rahardja, dan teks deskripsi menggunakan media audio
Mulyani (2011) menjelaskan bahwa audio visual yang telah dikembangkan tentu
visual merupakan media yang tepat agar memiliki kekurangan. Kekurangan model
minat menulis siswa dapat meningkat. pembelajaran yang telah dikembangkan
Waktu penyampaian materi pembelajaran tersebut adalah harus memiliki sarana dan
menulis deskripsi juga lebih cepat dan prasarana yang dapat menyajikan
menghembat waktu untuk penyampaikan pembelajaran tersebut seperti memiliki
materi. laptop, proyektor, speaker aktif, serta
Kelebihan media audio visual untuk fasilitas elektronik lainnya. Selain itu,
pembelajaran menulis teks deskripsi adalah pembelajaran ini juga membutuhkan waktu
207
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

yang sedikit panjang, karena sebelum Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur


melakukan pembelajaran terlebih dahulu Penelitian Suatu Pendekatan
harus disajikan secara berulang bagi siswa Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
yang belum memahami penerapan Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin
pembelajaran tersebut. Abdul. 2014. Evaluasi Program
Pendidikan Pedoman Teoritis
Simpulan Praktis Bagi Mahasiswa dan
Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Rancangan media audio visual untuk
Aksara.
pembelajaran menulis teks deskripsi siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Alam yang telah direkomendasikan oleh
para ahli adalah layak untuk diujicobakan. Badrun, Ahmad. 2003. Patu Mbojo: Stuktur,
Hasil validasi ahli media, ahli materi, dan Konteks Pertunjukan, Proses
ahli kebahasaan pada produk pengembangan Penciptaan, dan Fungsi. Disertasi
Pada Program Pascasarjana FIB
media audio visual untuk pembelajaran Universitas Indonesia.
menulis teks deskripsi siswa Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar.
Bandung. Yrama Widya.
termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil
menulis teks deskripsi siswa Sekolah Daryanto. 2011. Media Pembelajaran.
Menengah Pertama Negeri 1 Pagar Alam Bandung. Yrama Widya.
setelah diterapkan media audio visual Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
mengalami peningkatan dengan kriteria Kependidikan Kementerian
sangat efektif. Selain memiliki kelebihan, Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.
media audio visual untuk pembelajaran Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan. Jakarta: Kementerian
menulis teks deskripsi menggunakan media
Pendidikan dan Kebudayaan.
audio visual yang telah dikembangkan tentu
memiliki kekurangan. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Kekurangan model pembelajaran
Cipta.
yang telah dikembangkan tersebut adalah
harus memiliki sarana dan prasarana yang Farida. 2011 Peningkatkan Aktivitas Siswa
pada Penulisan Karangan Deskripsi
dapat menyajikan pembelajaran tersebut
Menggunakan Media Gambar di
seperti memiliki laptop, proyektor, speaker Kelas V SD Negeri 6 Gedung Air
aktif, serta fasilitas elektronik lainnya. Tanjung Karang Barat Tahun
Selain itu, pembelajaran ini juga Pelajaran 2010/2011. Fakultas KIP,
membutuhkan waktu yang sedikit panjang, Universitas Lampung.
karena sebelum melakukan pembelajaran Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa
terlebih dahulu harus disajikan secara Indonesia. Jakarta: Diksi Insan
berulang bagi siswa yang belum memahami Mulia.
penerapan pembelajaran tersebut.
Gafar, Abdoel. 2014. Kemampuan Menulis
Pantun Dengan Model
Daftar Pustaka Pembelajaran Quantum Teaching
Pada Siswa Kelas VII.C SMP Negeri
16 Kota Jambi Tahun Ajaran
208
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

2014/2015. Jurnal Pena Vol. 4 No.2 Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran
Desember 2014 ISSN 2089-3973. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Gani, Moch. 2012. Cara Menulis Kreatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Margono, S. 2012. Metodelogi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gustiani, Tia. 2010. Karakteristik Siswa
SMP dan SMA. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian
https://www.scribd.com. Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Hake, Richard R. 1999. Analyzing
Change/Gain Scores. Dept. of Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran
Physics, Indiana University 24245 (Prinsip-Prinsip dan
Hatteras Street, Woodland Hills, CA, Penerapannya). Jakarta: Departeman
91367 USA Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Prianti, Tri. 2017. Hubungan Antara Media
Pembelajaran. Bandung. Bumi Dengan Tujuan Pembelajaran.
Aksara. Semarang: Universitas Sebelas
Maret
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat
Bantu Media Pengajaran. Priyatni, Endah Tri. 2013. Desain
Jogjakarta: Diva Perss. Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-
Bumi Aksara.
model Pembelajaran). Jakarta:
Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Rohani, Ahmad. 2008. Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2017. Silabus Bahasa Indonesia Rustina, Ratna. 2014. Pengaruh
Revisi 2016. Jakarta: Kementerian Penggunaan Pembelajaran
Pendidikan dan Kebudayaan. Kontekstual Dengan Teknik SQ4R
Terhadap Peningkatan Kemampuan
Khotimah, Husnul dan Suryandari, Kartika
Pemahaman Dan Berpikir Kritis
Chrysti. 2016. Analisis Kesulitan
Matematis Siswa SMP Negeri 8 Kota
Menulis Karangan Pada Siswa
Tasikmalaya. Program Pascasarjana
Kelas IV SDN 2 Panjer. Prosiding
Universitas Terbuka
Seminar Nasional Inovasi
Pendidikan Inovasi Pembelajaran Sanjaya, Wina H. 2011. Media Komunikasi
Berbasis Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi
Sanjaya, Wina H. 2012. Strategi
ASEAN
Pembelajaran Berorientasi Standar
Kosasih, E. 2006. Kompetensi Proses Pendidikan. Jakarta:
Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Kencana.
Bandung: Kiblat Buku Utama.
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar
Liliskurniasih. 2011. Karakteristik Keterampilan Menulis. Bandung:
Perkembangan Anak SMP. Angkasa.
https://informa-
Slameto. 2012. Belajar dan Faktor-Faktor
sismpn9cimahi.wordpress.com/2011
yang Mempengaruhi. Jakarta:
/05/13/karakteristik-perkembangan-
Rineka Cipta.
anak-smp.

209
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2022
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i2.6416

Sudirman R. Raharjo dan Amung H. Witharza, Tiffani. 2016. Pengaruh Media


2013. Media Pendidikan. Jakarta: Audio-Visual Terhadap
Grafindo. Persada. Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi Siswa Kelas X SMA PGRI
Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. 2010.
1 Palembang. Fakultas Keguruan
Media Pengajaran. Bandung: Sinar
dan Ilmu Pendidikan Universitas
Baru Algensindo.
Sriwijaya.
Sugiyonoa. 2012. Penelitian Kuantitatif,
Yamin, H. Martinis. 2010. Kiat
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Membelajaran Siswa. Jakarta:
Alfabeta.
Gaung Persada Press.
Sugiyonob. 2012. Statistik untuk Penelitian.
Yani, Eli. 2016. Peningkatan Kemampuan
Bandung: Alpha Bheta.
Menulis Paragraf Deskripsi
Susmita, Nelvia. 2012. Peningkatan Menggunakan Metode Field Trip
Kemampuan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas X 1 SMA Negeri I
dengan Mengunakan Media Audio Waylima Kabupaten Pesawaran
Video pada Siswa Kelas X SMK PI Tahun Pelajaran 2015/2016.
Ambarukmo 1. Program Studi Program Pascasarjana Magister
Pendidikan Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Indonesia Fakultas Keguruan dan
Universitas Negeri Yogyakarta Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung Bandar Lampung.
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran.
Surabaya., PT. Temprina Media
Grafika.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Teknik
Pengajaran Keterampilan
BerBahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2010. Menulis
sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trawoco, Kukuh Fajar. 2016. Peningkatan
Kemampuan Menulis Paragraf
Deskripsi dengan Model Example
Non-Example Pada Siswa Sekolah
Menengah Kejuruan. BASASTRA
Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016,
ISSN I2302-6405
Wardarita, Ratu. 2010. Kemampuan Menulis
Karya Ilmiah. Palembang: Pararaton.
Wena, Made. 2012. Model Pembelajaran
yang Inovatif Kontemporer. Malang.
Bumi Aksara.

210
Yuyun Setiawan Putra, Mulyadi Eko Purnomo, Suhardi Mukmin
Pengembangan Media Audio Visual untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi

You might also like