You are on page 1of 7
21 Sepsis Bethany Chimento Jennings dan Fiona Winterbottom Kontributor: Ayu Prawesti Priambodo See epsis adalah suatu sindrom yang berlangsun Sze menyebabkan disfungsi dan deen oe Meskipun telah dilakukan identifkasi dni treatment dng imervensi yang agresif,tetpi angha mortalitas, tap mencapai 20% sampai 30% bagi pasen yang mengalany perburukan kondisi| menjadi severe sepsis atau, sok! Sepsis tidak memilkibatasan dan dapat rjc pada setiap us, jens Kelamin, atau ras? Severe sepsis dan syok sepa bertanggung jawab ata satu dari empatkematian penduduk Aidunia, dan kejadiannya selalu mengalami peninghetan Angka kematian akibat sepsis melebihi angha hematin akbatinfark miokard, kanker payudara, dan stroke. Evidence based studies menunjukkan bahwa pengenalan din, diagnosis, dan pengobatan sepsis di unit gawat darurat (UGD) akan meningkatkan patient outcome (hasil klins pada pasien) lebih ‘ik dan menurunkan angka mortaltas. Early goal directed shempy adalah suatu protokol yang telah meniadhstandand of care di setting perawatan intensif. Peneltian menunjuklan tahwa pasien akan mendapatkan manfaat ketika protokol/ Prosedur tetap ini mulai dilaksanakan di UGD daripada ‘menunggu sampai mereka dipindahkan ke unit perawatan imtensif (ICU). Meskipun tidak semua pasien dengan Perawatan yang tepat waktu dapat memiliki dampak posit hasi OEFINISI" Slama beberapa tahun, berbagai upaya telah dilakukan Untuk menentukan sepsis dan istilah yang berhubungan Sepsis untuk membantu memahami sindrom dan Han dalam mendiagnosa pasien, Namun, usaha tidak Selalu mendapatkan dukungan secara universal.” Pada tahun 1991 American College of Chest Physicians (ACCP) dan Society of Critical Care Medicine (SCCM) melakakan ‘untuk menyepakati mengenai definisi sepsis." Pada tahun 2001 ACCP, SCCM, European Society of Intensive Care Medicine (ESICM), American Thoracic Society (AIS), #40 the Surgical Infection Society (SIS) kembali menelaah “his thn 1991. Daftar di bawah ini bei defini 2 yang digunakan dalam diagnosis dan sepsis: Infeksi: Mikroba dalam tubuh yang ditandai dengan ‘espons inflamasi terhadap keberadaan mikroorganisme atau invasi organisme tethadap jaringan host. Bakteriemia: Terdapat bakteri hidup dalam darah. Spstemic inflammatory. response syndrome (SIRS): Systemic inflammatory response tethadap berbagai angguan kondisi klinis yang dapat mengarah kepada Severe sepsis (sepsis berat), dimanifestasikan oleh dua atau lebih dari kondisi berikut * Suhu > 38°C (100.4%) atau kurang < 36°C (968° F) Frekuensi jantung > 90 kali per menit Frekuensi pernapasan > 20 kali per menit atau PaCO; > 32 mm Hg Jumlah sel darah putih/leukosit lebih dari 12.000/mm’, < 4000/mm’, atau lebih dari 10% yang memiliki bentuk tidak sempurna. Sepsis: adalah timbulnya kondisi infeksi atau kecurigaan infeksi, dengan dua atau lebih dari kriteria SIRS. Sepsis berat: Sepsis yang dapat menyebabkan disfungsi organ, hipoperfusi, atau hipotensi. Hipoperfusi dan sangguan perfusi dapat terjadi, namun tidak sedikit juga mengalami, laktatasidosis, oliguria, atau perubahan akut pada status mental, Syok sepsis: Sepsis yang menyebabkan kondisi syok, dengan ditemukan hipotensi meskipun telah diberikan esusitasi dengan kristaloid yang memadai, Selain dlitemukan gangguan perfusi, juga dapat mengalami asidosislakta,oliguria, atau perubahan akut pada status ‘mental. Pasien yang menerima agen inotropik atau ‘asopresor mungkin tidak menunjukan gejala hipotensi pada saat ditemukan masalah gangguan perfusi, pada saat pengkajian, Sepsis-inducedhipotensi: Tekanan darah sistolik kurang dari 90 mm Hg, tekanan arteri (MAP) kurang dari 6S mm Hg, atau pengurangan dari 40 mm Hg dari kondisi normal, dalam kondisi absennya penyebab hipotensi hainnya Multiple organ dysfunction syndrome: Gangguan fungsi ‘organ pada pasien dengan kondisi akut schinggn homeostasis tubub tidak dapat dipertahankan tanpa intervensi. 195 Scanned with CamScanner en Gambar 21-1 Hubungan timbel balk antara systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Seps's, dan ints (Dan Amencan College of Chest Physicians & Society of Critical Care Medicine Consensus Conference Commitee [1992]. American College of Chest Physicians/Society of Critical Care Medicine Consensus Conference: Defi ‘sepsis and organ failure and guidelines for the use of innovative therapies in sepsis. Critical Care Medicine, 206) 864-8%4) Gambar 21-1 menunjukkan keterkaitan antara SIRS, sepsis, dan infeksi, IDENTIFIKASI SIRS ATAU SEPSIS Patofisiologi sepsis merupakan kondisi yang kompleks, mmelibatkan respons kekebalan tubuhbawaan, proses inflamasi, prokoagulan dan anti fibrinolitik pathway, fgangguan metabolisme sel dan sinyal, dan disfungsi dari sistem imun yang didapat.'* SIRS adalah kondisi dinamis yang terjadi ketika suatu mikroorganisme masuk kedalam tubuh (Gambar 21-1), kemudian berkembang menjadi suatu proses peradangan sistemik yang hebat. Ketika infeksi menjadi penyebab dari gangguanklinis, respons. inflamasi _sistemik (Systemic inflammatory response) dapat dengan cepat bergeser menjadi sepsis berat atau septik syok. Indentifikasi dini pada pasien dengan potensi sepsis sangat penting di unit gawat darurat (UGD). Hampir 430% dari semua pasien dengan diagnosis sepsis masuk rumah sakit melalui UGD. Beberapa dari pasien ini diketahuitidak memenubi secara tepat definisi sepsis ‘yang telah dijelaskan i literatue. Penghajian umum pada pasien saat triase, dizabungan dengan riwayat-keschatan dan pengkajian fisik, singe penting dalam mengidentifikas sepsis. Psien dengan spss datang ke sarana pelayanan kesehatan dengan. dem, rmenggigil, sesak napas atau takipnea, takikaria, rain kemerahan, atau gelisah. Gejala-geala ini bisa diteman juga pada penyakit selain sepsis, schingga sult unish rmendiagnosa sepsis di fase awal! Dalam pros tte Penting untuk mempertimbangkan usia dan niwayat pase. ‘Orang tua, anak-anak, dan bayi memilki insiens a lebih tinggi mengalami sepsis daripada usia dewasa most) Selain hal tersebut, penting juga untuk menentukan pub pasion mengalami immusne-compromised (sonst Iekebalan tubuh) atau pasien baru saja menjalan tidal i infeksi sauran Kemi, infeksi pernapasan iid tau menjalanitindakan prosedur medi yang is ‘iwayat penyakit seperti diabetes, Hal-halterscbutseharst™ ‘menjadi dasar-dasar dalam menentukan keputusaa Pasien yang dicurigai mengalami infeksi harus +8 djinilai untuk tanda-tanda dan gejala SIRS. River pperawatan dan medikasi pasien harus dipertimbans" ketika menganalsis kriteria SIRS: sebagai contoh, 50°28 pasien yang mendapatkan terapi beta-blocker mun” ll Scanned with CamScanner shan mengalamipeninghatan ehuent denyut a Jeb fanjut dengan tes laboratoriam er enbecian banyak informasi tentang. kondisi “oe riwavat pasien diduga mengalami infeksi ie dtemukan doa dari anda-tanda ata geal ki tore dan BEF ah a, maka pin tenet mem a eae st on tinge da 38°C (1008 F) 1 Popotermia: su hurang dar 36°C (968° F) + Mfianfi: deny jantung lebih besar dai 90 kali per went Jauupnen:pernapasan lebih dari 20 ali per menit Stats mental seca ibatiba ‘Niai laboratorium abnormal Mleakostoss:junnlah sel darah patih yang lebih besar dari 12.000'mm? Leukopenia: jumlah sel darah putih kurang.dari ja: glukosa serum lebih besar dari 120 mg/dL tanpa adanya diabetes Jia erdapat hecurigaan terdapat infeks dan ditemukan tends tnda awaldisfungsi organ, pasien memenuhi krteri trengalami kondisi sepsis berat: "Tekanan darab sistolik (SBP) kurang dari 90 mm Hg ‘atau MAP kurang dari 65 mm Hg ‘SBP rurun lebih dari 40 mm Hg dati baseline *Insufisiensi pernapasan [Kreatinin lebih besar dari 2.0 mg/dL atau urine output yang kurang dari 0,8 ml/kg per jam selama lebih dari 2jam + Bilirubin lebih besar dari 2 mg/d. + jamlah trombosit kurang dari 100,000/mm? Koagulopati Lakiat lebih besar dari 4 mmol/L. fika pasien memenubi kriteria untuk syok berat dan hipotensi dengan SBP kurang dari 90 mm Hg, yang belum tera dengan resusitai cairan, pasien memenubi kriteria untuk syok sepsis. The Surviving Sepsis Campaign dan Institut for Healthcare Improvement merekomendasikan fasitas untuk mengevaluasi pasien yang berisiko tingsi tutuk sepsis atau sepsis berat'*"” Kelompok int telah mengembangkan alat yang dapat diterapkan dalam setting UGD dan memberikan algoritima_untuk pengambilan Jeputusan menggunakan kriteria SIRS. Alat skrining ini ditunjukkan pada Gambar 21-2. ‘Menurut The sepsis campaign. pasien dengan SIRS dan terdentfikasi sumber infeksi dianggap memiliki sepsis'* Tia seorang pasien menyajikan dengan dua atau lebih Initera SIRS dan disfungsi organ, pssien memenuhi kriteria rmengalami sepsis berat. Pasien dengan syok sepsis imengalami sepsis berat diseriai dengan gangguan perfusi ‘yang ditandai oleh MAP kurang dari 65 mm Hg atau tingkat laktat diukur lebih besar dari 4 mmol/L.’ Pada syok sepsis, hipoperfusi akan terus berlanjut meskipun telah diberikan resusitasi cairn, Tekanan darah pasien akan tetap kurang dari 90 mm Hg atau akan turun lebih dari 40 mum Hg. Model PIRO dari identifikasi sepsis| mengaunakan Predisposisi, infeksi, respons, dan disfungsi organ untuk BAB 21 Se! hematian (Tabe) 21-0" tahap sepsis dan_mempredikst : PIRO sks dopat dininang dalam setisp Kategort: |, 1 predispostermasak faktorrisko seperti Wes tegananan, penyokat hats atau peryakit PANU TN Leiner berkediaman ni i sebuah awrsing 87 (rumah perawatan). + Infeksi diukur berdasarkan adanys Kuli, ata risiko infeksilainnya. + Respons diukur dalam hal respiratory ra infeksi neumonias te atau frekuensi kelainan bentuk Disfungsi organ diitung nitrogen dalam darah, adanya bipoksemis, kadar laktat, jumlah trombest, dan tekanan darah sistoik.® Metode. lan’ untuk mengideniikasi pasen | 908 ‘berpotensial mengalamm sepsisadalah Mortality im Emenee mmemperhitungkan beberapa variabel Piro» Skor | Mt! rmenrgabuinglan varibel seperti sia pasien, status mental takipnen atau hipoksemia, dan trombost bersama dene Haeerejsko sepertt yang tnggal di nursing home (rumah petavatan) atau memilki infeksi pernapasin bawab 0140 Pemmakit terminal Terdapat_bukti bahwa ini adalah peramghat andal untuk straifikasirisiko pada SIRS atau pasien sepsis di UGD EARLY GOAL-DIRECTED THERAPY: RESUSITASI PADA 6 JAM PERTAMA Menurut pedoman surviving sepsis campaign, tajvan resusitasiharusdicapai dalam 6 jam pertama.'* Oleh sebab itu pengenalan dini dan pelaksanaan pengobatan terhadap target atau tujuan tertentu sangat penting, Tujuan yang diteapkan dalam studi tercantum pada Tabel_ 21-3. Resusitasi volume (cairan) dan pemberian antibiotik harus menjadi prioritas perawatan_setelah jalan napas dan pemapasan, Tergantung pada kondisi pasien, terapi dapat dlerikan secara bersamaan. Prosedur Diagnosis “Tes laboratorium, diantaranya sebagai berikut: + Serum laktat-mengukur seluler tingkat perfusi scluler; tingkat laktat serum meningkat dapat mengidentifikasi cokultisme hypoperfusion.” + Procalctonin-aprohormon —kalsitonin; plasma onsentrasi yang sangat rendah pada orang sehat. Studi menunjukkan bahwa kadar plasma meninghat pads sepsis. + Panel dasar metabolik. + Hitung darah lengkap, termasuk hemoglobin dan hhematokrit, rm + Golongan darah dan crossmatch. + Kultur + Ini termasuk dahak, cerebral spinal uid, urine darah, dan Kultur Iuka; mendapatkan_setidaknya satu kultur darah dari sirkulasi darah perifer. + Tika pasien memiliki akses vena, memperoleh kul Vie depen da eon den? Scanned with CamScanner Perangkat Penilaian Screening pada Severe Sepsis/Sepsis Bera Petuniuk: Gunakan perangkat phan ini untuk melakukan skrining pada pasion sepsis berat/sovere sop, 1 unit gawat darurat '. Apakah terdapat riwayat penyakit menunjukkan adanya infeksi baru? © Pneumonia, empiema (© Infeksi pada tulang/send 1 Infleksi perangkat © Irfeksi saluran kemih (_Infoksi pada loka implan G Infeksi perut akut 1 Infoksi aliran darah akibat O Lainnya____ Meningitis pomasangan katoter Infokst Kult infoksi 1D Endokarditis Jaringan tunak —Ya Tidak 2. Apakah terdapat dua dari tanda-tanda dan gejala infeksi berikut yang baru dialami oleh pasien? sie \aboratorium mungkin telah didapatkan pada pasien rawat inap tetapi mungkin tidak tersedia bagi pasien "hati © Hipertermia> 38,3 * ¢ 10 Takipnea 20 bpm 1 Leukopenia (count wac (101,0° F) © Perubahab status 4000 ut -1) © Hipotormia <36 °C mental akut 1 Hiperglikemia (glukosa plasma (96.8°F) 1 Leukositosis (count WBC >120 mg/dL) tanpa © Takikardia> 90 bpm >12000 ul-1) adanya diabetes —Ya__ Tidak Jka jawabannya adalah ya untuk kedua pertanyaan 1 dan 2, kecurigaan terdapat inteksi ¥ Qapatkan: asam laktat, ultur darah, hitung darah lengkap dengan diferensial, laboratorium kimia dasar, bins Alas pertimbangannya dokter diperoieh: A, dada x-ray, amilase, lipase, ABG, CRP. CT scan AApakah terdapat salah satu krteria distungsi organ berkut muncul pada lokasi yang jauh dari loka! ifeks yang tidak dianggap kondisi kronis? Catatan: Penetapan lokasi terpencil dibebaskan dalam kasus bilateral infitrat paru ‘SBP (systolic biood pressure) 90 mm Hg atau MAP 65 mm Hg ‘SBP turun 40 mm Hg dari baseline ‘nfitrate paru bilateral dengan kebutunan oksigen mengalami peningkatan untuk mempertaharkan $02 8% Infitrate paru bilateral infitrat dengan PaO2 rasio /Fi02 300 Keatinin 2,0 mg/dl (176,8 mmol/L) atau urine output 0,5 mL/kg /jam selama 2 jam Bilirubin 2 mg/l (34,2 mmol/L) Jumiah trombosit 100.000, Koaguiopati (INR 1,5 atau aPTT 60 detk) Laktat 2 mmol/L (18,0 mg/l) oooo000000 Ya __ Tidak Jka. dicurigal terdapat infeksi DAN disfungsi organ , pasien memenuhi kriteria mengalami ‘SEPSIS BERAT dan harus dimasukkan ke dalam protokol penanganan sepsis berat tangoet _ (eulatan:dmmiyy atau mevdyy) Waku: (24 jam) Gambar 21-2. Contoh alat skrining untuk severe sepsissepsis berat. (Dari surviving am kur grafik individu. Diperoieh dan hitpyssc.scem orgfties/Tools/individualchartmessremention pa! DP Gengan wzin. Copyright 2005. European Society of intensive Care Medicine, International sepsis Forum, and S0>8 Critical Care Medicine.) as ail Scanned with CamScanner So-2 “1 sepa 5090 Ponyanit hati = 2 Karas oo metastas =! wrmetasiases = 2 fn Blvd wee nivoger COPD, peryait aru cbs ni, HR, deny antng. SBP tekaran dara siti: FR Trenuensi pemapasen Deri Howell i prs, Sch P ara S. Joes. E. 8 Shp, 2011 pool pcp Te papain efecto. pnse. @A0 Te D Lewy M. 8 Witons M C08) sytem. Cticai Core Medcre 337), 322-27, Pula, F. Maral. JC. Ramsay, 6. Netson ston rauielection. response ard oan dystnction new made! for staging severe sepsis Crtca! Cae Medicine, Mi 1323-1338 ‘a> 65 tahun 3 ‘Nasng hae resident 2 fapidy ternal 6 comorbid ines nets Inet saluran yi eapasan baweh Aespons Bands >5% 3 Disturgs organ Takiprau atau a tipoksemia ‘Syot sepsis 3 mia tiombosit 3 | '<160,000/mm" Fenuruan kesadaren 2 ental ‘Meds Prediksi Kematian 28-HARI MEDS —PREDIKS! RENTANG POIN GRUP __KEMATIAN. oF Sangatendah 1.1% 5&7 Rendah 4.4% a2 93% 1318 Tinggi 16.1% 215 Sangat tinggi 39.0% Oat Shania NI, Howat MLD Tenor 0 Dome, M, Nan. 8 aes, W007, Moray in Emerge Department Sens MEDS! am rods Iyer moralty, ital Cave Medcne 2).12-18 -Pemeriksaan imaging harus mencakup sebagai berikut: + Rontgen dada. * Computer tomography scan dan/atau USG. "+ Tergantung pada kondisi Klinis pasien, portable monitor di samping tempat tidur adalah terbaik jika pasien ‘memiliki sepsis berat atau syok sepsis. k Sev0; 270% oF SVO; 265% an penfor waran wine >1 mL/kg waren wine 205 mi/kg’h ‘Data da Danger AP. Lewy, MM. Carl, JM. Bion, J, Parte. MM. Joesce, R... Vincet, JL (208, Surin sepsis comogr Intemation! gudelines for management of severe sepsis and sap shock 2008 Critcat Care Medicine, $411, 296-327 Mengkomunikasikan dengan dokter emergensi apabila mendapatkan has] pengkajian/hasil laboratorium yang abnormal, Intervensi Terapetik Lakukan resusitasi cairan segera pada pasien dengan hipotensi atau serum laktat lebih besar dari 4 mmol/L Lakukan pemasangan vena sentral dan monitoring hhemodinamik sesegera mungkin pada unit Gawat darurat saat menunggu keputusan masuk ICU. rosedue terapi Khusus meliput: + Oksigen + Pasien septik harus mendapatkan oksigen tambahan dengan tujuan mempertahankan tekanan oksimetri lebih besar dari 93%." + Antisipasi airway management (mangjemen jalan ‘napas) dan kemungkinan kejadian intubasi yang cepat. + Intubasi dan ventas! mekanik dapat inengurang leriapernapasan, schingga mengurangikebutuhan oksigen. + Pengukuran saturasi oksigenasi vena dapat dilakukan melalui jalur sentral atau kateter arteri pulmonalis. + SeO; mengukur oksihemoglobin di arteri ppulmonalis, di mana ScvO, diperoleh dari atrium kkanan melalui kateter 3 lumen.** Scanned with CamScanner ee TUJUAN TERAP! LANSUTAN ——_ + Largebore kateer intravena (abocath derngan, lumen yang besa) untuk resusitas cairan + 250 sampai dengan 1000 ml. bolus larutan Kristaloid (line normal) setap 15menit pada kondshipoens.* + Pecahankan MAP pada 63 mm Hg. + jika MAP kurang dar 65 mm Hig berikan vasopressor (Dobutamin, Norepinefrin, atau Dopamin). + Insersi jalur central vena pressure (CVP) + "Tekanan CVP dapat memandu resustasi, dengan tujuan untuk menjaga CVP pada 8 mm Hg. + Selama insrsi,pastikan “batas waktu" dokumentasis tindakan -pencegahan infeksi yang, tepat dan penggunaan pada pasen sertaalat pelindung d bag! sma staf yang teribat dalam prosedur sesuai dengan kebijakan rumah sakit. + denifikas sumber dan kontrol + Menetapkan_sumber atau lokasi_infeksi secepat rmumgkin (dalam 6 jam pertama) dan mengevaluast ‘umber infeksi (contoh, drainae abses, debridement jaringan, indwelling line atau pelepasan katetet) + Transusi sel darah merah dapat dipertimbangkan jk hemoglobin Kurang dari 7 g/dl, SO; Kurang da 70% atau hematokrit kurang dari 30%, Karena kon ‘yok terjadi akibat perfusijaringan tidak memadai intervensi harus fokus pada pemuliban kemampuan distribusi oksigen + Pemberianantibiowk dalam waktu keedatangan °=* + Pemberian antibiouk tepat waktu sangat penting dan dapat mempengarubi hasi + Penundaan 1 jam dapat mengurangi kelangsungan hidup hampir 8%." + Pertimbangkan pemberian vasopressor untuk menjagt (MAP lebih besar dar 65 mm Hg. + The Surviving Sepsis Campaign Guidelines for Management of Severe Sepsis dan syok sepsis merekomendasikan’ Norepineffin dan Dopamin ‘Scbgaivasopresorpertama phan untukmeningkatkan tonus pembuluh darah dan tekanandarah. + Optimalkan penggantian cairan_sebelum mulai ‘memberikan vasopressor + Terapi inotropik, seperti Dobutamin, dapat dimulai ‘untuk meningkatkan cura jantung pada pasien dengan fangguan miokard.”™? Data yang tersedia tidak rendukung penggunaan dopamin dosis rendah untuk rmelindungi/mempertahankan fungsi ginal” + ertimbangkan pemberian Hidrokortison ketika hipotensi refrakterterhadap resusitasiairan dan vasopreso.” 1 jam dari Tud campaign, pasi Menorat surviving PSE ah Membutubkan dukungan 17a) Lanta bars ik menor berzt di bev in wm mend tentang optimal Sratgi ii daPat iimplementaian baa eng gar sian yds Sat tamer Le nay tan intensif: Peravattgd mekanik pada sepsis yang dikibatian oy ena akut ta sindFOM SAMEEWBD perp akut. + Penggunaan vol berat badan. «Target tekanan plateau Kurang dari 30cm H,0, 1 Pemsifhiperkapnia (PaCO; dapat meningat atas normal). anakan postive end expiratory pressure (PEEp tak mencegah alveolar kolaps Pad akirchpay kepala pada sudut 30 derast ng ume tidal target 6 mLIkg dire «+ Pertahankan posi kurang jika ada kontraindikas + Kontrol glukost. FeGanakan, insulin intra vena untuk mengoniy hiperglikemi een kadar ula ara hurang ai 50g 41(8,3 mmol/L). : «+ Monitor nilai kadar gula darah 1 sampai dengan jam pada pasien dengan insulin intravena + Pencegahan deep vein thrombosis (trombosis vex, dalam). S Gunakan heparin dosis rendah kecuali terdpa kontra indikasi + Gunakan compression stocking atau alat komres intermiten. + Pencegahan stress pada lambung (stress uber + Cegah stres pada lambung dengan menggurakn terapi H2 bloker atau proton pump inhibitor EVALUASI BERKELANJUTAN EVALUAS! BERKELANJUTAN —___ Selama fase awal sepsis akut dan syok septik, hondis psa berubah secara dinamis dan intervensi harus dievsius dengan cepat untuk mengarahkan kepada tindaln perawatan lebih lanjut. Monitor secara ketat akumols data terkaitkondisi pasien secara global, untuk members» gambaran_ yang menyeluruh tentang kondlisi pase ‘Mengikuti protokol resmi untuk pengkajian tanda vial ie mendokumentasikan hasil_ monitoring respons pe Sangat penting untuk memperhatikan trend kondis es terutama mengenai tanda-tanda vital. PERTIMBANGAN PEDIATRIK Saat ini Kematian akibat sepsis pada popula! # ‘mengalami penurunan, tetapi sepsis tap penyebab utama kematian pada anak-anak™ Peoehh® awal sepsis pada pediatrik sangat_penting dan B® didasarkan pada manifesta Klinis dan riwayat kee Hal inipenting untuk perawat gawat darurst ott ‘mengetahui nila normal tanda-tanda vital untuk 20" ll Scanned with CamScanner oh dent ‘onakeenak. Berikut ini’ bal yang mungkin ba ahan sebum hipotensi: — ‘Hipotermi atau hipertermi Pemarunan satus mental + Vasokontriksi perifer dengan capillary refill lebih dari 2 detik (cold shock) atau vasodilatasi perifer (warm shock) Kriteria SIRS diaplikasikan pada kelompok pediatrik dengan beberapa pengecvalian, © Ketidak normalan subu atau leukosit 1 Bradikardia mungkin merupakan tanda dari SIRS pada peonatus tapi belum tentu pada anak-anak yang teh ta + Mengandatkan hanya pada tekanan darah dapat menyesatkan, karena pada anak-anak tekanan darah akan tetap normal saat mereka berada dalam keadaan yok. Fema cnicun merupalanprioctas wnt sepsis pada Fplempok pecintrt, Paszn peditr dengan eps Get memerialan kristaloid hingga 40 sampai 60 mL/kg” Inotropik dapat diberikan setelah pembenian terapi cairan untuk mempertahankan denyut jantung dan tekanan darah ‘yang normal sesuai usianya denan capillary refill rime kurang ‘ay dees varanban Gon soeoasing sks srr seemglpbelom maniciles lopropth peda ule, Pade kasus di mana terdapat kegagalan multi organ, harus berhati-hati untuk menghindari kelebihan cairan.* TBhanan darah bulanlah dita yang dapat diandalkan sch sc, cs eh ons at a paca Kapil Ccmpilary rei) normals deyut jatung. dan ps sertresen perpen PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA Pendidikan dan dukungan pada pasien atau keluarganya sangat penting sclama. fase aval pengobatan, Tenaga kesehatan profesional scringlali diibukkan dengan keyiatan Perawatan untuk mencapai tujuan terapi pada waktu fertentu, dengan pethatian terhadap heluarga _pasien diabaikan.komunkasiantarakeluarga dengan tim perawatan Kesehatan pusien dapat membantu mempertahankan jalur informasiKeluarga dan menurunkan tngkat keemasan. PERTIMBANGAN KETERBATASAN DUKUNGAN Early goal directed therapy memberikan damypak positt bagi ppasien dengan sepsis atau syok sepsis, meskipun tingkat kkematiannya masih besar pada pasien dengan sepsis/syok sepsis. Rerikan informasi yang faktual, harapan yang realistis dan perkembangan hasil perawatan, Komumikasi berkatan dengan keterbatasan dari alat bantuan_hidup perla dilakukan jika kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk. Tim perawatan palitif dan pemuka ‘agama dapat sangat membantu dalam situas ini dan sering dapat membantu perawat dengan menghabiskan waktu bersama pasien dan keluarga seperti perawat yang hadi luntuk memenuhi kebutuhan dasar peraveatan pasien, Early goal directed therapy adalah didasarkan pada ‘pengenalan dini dan identifikasi adanya infeksi, hipoperfusi/ gangguan perfusi_ dan gangguan organ yang dapat ‘menginisasi jalur perawatan Khusus. Intervensi sering dinilai dan dikaji ulang secara tepat untuk mengarahkan terapi lebih lanjut, Protokol dibuat untuk menurunkan angka kematian pasien akibat sepsis berat atau syok sepsis. DAFTAR PUSTAKA 1. Angus, D.C. Linde-2orirbe, W. T, Lidicker, 1. Clermont, G (Gail, |, & Pinsky, M. R. (2001). Epidemiology of severe sepsis im the United States. Analysis of incidence, outcome, and associated costs of care. Critical Care Medicine, 2(7), 1303-1310. Martin, G. S, Manaino, D. M., Eaton, S, & Moss, M. (2003), “The epidemiology of sepsis in the United States from 1979 through 2000, New England Journal of Medicine, 348(16), 1546-1554 3 Martin, J. Ih, & Wheeler, A. P.(2009), Approach to the patient with sepsis. Clinics in Chest Medicine, 30(1), 1-16. 4. Ahrens, T., & Tuggle, D. (2004), Surviving severe sepsis: Early recognition and treatments, Critical Care Nurse, 24(Suppl), 5, Rivers En Neuen, B, Harstad, S, Reset, Js Muzzin, As Kablch, B,-» Tomlanovich, M, (2001). Early goa-direted therapy inthe treatment of severe sepsis an epic shock. New England Journal of Medicine, M519), 1968-1377 6 Rivers E, Py Moye, Morr, DC 8 Rivers KK (2 Early and innovative interventions fr severe sepsis and Sec shock Taking advantage of window of opportunity. Canad Medial Asociation foural 1739), 1084-1065, . Melnyte, {A Fergusson, D. A, Herbert. PC Cook, D. Magder,S. Dhingra V, & Bell DR. (2003), Are delays in the recognition and inal management of patients with severe fests asocated ‘with hospital monality? Critical Cate ‘Medicine, 9(Supp- 12), 75 8 Fraken M.A. (2007), Emergency department management of severe sep. Advanced Emergency Nursing, Journal, 29), mene 9. Delinge, RP, Levys MM. Carlet, IML Bow, J, Pater, M, Jaschke, Ry Vincent, J. (2008), Surviving. sepsis campaign: ntenationl guidlines for management of severe sepsis and septic shock: 2008. Cita Care Mine 861). 30327 10. ives EP (2006) aly gol ected therapy in sever sepsis snd septic shock: Converting science elt. Chess 1292) 217-218 1, Neuyen, Hz, Rives EP, Abrahamian, F ML, Moran, G.I Abraham, E Tack, Tan, D.A, (2006), Severe sepsis and septic shock: Review of the iterate and emerpemcy department management guncines Annals of Emergency Medicine 481), 28-54 12, Vincent b Ly Mariner. E02 & Siva, E (2009. Evolving concepts in Sepa defnions. Creal Care Clinics 28¢4), 5-075 13 Bone RC. Bal, RA. Cera FB, Delinger, Ps Fein. AML Knaus W. A, Sibbald, W. (1992). Deiitaos ft scp and organ faire and guidlines forthe use of innate therapies in sepa. The ACCPISCCM Consensus Conic Commies. American Collegeof Chest Phoicans/Sociey of Cet Care Medicine, Chest 01(6, 1644 Tess 1. OBrien M. AlN. Ac Abetemg. 8. Abram (2007) Semis Amerian Journal of Medicine. 12012), 101-1022 Scanned with CamScanner

You might also like