Professional Documents
Culture Documents
1696-Article Text-11491-1-10-20190415
1696-Article Text-11491-1-10-20190415
Abstract
Human Leucocyte Antigen is a genetic marker in nuclear cells that facilitate the presentation of foreign
antigens to be recognized by T lymphocytes. HLA-DRB1 such as HLA-DRB1*10:01 and HLA-DRB1*13:02
are a group of HLA type 2 which related to protection, while HLA-DRB1*04:01 related to susceptibility of
severe malaria. So, it is worthy to identify HLA-DRB1 alleles on malaria patients in Indonesia. A total forty
dried blood spots samples consisted of 7 severe malaria , 22 uncomplicated malaria (11 P falciparum and 11 P
vivax) were collected from Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya, and another 11 non malaria were collected
from malaria endemic area in Central Kalimantan. DNA samples were extracted and analyzed for HLA-DRB1
allele type using LABType® SSO DRB1 Typing Test (one Lambda). The fluorescence intensities of
phycoerythrin then were measured by Luminex and analyzed by HLA fusion2 program. The subjects samples
were 3-90 years old and the proportion of men was 62.5%. Only 87.5% samples and 15 HLA-DRB1 allele
variations were performed successfully. The dominant alleles identified on samples were HLA-DRB1*15:02
(23.8%) and HLA-DRB1*15:01(18.7%). Other alleles HLA-DRB1*01:01, HLA-DRB1*08:01 and HLA-
DRB1*12:01 were only detected in severe malaria, but the specific alleles HLA-DRB1*04:01 related to
susceptibility of severe malaria was not. Two of four homozygote allleles HLA-DRB1*07:01 and HLA-
DRB1*15:01 were not found on severe malaria. In conclusion, although using a limited sample and not
figuring a specific allele for each group sample yet, this preliminary study is usefull for further HLA
examination and analysis. More samples and deeper analysis are required for getting completed data.
Abstrak
Human Leucocyte Antigen merupakan marker genetik yang membantu memfasilitasi presentasi antigen
sehingga dikenali oleh sel limfosit T. HLA-DRB1 seperti HLA-DRB1*10:01 dan HLA-DRB1*13:02
merupakan HLA tipe 2 yang berkaitan dengan proteksi, sedangkan HLA-DRB1*04:01 berkaitan dengan
kerentanan terhadap malaria berat. Oleh karena itu identifikasi alel HLADRB1 pada pasien malaria di Indonesia
perlu dilakukan. Sampel berupa 40 spot darah kering yang berasal dari 7 penderita malaria berat dan 22 malaria
tanpa komplikasi (11 P falciparum dan 11 P vivaks) yang diperoleh dari RS Doris Sylvanus Palangkaraya, serta
11 non malaria yang tinggal di daerah endemik malaria di Kalimantan Tengah. Setelah DNA sampel diekstraksi
kemudian diperiksa tipe alel HLA-DRB1 dengan kit LABType® SSO DRB1 Typing Test (one Lambda).
Intensitas floresens dari phycoerythrin selanjutnya diukur dengan alat Luminex dan data dianalisa dengan
program HLA fusion2. Kisaran umur penderita adalah 3-90 tahun dengan proporsi laki-laki sebesar 62.5%.
Hanya 87.5% sampel and 15 variasi alel HLA-DRB1 yang berhasil diidentifikasi. Dua alel yang paling dominan
adalah HLA-DRB1*15:02 (23.8%) and HLA-DRB1*15:01(18.7%). Alel lain yaitu HLA-DRB1*01:01, HLA-
DRB1*08:01 and HLA-DRB1*12:01 hanya ditemukan pada malaria berat, akan tetapi alel spesifik HLA-
DRB1*04:01 yang berkaitan dengan kerentanan terhadap malaria berat tidak ditemukan. Dua dari empat alel
homozigot yaitu HLA-DRB1*07:01 dan HLA-DRB1*15:01 tidak ditemukan pada malaria berat. Meskipun
dengan sampel yang terbatas dan belum menggambarkan alel spesifik pada kelompok sampel, namun studi
pendahuluan ini cukup bermanfaat untuk pemeriksaan dan anaIisis HLA lebih lanjut. Perlu sampel yang lebih
banyak dan analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan data HLA yang lebih lengkap.
85
Pendahuluan diujikan. HLA-DRB1*01 berkaitan
dengan tingginya frekuensi non responder
Human Leucocyte Antigen
terhadap repetitive region PvMSP-9, dan
(HLA)merupakan marker genetik yang
HLA-DRB1*11 berkaitan dengan
berfungsi mempresentasikan antigen oleh
rendahnya frekuensi responder terhadap
Antigen Presenting Cell (APC) sehingga
Pv MSP3 full length recombinant protein
dapat dikenali oleh sistem kekebalan yaitu 14
.
limfosit T. Gen HLA terletak pada lengan
Untuk mengetahui hubungan alel
pendek kromosom 6, yang dibagi menjadi
HLADRB1 dengan jenis malaria dan
2 tipe yaitu tipe 1 terdiri dari lokus HLA-
tingkat keparahan, maka dilakukan
A, HLA-B dan HLA-C, dan tipe 2 terdiri
penelitian yang merupakan studi
dari lokus HLA-DP, HLA-DQ dan HLA-
pendahuluan untuk mengidentifikasi alel
DR. Pada manusia, kedua tipe HLA
HLADRB1 pada pasien malaria di
tersebut mempunyai tingkat keragaman
Kalimantan Tengah.
alel yang sangat tinggi pada populasi1.
Penelitian menunjukkan adanya
hubungan keragaman alel HLA type 2 Metode
dengan beberapa penyakit antara lain;
tuberkulosis 2, diabetes melitus type 13, Sampel
Subyek sampel penelitian
systemic Lupus Erithematosus/SLE 4),
merupakan bagian dari studi malaria yang
multiple sclerosis/ MS 5, hepatitis C 6,
dilakukan di RS Doris Sylvanus,
dengue 7, lepra 8) dan malaria 9-11.
Palangkaraya dan subyek Mass Blood
Meskipun demikian, mekanisme terjadinya
Survey (MBS) di daerah endemis malaria
fenomena tersebut belum diketahui dengan
yaitu di desa Tumbang Kalemei,
pasti sampai saat ini 1,12.
Kabupaten Kasongan, Kalimantan Tengah
Beberapa penelitian malaria falsiparum
yang dilaksanakan pada tahun 2010.
memperlihatkan adanya hubungan alel
Persetujuan etik penelitian tersebut telah
HLA dengan tingkat keparahan penyakit,
diperoleh dari Badan Litbangkes no no
khususnya HLADRB1. Penelitian di
LB.03.02/KE/1498/2010tanggal 9 April
Thailand menunjukkan bahwa frekuensi
2010. Spesimen berupa apus darah dan
alel HLA-DRB1*10:01 lebih tinggi secara
spot darah jari yang diteteskan pada kertas
bermakna pada subyek dengan malaria
filter (Wattman no 3). Kasus malaria di RS
ringan daripada malaria cerebral atau berat
10 ditentukan berdasarkan catatan medis
. Demikian juga dengan alel lain yaitu
pasien yang dikonfirmasi dengan
HLA-DRB1*13:02 dan HLA-
pemeriksan mikroskopis dan Polymerase
DQB1*05:01 yang ternyata berkaitan
Chain Reaction (PCR) oleh tenaga
dengan proteksi terhadap malaria berat
laboratorium Badan Litbangkes,
pada anak di Gambia 13. Namun
bersamaan dengan hasil MBS. Penelitian
sebaliknya dengan alel HLA-DRB1*04,
ini merupakan studi pendahuluan, dengan
merupakan faktor resiko malaria berat
jumlah sampel sebanyak 40 subyek, terdiri
pada anak di Gabon dan Ghana 11 .
dari 7 subyek dengan malaria berat
Kaitan alel HLADRB1 dengan malaria
(falciparum malaria), 22 subyek malaria
berat pada vivaks belum banyak
tanpa komplikasi (11 falciparum dan 11
dilakukan. Penelitian yang dilakukan di
vivaks) dan 11 subyek non malaria.
Brasilia menyatakan bahwa alel HLA-
DRB1*04 dan HLA-DRB1*03 ternyata
berkaitan dengan tingginya respon imun Pemeriksaan tipe alel HLA-DRB1
Tipe alel HL-DRB1 diperiksa
IgG terhadap lima dari 9 antigen
menggunakan teknik PCR- sequence-
permukaan Plasmodium vivax yang
Karakteristik n %
Umur (kisaran th) 3 - 90
Laki-laki 25 62.5
Perempuan 15 37.5
Malaria tanpa komplikasi (Pf/Pv) 22 55
Malaria berat 7 17.5
Non malaria 11 27.5
Total 40 100
87
Gambar 1. Hasil amplifikasi DNA lokus HLA-DRB1
(M: marker 100 bp, sampel no: 37-42, panjang pita DNA: 300 bp)
89
Tabel 3. Identifikasi alel homozigot HLA-DRB1 berdasarkan kelompok malaria (n=40)
91
Saran DRB1 and Serum Alanine Aminotransferase
Untuk mendapatkan gambaran alel Levels in Chronic Hepatitis C in the Chinese
Population, J GastroenterolHepatol, 2008 ,23
HLA pada pasien malaria yang lebih (9):1394-402.
lengkap di Indonesia maka perlu dilakukan 7. Lan NTP., Kikuchi M., Vu TQ., Do
penelitian dengan jumlah sampel yang QH., Tran TT., Vo DT., Ha MT., Vo
lebih besar dengan jenis alel HLA yang VT., Cao TP., Tran VD., Oyama T., Morita
lebih banyak. Pemilihan metode juga K., Yasunami M., Hirayama K., Protective
and Enhancing HLA Alleles, HLA-
perlu dipertimbangkan untuk memberikan DRB1*0901and HLA-A*24, for Severe
hasil yang lebih baik, lengkap dan cost Forms of Dengue Virus Infection, Dengue
efektif. Hemorrhagic Fever and Dengue Shock
Syndrome, Plosntds, 2008, 2 (10).
Ucapan Terima Kasih 8. Hsieha NK., Chuck CC., Leed NS., Leec HL.
Terima kasih kami ucapkan kepada and Linc M., Association of HLA-
Kepala Dinas Provinsi Kaliman Tengah DRB1*0405 with Resistance to Multibacillary
dan Direktur RS Doris Sylvanus, Leprosy in Taiwanese. Human Immunology,
Palangkaraya yang telah mengijinkan 2010, 71(7): 712-716.
pengambilan sampel di RS tersebut, 9. Seesod N., Lindqvist AK., Allen M.,
Sueblinvong T., Perlmann H., Blomberg MT.,
Kepala Dinas Kabupaten Katingan dan Thaiting S., Perlmann P. and Gyllensten,
Kepala Puskesmas Tumbang Samba HLA Class 1 Loci and Malaria Infection in
beserta staf yang telah mengijinkan dan Thailand, Hereditas, 2000,132:119- 127.
membantu pelaksanaan MBS di wilayah 10. Hananantachai H., Patarapotikul J., Ohashi J.,
desa Tumbang Kalemei, Kabupaten Naka I., Looareesuwan S. andTakunaga K.,
Polymorphism of the HLA-B and HLA-DRB1
Katingan. Genes in Thai Malaria Patients. Jpn J Infect
Daftar Rujukan Dis, 2005, 58:25-28.
1. Choo, SY., The HLA System: Genetics, 11. Osafo-Addo AD., Koram KA., Oduro AR.,
Immunology, Clinical Testing and Clinical Wilson M., Hodgson A., and Rogers WO.,
Implication. Yonsey Med J, 2007, 48 (01): *HLA-DRB1*04 Allele Is Associated with
11-23. Severe Malaria in Northern Ghana. Am. J.
2. Bothamley GH., Beck JS., Schreuder Trop. Med. Hyg, 2008, 78(2):251–255.
GM., D'Amaro J., de Vries RR., Kardjito 12. Hirayama K. Genetic Factors Associated with
T., Ivanyi J., Association of Tuberculosis and Development of Cerebral Malaria and Fibrotic
M. tuberculosis-specific Antibody Levels with Schistosomiasis. The Korean J of
HLA.J Infect Dis.1989; 159 (3): 549-555. Parasitology, 2002, 40 (4): 165-172.
3. Vehic K., Hamman RF., Lezotte D.Norris 13. Hill AVS., Allsopp CEM., Kwiatkowki D.,
JM., Klingesmith GJ., Rewers M. and Anstey NM., Twumasi P., Rowe PA., Bennett
Dabelea D., Trends in High-Risk HLA S., Brewster D., McMichael A., Greenwood
Susceptibility Genes Among Colorado Youth BM., Common West African HLA Antigens
With Type 1 Diabetes. Diabetes Care, 2008, are Associated with Protection from Severe
31:1392–1396. Malaria, Nature, 1991, 352 : 595–600.
4. Kong NC., Nasruruddin BA., Murad S., Ong 14. Lima-Junior JC., Rodrigues-da-Silva RN.,
KJ., Sukumaran KD., HLA Antigens in Malay Banic DM., Jiang J., Sing B., Fabrı´cio-Silva
Patients with Systemic Lupus Erythematosus. GM., Porto LCS., Meyer EVS., Moreno
Lupus, 1994, 3 (5):393-5. AMM., Barnwell JW., Galinski MR., de
5. Ghabaee M., Bayati A., Amri Saroukolaei S, Oliveira-Ferreira J., Influence of HLA-DRB1
Sahraian MA., Sanaati MH., Karimi P., and HLA-DQB1 Alleles on IgG Antibody
Houshmand M., Sadeghian H., Hashemi Response to the P. vivax MSP-1, MSP-3a and
Chelavi L., Analysis of HLA DR2&DQ6 MSP-9 in Individuals from Brazilian Endemic
(DRB1*1501, DQA1*0102, DQB1*0602) Area. , Plos One, 2012, 7(5).
haplotypes in Iranian patients with multiple 15. Product insert LABType® SSO Typing Tests
sclerosis. Cell Mol Neurobiol. 2009 , kit. One Lambda.
29(1):109-14. 16. Yuliwulandari R., Kashiwase K., Nakajima
6. Yu RB., Hong X., Ding WL., Tan YF., Zhang H., Uddin J., Susmiarsih TP., Sofro ASM. and
YX., Sun NX., Wu GL., Zhan SW., Ge DF., Tokunaga K. Polymorphisms of HLA Genes
The Association Between the Genetic in Western Javanese (Indonesia): Close
Polymorphism of HLA-DQA1, DQB1, and
93