Professional Documents
Culture Documents
Paper - Dislab - Upik With Cover Page v2
Paper - Dislab - Upik With Cover Page v2
INT ERVENSI MILIT ER RUSIA DI SYRIAH (RUSSIAN MILITARY INT ERVENT ION IN SYRIA
Ahmad Alfan S. R.
1 Ibrahim Noor, Analisis Intervensi Rusia dalam Konflik Suriah, eJurnal Hubungan Internasional, Vol 2, No 4
(2014), Balikpapan: Universitas Mulawarman, hal 1063.
2 Dr Talal Nizameddin, The Russian Intervention in Syria: Is Putin’s Gamble Paying Off?, Cicero Foundation
Great Debate Paper, No 16/03 (April 2016), American University of Beirut, hal 3.
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang digunakan untuk menganalisa sikap Rusia dalam
konflik di Suriah adalah konsep kepentingan nasional dan konsep intervensi.
1. Konsep Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional dalam studi Ilmu Hubungan Internasional
memiliki makna yang luas. Oleh sebab itu, beberapa ahli berupaya
mengerucutkan definisi konsep kepentingan nasional agar lebih mudah
dipahami. menurut Donald E Nutcherlein, kepentingan nasional merupakan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai suatu negara yang juga dipengaruhi
oleh lingkungan eksternal.3
2. Konsep Intervensi
Dalam hukum internasional intervensi tidak merupakan campur tangan
suatu negara terhadap domestik suatu negara secara luas, melainkan memilik
cakupan yang sempit, yaitu suatu tindakan campur tangan negara asing yang
bersifat tekanan menggunakan alat kekerasan (force) atau ancaman melakukan
kekerasan, apabila keinginannya tidak tercapai.4
Pembahasan
Pada awalnya, langkah Putin di Suriah adalah untuk melindungi prinsip
hukum internasional dan kedaulatan negara. Karena ia menganggap tidak ada
ancaman ISIS saat itu dan Moskow lebih berfokus pada penolakan campur tangan
Barat terhadap urusan internal Suriah. Pada tahun 2012 dan 2013, Rusia menyatakan
untuk membela rezim Bashar dan menolak mengentikan dukungan. Rusia
menganggap dukungan untuk rezim adalah salah satu bagian dari bentuk melawan
teror dan pertempuran melawan ektrimisme.5 Rusia telah mengambil posisi yang
kuat dalam mendukung rezim Assad, terakhir dengan melakukan intervensi langsung
melalui serangan udara dengan target utama kelompok oposisi non-ISIL terhadap
rezim Assad.
Keputusan Rusia untuk melakukan intervensi di Suriah dapat dipandang
sebagai konsistensinya dengan strategi yang lebih luas untuk menyelesaikan konflik
menurut caranya sendiri. Moskow telah berusaha untuk mencapai hal ini melalui
kontak dengan negara-negara Teluk. Putin telah dan akan terus bersikeras bahwa
setiap resolusi damai di Suriah harus didasarkan pada struktur dan institusi yang ada
dari negara Suriah bersama dengan beberapa pembagian kekuasaan antara rezim di
Damaskus dan unsur-unsur oposisi Suriah. Tujuan intervensi langsung Rusia adalah
untuk mencegah jatuhnya rezim Bashar, serangan pertama diarahkan pada daerah
yang dikontrol oleh kelompok oposisi bersenjata dengan maksud untuk meredam
ancaman pemberontak.
6 Azmi Bishara, Russian Intervention in Syria: Geostrategy is Paramount, Arab Center for Research and Ploicy
Studies, Research Paper, Nov 2015, Institut Doha, hal 13.
7 Dr Indrani Talukdar, Russia’s Strategic Inteerest in Syria, ICWA Issue Brief,
10
Nicholas Kosturos, What Drives Russia’s Unreleting Position on Syria?, Center for American Progress,
Agustus 2012, hal 1.
Daftar Pustaka
Bishara, Azmi. Russian Intervention in Syria: Geostrategy is Paramount. Arab
Center for Research and Ploicy Studies. Research Paper. Nov 2015 Institut
Doha.
Kosturos, Nicholas. What Drives Russia’s Unreleting Position on Syria?. Center for
American Progress. Agustus 2012.
Nizameddin, Dr Talal. The Russian Intervention in Syria: Is Putin’s Gamble Paying
Off?. Cicero Foundation Great Debate Paper. No 16/03 (April 2016).
American University of Beirut.
Noor, Ibrahim. Analisis Intervensi Rusia dalam Konflik Suriah. eJurnal Hubungan
Internasional. Vol 2 No 4 (2014). Balikpapan: Universitas Mulawarman.