Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The purpose of this study is to obtain the characteristics of AC-WC asphalt concrete mixtures and determine the
optimum variation of filler content on AC-WC asphalt concrete mixtures using cement fillers and anti-stripping
additives that meet the specifications of Bina Marga 2010. ; 5.5%; 6%; 6.5%; 7%; 7.5%; and 8% each made with
a variation of cement filler of 1%; 3%; 5%; 7%; and 9%; the addition of Wetfix Be 0.3% to the asphalt. The
method of implementation is by mixing the wetfix Be first with asphalt, then aggregate according to the ideal mix
gradation proportions. Dependent variables (research of parameters) include density, percent void in the mineral
aggregate (VMA), percent value of void filled with bitumen (VFB), percent of void in mix (VIM), stability, flow, and
Marshall quotient (MQ). Marshall testing method based on SNI 06-2489-1991. The results of the study obtained
KAO in 1% cement filler variation; 3%; 5%; 7%; and 9%, each at 6.75%; 6.5%; 6.35%; 6.5% and 7.125%. KAO
average of 6.65%. The range of cement filler levels which still meet the Marshall parameters at 2% cement filler
up to 9%. The optimum cement filler content for asphalt concrete mixture is 5.5%, with a VMA value of 19.19%;
VFB 77.12%; VIM 4.39%; Stability of 1670.48kg; melting 4.80mm, and MQ 349.78 kg / mm, meeting the
specifications of Bina Marga 2010.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik campuran beton aspal AC-WC dan
menentukan variasi kadar filler yang optimum pada campuran beton aspal AC-WC menggunakan filler semen
dan bahan tambah anti stripping yang memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010. Pengujian Marshall menggunakan
kadar aspal 5%; 5,5%; 6%; 6,5%; 7%; 7,5%; dan 8% masing-masing dibuat dengan variasi filler semen sebesar
1%;3%; 5%; 7%; dan 9%; penambahan Wetfix Be 0,3% terhadap aspal. Metode pelaksanaannya dengan
mencampur wetfix Be terlebih dahulu dengan aspal, kemudian agregat sesuai proporsi gradasi ideal campuran.
Variabel terikat (parameter penelitian) meliputi kepadatan, persen rongga dalam agregat (VMA), persen rongga
terisi aspal (VFB), persen rongga terhadap campuran (VIM), stabilitas, kelelehan, dan hasil bagi Marshall (MQ).
Metode pengujian Marshall berdasarkan SNI 06-2489-1991. Hasil penelitian didapat KAO pada variasi filler
semen 1%; 3%; 5%; 7%; dan 9%, masing-masing sebesar 6,75%; 6,5%; 6,35%; 6.5% dan 7.125%. rata-rata
KAO 6,65%. Rentang kadar filler semen yang masih memenuhi parameter Marshall yaitu pada kadar filler semen
2% sampai dengan 9%. Adapun kadar filler semen optimum untuk campuran beton aspal sebesar 5,5%, dengan
nilai VMA 19,19%; VFB 77,12%; VIM 4,39%; Stabilitas 1670,48kg; kelelehan 4,80mm, dan MQ 349,78 kg/mm,
memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010.
lolos ayakan No. 30 (600 micron) mempunyai optimum atau ideal abu terbang batu bara
sifat nonplastis. Bahan pengisi yang digunakan sebesar 6% sebagai bahan pengisi dalam
tidak boleh menggumpal dan harus dalam campuran beton aspal. Penelitian [6]
keadaan kering. Filler berfungsi untuk mengisi menyatakan bahwa penambahan filler semen
rongga-rongga antar butiran agregat. Anti 4% - 7% dapat menambah nilai stabilitas
Stripping Agent merupakan suatu aditif yang campuran, meningkatkan kepadatan, VFB dan
dapat merubah sifat aspal dan agregat, MQ serta mengurangi nilai VIM dan VMA.
meningkatkan daya lekat dan ikatan, serta Selanjutnya [7], menyatakan berdasarkan KAO
mengurangi efek negative dari air sehingga (kadar aspal optimum) 5% menunjukkan
menghasilkan permukaan berdaya lekat tinggi. bahwa semakin bertambah persentase abu
Hal ini akan mengurangi terjadinya pelepasan batu bara dalam campuran aspal AC–BC,
butiran pada aspal. Duharapkan dapat maka semakin menurun nilai Stabilitas
mengurangi terjadinya kerusakan jalan oleh (70,79%) namun meningkatkan nilai Flow
air, memperpanjang waktu pelapisan ulang [3]. (0,91%), sedangkan menurut [8], bahwa abu
Menurut [1] Campuran beraspal Panas, Seksi sekam sebagai filler dapat meningkatkan nilai
6.3, tahun 2010, dari Dir.Jen.Bina Marga, stabilitas, kelelehan masing-masing sampai
Dept. Pekerjaan Umum telah mensyaratkan pada kadar abu sekam 7 % dan 7,5 %. Hasil
pemakaian bahan tambahan anti penelitian [9], bahwa pemakaian proporsi
pengelupasan/anti stripping dalam campuran penambahan additive filler semen sebesar 4 %
aspal berkisar antara 0,2% sampai dengan pada campuran aspal beton akan
0,5% Hasil penelitian [4] dengan Kadar Aspal meningkatkan stabilitas campuran, dengan
Optimum 6% dan bahan anti Stripping wetfix lama perendaman dalam air selama 3
be 0,3% dapat meningkatkan nilai VMA, VIM hari.Hasil penelitian [10] menunjukkan bahwa
dan Stabilitas Marshall Sisa sebesar 96,90%, campuran dengan kadar filler 7,91% dan
sehingga campuran beton aspal ini memiliki dengan waktu perendaman 14 hari, Stabilitas
ketahanan yang tinggi terhadap kerusakan yang paling besar adalah campuran dengan
yang ditimbulkan oleh air. filler semen kemudian limbah karbit.
Beberapa penelitian terdahulu yang Penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan
mendukung penelitian ini diantaranya adalah nilai properties Marshall campuran beton aspal
penelitian oleh [5] tahir menyimpulkan bahwa AC-WC dan menentukan kadar filler yang
penggunaan filler abu terbang batu bara akan optimum pada campuran beton aspal AC-WC
mempengaruhi karakteristik campuran beton dengan menggunakan bahan tambah anti
aspal. Semakin banyak filler abu terbang batu stripping yang memenuhi [1].
bara yang digunakan, menyebabkan nilai Metode Penelitian
stabilitas, nilai fleksibilitas dan durabilitas Lokasi dan Bahan-bahan Penelitian
campuran beton aspal semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan di laboratorium uji
Kadar Aspal Optimum 5,47% dan Kadar filler bahan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
77
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019
Eko Wiyono1, Anni Susilowati2
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.16 No.2 Edisi Oktober 2019
78
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019
Eko Wiyono1, Anni Susilowati2
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.16 No.2 Edisi Oktober 2019
Tabel 2. Hasil Pengujian Aspal Keras jumlah filler. Dari hasil pengujian Marshall
Spesifikasi
diperoleh nilai kepadatan untuk variasi kadar
Pengu Kadar Wetfix Be (%) Bina Marga filler semen terhadap berbagai kadar aspal,
Sat 2010
jian
0.00 0.20 0.30 0.40 Min Mak terlihat kecenderungannya nilai kepadatan
Berat - 1.02 1.02 1.02 1.03 0.92 1.06
Jenis
Marga 2010, minimal 15%. (seperti pada
Penetr mm 68 64 65 67 60 70 Gambar 2b).
asi
Titik 0C 48.0 48.5 48.5 46.0 48 - b. Rongga Terisi Aspal (VFB)
Lembe
k Volume of voids filled with asphalt (VFB) atau
Daktilit cm 103.5 71.0 101. 77.0 100 -
as 0 volume rongga udara beton aspal yang terisi
aspal merupakan bagian dari VMA yang terisi
Hasil Pengujian Marshall
oleh aspal, tidak termasuk di dalamnya aspal
Pertama menentukan Kadar Aspal Optimum
yang terabsorbsi oleh masing-masing butiran
(KAO). Hasil Pengujian Marshall untuk
agregat. Dengan demikian aspal yang mengisi
menentukan kadar aspal optimum dengan
VFB adalah aspal yang berfungsi untuk
berbagai variasi filler semen (1% s/d 9%),
menyelimuti butir-butir agregat di dalam beton
Wetfixbe 0.3%. didapat KAO sebesar 6,65%.
aspal padat. Atau dengan kata lain VFB inilah
Rekapitulasi hasil dapat dilihat pada Tabel 3.
yang merupakan persentase volume beton
Tabel 3. Rekapitulasi KAO
aspal padat yang menjadi selimut aspal. Hasil
Rentang Aspal
Kadar Aspal Optimum pengujian nilai VFB cenderung meningkat
(%) (%) dengan bertambahnya kadar filler semen. Hal
1 6,5 – 7,0 6.75
3 6,.0 – 7,0 6.5 ini dikarenakan kadar filler semen mengisi
5 6,0 – 6,7 6.35
7 6,0 - 7,0 6,5 rongga agregat pada campuran lebih banyak
9 6,25 – 8,0 7,125 sehingga pori antar agregat semakin rapat.
VFB pada kadar filler semen 1% sampai 9%,
Setelah didapat kadar aspal optimum (KAO)
masih memenuhi syarat Bina Marga 2010,
untuk setiap variasi prosentase filler, tahap
minimal 65%. (Seperti pada Gambar 2c).
selanjutnya menentukan karakteristik Marshall
c. Rongga Dalam Campuran (VIM)
hasil analisis tersebut seperti pada Tabel 4.
Void in the mix (VIM) atau rongga udara dalam
Selanjutnya menentukan Kadar Filler Semen
campuran merupakan rongga udara yang
Optimum. Karakteristik Marshall berdasarkan
masih tersisa setelah campuran beton aspal
KAO, dapat dilihat pada Tabel 5 dan Grafik 2a
dipadatkan. Rongga udara dalam campuran
s/d 2h.
yang terlalu besar akan mengakibatkan
a. Kepadatan
berkurangnya sifat kekedapan air, sehingga
Kepadatan (density) merupakan berat
akan menurunkan sifat durabilitas atau
campuran yang dinyatakan dalam satuan
keawetan beton aspal. Jika rongga udara
volume. Kepadatan dipengaruhi oleh beberapa
terlalu kecil akan mengakibatkan beton aspal
faktor antara lain gradasi campuran dan
terjadi bleeding pada temperatur yang tinggi.
79
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019
Eko Wiyono1, Anni Susilowati2
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.16 No.2 Edisi Oktober 2019
80
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019
Eko Wiyono1, Anni Susilowati2
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.16 No.2 Edisi Oktober 2019
81
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019
Eko Wiyono1, Anni Susilowati2
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.16 No.2 Edisi Oktober 2019
campuran beton aspal sebesar 5,5%; dengan [5] Tahir, A. 2009. Karakteristik Campuran
Beton Aspal (AC-WC) dengan
nilai VMA 19,19%; VFB 77,12%; VIM 4,39%;
Menggunakan Variasi Kadar Filler Abu
Stabilitas 1670,48kg, kelelehan 4,80mm dan Ternang Baty Bara, Jurnal
SMARTek.[Internet]. [diunduh 2018 Maret
MQ 349,78kg/mm, memenuhi spesifikasi Bina
29]; Vol. 7, No 4 , hal. 45 – 61. Atau 256-
Marga 2010. 278 Tersedia pada:
http://download.portalgaruda.org/article.p
Ucapan Terima Kasih
hp?article=10727&val=750
Dalam kesempatan ini penulis banyak [6] Adibroto, F., Mukhlis, 2006. Pengaruh
Penggunaan Filler Portland Cement
mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalam Campuran Asphaltic Concrete
dalamnya kepada semua pihak yang telah (AC) terhadap Sifat Marshall dan Nilai
Struktural, Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa
membantu penelitian ini terutama kepada
[Internet], [diunduh 2018, 28 Agustus];
Kepala PPPM Politeknik Negeri Jakarta, yang Volume 2, Nomer 1, Oktober 2006.
Download.portalgaruda.org/article.php?ar
telah menyalurkan dana dari DIPA Politeknik
ticle=58901&val=4376
Negeri Jakarta tahun 2018 dan Kusno, [7] Zulfhazli, W., Akbar, S.J., 2013.
Penggunaan Abu Batu Bara Sebagai
mahasiswa semester 7 TKG1 Jurusan Teknik
Filler Pada Campuran Aspal Beton AC-
Sipil yang sudah membantu pada proses BC. Teras Jurnal. [Internet]; [diunduh
2018 April 1]; Vol.6, No.2, September
pelaksanaan dan pengambilan data di
2016 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-
laboratorium. 1680. Tersedia pada:
teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/
Daftar Pustaka
viewFile/95/86
[1] Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6, [8] Ridwan, FS. Dan Nadia. 2017. Analisis
2010, Perkerasan Aspal, Direktorat Pengaruh Pemanfaatan Abu Sekam
Jendral Bina Marga Sebagai Filler Pada Campuran Aspal
[2] Sukirman, S. 2016. Beton Aspal Beton. Konstruksiana Jurnal [Internet];
Campuran Panas. Edisi kedua, cetakan [diunduh 2018 April 2]; Vol. 8, No. 2, Juli
ketiga. Bandung: Institut Teknologi 2017 P-ISSN 2086-7352, E-ISSN 2443-
Nasional. 308X
[3] Sawaluddin, Widodo, S., Sulandari, E. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konstruk
2016. Penggunaan Bahan Additive Anti sia/article/viewFile/1743/1453 2017,
Stripping Agent Terhadap Keawetan [9] Kosim, Zainuddin. 2013. Pengaruh
Campuran Lataston (Hrs-Wc). Journal of Penambahan Filler Semen Dan Lama
Civil Engineering Student at Tanjungpura Perendaman Air Terhadap Durabilitas
University, [Internet]. [di unduh 2019 Lapis Aspal Beton (Laston)
Oktober 25]; Vol. 2. No. 2. Hal 1-11. http://download.portalgaruda.org/article.p
Tersedia pada hp?article=155293&val=4006&title=PEN
https://www.neliti.com/publications/19290 GARUH%20PENAMBAHAN%20FILL.
7/penggunaan-bahan-additive-anti- Diunduh 2018 April 2
stripping-agent-terhadap-keawetan- [10] Sanusi, 2012. Durabilitas Campuran
campuran-latast Aspal Beton menggunakan Filler
[4] Susilowati, A dan Wiyono, E. 2015. Semen Portland, Limbah Karbit dan
Penggunaan Bahan Anti Stripping Limbah Batubara,
untuk Campuran Beton Aspal, Jurnal https://digilib.uns.ac.id/...=/Durabilitas-
Poli-Teknologi, ISSN 1412-2782/eISSN campuran-aspal-beton-menggunakan-
2407-9103, Volume 16 No 1 Januari filler-se... Diakses pada tanggal 29 Maret
2017. Hal 45-54 2018.
83
InformasiArtikel
Diterima Redaksi : 09-09-2019 | Selesai Revisi : 01-11-2019 | Diterbitkan Online : 03-11-2019