You are on page 1of 3
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN. RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA. Jalan lapangan Tembak No. 75 Cibubur - Jakarta Timur 13720 Telp : (021) 87711968-87711969 Fax (021 87711970 ‘Agenda Surat Masuk No , 8 Diselesaikan oleh penyelenggara: Dwi HeniN. Sari..... M. ct wt a 7 Dikirim Diperiksa oleh: 4. Sub Koordinator Sub-Substansi Pel Pen N LZ oletne . My Sifat Surat an a 2. Sub Koordinator Sub-Substansi Umum 3. Sub Koordinator Sub-Substansi Hukormas yy Nomor : Jakarta, 19 Oktober 2022 lk, A * Terlebih dahulu : I MEMBACA 4. Koordinator Substansi Pelayanan Penunjang [.... Yo 2. Koordinator Substansi Organisasi dan Umum 3. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang .. Quy tw te) (i~ 4. Direktur SDM, Keuangan dan Umum Ditetapkan : Pit. Direktur Utama, son dr. R.Soeko W.Nindito D., MARS Hal: SPO Supervisi Petugas Farmasi ke dalam Ruangan Perawatan exter RS. KETERGANTUNGAN OBAT | OT.02.02/XXIIL1/5334 JAKARTA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR SUPERVISI PETUGAS FARMASI KE DALAM RUANGAN PERAWATAN NO.DOKUMEN : 2022 DITETAPKAN OLEH: Pit. DIREKTUR UTAMA ‘TANGGAL TERBIT : 19 Oktober 2022 R. SOEKO W. NINDITO D. NIP 196712212002121002 Supervisi adalah upaya pekerjaan dan kegiatan yang bertujuan untuk menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu terhadap suatu pelaksanaan kegiatan. 4. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan visite di ruang perawatan; 2. Sebagai pedoman dalam monitoring pengelolaan obat di ruang perawatan; 3. Untuk memastikan pengobatan diberikan dengan 7 benar; 4. Sebagai pedoman dalam monitoring efek samping obat yang digunakan di rumah sakit; 5. Sebagai pedoman dalam pelaporan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC) di rumah sakit. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, Nomor HK.02.03/XXIll.1/5063/2022 tanggal 30 September 2022 tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian RS. Ketergantungan Obat Jakarta Kegiatan supervisi dilakukan terhadap pelayanan rawat inap dan rawat jalan, meliputi kegiatan : 1. Laksanakan visite baik mandiri ataupun secara selektif dengan melaksanakan edukasi kepada pasien : Pasien dengan perawatan intensif; Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat polifarmasi; Pasien yang mendapat obat dengan indeks terapi sempit; Pasien yang mempunyai riwayat alergi obat; Visite dilaksanakan dengan mengisi formulir edukasi terintegrasi di rekam medik dan mendata pasien yang telah edukasi 2. Laksanakan evaluasi tentang pengelolaan obat di ruang perawatan meliputi : ‘Obat emergensi di troli emergensi; Medikal suplai; Monitoring suhu penyimpanan perbekalan kesehatan; Perlakuan terhadap obat High Alert dan LASA; Penggunaan gas medik; Hal lain berkaitan dengan pengelolaan bekal kesehatan sesuai formulir supervisi petugas farmasi di ruang perawatan; 9. Petugas farmasi melaksanakan supervisi ke ruang rawat inap/ ruang gawat darurat minimal 1 (satu) bulan sekali 3. Laksanakan monitoring terhadap pelaksanaan pemberian obat kepada pasien, dilaksanakan dengan mengisi_formulir pemberian terapi/ obat, untuk memastikan bahwa obat telah digunakan oleh pasien dengan prinsip 7 benar; eaoge seaoge SUPERVISI PETUGAS FARMASI KE DALAM RUANGAN PERAWATAN ~ ee NO.DOKUMEN : NO.REVISI : RS. KETERGANTUNGAN OBAT | OT.02.02/XXIlL1/5334 A JAKARTA [2022 4, Laksanakan monitoring terhadap efek samping obat yang digunakan di rumah sakit dengan mengisi formulir MESO jika terjadi adanya efek samping obat yang tidak diharapkan dan di laporkan kepada Panitia Farmasi dan Terapi; 5. Lakukan pelaporan tethadap terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC) di lingkungan rumah sakit, dengan mengisi formulir KTD/ KNC dan dilaporkan kepada Subkomite Keselamatan Pasien dari Komite Mutu Rumah Sakit. UNIT TERKAIT Komite Mutu Rumah Sakit Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat BENS

You might also like