You are on page 1of 2

Penulis: Yeni Puspita

NIM :225060601111038

PERAN GENERASI MUDA DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT


ETIS MELALUI PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA SECARA HUMANIS
Kemajuan di bidang teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat, yang membuat
kemudahan berbagai masyarakat khususnya generasi muda menjangkau informasi dan
berkomunikasi. Contoh dari pengimplikasian teknologi yaitu smartphone. Pada alat
tersebut berbagai aplikasi yang dapat memudahkan dalam melakukan banyak aktivitas
tanpa berpindah tempat. Salah satu fasilitas yang dapat dijangkau di dalam smartphone
adalah media sosial.
Munculnya media sosial memberikan sebuah kontribusi baru dalam kehidupan ini.
Berbagai aplikasi yang dapat ditemukan untuk berkomunikasi contohnya whatsapp,
telegram, facebook, gmail, dll. Tidak jarang media sosial menjadi alat
mempertemukannya orang-orang yang berbeda daerah atau kota, bahkan berbeda negara
dengan perbedaan bahasa. Dapat di ketahui generasi muda punya peran besar dalam
membentuk masyarakat untuk beretika dalam menggunakan media sosial.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial tersebut sangat memudahkan penyebaran
informasi ke berbagai pihak. Namun dari fakta tersebut, pemanfaatan media sosial masih
di salahgunakan. Sebagai generasi muda dalam menggunakan media sosial harus beretika
dan disertai dengan mengubah pola pikir setiap individu agar tidak bertindak semena-
mena. Di dalam etika berkomunikasi, penyebaran informasi di media sosial tidak
diperbolehkan mengandung unsur Suku, Agama, dan Ras (SARA) dan pornografi di
jejaring sosial. Yang dapat di sebarkan adalah informasi yang berguna bagi seluruh
masyarakat tanpa menyebabkan konflik atau sensasi antara pengirim informasi dan
penerima informasi.
Penggunaan media sosial dapat membawa nilai positif apabila masyarakat
menggunakannya untuk sarana komunikasi dan mempromosikan suatu barang dan jasa,
untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, untuk menggali kemampuan diri, dan
untuk menjalin tali silahturahmi antar individua tau kelompok. Namun jika penggunaan
media sosial ini digunakan merujuk ke hal negatif dan cenderung tidak produktih akan
berdampak kurang baik terhadap etika dalam berkepribadian masyarakat maupun kepada
budaya di lingkungan sekitar.
Generasi muda adalah pondasi utama dalam memunculkan pimpinan yang terbaik di
masa depan. Dengan hal ini, perlu adanya peran dari generasi muda dalam mendukung
masyarakat beretika dalam penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
Tentunya generasi muda memiliki karakter connected, creative, dan confidence. Sebagai
generasi muda mampu mengedepankan interaksi kepada masyarakat dari aspek teknologi
informasi yang berbasis media sosial (connected). Dalam interaksi tersebut, generasi
muda berperan menghadirkan inovasi baru yang lebih bermanfaat bagi masyarakat di
Indonesia (creative). Apabila muncul sebuah permasalahan di media sosial, sebagai
generasi muda dengan humanis dan beretika melakukan pemecahan masalah tersebut
dengan memunculkan solusi yang terbaik dengan percaya diri yang tinggi, sehingga
masyarakat mampu menyerap solusi dari generasi muda dengan baik dan bijak
(confidence). Dalam karakter-karakter tersebut, generasi muda harus bertindak dengan
aktif sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tepat tanpa melanggarnya.
Permasalahan yang muncul pada kondisi di dalam media sosial yang akan datang, yaitu:
Penyebarluasan Informasi yang Salah (hoax)
Di era globalisasi ini, perkembangan media sosial berkembang secara signifikan. Dalam
hal tersebut kebebasan mengakses informasi di media sosial menjadi mudah dan praktis.
Sehingga masyarakat lebih cepat dalam menerima informasi-informasi dari media sosial
tersebut. Saat ini, penyebaran infomasi tidak benar (hoax) telah menjadi momok dalam
kehidupan bermasyarakat. Sering terjadinya konflik antar individu atau kelompok karena
penerimaan informasi berbeda-beda dari setiap kubu atau platform di media sosial. Selain
informasi yang tidak benar, pencemearan nama baik pun telah merajalela di sejumlah
kasus di Indonesia. Sehingga membuat berbagai keresahan sosial dalam bermasyarakat.
Dampak Negatif dari Tingginya Interaksi Generasi Muda
Saat ini media sosial adalah kebutuhan pokok selain makanan dan pakaian yang
dibutuhukan oleh masyarakat pada umumnya, hal ini dapat mempengaruhi pola pikir
kepercayaan, dan perilaku masyarakat itu sendiri yang akhirnya berujung pada nilai
kehidupan yaitu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai generasi muda, perlu
memberikan dampak positif dalam mempengaruhi pola pikir dan kreativitas masyarakat.
Kebiasaan berdiam diri menggunakan media sosial agar tidak malas adalah salah satu
masalah yang akan diupayakan oleh generasi muda melalui literasi digital yang
komprehensif dan penyatuan kerja dari masing Lembaga maupun elemen masyarakat.
Minimnya Pedoman Literasi Digital
Pedoman literasi digital adalah salah satu alat pegangan bersama agar masyarakat tidak
terjerumus ke hal-hal yang dapat memberikan dampak negatif. Namun kenyataanya
terkadang dilakukan dengan parsial tanpa disertai pedoman yang standar dari
kementerian, Lembaga, Yayasan, atau Komunitas tertentu yang menerbitkan pedoman
literasi digital tersebut. Bagi generasi muda mempunyai tuntutan untuk menggunakan
media sosial secara professional dan secara proporsional dengan etis untuk masyarakat.
Dalam etika berkomunikasi di media sosial, generasi muda menjadi peran penting dalam
membentuk masyarakat yang etis. Mengapa demikian? Karena dari sikap generasi muda
yang bijak dengan selalu berdemokrasi akan melahirkan dampak positif bagi masyarakat
di Indonesia. Penggunaan media sosial akan lebih benilai positif, jika masyarakat
mengetahui dan menguasai etika berkomunikasi dengan baik. Sikap etis dalam bermedia
sosial tidak hanya dengan tutur kata yang baik, namun dari titik awal niat setiap individu
yang akan dituangkan dalam berkomunikasi.
Point penting dari menumbuhkan generasi muda dalam membantu masyarakat secara etis
yaitu dapat memberikan contoh dengan baik di media sosial yang otomatis akan di ikuti
oleh masyarakat. Pengimplementasian generasi muda pada media sosial dapat berbentuk
memfilter bahan informasi dalam media sosial mana informasi yang buruk dan mana
informasi yang dapat dibutuhkan bagi khalayak umum, moral dan rasa integrasi juga
harus di aplikasikan karena dengan hal ini masyarakat lebih memiliki sikap toleran antar
sesama yang bertujuan mempererat rasa kesatuan dan persatuan, dan kontribusi dari
generasi muda itu sendiri dengan memberikan pengaruh positif kebapada masyarakat di
dalam penggunaan media sosial.

You might also like