You are on page 1of 12

BIAYA PERJALANAN KENDARAAN RUAS JALAN ARTERI

PRIMER DAN RENCANA TOL


PENGHUBUNG KOTA SAMARINDA – BALIKPAPAN
Rosa Agustaniah Achmad Wicaksono
Student Lecturer
Doctoral Program of Civil Engineering Doctoral Program of Civil Engineering
Department of Civil Engineering, Department of Civil Engineering,
Universitas Brawijaya Malang Universitas Brawijaya Malang
Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur 65145 Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur 65145
Telp : +62 341 551611 Telp : +62 341 551611
rosaagustaniah@yahoo.com wicaksono1968@yahoo.com
Abstract
The importance of the role of Samarinda and Balikpapan cities in East Kalimantan Province as well
as increased economic and social activities require high quality road infrastructure that can improve
accessibility and mobility of the community where it is answered through the provision of toll roads
connecting the two cities. This study aims to analyze the operational costs of primary arterial road
vehicles and toll roads using Pacific Consultant International (PCI) equation and toll fee
determination calculated based on the profitability of vehicle operating costs (BKBOK). Vehicle
operating costs (BOK) through toll roads plus toll rates, should be less than vehicle operating costs
through non-toll roads. Based on the analysis, it can be proved that the difference between the cost
of Primary Arterial road (non toll road / existing road) and toll road (plan) plus toll tariff for Group
I is Rp. 121.226,91; Group IIA Rp. 671,313.70 and Group IIB of Rp. 837.926,52. More profitable
through toll roads with vehicle savings for Group I: 39.50%; Group IIA: 53.01%; Group IIB:
56.53%.

Keywords: Vehicle Operational Cost (BOK), Pacific Consultant International (PCI) equation, Toll
Tariff.

Abstrak
Pentingnya peran kota Samarinda dan Balikpapan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur serta
meningkatnya aktivitas ekonomi dan sosial membutuhkan prasarana jalan dengan kualitas tinggi
yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dimana hal tersebut dijawab
melalui penyediaan jalan tol yang menghubungkan ke dua kota. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa biaya operasional kendaraan jalan arteri primer (eksisting/non tol) dan jalan tol
menggunakan persamaan Pasific Consultant International (PCI) dan penentuan tarif tol dihitung
berdasarkan besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK). Biaya operasi kendaraan (BOK)
melalui jalan tol ditambah tarif tol, harus lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasi kendaraan
melalui jalan non tol. Berdasarkan analisis dapat dibuktikan bahwa Selisih biaya ruas jalan Arteri
Primer (ruas non tol/eksisting) dan jalan tol (rencana) ditambah tarif tol untuk Golongan I sebesar
Rp. 121.226,91; Golongan IIA sebesar Rp. 671.313,70 dan Golongan IIB sebesar Rp. 837.926,52.
Lebih menguntungkan lewat jalan tol dengan penghematan kendaraan untuk Golongan I : 39,50%;
Golongan IIA : 53,01% ; Golongan IIB : 56,53%.

Kata kunci : Biaya Operasional Kendaraan (BOK), persamaan Pasific Consultant International
(PCI), Tarif Tol.

512
PENDAHULUAN
Pembangunan ruas-ruas jalan tol di Indonesia pada dasarnya diselenggarakan dalam
orientasi kebijakan yang memberikan alternatif jawaban dari tumbuhnya atau
munculnya dinamika perkembangan ekonomi antar daerah dan wilayah serta dalam
rangka penciptaan sistem transportasi yang lancar dan efisien sehingga kendala-
kendala pergerakan yang terjadi pada jaringan prasarana jalan eksisting. Provinsi
Kalimantan Timur sebagai salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah
Indonesia bagian timur berdampak pada tingginya pertumbuhan ekonomi dimana
pendapatan daerah tertinggi di Pulau Kalimantan memberikan dampak terhadap
kebutuhan infrastruktur yang tinggi pula. Hal ini tercermin dari produk domestik
regional bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai Rp 148,39
triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,32 persen. (BPS Provinsi Kalimantan
Timur, 2017).
Tingginya peran kota Samarinda dan Balikpapan di wilayah Provinsi Kalimantan
Timur serta meningkatnya aktivitas ekonomi dan sosial membutuhkan prasarana
jalan dengan kualitas tinggi yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
masyarakat dimana hal tersebut dijawab melalui penyediaan jalan tol yang
menghubungkan ke dua kota. Terkait dengan manfaat pembangunan jalan tol ini
baik secara ekonomi maupun finansial mengingat jalan tol merupakan jalan yang
diselenggarakan disamping bertujuan sosial juga bertujuan komersial maka harus
ada kajian terhadap biaya perjalanan kendaraan ruas jalan arteri primer yang sudah
ada dan rencana tol.
Tujuan penelitian adalah mengetahui analisis biaya operasional kendaraan jalan
arteri primer (eksisting) dan jalan tol, serta menghitung tarif tol berdasarkan besar
keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) dan selisih biaya total perjalanan.
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya operasi kendaraan (BOK) didefinisikan sebagai biaya secara ekonomi terjadi
dengan dioperasikannya satu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan
tertentu. Pengertian biaya ekonomi yang terjadi di sini adalah biaya yang
sebenarnya terjadi, bukan hanya biaya yang terasakan sesaat saja oleh pemilik
kendaraan seperti pembelian BBM misalnya, tetapi juga termasuk biaya-biaya yang

513
terkait lainnya yang tidak dirasakan secara langsung pada saat dilakukannya
pengoperasian kendaraan (Jasa Marga, PT.1996).
Biaya operasional kendaraan adalah semua biaya yang harus dikeluarkan oleh
operator sehubungan kepemilikan dan pengoperasian kendaraan untuk tujuan
komersial dan terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Biaya operasional kendaraan
dapat digambarkan dengan grafik hubungan biaya operasional dan pengeluaran
yang digunakan untuk mengoperasikan kendaraan (Morlok,1991).
Biaya operasional kendaraan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
rumus Pasific Consultant International (PCI) merupakan fungsi dari kecepatan dan
dibedakan untuk BOK jalan tol dan BOK non tol. Dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu:
1. Konsumsi bahan bakar
2. Konsumsi minyak pelumas (oli)
3. Konsumsi ban
4. Pemeliharaan (suku cadang dan jam kerja mekanik)
5. Biaya penyusutan kendaraan (depresiasi)
6. Bunga modal
7. Asuransi
8. Persamaan dari waktu perjalanan
9. Biaya tak terduga (overhead)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol, tarif tol
dihitung sebagai berikut:
1. Tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan membayar pengguna jalan tol,
besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi.
2. Besar keuntungan biaya operasi kendaraan diatas dihitung berdasarkan pada
selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan jalan
lintas alternatif jalan umum yang ada.
3. Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali oleh
BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi
sesuai dengan formula:
Tarif baru = tarif lama ( 1 + inflasi)

514
Oleh LAPI-ITB (1997) , berdasarkan perhitungan komponen BOK dan Nilai
Waktu secara formulasi ditulis : Tarif < (BOK jalan lama – BOK tol) dimana
BOK diatas sudah termasuk nilai waktu. Penentuan besarnya tarif dibatasi
maksimum sebesar 70% PBPJ.
Tarif tol dihitung berdasarkan besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BOK).
Biaya operasi kendaraan (BOK) melalui jalan tol ditambah tarif tol, harus lebih
kecil dibandingkan dengan biaya operasi kendaraan melalui jalan non tol.
Persamaan besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BOK) adalah
BKBOK = [ (BOKa x Da) – (BOKt x Dt) ] + [ (Ta + Tt) x Tv ]
dimana:
BKBOK = Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (Rp)
BOKa = Biaya Operasi Kendaraan di Jalan Arteri (Rp/Km)
BOKt = Biaya Operasi Kendaraan di Jalan Tol (Rp/Km)
Da = Jarak Tempuh di Jalan Arteri (km)
Dt = Jarak Tempuh di Jalan Tol (km)
Ta = Waktu Tempuh di Jalan Arteri (jam)
Tt = Waktu tempuh melalui jalan tol (jam)
Tv = Nilai Waktu (Time Value) (Rp/Jam)

Untuk nilai waktu (time value) berdasarkan metode pendapatan (income approach)
dalam satuan nilai yang diperoleh dari konversi analisa nilai waktu ekonomi.
Analisa nilai waktu rata-rata pengguna jalan menggunakan patokan upah minimum
regional dibagi jumlah hari kerja satu bulan dikali jumlah jam kerja satu hari.
𝐔𝐌𝐏
Tv = 𝐇𝐒𝐁 𝐱 𝐉𝐒𝐇

Dimana :
UMP = Upah minimum provinsi
HSB = Jumlah hari kerja satu bulan
JSH = Jumlah jam kerja satu hari

DATA DAN SURVEI


Lokasi penelitian berada di Kalimantan Timur, terdiri dari luas wilayah daratan
127.267 Km² dan luas pengelolaan laut 25.656 Km², terletak antara 113°44’ dan

515
119°00’ Bujur Timur, dan antara 2°33 lintang Utara 2°25’ Lintang Selatan. Ruas
jalan yang diteliti yaitu
1. Jalan Arteri Primer yang merupakan jalan eksisting penghubung kota
Samarinda dan Balikpapan sepanjang 116 kilometer dan pengelolaan ruas
jalan dibawah kementrian Pekerjaan Umum serta pendanaan APBN
(Gambar 1).
2. Rencana tol (gambar 2) pada saat ini tahap penyelesaian sepanjang ±88,13
kilometer dibagi beberapa paket kegiatan pekerjaan.

Gambar 1. Jalan Arteri Primer (eksisting) Gambar 2. Rencana Jalan Tol kota
penghubung kota Samarinda Samarinda dan Balikpapan
dan Balikpapan
Sumber : Dinas PU Prov. Kaltim
Sumber : Google Map, 2018

Data penelitian yang dipersiapkan untuk mendukung analisis terdiri dari data
primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dengan cara observasi atau
pengambilan langsung survei di lapangan yaitu ;
1. Data waktu tempuh dipengaruhi oleh kecepatan dan jarak. Menurut F.D.
Hobbs, 1995, kecepatan dinyatakan sebagai laju dari suatu pergerakan
kendaraan dihitung dalam jarak persatuan waktu (km/jam). Penelitian ini
dipakai kecepatan perjalanan (Journey Speed) yaitu kecepatan efektif
kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat dibagi dengan
lama waktu kendaraan menyelesaikan perjalanan antara tempat tersebut.
Survei kecepatan dan waktu tempuh dibagi berdasarkan golongan

516
kendaraan dan dilakukan di ruas jalan Arteri Primer (eksisting) penghubung
kota Samarinda dan Balikpapan
a. Golongan I, trip perjalanan sebanyak 10 kali selama 24 jam (Gambar 3)
b. Golongan IIA, trip perjalanan sebanyak 8 kali selama 24 jam (Gambar 4)
c. Golongan IIB, trip perjalanan sebanyak 8 kali selama 24 jam (Gambar 5)

Gambar 3. Grafik Waktu Tempuh dan Kecepatan Kendaraan Golongan I


Sumber : Hasil analisis data, 2018

Gambar 4. Grafik Waktu Tempuh dan Kecepatan Kendaraan Golongan


IIA
Sumber : Hasil analisis data, 2018

517
Gambar 5. Grafik Waktu Tempuh dan Kecepatan Kendaraan Golongan
IIB
Sumber : Hasil analisis data, 2018
2. Harga oli dan ban kendaraan diambil secara acak sehingga hasil perhitungan
BOK akurat sesuai dengan harga pasaran yang berlaku saat ini.
3. Pengambilan sampel harga kendaraan dilakukan secara acak dengan
mengasumsikan kendaraan dari dealer yang diwawancarai mewakili
kendaraan terbanyak yang ada di kota Samarinda dan Balikpapan.
Pengambilan sampel di lakukan dengan mengambil 3 (tiga) dealer berbeda
di Samarinda dan Balikpapan yang jenis produksi kendaraannya mewakili
jenis kendaraan golongan I, IIA dan IIB setelah itu data sampel di rata-rata.
Cara untuk mendapatkan data sekunder adalah dari data literature, internet, pihak-
pihak yang terkait seperti intansi Dinas PU dan Dinas Perhubungan untuk
mengetahui panjang ruas jalan dan peta penelitian. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur diperoleh data besaran upah minimum
Provinsi Kalimantan Timur (Tabel 1).

518
Tabel 1. Data Penelitian
RUAS JALAN ARTERI PRIMER (RUAS NON
JALAN TOL (RENCANA)
TOL/EKSISTING)
No KOMPONEN SUMBER DATA
GOL I GOL IIA GOL IIB GOL I GOL IIA GOL IIB
MOBIL BUS TRUK MOBIL BUS TRUK
1 Waktu tempuh Survei data primer 2 Jam 32 menit 3 Jam 16 menit 3 Jam 29 menit 59 menit 1 Jam 14 menit 1 Jam 14 menit

2 Panjang ruas jalan Dinas Perhubungan dan 116 km 116 km 116 km 88,13 km 88,13 km 88,13 km
Dinas Pekerjaan Umum
3 Harga bahan bakar Provinsi Kalimantan
http://www.bphmigas.go Rp.7.800,00 Rp. 5.150,00 Rp. 5.150,00 Rp.7.800,00 Rp. 5.150,00 Rp. 5.150,00
minyak kendaraan .id/harga-bbm-di-spbu
4 Harga Oli Survei data primer Rp. 80.000,00 Rp. 90.000,00 Rp. 90.000,00 Rp. 80.000,00 Rp. 90.000,00 Rp. 90.000,00

5 Harga ban kendaraan Survei data primer Rp. 500.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

6 Harga kendararaan Survei data primer Rp. 240.000.000,00Rp. 700.000.000,00Rp. 700.000.000,00Rp. 240.000.000,00Rp. 700.000.000,00Rp. 700.000.000,00

6 Besaran Upah Dinas Tenaga Kerja dan


Minimum Kota Transmigrasi Provinsi
Samarinda Kalimantan Timur SK
Gubernur Kalimantan
Timur Nomor : Rp. 2.654.894,55 Rp. 2.654.894,55 Rp. 2.654.894,55 Rp. 2.654.894,55 Rp. 2.654.894,55 Rp. 2.654.894,55
561/k.785/2017 tentang
Upah Minimum Provinsi
Kalimantan Timur Tahun
2018

Sumber : Hasil penelitian, 2018


ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN
Memperkirakan nilai waktu perjalanan adalah mencoba menempatkan nilai uang
pada penghematan waktu perjalanan akibat munculnya suatu fasilitas transportasi
yang baru. Berdasarkan metode pendapatan (income approach) analisis nilai waktu
dapat dihitung menggunakan patokan upah minimum provinsi Kalimantan Timur
dibagi jumlah hari kerja satu bulan dikali jumlah jam kerja satu hari.
Diasumsikan dalam satu bulan orang bekerja selama 26 hari dengan jam kerja 8
jam/ hari. Maka dalam 1 bulan : 26 hari x 8 jam = 208 jam kerja/ bulan
𝐑𝐩. 𝟐.𝟔𝟓𝟒.𝟖𝟗𝟒,𝟓𝟓
Tv =
𝟐𝟎𝟖

= 12.763,92 Rp/jam
Biaya operasional kendaraan merupakan faktor yang menentukan dalam
transportasi untuk penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai
tingkat efektivitas dan efisiensi. Biaya operasi kendaraan (BOK) merupakan fungsi
dari kecepatan yang digunakan pada persamaan Pasific Consultant International
(PCI) dan dibedakan untuk BOK non tol dan BOK jalan tol. BOK dalam analisis
penelitian ini dibagi menjadi dua pembahasan yaitu ruas Jalan Arteri Primer yang

519
merupakan jalan eksisting dan rencana tol penghubung kota Samarinda –
Balikpapan. Hasil analisis BOK dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

ANALISIS PENENTUAN TARIF TOL


Analisis penentuan tarif tol (Tabel 3) dihitung berdasarkan besar keuntungan biaya
operasi kendaraan (BOK). Biaya operasi kendaraan (BOK) melalui jalan tol
ditambah tarif tol, harus lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasi kendaraan
melalui jalan non tol.
Tabel 3. Tarif Tol
Komponen GOL I GOL IIA GOL IIB
MOBIL BUS TRUK
BOK eks : Biaya Operasi Kendaraan di jalan eksisting (Rp/Km) 4.199,04 15.985,21 18.637,08
BOK tol : Biaya Operasi Kendaraan di jalan tol (Rp/Km) 3.343,80 9.887,34 10.663,34
D eks : Panjang jalan yang ada (km) 116,00 116,00 116,00
D tol : Panjang jalan tol (km) 88,13 88,13 88,13
Ta : Waktu Tempuh di Jalan Arteri (eksisting) (jam) 2,53 3,27 3,49
Tt : Waktu Tempuh melalui jalan tol (jam) 0,98 1,10 1,10
V eks : Kecepatan di jalan yang ada (km/jam) 45,96 35,65 33,46
V tol : Kecepatan di jalan tol (km/jam) 100,00 80,00 80,00
Tv : Nilai waktu kendaraan (Rp/Km) 12.763,92 12.763,92 12.763,92
BKBOK : Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (Rp) 237.244,00 1.038.664,13 1.280.716,75
70% dari BKBOK Tarif Rencana untuk ± 88,13 km (Rp) 71.173,20 311.599,24 384.215,02
Tarif tol /km (Rp/Km) 807,59 3.535,68 4.359,64

520
Tabel 2. Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
RUAS JALAN ARTERI PRIMER (RUAS NON
JALAN TOL (RENCANA)
TOL/EKS IS TING)
No KOMPONEN
GOL I GOL IIA GOL IIB GOL I GOL IIA GOL IIB
MOBIL BUS TRUK MOBIL BUS TRUK
1 Biaya komsumsi bahan bakar Y = 0,05693*S2 – Y = 0,21692*S2 – Y = 0,21557*S2 – Y = 0,04376*S2 – Y = 0,14461*S2 – Y = 0,13485*S2 –
kendaraan 6,42593*S + 24,1549*S + 24,17699*S + 4,94078*S + 16,10285*S + 15,12463*S +
Rupiah 737.689,33 1.904.157,38 2.095.172,59 1.174.449,12 1.409.964,06 1.265.246,39
2 Biaya komsumsi oli mesin Y = 0,00037*S2 – Y = 0,00209*S2 – Y = 0,00186*S2 – Y = 0,00029*S2 – Y = 0,00131*S2 – Y = 0,00188*S2 –
kendaraan 0,04070*S + 2,20405 0,24413*S + 0,22035*S + 12,06486 0,03134*S + 1,69613 0,15257*S + 8,30869 0,13370*S + 7,54073
Rupiah 89.446,69 652.607,86 633.088,71 116.970,40 403.838,10 798.905,70
3 Biaya komsumsi pemakaian Ban Y = 0,0008848*S – Y = 0,0012356*S – Y = 0,0015553*S – Y = 0,0008848*S – Y = 0,0012356*S – Y = 0,0015553*S –
kendaraan 0,0045333 0,0065667 0,005933 0,0045333 0,0065667 0,005933
Rupiah 72.272,60 324.073,05 273.619,26 167.893,40 795.008,40 795.008,40
4 Biaya Pemilihan terbagi atas; a. Y = 0,0000064*S + Y = 0,0000332*S + Y = 0,0000191*S + Y = 0,0000064*S + Y = 0,0000332*S + Y = 0,0000191*S +
Suku cadang 0,0005567 0,00020891 0,0015400 0,0005567 0,00020891 0,0015400
Rupiah 204.209,84 549.383,10 565.815,62 287.208,00 748.090,00 801.525,00
b. Jam kerja mekanik Y = 0,00362*S + Y = 0,02311*S + Y = 0,01511*S + Y = 0,00362*S + Y = 0,02311*S + Y = 0,01511*S +
0,36267 1,97733 1,21200 0,36267 1,97733 1,21200
Rupiah 6.688,60 6.216,35 5.998,87 9.161,54 8.246,23 8.246,23
5 Biaya Penyusutan Kendaraan Y = 1 / (2,5 * S + 100) Y = 1 / (9 * S + 315) Y = 1 / (6 * S + 210) Y = 1 / (2,5 * S + 100) Y = 1 / (9 * S + 315) Y = 1 / (6 * S + 210)
Rupiah 1.117.976,72 3.702.497,45 4.232.436,93 685.714,29 2.333.333,33 2.500.000,00
6 Suku Bunga Y = 150 / (500 * S) Y= Y= Y = 150/(500*S) Y= Y=
150/(2571,42857*S) 150/(1714,28571*S) 150/(2571,42857*S) 150/(1714,28571*S)
Rupiah 1.572.413,79 5.898.706,90 7.289.870,69 720.000,00 2.625.000,00 2.812.500,00
7 Asuransi Y = 38 / (500 * S) Y = 60 / Y = 61 / Y = 38 / (500*S) Y = 60 / Y = 61 /
(2571,42857*S) (1714,28571*S) (2571,42857*S) (1714,28571*S)
Rupiah 398.344,83 1.494.339,08 1.846.767,24 182.400,00 665.000,00 712.500,00
8 Persamaan dari waktu perjalanan - Y = 1000 / S Y = 1000 / S - Y = 1000 / S Y = 1000 / S
Rupiah - 28,09 32,40 - 12,50 12,50
9 Overhead (biaya tak terduga) - 10% dari sub total 10% dari sub total - 10% dari sub total 10% dari sub total

Rupiah - 1.453.200,93 1.694.280,23 - 898.849,26 969.394,42


10 Panjang Ruas Jalan (km ) 116,00 116,00 116,00 88,13 88,13 88,13
11 Waktu Tempuh 2 Jam 32 menit 3 Jam 16 menit 3 Jam 29 menit 59 menit 1 Jam 14 menit 1 Jam 14 menit
Konversi waktu tempuh (/jam ) 2,53 3,27 3,49 0,98 1,10 1,10
12 Kecepatan (km/jam ) 45,96 35,65 33,46 100,00 80,00 80,00
13 BOK/1000 km (Rupiah ) 4.199.042,39 15.985.210,18 18.637.082,55 3.343.796,74 9.887.341,89 10.663.338,64
14 BOK/km (Rupiah ) 4.199,04 15.985,21 18.637,08 3.343,80 9.887,34 10.663,34
15 BOK melewati ruas jalan (Rupiah ) 487.088,92 1.854.284,38 2.161.901,58 294.688,81 871.371,44 939.760,03
Sumber : Hasil analisis, 2018

521
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-21
Universitas Brawijaya, Malang, 19 – 20 Oktober 2018

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan biaya operasional kendaraan jalan arteri
primer (eksisting) dan jalan tol, serta menghitung tarif tol berdasarkan besar
keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) jalan penghubung kota Samarinda
dan Balikpapan yang dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Biaya operasional kendaraan jalan arteri primer (eksisting) didapat :
Golongan I : Rp. 4.199,04/km
Golongan IIA : Rp. 15.985,21/km
Golongan IIB : Rp. 18.637,08/km
2. Biaya operasional kendaraan rencana jalan tol didapat :
Golongan I : Rp. 3.343,80/km
Golongan IIA : Rp. 9.887,34/km
Golongan IIB : Rp. 10.663,34/km
3. Penentuan besarnya tarif tol dibatasi maksimum sebesar 70% PBPJ untuk
panjang jalan tol ± 88,13 km didapat :
Golongan I : Rp. 71,173,20 atau Rp 807,59/km
Golongan IIA : Rp. 311.568,92 atau Rp. 3.535,33/km
Golongan IIB : Rp. 385.252,09 atau Rp 4.371,41/km
4. Selisih biaya ruas jalan Arteri Primer (ruas non tol/eksisting) dan jalan tol
(rencana) ditambah tarif tol adalah :
Golongan I : Rp. 121.226,91
Golongan IIA : Rp. 671.313,70
Golongan IIB : Rp. 837.926,52
Lebih menguntungkan lewat jalan tol dengan penghematan :
Golongan I : 39,50%
Golongan IIA : 53,01%
Golongan IIB : 56,53%

522
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-21
Universitas Brawijaya, Malang, 19 – 20 Oktober 2018

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur., 2017
Dewi, A.A. Astri., Suthanaya, P Alit., Wedagama, D. M. Priyantha., Analisis
Kelayakan Finansial Pembangunan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua
Jurnal Spektran Vo l. 1. No. 2, Juli 2013
Hobbs, F.D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada
University Press.
Khisty C. J., dan Lall B. K., 2003. Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Morlok E. K., 1991., Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga,
Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 40 Tahun 2001, Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1990 Tentang Jalan Tol
Petracia,Pingkan., Jansen, F., Lintong,E., Rumajar, A.L.E., Studi Penentuan Tarif
Tol Rencana Ruas Jalan Manado-Bitung, Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1,
November 2012 (27-33) 27
Pinem,Fransiscus Isjuanda., Surbakti, Medis Sejahtera., Analisis Nilai Waktu
Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Kota Medan Dengan
Menggunakan Random Regret Minimization., The 18th FSTPT
International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015
Departemen Perhubungan Umum, 2002. Roadpricing. Direktorat Jendral
Perhubungan Darat, Jakarta.
Departemen PU Direktorat Jendral Bina Marga, 2005. Peraturan Pemerintah
Nomor 15, Jakarta
Departemen PU Direktorat Jendral Bina Marga, 2001. Peraturan Pemerintah
Nomor 40, Jakarta
Departemen PU Direktorat Jendral Bina Marga, 2004. Undang-Undang Nomor 38
tentang Jalan Tol, Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 38 Tahun 2004, Tentang Jalan

523

You might also like