You are on page 1of 2

ANALISA MATERI

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Nama Mahasiswa : Enas Nasrulloh, S.Pd.I


Kelompok Mapel : Fiqih
Judul Modul : Konsep Nikah Dalam Islam
Judul Masalah : Menganalisis ketentuan hukum, tujuan dan persyaratan nikah dalam
ajaran Islam

N KOMPONEN DESKRIPSI
o
1 Identifikasi Masalah (berbasismasalah yang 1. Banyak orang yang sudah mampu menikah
ditemukan di lapangan). akan tetapi tidak menyegerakannya.
2. Banyak orang yang asal menikah tanpa
memperhitungkan hukum,syarat dan tujuan
menikah dalam islam
3. Kurangnya pemahaman agama khusus
terkait dengan konsep nikah dalam ajaran
Islam
2 Penyebab Masalah (dianalisis apa yang 1. Nafsu seks termasuk tuntutan terkuat dan
menjadiakar masalah yang menjadi pilihan selalu meliputi kehidupan manusia. Ketika
masalah. tidak ada jalan keluar untuk melampiaskan,
2. Banyak orang menghalalkan prostitusi
sehingga proses perzinahan marak terjadi
3. Banyak orang yang asal melaksanakan
pernikahan agar terhindar dari perzinahan.
3 Solusi 1. Nikah dalam syariat Islam diartikan sebagai
a. Dikaitkan dengan teori/dalil yang sebuah akad yang menghalalkan pergaulan
relevan. dan membatasi hak dan kewajiban serta
b. Sesuaikan dengan langkah/prosedur tolong menolong antara laki-laki dan
yang sesuai dengan masalahyang perempuan yang bukan mahramnya dengan
akan dipecahkan. rukun dan syarat yang telah ditentukan.
2. Pernikahan merupakan aturan yang paling
baik dan jalan keluar yang menyejukkan
untuk memuaskan seks manusia. Dengan
nikah jasad menjadi segar, jiwa menjadi
tentram dan penglihatan akan menutupi
sesuatu yang diharamkan. Ini semua
terkandung dari petunjuk Allah dalam
firmanNya: Artinya: “Dan di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.” (QS. ar-Rum: 21).
3. Hukum pernikahan adalah wajib bagi orang
yang sudah siap dan mampu untuk
menafkahi lahir dan batin agar terhindar
dari perzinahan. Sunnah bagi orang yang
merindukan pernikahan dan mampu
memberi nafkah tapi sebenarnya ia masih
mampu menahan dirinya dari perbuatan
zina.
Dan haram hukumnya bagi orang yang tidak
mampu memberikan nafkah dan jika ia
memaksakan diri untuk menikah akan
mengkhianati isterinya atau suaminya, baik
dalam pemberian nafkah lahiriyah maupun
batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu
hak-hak istri/suami tidak terpenuhi.

You might also like