You are on page 1of 15

SOAL EVALUASI BIMTEK UPPAT

1. Tanah yang tidak dilekati dengan sesuatu hak atas tanah, bukan tanah wakaf, bukan
tanah ulayat dan/atau bukan merupakan asset barang milik Negara/barang milik daerah
menurut PP Nomor 18 Tahun 2021 adalah definisi dari tanah :
a. Yang dikuasai oleh masyarakat hukum adat.
b. Yang dikuasai langsung oleh Negara.
c. Partikelir yang dikuasai masyarakat setempat.
d. Tanah yang dikuasai Kementerian/lembaga.
e. Tanah yang dikuasai masyarakat dan belum terdaftar haknya.

2. Pemberian hak dari Menteri ATR/Kepala BPN atau Pejabat yang di tunjuk yang
berwenang memberikan hak atas tanah menurut ketentuan yang berlaku apabila
pemberian hak tersebut berasal dari tanah Negara atau tanah hak pengelolaan dikenal
dengan sebutan :
a. Penetapan hak atas tanah.
b. Pengakuan/penegasan hak atas tanah.
c. Konversi hak atas tanah.
d. Peralihan hak atas tanah.
e. Pembebanan hak atas tanah.

3. Perbuatan hukum tertentu yang menjadi tugas pokok dan kewenangan Pejabat Pembuat
Akta Tanah sebagaimana tersebut dalam peraturan Jabatan PPAT, adalah :
a. Jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukkan kedalam perusahaan (inbreng)
pembagian harta warisan, pemberian hak guna bangunan/hak pakai atas tanah hak
milik, pemberian hak tanggungan, dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan.
b. Jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukkan kedalam perusahaan (inbreng),
pembagian hak bersama, pemberian hak guna bangunan/hak pakai atas tanah hak
milik, pemberian hak tanggungan, dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan.
c. Jual beli, tukar menukar, hibah, pemisahan hak bersama, pelepasan kedalam
perusahaan (inbreng), pemberian hak guna bangunan dan hak guna usaha atas tanak
milik, pembebanan hak tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan.
1
d. Jual beli, tukar menukar, Hibah, Hibah Wasiat, waris, pemasukan kedalam perusahaan
(inbreng), pemberian hak guna bangunan dan hak guna usaha atas tanah hak milik,
pembebanan hak tanggungan.
e. Jawaban a, b, c, dan d benar.

4. Pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik oleh pemegang hak
milik kepada penerima hak yang bersangkutan dibuktikan dengan :
a. Akta PPAT.
b. Akta penetapan hak.
c. Akta Notaris.
d. Akta Ikrar Wakaf.
e. Akta pemberian hak.

5. Tanah Negara meliputi tanah-tanah yang disebutkan dibawah ini, kecuali :


a. tanah yang telah dilakukan reklamasi.
b. tanah yang berasal dari pelepasan hak.
c. tanah yang berasal dari kawasan hutan.
d. tanah yang dikuasai oleh masyarakat hukum adat.
e. tanah yang ditetapkan UU atau penetapan pemerintah.

6. Status tanah di Indonesia setelah berlakunya UU Nomor 5 tahun 1960 tentang dasar
Pokok-Pokok Agraria (UUPA) dibagi dalam 2 (dua) kelompok status tanah yang ada di
Indonesia, yakni :
a. tanah sudah terdaftar dan tanah belum terdaftar.
b. tanah hak barat dan tanah ulayat.
c. tanah Negara dan tanah ulayat.
d. tanah wakaf dan tanah ulayat.
e. tanah hak barat dan tanah wakaf.

7. Dalam PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah, bahwa dalam hal bukti
tertulis dari hak lama tersebut tidak lengkap atau tidak adalagi, pembuktian kepemilikan
itu dapat dilakukan dengan :
a. Keterangan kepala desa letak tanah yang membenarkan tanah dari pemohon sertifikat
tidak lengkap atau tidak ada.

2
b. Keterangan dari kantor pajak setempat letak tanah yang membenarkan kepemilikan
tanah dari pemohon sertifikat yang tidak lengkap atau tidak ada.
c. Keterangan saksi atau pernyataan yang bersangkutan yang dapat dipercaya
kebenarannya.
d. Keterangan dari kantor pertanahan berupa surat keterangan pendaftaran tanah.
e. Keterangan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya yang membenarkan bukti
kepemilikan tanah pemohon sertifikat tidak lengkap atau tidak ada.

8. Hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanannya sebagian dilimpahkan


kepada pemegang hak, menurut PP Nomor 18 Tahun 2021 dikenal dengan :
a. hak menguasai dari Negara.
b. hak pengelolaan.
c. hak atas tanah.
d. hak masyarakat hukum adat.
e. hak ulayat.

9. Hak atas tanah yang merupakan hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
dipunyai orang atas tanah, adalah :
a. hak milik.
b. hak guna bangunan.
c. hak guna usaha.
d. hak pakai.
e. hak ulayat.

10. Badan hukum perdata yang dapat mempunyai hak milik atas tanah menurut PP Nomor
38 tahun 1963, sebagaimana disebutkan dibawah ini, kecuali :
a. Bank-bank yang didirikan oleh Negara (selanjutnya disebut Bank Negara).
b. Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian.
c. Badan-badan keagamaan yang ditunjuk oleh Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan
Nasional setelah mendengar Menteri Agama.
d. Badan-Badan Sosial, yang ditunjuk oleh Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan
Nasional setelah mendengarkan Menteri Sosial.
e. Perkumpulan koperasi Pegawai Negeri/Tentara Nasional/Kepolisian Negara

3
11. Peralihan hak yang terjadi, sebagai akibat adanya perjanjian dengan mana pihak yang
satu memasukkan tanahnya sebagai penyertaan kedalam suatu Perseroan Terbatas
sebagai pihak kedua, selanjutnya pihak kedua mengganti nilai tanah tersebut dengan
saham perusahaan dimaksud, dikenal sebagai :
a. Inbreng.
b. Merger.
c. Jual Beli.
d. Hibah.
e. Tukar Menukar.

12. Subyek/pemegang hak atas tanah diberi wewenang untuk mempergunakan tanah,
menurut saudara apakah maksudnya wewenang tersebut ?
a. Hanya mempergunakan tanahnya.
b. Hanya mempergunakan ruang diatasnya.
c. Menguasai bahan-bahan galian yang ada dibawah tanah.
d. mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta
ruang yang ada diatasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung
berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut UU ini dan
peraturan-peraturan hukum lainnya yang lebih tinggi.
e. Jawaban a, b, c salah semua.

13. Penyelenggara Pendaftaran tanah adalah :


a. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN.
b. Pemerintah dan Pemerintah Provinsi.
c. Pemerintah Kabupaten/kota.
d. Badan Hukum Swasta.
e. Lembaga Non Pemerintah.

14. Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Negara/Pemerintah secara terus menerus
dan teratur, berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data tanah
bagi kepentingan rakyat, dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dibidang
pertanahan, termasuk penerbitan tanda-tanda buktinya dan pemeliharaannya. Kegiatan
tersebut merupakan kegiatan dari :
a. Pemberian Hak Atas Tanah.
b. Penatagunaan Tanah.

4
c. Pemberdaya Tanah Masyarakat.
d. Pendaftaran pertanahan.
e. Pendaftaran tanah.

15. Pendaftaran Tanah Derivatif adalah :


a. Kegiatan pendaftaran tanah untuk tanah-tanah pemerintah.
b. Kegiatan pendaftaran tanah pertama kali untuk tanah-tanah yang belum terdaftar
dengan penetapan hak atas tanah atau konversi/pengakuan hak.
c. Kegiatan Pendaftaran Tanah Negara.
d. Pendaftaran tanah untuk tanah-tanah yang telah terdaftar (telah bersertifikat) karena
adanya peralihan hak atas tanah karena perbuatan hukum atau peristiwa hukum.
e. Pendaftaran tanah sempurna.

16. Sistem Pendaftaran tanah mempermasalahkan apa yang di daftar, bentuk penyimpanan
dan penyajian data yuridisnya serta bentuk-bentuk tanda bukti haknya. Dalam teori
pendaftaran tanah ada 2 (dua) macam sistem pendaftaran tanah, Dua sistem itu yaitu :
a. Sistem pendaftaran akta dan sistem pendaftaran Hak.
b. Sistem publikasi Positif dan sistem publikasi Negartif.
c. Sistem pendaftaran tanah Sistematik dan Sistem Pendaftaran tanah Sporadik.
d. Pendaftaran tanah Sistematik Lengkap (PTSL) dan Sistem Pendaftaran Tanah
Sporadik.
e. Sistem Pendaftaran Tanah Negatif dan Sistem Pendaftaran Positif.

17. Apa tujuan dilakukan Pendaftaran Tanah di Indonesia ?


a. Menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas
suatu bidang tanah.
b. Menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dengan mudah
memperoleh data dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang tanah yang
telah terdaftar.
c. Agar memudahkan pemerintah.
d. Agar tanah dapat dijualbelikan.
e. Jawaban a dan b

5
18. Dalam hal bukti kepemilikan tanah masyarakat tidak lengkap atau tidak ada sama sekali
maka dapat dilengkapi dan dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis tentang ………….
dengan itikad baik yang bersangkutan. Titik-titik tersebut adalah :
a. Perolehan bidang tanah.
b. Penguasaan fisik bidang tanah.
c. Pemanfaatan bidang tanah.
d. Penguasaan yuridis bidang tanah.
e. Tidak ada sengketa tanah.

19. Salah satu fungsi dan tanggung jawab PPAT sebagai pelaksana pendaftaran tanah
adalah wajib menolak atau dilarang membuat akta perbuatan hukum mengenai hak atas
tanah/hak milik satuan rumah susun apabila :
a. Objek dari perbuatan hukum tertentu dan salah satu pihak/para pihak yang akan
melakukan perbuatan hukum tertentu tersebut memenuhi ketentuan Pasal 39
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
b. Objek dari perbuatan hukum tertentu yang akan dibuat aktanya oleh PPAT, adalah hak
atas tanah yang masa berlaku haknya sudah berakhir.
c. Objek dari perbuatan hukum tertentu yang akan dibuatkan aktanya oleh PPAT adalah
hak pakai atas tanah Negara yang jangka waktu haknya selama dipergunakan tercatat
atas nama Instansi Pemerintah.
d. Objek dari perbuatan hukum yang akan dibuatkan akta PPAT adalah hak atas tanah
atau hak milik satuan rumah susun, tercatat atas nama suami/istri dari PPAT yang
akan membuat akta..
e. Jawaban (a), (b), (c) dan (d) benar.

20. Pendaftaran tanah di Indonesia menurut UUPA dilaksanakan dalam rangka menjamin
kepastian hukum kepemilikan tanah, dimana sertifikat hak atas tanah sebagai alat
pembuktian yang kuat yang diproses dengan rangkaian kegiatan yang rinci dan teliti.
Dalam hal ini sistem publikasi yang dianut oleh Indonesia :
a. Sistem publikasi negatif bertendensi positif.
b. Sistem publikasi positif bertendensi negatif.
c. Sistem pendaftaran akta bertendensi positif.
d. Sistem pendaftaran hak bertendensi negatif.
e. Sistem Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).

6
21. Asas hukum pengalihan hak atas tanah yang dianut dalam sistem publikasi negatif
pendaftaran tanah, dimana orang tidak dapat mengalihkan hak melebihi hak yang ada
padanya, dikenal dengan asas :
a. Asas Nemo Plus Juris.
b. Asas Itikad Baik.
c. Asas Publisitas.
d. Asas Spesialitas.
e. Asas Absolut.

22. Peralihan hak sebagai akibat telah dibuatnya suatu perjanjian dengan mana pihak yang
satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan (tanah) dan pihak lainnya
untuk membayar harga yang telah dijanjikan, dikenal sebagai :
a. Lelang.
b. Jual Beli Terbuka.
c. Jual Beli.
d. Hibah.
e. Tukar Menukar.

23. Yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah :
a. Pengukuraan, Pemetaan, dan Pembukuan Tanah.
b. Pendaftaran peralihan dan pembebanan Hak.
c. Penerbitan sertifikat hak atas tanah.
d. Pengelolaan daftra umum dan Dokumen pendaftaran tanah.
e. Semua jawaban benar.

24. Setiap terjadi perubahan batas fisik pada bidang tanah karena adanya pemecahan,
pemisahan dan penggabungan, maka terhadap :
a. Peta pendaftaran dilakukan perubahan.
b. Peta bidang tanah dilakukan perubahan.
c. Peta dasar pendaftaran dilakukan perubahan.
d. Peta kerja dilakukan perubahan.
e. Peta bidang tanah tidak dilakukan perubahan.

25. Penggantian sertifikat hak tanah analog (manual) menjadi sertifikat elektronik dilakukan
untuk bidang tanah yang sudah terdaftar dan diterbitkan Sertifikat Hak Atas Tanah, hak

7
pengelolaan, hak milik atas satuan rumah susun atau tanah wakaf. Penggantian menjadi
sertifikat-el melalui :
a. Pendaftaran tanah pertama kali.
b. Pengukuran dan Pemetaan tanah.
c. Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah.
d. Penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan.
e. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

26. Orang perseroan atau badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
perbuatan hukum terhadap objek hak tanggungan yang bersangkutan, dikenal dalam UU
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan sebagai :
a. Pemberi Hak Tanggungan.
b. Pemegang Hak Tanggungan.
c. Pendaftaran Hak Tanggungan.
d. Pendaftaran Cessi.
e. Pendaftaran Subrogasi.

27. Hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak
Tanggungan……………….. yang dijamin. Titik-titik tersebut adalah :
a. menyebabkan hapusnya utang.
b. tidak menyebabkan hapusnya utang.
c. menyebabkan penundaan hutang.
d. harus diganti hak atas tanah yang lain.
e. tidak perlu pengganti tanah.

28. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan untuk menjamin pelunasan


kredit/pembiayaan/pinjaman berlaku smpai dengan beakhirnya perjanjian pokok yaitu
sebagai berikut :
a. Kredit yang diberikan kepada nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil, dalam lingkup
pengertian usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan.
b. Kredit yang diberikan kepada nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil, dalam lingkup
pengertian usaha produktif milik perusahaan besar.
c. Kredit yang diberikan kepada nasabah Usaha Makro dan Usaha Besar, dalam lingkup
pengertian usaha produktif.

8
d. Pembiayaan/Pinjaman yang diberikan kepada nasabah Usaha Mikro dan Usaha Besar,
dalam lingkup pengertian usaha produktif milik badan usaha property.
e. Pembiayaan/Pinjaman yang diberikan kepada nasabah Usaha Makro dan Usaha
Besar.

29. Pendaftaran yang dilaksanakan pada suatu rencana kerja dan mengelompok serta
dilaksanakan diwilayah – wilayah yang ditetapkan oleh Menteri dan sejak tahun 2016
diarahkan menuju desa/kelurahan lengkap untuk seluruh bidang tanah yang ada di
desa/kelurahan bersangkutan, dikenal dengan pendaftaran tanah :
a. Pendaftaran Tanah Secara Sistematik.
b. Pendaftaran Tanah Secara Sporadik.
c. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
d. Pendaftaran Tanah Desa demi Desa.
e. Pendaftaran Tanah Desa/Kelurahan Lengkap.

30. Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT, adalah pejabat umum yang
diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai :
a. hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.
b. hak pengelolaan dan hak atas tanah.
c. hak pengelolaan dan hak milik atas satuan rumah susun.
d. hak tanah wakaf dan hak tanah ulayat.
e. tanah hak barat dan hak tanah wakaf.

31. Penggunaan dan pemanfaatan bidang tanah yang dipunyai oleh pemehang Hak Atas
Tanah dibatasi oleh batas ketinggian sesuai koefisien dasar bangunan dan koefisien
lantai bangunan yang diatur dalam rencana tata ruang dan batas kedalaman yang diatur
dalam rencana tata ruang atau sampai dengan kedalaman 30 (tiga puluh) meter dari
permukaan tanah dalam hal belum diatur dalam rencana tata ruang. Tanah yang secara
struktur dan/atau fungsi terpisah dari pemegang Hak Atas Tanah sebagaimana dimaksud
merupakan :
a. Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah .
b. Hak Ruang Atas Tanah dan Hak Ruang Bawah Tanah.
c. Penggunaan Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah.
d. Ruang di atas dan Ruang di bawah permukaan bumi.

9
e. Pemanfaatan Permukaan bumi dan tubuh bumi.

32. Surat Keterangan Waris bagi warga Negara Indonesia dibuat oleh :
a. Notaris dengan akta keterangan waris.
b. Balai Harta Peninggalan.
c. Para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala
Desa/Lurah dan Camat tempat tinggal pewaris waktu meninggal dunia.
d. Pengadilan Negeri.
e. Pengadilan Perdata.

33. Pejabat Badan Pertanahan Nasional (sekarang Kementerian ATR/BPN) yang ditunjuk
karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT
tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program atau tugas Pemerintah tertentu,
merupakan tugas dari :
a. PPAT.
b. Notaris.
c. Camat.
d. PPAT Sementara.
e. PPAT Khusus.

34. PPAT diberhentikan secara tidak hormat, apabila PPAT :


a. melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban sebagai PPAT atau
dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
b. permintaan sendiri.
c. tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena keadaan kesehatan badan atau
kesehatan jiwanya.
d. merangkap jabatan.
e. dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

35. PPAT mempunyai hak sebagai berikut :


a. Cuti tahunan, cuti sakit termasuk cuti melahirkan dan cuti karena alasan penting.
b. Uang jasa (honorarium) termasuk uang jasa untuk Saksi tidak boleh melebihi 1 (satu)
% dari harga yang tercantum didalam akta.

10
c. Tidak memperoleh kesempatan untuk mengajukan pembelaan diri sebelum ditetapkan
keputusan pemberhentian sebagai PPAT.
d. Jawaban (a) dan (b) benar.
e. Jawaban (a), (b) dan (c) benar.

36. PPAT wajib menyampaikan akta PPAT dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk
keperluan pendaftaran akta perbuatan hukum yang dibuatnya kepada Kepala Kantor
Pertanahan paling lambat ……………………sejakditandatangani akta yang bersangkutan
(isi titik-titik dimaksud) :
a. 7 (tujuh) hari kerja.
b. 7 (tujuh) hari kalender.
c. 14 (empat) hari kerja.
d. 5 (lima) hari kerja.
e. 14 (empat) hari kalender.

37. Kegiatan administratif yang bersifat preventif dan refresif oleh Menteri ATR/Kepala BPN
yang bertujuan untuk menjaga agar para PPAT dalam menjalankan jabatannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Merupakan tindakan Menteri
ATR/Kepala BPN untuk melakukan ……………..
a. Pembinaan.
b. Pengawasan.
c. Pembimbingan.
d. Pengendalian.
e. Evaluasi.

38. Pembinaan PPAT oleh Menteri ATR/Kepala BPN dapat berupa hal-hal sebagaimana
tersebut dibawah ini, kecuali :
a. penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas jabatan PPAT.
b. pemberian arahan pada semua pihak yang berkepentingan terkait dengan kebijakan di
bidang ke-PPAT-an.
c. menjalankan tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan pelayanan PPAT tetap
berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. memastikan PPAT menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Kode Etik.
e. memastikan PPAT berdomisili di daerah Kerja PPAT yang bersangkutan.

11
39. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT terdiri atas :
a. MPPW, MPPD dan MPP.
b. MPPP, MPPW dan MPPD.
c. MPPW, MPPD dan MPD.
d. IPPAT, MPP, MPD dan MPPW.
e. Salah semua.

40. Majelis Pembinaan dan Pengawas Daerah (MPPD) dibentuk dan ditetapkan oleh kantor
Wilayah BPN atas nama Menteri ATR/Kepala BPN dan berkedudukan di Kantor
Pertanahan dengan susunan keanggotaan MPPD terdiri atas hal-hal tersebut dibawah ini,
kecuali :
a. 1 (satu) orang Ketua MPPD, dari unsur Kementerian ATR/BPN yang dijabat oleh
Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.
b. 1 (satu) orang Wakil Ketua MPPD, yang dijabat oleh unsur IPPAT.
c. 5 (lima) orang anggota MPPD.
d. Komposisi anggota MPPD, yakni : 3 (tiga) orang dari unsur Kementerian ATR/BPN
dan 2 (dua) orang dari unsur IPPAT.
e. 1 (satu) orang wakil ketua MPPD yang dijabat oleh unsur IPPAT yang sudah Notaris.

41. Berdasarkan ketentuan Pasal 45 Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006, PPAT
mempunyai kewajiban sebagai tersebut dibawah ini, kecuali :
a. menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. mengikuti pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan sebagai PPAT.
c. menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya.
d. membebaskan uang jasa kepada orang yang tidak mampu.
e. menerima uang jasa (honorarium).

42. Pengangkatan kembali sebagai PPAT diatur dalam Pasal 23 Peraturan Menteri
ATR/Kepala BPN Nomor 2 Tahun 2018, bahwa Pengangkatan kembali sebagai PPAT
dapat diberikan kepada PPAT yang disebutkan dibawah ini, kecuali :
a. PPAT yang merangkap jabatan sebagai Notaris yang pindah daerah kerja lain untuk
penyesuaian dengan kedudukannya sebagai Notaris.
b. PPAT yang berhenti atas permintaan sendiri dengan maksud untuk pindah daerah
kerja lain, dengan syarat telah melaksanakan tugasnya paling singkat 3 (tiga) tahun.
c. PPAT yang daerah kerjanya berubah dalam hal terjadi pemekaran wilayah.

12
d. PPAT yang mendapat hukuman pidana dengan ancaman lebih dari 5 (lima) tahun.
e. PPAT yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri.

43. Penyelesaian kasus pertanahan bertujuan, kecuali :


a. Memberikan kepastian hukum dan keadilan mengenai penguasaan tanah.
b. Memberikan kepastian hukum dan keadilan mengenai pemilikan tanah.
c. Memberikan kepastian hukum dan keadilan mengenai penggunaan tanah.
d. Memberikan kepastian hukum dan keadilan mengenai pemanfaatan tanah.
e. Memberikan kepastian hukum dan keadilan mengenai penatagunaan tanah.

44. Kementerian ATR/BPN dapat mengambil inisiatif untuk memfasilitasi penyelesaian kasus
melalui :
a. Negosiasi.
b. Arbitrase.
c. Dading.
d. Mediasi.
e. Musyawarah.

45. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN yang mengatur tentang Penanganan dan
Penyelesaian Kasus Pertanahan adalah :
a. Nomor 3 Tahun 2011.
b. Nomor 11 Tahun 2016.
c. Nomor 11 Tahun 2017.
d. Nomor 13 Tahun 2016.
e. Nomor 21 Tahun 2020.

46. Ruang lingkup Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 21 tahun 2020 meliputi, kecuali
a. Penanganan dan Penyelesaian Sengketa dan Konflik.
b. Penanganan perkara.
c. Pembatalan produk hukum.
d. Mediasi.
e. Pengawasan dan pengendalian.

13
47. Menurut Pasal 38 ayat (2) Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 21 tahun 2020,
pembatalan produk hukum sebagai pelaksanaan Putusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap yang berkaitan dengan, kecuali :
a. Penetapan hak atas tanah.
b. Tumpang tindih hak atas tanah.
c. Penetapan hak atas tanah.
d. Pendaftaran hak tanah pertama kali.
e. Pemeliharaan data pendaftaran tanah.

48. Perdamaian sebagaimana dimaksud Pasal 25 ayat (1) Peraturan Menteri ATR/Kepala
BPN Nomor 21 tahun 2020, tidak dapat dilakukan apabila, kecuali :
a. Kesepakatan seluruh pihak yang berperkara.
b. Menyangkut Barang Milik Negara, Barang Milik Daerah, Badan Usaha Milik Negara
atau Barang Milik Badan Usaha Milik Negara.
c. Tidak disetujui oleh seluruh pihak yang berperkara.
d. Tidak disetujui oleh pemegang hak atas tanah objek perkara yang tidak berkedudukan
sebagai pihak dalam perkara.
e. Terdapat masalah atau perkara lain berkenaan dengan subjek dan/atau objek yang
sama.

49. Sengketa, konflik atau perkara tanah yang disampaikan kepada Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional, Kantor Pertanahan sesuai kewenangannnya untuk mendapatkan penanganan
dan penyelesaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, disebut :
a. Pengaduan.
b. Sengketa Pertanahan.
c. Konflik Pertanahan.
d. Perkara Pertanahan.
e. Kasus Pertanahan.

50. Keberatan yang diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan atas suatu produk hukum
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan sesuai kewenangannnya atau
merasa dirugikan oleh pihak lain menyangkut penguasaan dan /atau kepemilikan bidang
tanah tertentu, disebut :

14
a. Pengaduan.
b. Sengketa Pertanahan.
c. Konflik Pertanahan.
d. Perkara Pertanahan.
e. Kasus Pertanahan.

15

You might also like