You are on page 1of 2

PAULO COELHO

(SERI 3: PETUALANGAN SASTRA)


Paulo Coelho De Souza sastrawan kaliber itu, lahir di Botafogo Rio de Jeneiro Brazil,
pada malam 24 Agustus 1947. Kelahirannya mencemaskan dokter dan kedua orang tuanya
Lygia Araripe Coelho de Souza dan Pedro Quime Coelho de Souza, sebab tampak ada yang
kurang beres menimpa bayi Coelho. Lantas Lygia ibundanya yang saleh dan beriman, berdoa
kepada Santo Yosef hingga akhirnya medis lekas memulihkan kondisi Coelho setelah bertahan 3
hari dalam incubator. Dua tahun kemudian, Sonia Maria saudari Coelho lahir, selanjutnya
mereka di besarkan di tengah-tengah keluarga yang beriman katolik, kelak hal inilah yang
melahirkan selera sastra Coelho bernuansa mistis-kristiani.
Permulaan tahun 1952 kedua orang tua Coelho mengirimnya ke taman kanak-kanak,
lalu tahun 1954 memasukan putra mereka di sebuah sekolah Jesuit St. Ignasio Rio de Jeneiro.
Sekolah ini cukup mahal, tetapi kedua orang tua Coelho tidak mundur sebab menurut mereka ia
harus belajar disiplin yang ketat di St. Ignasio. Sebaliknya Coelho justru menunjukan minat yang
mendalam terhadap dunia sastra. Ia suka membaca buku apa saja yang diberikan orang tua
atau teman-temannya. Bibinya Cecilia pernah berujar:”Ketika sedang berjalan di trotoar
bersama teman-temannya, mereka mengelilingi Coelho sementara ia membawakan sebuah
cerita. Dengan ini, ia menjadi sastrawan cilik di St. Ignasio apalagi setelah ia memenangkan
sayembara puisi pertamanya di sekolah tersebut walaupun di bidang matematika, agama,
bahasa Portugis dan beberapa pelajaran lain tidak menyenangkan Coelho.
Pedro, Ayah Coelho yang adalah seorang Insinyur tampak pesimis dengan minat Coelho
sebab dari awal Pedro mengharapkan Coelho belajar arsitektur atau hukum dan kelak menjadi
pengacara. Tetapi, hari demi hari Coelho justru tergila-gila dengan tokoh-tokoh sastra bahkan
pada suatu malam ketika duduk bersama keluarganya yang sedang menonton program kuis dari
seorang profesor roman empire (sastra kerajaan), Coelho menunjukan kepintaran sastranya di
depan mereka setelah menjawab pertanyaan profesor dengan akurat.
Sayangnya, hal buruk menimpa Coelho begitu cepat. Ayahnya menyuruh Coelho kecil
ke rumah sakit jiwa karena alasan yang cukup keliru menurut Coelho. Bagaimana mungkin
dapat diterima bahwasannya pemberontakan identik dengan gangguan kejiwaan. Coelho di
mata ayahnya berpotensi abnormal karena terlalu terlibat dalam dunia sastra yang menurut
kebanyakan masyarakat waktu itu, seni sastra identik dengan sebuah dunia yang tidak normal.
Bayangkan saja, ia meninggalkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Rio de Jenerio untuk
kembali bekerja di teater.
Sikap konsisten terhadap dunia sastra menghantar Coelho pada beberapa pencapaian
misalnya berkecimpung dalam dunia jurnalisme dan mendirikam majalah alternative berjudul
‘2001’ serta menulis untuk koran El Globo di Rio hingga akhirnya pada 1974 menerbitkan buku
perdana tentang teater dalam pendidikkan. Tahun 1976, ia pindah ke Inggris sebagai
koresponden beberapa majalah Brazil. Ia lantas menjadi penulis cemerlang dalam beberapa
novel karyanya meskipun tidak luput dari kiritikan rival-rival berat. Ia pun menjadi penulis
terkenal setelah menerbitkan novel berjudul The Alchemist di mana saat ini telah
diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual sebanyak 11 juta copy (saya sendiri sangat
kagum membaca novel ini). Kesuksesan besar ini menjadi semacam api yang menyulut hasrat
Coelho untuk menulis lagi . selanjutnya ia selalu menerbitkan karya-karya terbaru baik berupa
novel asli, novel adaptasi, maupun kumpulan cerpen dan artikel.
Coelho mendapat banyak penghargaan dan sebagai sastrawan dunia ia layak
menyandang 29 penghargaan hingga tahun 2007. Pengukuhan sebagai sastrawan Coelho
terima pada 25 Juli 2022 setelah resmi menjadi anggota Brazilian Academy Of Letters (ABL)

CATATAN: BEBERAPA ORANG SUKSES DAN TERKENAL TELAH MELALUI PENGALAMAN PALING
PAHIT (gila, drugs, penjara, klenik - seri 1 dan seri 2). JUSTRU MEREKA MENUAI DARI HAL
YANG PALING PAHIT ITU.

You might also like