You are on page 1of 7

DISKUSI 3

1. KEBIJAKAN & STRATEGI PEMASARAN (ADBI4433)


Dalam menjalankan seluruh program dan aktivitas pemasaran, pemasar harus selalu mempertimbangkan
faktor efiesiensi dan efektivitas pemasaran yang harus terukur. Salah satunya melakukan riset pasar sebelum
meluncurkan produk baru. Dengan demikian, riset pasar sangat diperlukan ketika perusahaan meluncurkan
produk baru ke pasar.  

Bagaimana menurut pendapat Anda tentang pernyataan di atas?

Silakan berdiskusi, berikan tanggapan terhadap pendapat teman Anda. Jangan takut salah dalam
memberikan tanggapan.

Selamat berdiskusi

Jawaban:

Pendapat saya mengenai pernyataan diskusi diatas, yaitu:

Riset pasar digaris bawahi sebagai faktor inti dari seluruh program dan aktivitas pemasaran. Hal ini
dikarenakan pertanggungjawaban pemasar atas segala investasi yang dikeluarkan dalam rangka mendanai
berbagai bentuk aktivitas pemasaran yang dilakukan. Riset pasar dapat membantu meningkatkan kualitas
pertanggung jawaban dari biaya pemasaran yang telah dikeluarkan, dengan mengukur produktivitas dari
aktivitas pemasaran.

Biaya-biaya, seperti biaya iklan, biaya pengenalan produk baru, biaya promosi penjualan, dan sebagainya,
dimasa yang akan datang cenderung akan meningkat, apalagi dalam iklim persaingan usaha yang dewasa ini
semakin ketat. Pada riset pasar, seluruh biaya harus dipastikan terukur agar perkiraan mengenai biaya/dana
yang dikeluarkan dengan prospek keuntungan nantinya diperoleh, apakah dana/biaya yang dikeluarkan si
pemasar itu sesuai dengan keuntungan yang didapat atau tidak, baik itu untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Jika aktivitas pemasaran yang dilakukan mendatangkan keuntungan, tentu saja akan
menjadi hal baik bagi si pemasar, namun apabila sebaliknya, yakni mendatangkan kerugian, maka aktivitas
pemasaran yang dilakukan hanya akan menjadi hal yang sia-sia belaka.

Sumber referensi:

Buku Materi Pokok ADBI4433 Modul 3 KB 2, hlmn. 3.16 s/d 3.24

2. KEBIJAKAN & STRATEGI PRODUKSI (ADBI4434)


Masalah kualitas merupakan salah satu bagian penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius agar
dapat bertahan dalam persaingan. Apalagi pada era global competition yang akan datang, akan terjadi
kecenderungan proses pengembangan produk yang lebih baik, lebih canggih, lebih bermutu, dan lebih
murah dibandingkan dengan produk sebelumnya, sebagai akibat perubahan yang begitu cepat dalam bidang
teknologi.

Bagaimana pendapat Anda terhadap pernyataan di atas?


Diskusikan dengan teman mahasiswa lainnya. Berikan tanggapan terhadap pendapat dari teman lainnya,
sehingga terjadi diskusi yang mendalam dan menarik. Berikan tangapan dengan argumentasi yang ilmiah.
Jangan takut salah dalam memberikan tanggapan, karena Anda sedang dalam belajar.

Jawaban:
Kualitas adalah pertemuan kebutuhan dan harapan konsumen secara berkelanjutan atas biaya yang telah
mereka keluarkan (Deming, 2001), oleh karena itu, kualitas menjadi faktor dasar atas keputusan konsumen
dalam banyak produk dan jasa.

Masalah kualitas merupakan faktor yang sangat penting dalam membawa keberhasilan, pertumbuhan, dan
peningkatan posisi bersaing bagi bisnis. Untuk bersaing secara efektif, terutama di era global
competition yang akan datang, para produsen/pelaku bisnis setidaknya harus bisa memenuhi harapan akan
kualitas, desain, dan harga global pada produknya. Produsen/pelaku bisnis perlu memahami betul kualitas
seperti apa yang bisa dibilang baik, bagaimana mencapainya, apa saja yang perlu dilakukan untuk
mempertahankan tingkat kualitas tersebut, dan apa yang akan terjadi jika menemui kegagalan dalam upaya-
upaya tersebut. Meski mungkin terdengar merepotkan dan seolah membutuhkan usaha yang besar, menjaga
kualitas dari setiap produk atau jasa yang coba dipasarkan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi
operasional serta pengembangan bisnis.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pengendalian kualitas yang baik dan benar, serta sesuai standar terhadap
produk, agar kualitas produk yang kurang baik dapat segera diperbaiki, dan kualitas baik yang sudah ada
sebelumnya dapat terus terjaga, atau bahkan dapat berkembang menjadi lebih baik lagi, sebab kualitas
produk yang baik dihasilkan dari pengendalian kualitas yang baik pula.

Pengendalian terhadap kualitas ditujukan untuk memperoleh standar kualitas produk yang dijanjikan
produsen kepada konsumen. Lingkup standar pengendalian kualitas tersebut mulai dari bahan baku, proses
pengelolaan, hingga pengendalian terhadap kualitas produk akhir. Dengan bahan baku dan proses
pengelolaan yang benar sesuai standar, maka akan menghasilkan produk akhir yang baik dan juga sesuai
standar. Semua tahapan yang dilakukan tidak lain adalah untuk meraih kepuasan pelanggan atas produk
yang mereka terima. Semakin konsumen puas atas produk yang mereka terima, itu artinya dampak positif
bagi penjualan dan meningkatnya profitabilitas bagi perusahaan produsen.

Sumber referensi:
Buku Materi Pokok ADBI4434 Modul 3 (Arifianti, Ria. 2022. Kebijakan dan Strategi Produksi. Tangerang:
Penerbit Universitas Terbuka)

https://majoo.id/solusi/detail/kualitas-produk

3. MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS (ADBI4333)


Manajemen Kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan
menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang tepat, maka jelaskan konsep
dari manajemen kas dalam perusahaan dan model perhitungan kas bagi perusahaan!

Jawaban:
Manajemen kas merupakan proses mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas kas
perusahaan sehari-hari. Manajemen kas bertujuan untuk menjamin kelancaran operasional perusahaan
melalui kesediaan dana kas saat dana tersebut dibutuhkan. Manajemen kas meliputi pengelolaan penerimaan
kas dan pengelolaan pengeluaran kas.

Penerimaan kas yang dimaksud, yaitu pemasukan dana bagi perusahaan dari berbagai transaksi yang
dilakukan, dimana umumnya berasal dari hasil transaksi perdagangan yang didalamnya juga piutang,
penjualan aktiva, tanda bukti pada hutang (seperti wesel, obligasi atau juga hutang bank), tambahan modal
dari pemilik perusahaan, pendapatan kas (misalnya dari pembagian pembayaran sewa, saham, hadiah atau
juga pajak periode sebelumnya), maupun pendapatan dari luar usaha, seperti halnya bunga, dan lain-lain.

Sedangkan pengeluaran kas adalah aktivitas mengeluarkan dana untuk membiayai berbagai kegiatan
perusahaan, misalnya seperti buy back saham, pemenuhan kewajiban seperti hutang dan bunga, pembiayaan
deviden, kegiatan operasional perusahaan (seperti pembelian bahan baku, biaya pemeliharaan, pembayaran
upah karyawan, dll), pembelian aktiva tetap, dan lain-lain.

Oleh karena konsep dari manajemen kas diatas, maka perusahaan harus menjaga keseimbangan antara
penerimaan dan pengeluaran kas, agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Keseimbangan yang dimaksud bukan berarti bahwa angka angka penerimaan kas dan pengeluaran kas harus
selalu sama pada setiap periode, namun hal ini dimaksudkan sebagai pengelolaan kas yang baik dimana
perusahaan mampu untuk memproyeksikan terkait jumlah kebutuhan pengeluaran kas harian dan jumlah
penerimaan kas yang dapat menutup kebutuhan harian tersebut.

Kemudian untuk model perhitungan kas terdiri atas 2, yaitu sebagai berikut.

1. Model persediaan/model Baumol

Model manajemen persediaan kas ini diciptakan oleh seorang ahli bernama Baumol. Baumol
mengidentifikasi bahwa kebutuhan akan kas dalam suatu perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan.

Artinya, bila perusahaan memiliki saldo kas dalam suatu perusahaan memiliki saldo kas tinggi, perusahaan
akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada
kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan.

Sebaliknya bila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas pun
makin besar karena seharusnya ada penyeimbangan. Masalah yang sama juga terjadi untuk persediaan.

Contoh kasus:

Toko buku online Buku-Buku Retail menghadapi permintaan buku A yang selalu sama setiap waktu.
Misalnya permintaan buku tersebut dalam satu tahun adalah 240 satuan dan toko buku tersebut memesan Q
satuan setiap kali pesan. Dengan demikian frekuensi pesanan dalam satu tahun adalah:

 Penjualan : Jumlah Pesanan = 240 / Q

 Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan berkisar dari 0 sampai Q satuan.

Dengan demikian rata-rata persediaan buku tersebut adalah

Rerata Persediaan = (Q/2) satuan


Bila biaya penyimpanan per tahun dinyatakan sebagai i, maka biaya penyimpanan per tahun yang akan
ditanggung perusahaan sebagai berikut.

Biaya Penyimpanan Per Tahun = (Q/2)i

Bila jumlah permintaan buku adalah 240 satuan kita beri notasi D, dan setiap kali Buku-Buku Retail
memesan memerlukan biaya sebesar o, maka biaya pemesanan dalam satu tahun adalah:

Biaya Pemesanan dalam Satu Tahun = (D/Q)o

Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (misalnya kita beri notasi Y) sebagai berikut.

Y = (Q/2)i + (D/Q)o

Biaya ini yang harus diminimumkan. Oleh karena itu persamaan di atas kita derivasikan terhadap Q dan kita
buat SAMA dengan nol (0).

 (dY/dQ) = (i/2) – (oD/Q²) = 0

 (oD/Q²) = (i/2)

 iQ² = 2oD

 Q   = [(2oD)/i)]1/²

Dengan logika yang sama bisa diterapkan sebagai cara manajemen kas perusahaan.

Contoh lanjutan:

Kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp1,2 miliar dan pemakaiannya per hari konstan. Biaya transaksi setiap
kali mengubah sekuritas menjadi kas adalah Rp50 ribu. Sedangkan tingkat bunga yang diperoleh karena
memiliki sekuritas adalah 12 persen per tahun.

Dengan menggunakan rumus persamaan persediaan di atas, maka bisa dihitung jumlah sekuritas yang harus
diubah menjadi kas sebagai berikut.

 Q =  [(2oD)/i)]1/²

 Q = [(2.50.000.1.200.000.000) : 0,12)] 1/²

 Q = 31,623 juta

Ini berarti perusahaan perlu menjual sekuritas senilai Rp31.623 juta setiap kali saldo kasnya mencapai nol.
Dengan cara tersebut, perusahaan akan meminimumkan biaya karena kehilangan kesempatan untuk
menanamkan dana pada sekuritas dan biaya transaksi.

2. Model Miller Orr

Model manajemen kas yang kedua dikemukakan oleh Merton H. Miller dan Daniel Orr. Mereka berpendapat
bahwa akan ada saat di mana perusahaan memiliki kas berlebih, maupun kekurangan kas.

Meskipun mungkin pada sebuah bisnis memiliki alat pembayaran non-tunai, model Miller – Orr
menganjurkan untuk menarik uang tunai ketika investasi surplus melebihi tingkat normal (contoh
manajemen kas model Miller-Orr dapat dilihat pada grafik).
Z : persebaran uang tunai
UL : tingkat maksimum
LL : tingkat minimum
RP : titik pengembalian uang tunai

Perusahaan tidak boleh berinvestasi hingga mencapai tingkat maksimum. Maka itu, dibutuhkan rencana
anggaran biaya agar batas dan alokasi keuangan bisa lebih jelas. Batas ini diturunkan dengan menambah
batas minimum dikali batas persebaran uang tunai (Z).

Untuk itu, tak hanya mempelajari dan memahami arus manajemen kas, sangat penting bagi pelaku usaha
membantu tugas tim keuangan dan administrasi agar lebih simpel, akurat, dan cepat.

Sumber referensi:
BMP ADBI4333 Modul 3 KB 1

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-manajemen-kas-tujuan-sumber-faktor-sbc/

https://lifepal.co.id/media/manajemen-kas/

https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-kas-inilah-model-dan-tujuannya

4. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ADBI4531)


Salah satu informasi penting yang dibutuhkan dalam menghitung nilai maximum expected pay-off / minimum
expected loss adalah probabilitas. Salah menentukan besaran probabilitas atas situasi yang mungkin terjadi,
bisa mengakibatkan perusahaan salah dalam mengambil keputusan. Menurut anda, pendekatan apa yang
paling baik dalam menentukan nilai probabilitas tersebut?  

Jawaban:
Probabilitas adalah peluang kejadian suatu peristiwa dari sejumlah peristiwa yang mungkin terjadi.

Ada dua cara atau pendekatan dalam menentukan nilai probabilitas, yaitu pendekatan maksimum expected
pay-off dan pendekatan minimum expected pay-off.
Sekarang timbul pertanyaan, di antara kedua pendekatan dalam menentukan nilai probabilitas itu mana yang
paling baik?

Menurut saya pada dasarnya semua pendekatan yang digunakan sama baiknya, karena kedua pendekatan
tersebut sama-sama bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian dan memberikan gambaran atas pilihan
yang ada. Jika digunakan untuk peristiwa-peristiwa yang menginginkan hasil yang besar, maka harapan atas
hasil keputusan dalam bentuk pay-off akan diambil yang terbesar, sedangkan terkecil untuk peristiwa yang
menginginkan hasil yang kecil pula.

Tetapi jika ketentuannya disuruh untuk harus memilih, maka saya akan memilih untuk menggunakan
pendekatan minimum expected pay-off, karena dapat digunakan untuk mencari kerugian terendah dan biaya
terendah. Meskipun nilai harapan pay-off diminimumkan, namun akan memberikan tingkat kerugian yang
terkecil pula.

Sumber referensi :
Buku Materi Pokok ADBI4531 Modul 3 KB 1

5. TAP (ADBI4500)
Melalui digital marketing, sepatu Moods kian tenar di kalangan anak muda pecinta fesyen. Dalam waktu
empat tahun, jumlah produksinya mencapai 4.500 pasang/bulan dari semula 30 pasang/bulan. Dengan
memberikan material, desain yang berkualitas dengan harga yang masuk akal. Sepatu ini makin diminati di
pasaran. Melihat bagusnya apresiasi pasar, Pemilik mulai menetapkan target-target bisnis dan menyusun
strategi dengan memanfaatkan Facebook dan instagram untuk mengenalkan produk sekaligus jualan.
Pemilik perusahaan juga mengikutkan sepatu Moods ini ke berbagai pameran . Fokus penjualan sepatu
Moods melalui digital dan omzet penjualan semakin meningkat setiap bulannya.

Berdasarkan wacana di atas, menurut pendapat Anda, jika dilihat dari siklus hidup produk, pada tahap apa
produk sepatu Moods tersebut? Strategi yang bagaimana yang Anda sarankan terhadap produsen sepatu
tersebut?

Jawaban:

Menurut pendapat saya, dari wacana diskusi diatas jika dilihat pada siklus hidup produk, sepatu Moods
sedang berada ditahap pertumbuhan, dimana produk sepatu Moods semakin diterima oleh pasar. Perusahaan
pun akan berusaha untuk menambah pangsa pasar. Di tahap ini pesaing juga sudah mulai memasuki pasar
sehingga persaingan menjadi lebih ketat, namun khusus untuk produk-produk yang inovatif, persaingan
masih terbilang kecil dan harga produk bisa tetap di level tinggi.

Pada tahap ini sebaiknya produsen harus cermat dan bijak dalam mengatur strategi bisnisnya agar
keberlangsungan bisnis produk sepatu Moods dapat terjaga.

Strategi-strategi yang disarankan agar ditempuh oleh produsen sepatu Moods dalam tahap ini, yaitu antara
lain:

1) Mulai meningkatkan kualitas produk, menambah ciri khas produk, menambah fitur-fitur, dan
memperbaiki desain atau modelnya.

2) Menambah varian baru dari produk yang sudah ada, misalnya dengan ukuran yang berbeda, rasa baru,
dan sebagainya. Tujuannya untuk melindungi eksistensi produk utama.
3) Mulai memasuki segmen pasar baru.

4) Meningkatkan jangkauan melalui channel baru dan juga meningkatkan performa atas layanan yang telah
ada sebelumnya.

5) Menggunakan iklan yang menunjukkan nilai (value) dari produk yang ada, sehingga audiens memiliki
alasan untuk membeli produk tersebut.

6) Menurunkan harga agar bisa dijangkau lebih banyak konsumen.

Sumber referensi:
Materi Inisiasi 3 ADBI4500

https://www.xendit.co/id/blog/4-strategi-pemasaran-untuk-product-life-cycle-yang-wajib-anda-pahami/

https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/04/siklus-hidup-produk-pengertian-dan-5-tahapan-yang-harus-dipahami/

You might also like