Professional Documents
Culture Documents
Inklusi Macam-Macam ABK
Inklusi Macam-Macam ABK
Referensi:
Ormrod, J.E, Anderman, E.M. & Anderman, L . (2017). Educational Psychology :Developing
Learners. 9th Ed. Global Edition.
Pearson Education Limited
Kategori Umum Kategori spesifik Deskripsi
Siswa dengan masalah sosial Gangguan emosi dan perilaku Keadaan dan perilaku
atau perilaku: Siswa ini emosional yang hadir selama
menunjukkan kemampuan jangka waktu yang
sosial, emosional, atau substansial dan secara
perilaku yang cukup serius signifikan mengganggu
yang secara signifikan pembelajaran dan kinerja
mengganggu kinerja akademis.
akademis mereka.
Spektrum autis Gangguan yang ditandai oleh
kelainan kesadaran sosial,
keterampilan sosial, dan
interaksi sosial, serta
pengulangan perilaku bodoh
tertentu; formulir yang lebih
ringan (misalnya, sinfrom
Asperger) berkaitan dengan
perkembangan normal di
bidang-bidang lain; bentuk-
betuk ekstrim terkait dengan
perkembangan kognitif dan
linguistik yang tertunda dan
perilaku yang sangat tidak
biasa.
Siswa dengan tantangan fisik Gangguan fisik dan kesehatan Kondisi fisik atau medis
atau sensorik: Siswa ini (biasanya jangka panjang)
memiliki kecacatan yang yang mengganggu kinerja
disebabkan oleh masalah fisik sekolah sebagai hasil dari
atau medis yang terdiagnosis. energi dan kekuatan yang
terbatas, mengurangi
kesiagaan mental, atau
sedikit kontrol otot.
Kesimpulan :
Setelah membaca dan membandingkan macam macam ABK dari buku Ormrod,dkk dan
Permendiknas no 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau memiliki bakat istimewa, dapat disimpulkan
bahwa keduanya menjelaskan bahwa ABK terdiri dari siswa yang memiliki kesulitan belajar,
gangguan bicara, gangguan pendengaran, gangguan pengelihatan, autis, gangguan mental, dan
siswa yang memiliki bakat istimewa.
Perbedaanya terletak pada perinciannya dimana berdasarkan buku ormrod, dkk macam ABK
terdiri dari siswa dengan kesulitan akademis, siswa dengan masalah sosial/perilaku, siswa
dengan pendundaan umum dalam kognitif dan sosial, siswa dengan tantangan fisik/sensorik, dan
siswa dengan perkembangan kognitif tingkat lanjut.
Kelima point tersebut mencakup kesulitan belajar, ADHD, gangguan bicara, gangguan emosi,
spektrum autis, retardasi mental, gangguan fisik, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran,
dan anak berbakat.
Sedangkan berdasarkan perincian Permendiknas no 70 tahun 2009, ABK terdiri dari siswa yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat
istimewa yang mencakup siswa tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa,
kesulitan belajar, autis, gangguan motorik, dan lain lain.