You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN KARIES GIGI PADA ANAK SD

NEGERI 36 GEDONG TATAAN DESA SUNGAI LANGKA


KABUPATEN PESAWARAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10

1. JUNIAR 2111515115
2. HUSNI MUBAROK 2111515117
3. YOGI BUDI SANTOSO 2111515118
4. FAJAR DWI SULISTIYO 2111515122
5. SEPTIA NANDA SARI 2111515120
6. CHENI ELSYA UTAMI 2111515121
7. RESIFEN YUNILAM BELLA 2111515124
8. SITI JAMILAH 2111515116
9. RIBKA SEPTIANINGSIH 2111515119
10. APRIDA WAHYU SISKARINI 2111515123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FALKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
BANDAR LAMPUNG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : Karies Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar


Waktu : 30 menit
Hari / Tanggal : Kamis, 14 April 2022
Sasaran : Siswa Kelas 6 Dusun 10 Markasi Desa Sungai Langka
Penyaji : Kelompok 10
Tempat :Sekolah Dasar Negeri 36 Dusun 10 Markasi Desa Sungai Langka

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah selesai mengikuti penyuluhan siswa/siswi mampu memahami tentang karies
gigi.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang karies gigi, diharapkan siswa
dapat:
1. Menjelaskan definisi karies gigi
2. Menjelaskan penyebab terjadinya karies gigi
3. Menjelaskan tanda gejala karies gigi
4. Menjelaskan cara pencegahan karies gigi
5. Menjelaskan Pengobatan dan perawatan karies gigi
6. Menjelaskan Komplikasi karies gigi
7. Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang baik dan benar

C. Materi
1. Definisi karies gigi
2. Penyebab terjadinya karies gigi
3. Tanda Gejala karies gigi
4. Cara mencegah serta mengatasi karies gigi
5. Perawatan karies gigi
6. Komplikasi karies gigi
7. Cara menggosok gigi yang baik dan benar
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media Penyuluhan
Alat yang digunakan untuk penyuluhan adalah :
1. Power point
2. Leaflet
3. Proyektor
4. Sound System

F. Proses Kegiatan
Kegiatan Waktu Penyuluhan Peserta
Pembukaa 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
n 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Penyampaian maksud dan memperhatikan
tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan dan
memperhatikan
Kegiatan 10 menit 1. Menjelaskan definisi dan 1. Mendengarkan dan
inti penyebab terjadinya karies memperhatikan
gigi 2. Mendengarkan dan
2. Menjelakan tanda dan gejala memperhatikan
karies gigi
3. Menjelaskan cara mengatasi/ 3. Mendengarkan dan
menangani karies gigi memperhatikan
4. Menjelaskan cara mencegah 4. Mendengarkan dan
karies gigi memperhatikan
5. Menjelaskan kompikasi 5. Mendengarkan dan
karies gigi memperhatikan
Penutup 10menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya dan
2.Menutup penyuluhan dan menjawab pertanyaan
menyimpulkan 2. Mendengarkan dan
3. Memberi salam memperhatikan
3. Menjawab salam

G. Evaluasi
Penyuluhan dikatakan berhasil apabila siswa dapat menjawab pertanyaan dari materi
penyuluhan dengan nilai 80.
Pertanyaan :
a. Menjelaskan definisi dan penyebab terjadinya karies gigi (10 point)
b. Menyebutkan 4 dari 6 tanda gejala karies gigi (10 point)
c. Menyebutkan 8 dari 13 cara mengatasi/menangani karies gigi (20 point)
d. Menjelaskan 5 dari 8 cara mencegah karies gigi (20 point)
e. Menyebutkan 2 dari 3 Komplikasi karies gigi (10 point)
f. Dapat mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang baik dan benar(10 point)
Lampiran Materi

KARIES GIGI

1. PENGERTIAN
Karies dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bukan istilah untuk lubang gigi.
Dalam sebuah situs kedokteran gigi dijelaskan bahwa “Karies adalah istilah
untuk penyakit infeksi”, dimana karies yang terjadi pada gigi disebut karies gigi.
(Mumpuni, Pratiwi, 2013:6).
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam
yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam
saliva. (Irma, Intan, 2013: 18).
Karies gigi pada anak umumnya terjadi pada saat mereka masih memiliki gigi
susu. Hal tersebut terjadi karena adanya plak yang menumpuk dari sisa makanan
pada gigi. Proses lepasnya gigi susu dan berganti dengan gigi tetap biasanya
terjadi sejak anak usia sekolah dasar berusia 6 sampai 8 tahun.  Pada usia 12
tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi permanen telah
tumbuh.

2. PENYEBAB
a) Bakteri : Strepcoccus Mutans, Lactobacilli
Tidak semua bakteri dalam mulut menjadi penyebab karies gigi. Bahkan
hanya sedikit yang menyebabkan karies gigi, lebih banyak yang berguna
untuk mencerna makanan. Yang jadi masalah adalah bakteri kariogenik atau
pembawa masalah karies gigi yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli.
Bakteri kariogenik adalah kunci awal mula karies gigi karena mampu
mengubah karbohidrat yang dapat diragikan menjadi asam yang merusak
enamel gigi.
b) Konsumsi gula yang berlebihan
Masalah gigi berlubang atau karies sering digambarkan sebagai empat mata
rantai yang saling berinteraksi, yaitu host yang terdiri dari gigi dan air liur,
mikroorganisme atau bakteri pada plak, substrat atau asupan makanan, dan
waktu.Namun, proses karies akibat gula ini dapat dikendalikan dengan lebih
mewaspadai konsumsi gula dan menginterupsi waktu pembentukan karies
dengan rutin menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari
sebelum tidur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
c) Minum susu dengan botol susu (dot)
Karies pada anak yang masih minum dengan menggunakan botol dot atau
sering menggunakan dot/empeng yang dicelupkan ke dalam cairan manis,
juga merupakan istilah yang menggambarkan karies pada anak yang masih
menyusu. Definisi lain menyatakan bahwa istilah karies botol dipakai untuk
menunjukan karies yang menimbulkan kerusakan yang sangat meluas pada
anak-anak dalam usia sangat muda Gigi yang terkena karies botol biasanya
adalah keempat gigi susu atas depan. Bila kebiasaan minum susu dari botol
dot berlanjut, akan mengakibatkan gigi susu geraham bawah akan berlubang,
bahkan dapat mengenai seluruh permukaan gigi susu.
d) Jarang menggosok gigi
Penyebab utama karies gigi adalah plak yang menumpuk di permukaan gigi.
Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan, kotoran, dan bakteri di dalam
mulut.Jarang sikat gigi dan sering mengonsumsi makanan yang manis dapat
mempercepat pertumbuhan plak. Ketika makan makanan manis, bakteri di
dalam mulut akan menghasilkan asam. Asam pada plak mengikis mineral
pada enamel luar gigi yang keras. Proses terkikisnya enamel ini disebut
dengan erosi enamel. Lama-lama proses erosi ini dapat menyebabkan
lubang-lubang kecil pada enamel gigi.

3. TANDA DAN GEJALA KARIES GIGI


a) Sakit gigi
b) Gigi sensitive
c) Nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan manis, panas, atau
dingin
d) Lubang yang terlihat pada gigi
e) Noda berwarna cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
f) Nyeri saat menggigit makanan.
4. PENCEGAHAN KARIES GIGI
a) Periksa gigi minimal 6 bulan sekali
Memeriksakan gigi secara teratur dapat menjaga gigi tetap sehat.
Keberadaan karies gigi juga dapat terdeteksi sejak dini dan bisa segera
ditangani.
b) Menjaga kebersihan mulut
Kebersihan gigi yang buruk adalah salah satu penyebab utama kerusakan
gigi. Perawatan mulut yang benar dapat menghindari banyak masalah
kesehatan di jangka waktu yang lama.
c) Makan-makanan bergizi
Susu kaya akan kalsium, fosfat, kasein, dan komponen protein lain yang
dapat menghambat terjadinya karies. 
d) Sikat gigi teratur. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
Sikat gigi memang penting, tapi harus tahu kapan waktu tepat menyikat gigi.
Jika tidak akan mengundang datangnya penyakit gigi dan gusi.

5. KOMPLIKASI KARIES GIGI


Komplikasi dari gigi berlubang bisa terjadi bila kuman yang sudah masuk
melewati saraf dan masuk ke akar gigi. Gigi berlubang merupakan tempat jutaan
bakteri yang apabila masuk ke pembuluh darah dapat menyebabkan infeksi di
bagian tubuh seperti :
a. Saluran pernapasan
b. Jantung
c. Sepsis

6. CARA PENGOBATAN DAN PERAWATAN KARIES GIGI


PENGOBATAN
a. Penambalan
Gigi yang terkena karies, dibuang jaringan lunaknya yang terinfeksi dengan
pengeboran dan lalu dilakukan penutupan dengan bahan tambal gigi.
b. Pengobatan saluran akar
Karies yang menyerang bagian akar gigi bisa menimbulkan kerusakan serius
pada kanal akar gigi dan bagian pulpa gigi. Pada proses ini, bagian pulpa
gigi akan dibersihkan dan dibuang, kemudian dokter akan memberikan obat
anti infeksi dan menunggu agar kondisi pulpa bersih dan bebas infeksi.
Setelah itu, pulpa gigi akan diganti dengan material buatan. Proses ini mirip
dengan tambal gigi, dan memang biasanya secara umum orang menyebutnya
sebagai tambal gigi saja.
c. Pencabutan
Jika dokter menganggap bahwa kerusakan gigi karena karies telah sampai
tahap yang paling parah hingga menyebabkan gigi berlubang dan sudah
merusak hampir keseluruhan mahkota gigi atau bagian struktural gigi, dokter
akan menyarankan untuk mencabut gigi tersebut. Pencabutan gigi bertujuan
untuk menghentikan penyebaran karies gigi dan menghindari terjadinya
masalah gigi lain akibat gigi berlubang.

PERAWATAN
Cara perawatan karies gigi :
- Menggosok gigi minimal dua kali sehari, di pagi dan malam hari dengan
menggunakan pasta gigi.
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut
- Bersihkan pula lidah secara rutin untuk mencegah penumpukan plak di
permukaan lidah
- Berkumur dengan air atau obat kumur setelah mengkonsumsi makanan
dan cemilan
- Perbanyak minum air putih untuk merangsang produksi air liur
- Batasi makanan yang terlalu manis,asin, berlemak, dan mengandung
banyak minyak
- Perbanyak makan sayur –sayuran dan buah-buahan
- Rajin konsultasi ke dokter gigi untuk pembersihan dan pemeriksaan gigi
LANGKAH-LANGKAH CARA MENGGOSOK GIGI
a. Alat
 Sikat gigi
 Pasta gigi
 Air untuk berkumur
b. Langkah
 Ambil sikat gigi kemudian oleskan pasta gigi secukupnya
 Berkumur
 Lakukan menyikat gigi dengan cara yang benar yaitu dengan cara
gosok gigi dengan gerakan ke atas ke bawah untuk gigi bagian depan
dan gerakkan kearah luar dalam untuk gigi dalam.
 Sikat juga secara perlahan bagian lidah agar bersih
 Jika sudah, lakukan berkumur
JANGAN LUPA CUCI TANGAN 6 LANGKAH
Daftar Pustaka

Danarti, D., 2010. Menjadi Orang Tua Pintar Agar Anak Sukses. Yogyakarta : Smart
Parentin
Aden. 2010. Seputar Penyakit dan Gangguan Lain Pada Anak. Yogyakarta: Hanggar
Kreator.
Gould, D. & Brooker, C,2003, Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat, halaman 252,
cetakan pertama, Jakarta, penerbit buku kedokteran EGC.
Hartono. R. (2012). Gangguan Pernafasan Pada Anak : ISPA, Yogyakarta : Nuha
Medika

You might also like