You are on page 1of 5

Praktikum Keperawatan Maternitas II

Dosen : Yusrah Taqiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kes

LAPORAN PENDAHULUAN
KONSELING PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI

OLEH

Nama : Andi Nurul Astika


Stambuk : 14220200010
Kelas : B1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MAKSYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022

A. Definisi
Konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang konselor yang
terlatih pada individu (bisa 1 orang atau lebih) yang mengalami masalah (klien),
secara tatap muka, yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan
secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis, social,
dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya,
mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungannya. (Maritalia, Dewi. 2019)

Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan emosional dan intelektual
untuk memiliki pengendalian perilaku yang cermat, kepekaan terhadap manusia dan
masalahnya, dan keterampilan keterampilan teknis yang memadai.

Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menurut


adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan uasah bersama antara konselor
(bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa
pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau
sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan. (Maritalia, Dewi. 2019). Konseling
menurut Sarwono adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek
pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan
dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. (silviana,
2010).Konseling merupakan aspek yang penting dalam Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi (KR).

Dengan melakukan konseling petugas kesehatan membantu klien dalam memilih


dan memutuskan jenis kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan pilihannya.
Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya
lebih lama dan meningkatan keberhasilan KB. Konseling adalah proses yang berjalan
dan menyatu dengan semua aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya
informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat
pemberian pelayanan. Teknik konseling yang baik dan informasi yang lengkap akan
memberikanj keleluasaan kepada klien dalam memutuskan untuk memilih
kontrasepsi (Informed Choice) yang akan digunakan. (Walyani. 2018)

B. Jenis konseling
a. Konseling awal

b. Konseling khusus

c. Konseling tidak lanjut (Walyani. 2018)

C. Tujuan Konseling

a) Meningkatkan penerimaan

Dengan memberikan informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara menjadi
pendengar yang baik, berbicara dan komunikasi non-verbal yang dibangun
meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien.

b) Menjamin pilihan yang cocok

Adanya jaminan bahwa cara terbaik dalam menentukan pilihanadalah yang sesuai
dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien.

c) Menjamin penggunaaan yang efektif

Dalam melakukan konseling yang efektif klien perlu mengetahui bangaimana


menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru mengenai hal
tersebut.

d) Menjamin kelangsungan yang lebih lama

Dengan adanya metode KB yang memiliki kelangsungan yang lebih lama diharapkan
klien bisa ikut memilih cara tersebut dengan mengetahui cara kerjanya dan mampu
mengatasi efeksampingnya.( Handayani, Sri. 2019)

D. Langkah langkah dalam konseling


Langkah SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaiakan
dengan kebutuhan klien.
SA : Sapa dan Salam
Sapa klien secara terbuka dan sopan, beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi
pasien. Bangun percaya diri pasien serta tanyakan apa yang perlu dibantu dan
jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.

T : Tanya
Tanyakan informasi tentang dirinya, bantu klien mengenai pengalaman tentang
KB dan kesehatan reproduksi dan tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan.
U : Uraikan
Uraikan pada klien mengenai pilihannya dan bantu klien pada jenis kontrasepsi
yang paling diinginkan dan jelaskan jenis kontrasepsi yang lain
TU : Bantu
Bantu klien berfikir yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya serta
tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya.
J : Jelaskan
Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya
setelah klien memilih kontrasepsinya dan jelaskan bagaimana penggunaannya
serta jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi.
U :Kunjungan Ulang
Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk melakukan pemerikaan atau permintaa
kontrasepsi jika dibutuhkan
E.  Metode Kontraseppsi Jangka Panjang
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam
jangka waktu lama, lebih dari dua tahun, efektif dan efisien dengan tujuan
menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau lebih pada pasangan usia subur yang
tidak ingin memiliki anak. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan
suatu metode kontrasepsi efektif karena dapat memberikan perlindungan dari resiko
kehamilan untuk jangka waktu hingga sepuluh tahun. Metode kontrasepsi jangka
panjang dinilai paling cost effective dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%.
(Handayani, Sri. 2019)
F. Apa saja alat kontrasepsi?
1. Pil KB
2. Kondom
3. IUD
4. Implant
5. Kondom wanita
6. Spermisida
7. Diafragma (Handayani, Sri. 2019)

DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri. 2019. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Edisi Kedua. Pustaka
Rihama. Yogyakarta.

Kartika, Silviana dkk. 2020. Hubungan Konseling Keluarga Berencana ( KB) Dengan
Pengambilan Keputusan Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Pengambilan Alat Kontrasepsi.
Diunduh pada tanggal 10

Maritalia, Dewi. 2019. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Edisi Kedua.

Mulyani, Nina Siti, Dan Rinawati, Mega. 2018. Keluarga Berencana Dan Alat
Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Purwoastuti, Dan Walyani. 2018. Komunikasi Dan Konseling Kebidanan. Edisi Pertama.
Pustakabarupress. Yogyakarta.

You might also like