You are on page 1of 24

LAPORAN PRAKTIKUM

PIT AND DUMP DESIGN

FILA DELVIAH M
09320190140

LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan desain tambang


dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan kelayakan
rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna mencapai
hasil yang telah ditentukan. Suatu perencanaan yang baik harus ditunjang dengan
berbagai unsur yang saling terkait. Salah satu perencanaan yang sangat menentukan
adalah sumber daya manusia (perencana) yang mampu memperkirakan kemungkinan
dan cara mengantisipasi masalah baik dari aspek geoteknik, keekonomian,
keselamatan dan kesehatan kerja, konservasi dan lingkungan. Rancangan konsep
pada umumnya digunakan untuk perhitungan teknis dan penentuan urutan kegiatan
sampai tahap study kelayakan, sedangkan rancangan rekayasa (rekacipta) dipakai
sebagai dasar acuan atau pegangan dari pelaksanaan kegiatan sebenarnya di lapangan
yang meliputi rancangan batas akhir tambang dan tahapan penambangan
Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan
batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Nikel laterit merupakan bahan
galian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena pada masa sekarang dan masa
akan datang kebutuhan nikel semakin meningkat (di samping dari kebutuhan lainnya
yang persediaannya semakin terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk

membuka pertambangan nikel). Pada praktikum ini akan menggunakan perangkat


lunak Surpac. Surpac merupakan salah satu perangkat lunak terpadu yang dirancang
khusus untuk industri pertambangan dan biasa digunakan untuk keperluan
pengolahan, database, analisis data eksplorasi, geologi, geokimia, mekanika batuan,
pemetaan, pemodelan badan bijih, perancangan tambang bawah tanah dan tambang
terbuka serta perencanaan penjadwalan produksi.
Pada praktikum ini kami membuat kontur stripping rasio dan membuat pit
design dengan menggunakan bahan pada mata acara 4 yaitu estimasi dan sumberdaya
yang dibuat menggunakan aplikasi surpac. Tujuan dari praktikum ini yaitu mampu
membuat kontur stripping rasio dan membuat pit design (Nurhakim 2020).

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud mengikuti praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui
pit design.
1.2.2 Tujuan
a. Mampu membuat kontur stripping ratio;
b. Mampu membuat pit design.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
a. Terminal;
b. Mouse;
c. Aplikasi Surpac;
d. Laptop.
1.3.2 Bahan
a. Modul;
b. Kertas Hvs.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perencanaan Tambang

Pengertian Perencanaan Tambang Perencanaan (planning) adalah penentuan


persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting
serta urutan teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu, perencanaan merupakan gagasan
pada saat awal kegiatan untuk menetapkan apa dan mengapa harus dikerjakan, oleh
siapa, kapan, dimana dan bagaimana melaksanakannya. Perencanaan tambang (mine
planning) dapat mencakup kegiatan-kegiatan prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan
(feasibility study) yang dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), persiapan penambangan dan kontruksi prasarana dan sarana
penambangan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup. Rancangan (design) adalah penentu, persyaratan, spesifikasi dan
kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta
urutan teknik pelaksanaannya. Di industri pertambangan juga dikenal rancangan
tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti yang ada pada
perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci.
Perencanaan tambang terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu tahapan pemodelan
geologi, perencanaan jangka Panjang (long-term planning) dan perencanaan jangka
pendek (short-term planning) (Barber dan Hanna, 2000). Geologi merupakan dasar
bagi perencanaan tambang dalam hal pemodelan sumberdaya, data geoteknik dan
hidrologi dan reklamasi. Perencanaan jangka panjang sering diarahkan pada strategic
planning atau feasibility study. Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan
operasional untuk mencapai perencanaan yang telah ditetapkan pada perencanaan
jangka panjang. Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan tambang adalah
desain pit tambang dimana tahapan ini dilakukan setelah tahap eksplorasi dan studi
konseptual diadakan. Faktor teknis merupakan hal yang harus diperhatikan dalam
proses perencanaan agar suatu rencana dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut berkaitan dengan
batas akhir penambangan (ultimate pit limit), geometri jalan dan dimensi jenjang,
serta striping ratio (SR).

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

2.2 Konsep Dasar Perencanaan Tambang

Perencanaan adalah penentuan persyaratan dalan mencapai sasaran, kegiatan


serta urutan teknik pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan dan sasaran yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan dibagi atas 2 bagian
utama, yaitu:
1. Perencanaan strategis yang mengacu kepada sasaran secara menyeluruh,
strategi pencapaiannya sertapenentuan cara, waktu, dan biaya.
2. Perencanaan operasional, menyangkut teknik pengerjaan dan penggunaan
sumber daya untuk mencapai sasaran. Dari dasar perencanaan tersebut diatas,
dapat disimpulkan bahwa suatu perencanaan akan berjalan dengan
menggunakan dua pertimbangan yaitu pertimbangan ekonomis dan
pertimbangan teknis. Untuk merealisasikan perencanaan tersebut dibutuhkan
suatu program-program kegiatan yang sistematis berupa rancangan kegiatan
yang dalam perencanaan penambangan disebut rancangan teknis penambangan
Rancangan teknis ini sangat dibutuhkan karena merupakan landasan dasar atau
konsep dasar dalampembukaan suatu tambang khususnya tambang bijih nikel.
Perencanaan tambang terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu tahapan pemodelan
geologi, perencanaan jangka Panjang (long-term planning) dan perencanaan jangka
pendek (short-term planning) (Barber dan Hanna, 2000). Geologi merupakan dasar
bagi perencanaan tambang dalam hal pemodelan sumberdaya, data geoteknik dan
hidrologi dan reklamasi. Perencanaan jangka panjang sering diarahkan pada strategic
planning atau feasibility study. Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan
operasional untuk mencapai perencanaan yang telah ditetapkan pada perencanaan
jangka panjang.
Perencanaan tambangan merupakan proses yang melingkat atau iterasi. Setelah
model geologi sumberdaya batubara/mineral dibangun, maka kemudian dilakukan
pembuatan model blok. Pembuatan model blok merupakan tahapan membagi area
sumberdaya batubara dalam blok-blok yang lebih kecil. Pada sumberdaya batubara
biasanya dengan ukuran 100 meter x 100 meter, 50 meter x 50 meter, atau
disesuaikan dengan rencana penjadwalan produksi dan alat-alat tambang yang
digunakan. Berdasarkan model blok tersebut secara numerik sumberdaya dapat
diestimasi jumlahnya.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Tahapan berikutnya adalah optimasi pit dengan pertimbangan faktor teknis;


sudut lereng tambang aman, jenjang dan kondisi lokal, dan pertimbangan faktor
ekonomis harga jual komoditas tambang, biaya-biaya tambang dan kewajiban
finansial perusahaan tambang terhadap pemerintah. Optimasi pit, untuk menentukan
batas tambang tersebut (ultimate pit limit) dimana batas tambang tersebut akan
digunakan sebagai batas keruangan dalam perhitungan cadangan tertambang. Setelah
cadangan tertambang diketahui, maka tahap selanjutnya adalah perencanaan
produksi, yaitu berupa aktivitas perencanaan pertahapan tambang (push back),
sekuen tambang dan penjadwalan tambang. Tahap terakhir dari proses perancanaan
tambang adalah penilaian cadangan dengan menentukan indicator ekonomi seperti
nilai sekarang bersih (net present valur, NPV), internal rate of return (IRR), dan
payback period.

Gambar 2.1 Diagram proses perencanaan tambang.


Dengan perkembangan teknologi, sistem penambangan dibagi dalam tiga
sistem penambangan yaitu:
1. Tambang terbuka yaitu sistem penambangan yang seluruh kegiatan
penambangannya berhubungan langsungdengan udara luar.
2. Tambang dalam yaitu sistem penambangan yang aktivitas penambangannya
dibawah permukaan atau didalam tanah.
3. Tambang bawah air (Under water Mining)

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Dalam penentuan sistem penambangan yang akan digunakan ada beberapa


hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Letak kedalaman endapan apakah dekat dengan permukaan bumi atau jauh
dari permukaan.
2. Pertimbangan ekonomis yang tujuannya untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal dengan ”MiningRecovery” yang maksimal dan relatif aman.
3. Pertimbangan teknis
4. Pertimbangan teknologi

2.3 Ruang Lingkup Perencanaan Tambang

Agar perencanaan tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini
biasanya dibagi menjadi tugas-tugas yaitu pembuatan desain pit dan penentuan pit
limit, perencanaan tambang berdasarkan urutan waktu, pemilihan alat
1. Pembuatan desain pit dan penentuan pit limit
Menentukan batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk
suatu jebakan bijih. Ini berarti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan
ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari
cebakan bijih tersebut. Dalam penentuan batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang
belum diperhitungkan. Layout dan desain tambang berserta penentuan batas
penambangan antara lain:
a. Desain Pit;
b. Desain jalan (ramp);
c. Desain jenjang (bench).
Penentuan batas penambangan terdiri dari:
a. Optimum stripping ratio;
b. Batas tambang;
c.Batas lain, seperti sungai, jalan dan lain-lain.
2. Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktu dengan menggunakan
sasaran jadwal produksi, gambar atau peta-peta rencana penambangan dibuat
untuk setiap periode waktu (biasanya per tahun). Peta-peta ini menunjukkan dari
bagian mana di dalam tambang datangnya bijih dan waste untuk lahan tersebut.
Rencana penambangan tahunan ini sudah cukup rinci, didalamnya sudah termasuk
pula jalan angkut dan ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

bentuk yang dapat ditambang. Peta rencana pembuangan lapisan tanah penutup
(disposal) dibuat pula untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran
keseluruhan dari kegiatan penambangan dapat terlihat.
3. Pemilihan alat Berdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan
lapisan penutup dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu, dengan
mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat gali-muat dapat dihitung
untuk setiap periode (setiap bulan), serta alat-alat bantu lainnya seperti dozer,
grader, excavator dan lain-lain. Parameter pemilihan alat antara lain:
a. Kondisi tanah dan batuan;
b. Target produksi;
c. Produktivitas;
d. Jumlah alat;
e. Karakteristik material;
f. Tebalan dan kemiringan coal/ore;
g. Jam kerja;
h. Shift kerja;
i. Jarak angkut;
j. Topografi;
k. Cuaca.

2.4 Pertimbangan Dasar Perencanaan Pemodelan Design Tambang

Pertimbangan dasar yang harus diperhatikan pada saat merencanakan suatu


pemodelan desain tambang adalah pertimbangan teknis, dalam hal ini yang termasuk
data pertimbangan teknis adalah:
1. Ultimate pit limit
Ultimate pit limit adalah batas akhir atau paling luar dari suatu tambang
terbuka yang masih diperbolehkan dengan kemiringan lereng yang masih aman.
Metode untuk merancang sebuah batas tambang terbuka (ultimate open pit)
dibedakan oleh ukuran deposit, kuantitas dan kualitas data, kemampuan analisis,
dan asumsi dari seorang engineer tersebut. Batas tersebut menunjukkan jumlah
bahan galian yang dapat ditambang dan jumlah overburden yang harus
dipindahkan selama operasi penambangan berlangsung. Dengan demikian, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi kemiringan lereng suatu tambang adalah:

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

a. Struktur geologi yang meliputi kekar (joint), patahan (sesar), lipatan (fold)
dan lain-lain
b. Kadar air, merupakan kandungan air tanah di dalam lapisan-lapisan batuan
c. Unsur waktu
2. Stripping ratio (SR)
Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah material penutup
(overburden) yang harus dikupas terhadap jumlah bahan galian yang akan dapat
ditambang. SR maksimal yang digunakan ialah 9:1, dengan batubara 4600–5000
kalori.
3. Dimensi jenjang Jenjang (bench)
Didefinisikan sebagai undakan di antara level tunggal di mana bahan galian
dan pengotornya ditambang pada muka jenjang (bench face). Beberapa jenjang
dapat dikerjakan secara bersamaan pada elevasi berbeda. Tinggi jenjang adalah
jarak vertikal antara titik tertinggi (crest) dan terendah (toe). Tinggi jenjang
biasanya menyesuaikan dengan spesifikasi alat yang beroperasi, misalnya alat bor
dan alat galimuat. Kemiringan jenjang (bench slope) adalah sudut antara garis
horizontal dan garis muka jenjang, biasanya dinyatakan dalam derajat. Untuk
menambah kestabilan lereng pit dan dengan alasan keselamatan, dibuat berm.
Berm adalah lebar horizontal di batas lereng akhir. Interval, sudut lereng dan lebar
berm ditentukan berdasar aturan geoteknik. Berm disebut pula dengan jenjang
penangkap. Overall pit slope angle (sudut kemiringan lereng keseluruhan) adalah
sudut dimana lereng tambang terbuka dapat bertahan, diukur antara garis
horizontal dengan garis imajiner yang menghubungkan crest teratas dan toe
terbawah. Angle of repose atau angle of rest adalah kemiringan maksimum
dimana material lepas tetap bertahan tanpa mengalami longsoran. Suboutcrop
depth adalah kedalaman material pengotor yang harus dipindahkan sebelum bahan
galian tersingkap ke permukaan, atau dikenal dengan istilah pengupasan
praproduksi.
4. Kondisi geometri jalan
Kondisi geometri jalan terdiri dari beberapa parameter antara lain lebar jalan,
kemiringan jalan, jumlah jalur, superelevasi, cross slope dan jarak terdekat yang
dapat dilalui jalan angkut.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

2.5 Profil Endapan Nikel Laterit

Nikel laterit adalah batuan peridotit. Menurut Vinogradov batuan ultra basa
rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat
dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap
atom Fe dan Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan
karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan di antara unsur-unsur
tersebut. Proses serpentinisasi yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh
larutan hydrothermal, akan mengubah batuan peridotit menjadi batuan serpentinit
atau batuan serpentinit peroditit. Sedangkan proses kimia dan fisika dari udara, air
serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu, menyebabkan disintegrasi dan
dekomposisi pada batuan induk. Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang
kaya akan CO2 berasal dari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan
mineral-mineral yang tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa,
menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut; Si (Arifin Tasrif, 2020). Profil endapan nikel
laterit yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultrabasa secara umum terdiri dari
4 (empat) lapisan, yaitu lapisan tanah penutup atau top soil, lapisan limonit, lapisan
saprolit, dan bedrock.
1. Lapisan tanah penutup
Lapisan tanah penutup biasa disebut iron capping. Material lapisan berukuran
lempung, berwarna coklat kemerahan, dan biasanya terdapat juga sisa-sisa
tumbuhan. Pengkayaan Fe terjadi pada zona ini karena terdiri dari konkresi Fe-
Oksida (mineral Hematite dan Goethite), dan Chromiferous dengan kandungan
nikel relatif rendah. Tebal lapisan bervariasi antara 0–2 m.
2. Lapisan Limonit
Merupakan lapisan berwarna coklat muda, ukuran butir lempung sampai
pasir, tekstur batuan asal mulai dapat diamati walaupun masih sangat sulit,
dengan tebal lapisan berkisar antara 1–10 m. Lapisan ini tipis pada daerah yang
terjal, dan sempat hilang karena erosi. Pada zone limonit hampir seluruh unsur
yang mudah larut hilang terlindi, kadar MgO hanya tinggal kurang dari 2%
berat dan kadar SiO2 berkisar 2–5% berat. Sebaliknya kadar Fe2O3 menjadi
sekitar 60–80% berat dan kadar Al2O3 maksimum 7% berat.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

3. Lapisan Saprolit
Merupakan lapisan dari batuan dasar yang sudah lapuk, berupa  bongkah-
bongkah lunak berwarna coklat kekuningan sampai kehijauan. Struktur dan
tekstur batuan asal masih terlihat. Perubahan geokimia zone saprolit yang
terletak di atas batuan asal ini tidak banyak, H 2O dan Nikel bertambah, dengan
kadar Ni keseluruhan lapisan antara 2–4%, sedangkan Magnesium dan Silikon
hanya sedikit yang hilang terlindi. Zona ini terdiri dari vein-vein Garnierite,
Mangan, Serpentin.
4. Bedrock (Batuan Dasar)
Merupakan bagian terbawah dari profil nikel laterit, berwarna hitam
kehijauan, terdiri dari bongkah–bongkah batuan dasar dengan ukuran > 75 cm,
dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis. Kadar mineral
mendekati atau sama dengan batuan asal.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pertama-tama menyiapkan file yang telah dibuat pada mata acara empat

Gambar 3.1 Langkah 1

2. Masukkan constrain_ore

Gambar 3.2 Langkah 2

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

3. Setelah itu, Tekan Colour by Attribute lalu mengubah warnanya menjadi


merah

Gambar 3.3 Langkah 3

4. Setelah itu, Tekan Planes lalu Quick planes

Gambar 3.4 Langkah 4

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

5. Mengatur Elevation di Quick Planes

Gambar 3.5 Langkah 5

6. Setelah itu, tekan Desain Grade lalu mengubah Gradient menjadi 55

Gambar 3.6 Langkah 6

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

7. Setelah itu, Tarik garis lalu mengelilingi Block model dan mengatur
Benchheight menjadi 10

Gambar 3.7 Langkah 7

8. Setelah itu, Tekan Next Plane lalu mengatur Default Berm witdh menjadi 2

Gambar 3.8 Langkah 8

9. Setelah itu, tekan Surface lalu Create DTM From Layer

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Gambar 3.9 Langkah 9

10. Setelah itu, Tekan Kembali Surface lalu pilih Line Of Intersection Between
DTMs

Gambar 3.10 Langkah 10

11. Lalu tekan Edit pencet Trim lalu pencet Clip by Selected Segment

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Gambar 3.11 Langkah 11

12. Setelah itu, Tekan Display/Hide

Gambar 3.12 Langkah 12

13. Pembuatan West Dump

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Gambar 3.13 Langkah 13

14. Setelah itu, tekan Multi Bench Design

Gambar 3.14 Langkah 14

15. Hasil dari Multi Bench Design

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Gambar 3.15 Langkah 15

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI
09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

4.1 Hasil

Gambar 4. 1 Hasil Pit Design

Gambar 4. 2 Hasil West Dump Design

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Gambar 4. 3 Gabungan Antara Pit Design dan West Dump Design

4.2 Pembahasan
Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan
penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana
para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar. Tambang terbuka (open pit
mining) juga disebut dengan open cut mining adalah metode penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau
dekat dengan permukaan.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metode tambang
terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah
atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan
lapisan batubara yang kecil (<30°). Untuk cebakan yang berada di bawah
permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka
umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam (bawah
permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk
yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah
tanah yang masih dianggap ekonomis.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pit adalah bukaan yang
dibuat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan
tetap terbuka (tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung.
Untuk membuat perencanaan tambang (desain pit) ada dua pertimbangan yang harus
diketahui dan dipahami. Pertama adalah pertimbangan ekonomis seperti Cut Off
Grade dan Break Even Stripping Ratio (BESR). Yang kedua pertimbangan secara
teknis seperti Ultimate pit slope, sistem pinirisan dan ukuran jenjang (bench
dimension). Untuk merancang pit pada yang baik dan aman pada tambang terbuka
menggunakan aplikasi Surpac.

5.2 Saran
5.2.1 Untuk Laboratorium
Saran saya untuk laboratorium sebaiknya diperbanyak lagi rak sepatu dan
selalu menjaga kebersihan laboratorium baik didalam maupun diluar.
5.2.2 Untuk Asisten
Agar tetap mempertahankan caranya dalam memberikan materi dan asistensi
dan selalu membagi ilmunya kepada praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PIT AND DUMP DESIGN

Irwandi, Arif dan Gatut Adisoma. 2002. Perencanaan Tambang. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
M.A.J. Martadinata dan Sepriadi. 2019. PEMODELAN DESAIN PIT BATUBARA
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MINESCAPE 4.119.
Palembang: Jurnal Teknik Patra Akademika.
Sudrajat, N. 2013. Pertambangan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Nurhakim (2020) ‘Klasifikasi metode penambangan dan perbandingannya’, p. 16.
Available at: http://mining.ft.ulm.ac.id/opencourseware/NHK__TAMKA-
02.pdf.

MUHAMMAD IKBAL AGUS SALIM SUARDI


09320190155

You might also like