You are on page 1of 32

Metoda Pelaksanaan

Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

METODA PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama Mahasiswa Oevang Oeray


Yogyakarta di Yogyakarta ini diperlukan metoda pelaksanaan yang baik agar pekerjaan yang
akan dilaksanakan dapat direncanakan dengan baik dan selesai tepat waktu. Untuk itu kami
sebagai penawar pada pekerjaan ini akan menggambarkan metoda pelaksanaan pekerjaan
tersebut, agar jadi suatu penilaian terhadap penawaran kami.

LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :

PEMBANGUNAN ASRAMA MAHASISWA OEVANG OERAY YOGYAKARTA.

1.2. Sarana Bekerja.


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
1.2.1. Tenaga Kerja / Tenaga Ahli yang cukup memadai dengan jenis Pekerjaan yang
akan dilaksanakan tersebut.
1.2.2. Alat-alat bantu seperti alat pancang mini pile beton, alat pengaduk beton, alat-
alat pengangkut dan peralatan penunjang lainnya yang dipergunakan guna
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
1.2.3. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup ( sesuai volume )
untuk setiap pekerjaan yang akan dilakanakan.
1.3. Cara Pelaksanaan.
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan -
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ), Gambar Rencana, Berita
Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dari Konsultan Pengawas dan Pihak Direksi
Kegiatan.

1|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

JADWAL PELAKSANAAN
2.1. Sebelum memulai pekerjaan nyata di Lokasi Pekerjaan, Kontraktor wajib membuat
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dan bagian-bagian pelaksanaan berupa Bar - Chart
dan Curva “ S ”, yang mengatur jadwal, baik itu jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal
material, jadwal peralatan dan jadwal kebutuhan tenaga kerja.

Contoh Gambar Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

2.2. Rencana kerja tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi /
Konsultan Pengawas, paling lambat 14 ( empat belas ) hari kalender setelah Surat
Perintah Kerja ( SPK ) diterima Kontraktor.
2.3. Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4 ( empat ) kepada
Direksi / Konsultan Pengawas. Satu salinan rencana kerja harus ditempel pada dinding
bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (
prestasi kerja ) di lapangan.
2.4. Konsultan Pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
rencana kerja tersebut.

2|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN INI TERDIRI DARI :


A. PEKERJAAN STRUKTUR
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
IV. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
B. PEKERJAAN ARSITEKTUR
I. ARSITEKTUR LANTAI 1
II. ARSITEKTUR LANTAI 2
C. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & PLUMBING
I. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
II. PEKERJAAN PLUMBING

Masing-masing item pekerjaan akan diuraikan Metoda Pelaksanannya sebagai berikut :

A. PEKERJAAN STRUKTUR
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran
Pembersihan Lokasi dilaksanakan sebelum memulai suatu kegiatan pekerjaan.
Lokasi tempat akan dilangsungkannya kegiatan pekerjaan konstruksi harus steril
dan bersih dari potensi-potensi bahaya yang akan mengancam keselamatan para
pekerja nantinya. Seperti pembongkaran dan pembersihan puing-puing
bangunan lama, pembersihan lahan dari serpihan kaca, paku-paku, besi-besi dan
barang-barang yang berbahaya lainnya.

2) Pengukuran/ Uitzet
Pengukuran dilakukan untuk menentukan posisi bangunan yang akan dibangun,
meliputi :

a. Pengukuran Site
b. Penentuan As dan Peil Bangunan, as dan peil bangunan menentukan letak,
posisi dan orientasi bangunan yang akan dibangun.
c. Posisi As bangunan diukur dari titik acuan (Bench Mark) yang telah ditentukan.

3|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

d. As bangunan harus ditandai dengan jelas, umumnya dengan cat merah agar
terlihat mencolok dan mempermudah pengukuran lanjutan dan diletakkan
pada ketinggian referensi ( ±0,00 ).
e. As bangunan ini menjadi referensi/ acuan as-as yang lain ; untuk menentukan
posisi pondasi, kolom, balok, lantai dll pada bangunan yang akan dibuat.
f. Pemasangan patok-patok

Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank.

3) Papan Nama Proyek


Pembuatan Plank Nama Proyek : bentuk, ukuran, isi tulisan dan dipasang pada
tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas agar mudah terlihat serta
aman, untuk keperluan sosialisasi dan transparansi Proyek. Papan nama proyek
berisikan informasi publik tentang Nama Kegiatan Pekerjaan, Jangka Waktu
Pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan, Nilai Pekerjaan, Instansi Pemberi Kerja,
Nomor Kontrak dan Tanggal Kontrak Pekerjaan.
Pembuatan Direksi Keet, Sebagai Kantor sementara di lokasi pekerjaan,
dilengkapi dengan ruang pertemuan. Pengadaan Listrik Sementara Kontraktor
harus mengadakan listrik sementara atas biaya Kontraktor untuk keperluan
proyek, serta menyambungnya ketempat-tempat yang akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan / Pemilik Proyek. Pengadaan Air Sementara, Kontraktor
diharuskan untuk menyediakan air sementara untuk pelaksanaan proyek atas
biaya Kontraktor baik dengan Pembelian Kepada PDAM setempat atau sumur
pompa serta mengalirkannya ketempat-tempat yang akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan. Bangsal untuk kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan
bahan serta bangsal untuk pekerjaan ditentukan sendiri oleh Kontraktor, tetapi
letaknya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / pemberi Tugas.
Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat Konstruksi dan kesehatan.
Kontraktor harus membersihkan halaman lokasi dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, termasuk pohon-pohon dan
semak-semak yang terdapat pada areal harus ditebang dan dibersihkan sampai
keakar - akarnya, kemudian disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Membersihkan
puing-puing bangunan, sampah serta mengangkut ke tempat pembuangan
sampah dengan menggunakan dump truck. Melakukan pembersihan area kerja
dan lingkungan dari material-material yang membahayakan keselamatan kerja.
4) Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
Setelah menandatangani Kontrak dan menerima Surat Perintah Mulai Pekerjaan
(SPMK), Kontraktor segera melakukan Mobilisasi Peralatan, Personil dan Material
untuk pekerjaan di lokasi pekerjaan. Kemudian apabila semua pekerjaan telah
selesai dilaksanakan dan dilakukan serah terima pekerjaan maka Demobilisasi
baru bisa dilaksanakan, proses Mobilisasi dan Demobilisasi ini dilakukan dengan

4|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

terlebih dahulu menyampaikan Surat Permohonan kepada Direksi Pekerjaan


untuk mendapatkan izin pelaksanaannya.
5) Penyiapan RK3K
Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor mempersiapkan Rencana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) dan pada saat Pre Constuction Meeting
(PCM) semua sudah bisa dipresentasikan. Pekerjaan dilaksanakan dengan
berpedoman pada asas-asas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3), dalam menentukan metode kerja yang paling tepat, aman dan
sehat bagi pelaksana dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
konstruksi ini. Penggunaan Alat Pelindung Diri seperti Sepatu Keselamatan
(Safety Shoes), Topi Pelindung (Safety Gloves) dan Topi Pelindung (Safety
Helmet), harus senantiasa dipakai pada saat bekerja. Semua pekerja harus
mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan, dan Perlengkapan P3K harus
senantiasa siap sedia di lokasi pekerjaan.

RAMBU-RAMBU KESELAMATAN

5|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

6|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

7|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

II. PEKERJAAN TANAH


1) Pekerjaan Galian Tanah
Galian tanah pada Pondasi Plat Lajur, Foot Plat dan Sloof Struktur. Metoda
pelaksanaan pekerjaan Galian ini yang pertama menggunakan peralatan
tukang sederhana seperti cangkul, penggali, dll. Yang terpenting adalah
menentukan elevasi galian, disesuaikan dengan Peil Bangunan, dimana
Kontraktor harus sudah mempunyai titik ikat (BM) dalam menentukan elevasi
tersebut. Sebagai patokan kedalaman galian tanah pada masing-masing,
pondasi maupun galian sloof.
2) Pekerjaan Urugan dan Pemadatan Tanah
Setelah pengecoran dilaksanakan bekas-bekas galian tanah ditimbun kembali,
sambil dipadatkan.
3) Pekerjaan Urugan Pasir
Urugan pasir sebagai pasir alas pondasi dan lantai kerja, disesuaikan dengan
level yang sudah ditentukan.
4) Pekerjaan Lantai Kerja
Lantai kerja pada pondasi lajur + pile cap + sloof + dibawah lantai keramik
diperlukan sebagai perletakan pembesian dan bekisting pondasi, agar
penulangan tidak terkontaminasi oleh lumpur/ tanah dan untuk memperoleh
selimut beton dengan ukuran yang baik.

III. STRUKTUR LANTAI 1


1) Aanstamping
Setelah melakukan pengurugan pasir dibawah pasangan batu belah
dilanjutkan dengan pekerjaan Aanstamping (pasangan batu kosong)

8|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

2) Pekerjaan Pondasi Batu Belah


Selanjutnya pemasangan pondasi pasangan batu belah.

9|PT. RAJAW ALI SAKTI KALBAR


Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Type-type Pondasi yang dikerjakan pada Struktur Lantai 1 ini meliputi :

1. Pondasi Foot Plat Type P1


2. Pondasi Foot Plat Type P2
3. Pondasi Foot Plat Type P3
4. Pondasi Foot Plat Type P4
5. Pondasi Foot Plat Type P5
6. Pondasi Foot Plat Type P6
7. Pondasi Foot Plat Type P8
8. Pondasi Foot Plat Type P9 + Pondasi Footplat Pagar Depan
9. Pondasi Foot Plat Type P10
10. Pondasi Foot Plat Type P1

a. Persiapan Penulangan Beton


a. Penulangan harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat
dengan kawat atau jepitan yang sesuai dengan persilangan dan harus
ditunjang dengan penumpu beton atau penggantung logam. Jepitan atau
penunggu logam tidak boleh ditekan menempel pada bekisting. Kawat
beton harus dibengkokkan kearah dalam bekisting, sehingga diperoleh
beton tahu yang telah ditentukan
b. Penulangan harus dipasang dengan celah untuk beton tahu sebagai
berikut :

10 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Beton untuk pondasi celah dari tulangan pokok 5 cm


Untuk balok dan kolom dan balok 3 – 4 cm
Plat lantai 2 cm.
c. Penulangan baja harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas terlebih
dahulu sebelum dicor. Konsultan Pengawas harus diberitahu apabila
pemasangan penulangan baja sudah siap untuk diperiksa.
d. Mutu baja tulangan kecuali ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan
dan penggunaan baja adalah sebagai berikut :
e. Baja ulir BJTD 39
f. Baja polos BJTD 24
g. Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun
basah. Juga besi penulangan harus disimpan rata( Round Bars) sesuai
dengan persyaratan dalam Ni-2 pasal 3.7.
h. Besi penulangan yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan
sebagai berikut :
Penulangan dengan diameter lebih kecil dari 12 mm, menggunakan BJTP-39.
Penulangan dengan diameter lebih besar sama dengan 12 mm,
menggunakan BJTD-39.
i. Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain.
Apabila terdapat karatan pada bagian permukaan besi, maka harus
dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter.
j. Untuk pembuatan tulangan yang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan
kait-kait dan pembuatan sengkang disesuaikan dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971, kecuali ada ketentuan lain dari perencana.
1. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga posisi tulangan
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk
maupun tempat sebelum dan selama pengecoran berlangsung.
2. Sambungan tulangan dan penjangkaran harus dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan dalam PBI-1971.
3. Sambungan tulangan kolom dengan lewatan (overlapping) yang
mengakibatkan luas tulangan pada suatu tempat lebih besar dari 6%

11 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

luas penampang kolom harus dihindarkan.untuk mengatasi hal


tersebut harus digunakan sambungan tulangan dengan system
“mechanical joint”. Pemborong harus menyediakan tulangan untuk
keperluan penyambungan ke kolom sesuai dengan gambar struktur
kolom yang ada.
4. Penggantian besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang
adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar
b. Apabila dalam pelaksanaan pemborong mengalami
kesulitan atau kekurangan dan perlu diadakan
penyempurnaan pembesian yang ada, maka :
c. Pemborong dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar,
secepatnya hal ini diberitahukan pada Direksi Kegiatan atau
Pemberi tugas untul sekedar informasi.
d. Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh pemborong
sebagai pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya
dilakukan dengan persetujuan tertulis dari Direksi Kegiatan
atau Pemberi Tugas.
e. Jika diusulkan perubahan pembesian, maka perubahan
tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis
dari Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas dan pengajuan
perubahan tersebut juga harus secara tertulis dengan
mencantumkan alasannya.
f. Jika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi
sesuai dengan ditetapkan dalam gambar maka dapat
dilakukan perubahan diameter terdekat dengan catatan :
g. Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi Kegiatan atau
Pemberi Tugas
h. Jumlah luas penampang besi di tempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar.
i. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kesulitan

12 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

kerja pembesian di tempat tersebut atau di daerah


overlapping yang dapat menyulitkan pengecoran beton.
j. Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm
seperti disyaratkan dalan NI-2 Pasal 3.7.

b. Pemasangan Bekisting
1. Uraian
Bekisting berupa suatu konstruksi cetakan yang didalamnya akan dicor
beton. Bekisting harus dibuat dari kayu atau bahan lain yang
digunakan untuk mencetak beton sehingga sesudah beton itu
mengeras, beton akan sesuai dengan ukuran-ukuran dan posisi seperti
yang ditunjukkan pada Gambar Rencana.

2. Bekisting dapat dibuat dengan berbagai bahan yang sesuai


keperluannya seperti sebagai berikut :
a. Kayu kelas III bermutu baik, siap sesuai dengan keadaan
untuk pelaksanaan dan penyimpanan seperti yang disebutkan
dalam PKKI, sambungan dilakukan dengan upaya sekecil
mungkin celah agar adukan tidak merembes keluar dan
permukaan dalam diusahakan halus juga rata.
b. Bila bekesting menggunakan pelat baja, sambungan
sambungan yang menggunakan paku keeling atau baut dibuat
dengan kepala tenggelam, halus rata dan kedap air
c. Plywood dengan ketebalan sesuai dengan bentuk yang
diinginkan serta beban yang dipikul dan jarak ikatan perkuatan
sesuai dengan instruksi Konsultan Pengawas.
d. Kayu kasar dapat digunakan untuk permukaan yang tidak
akan diexpose pada konstruksi yang sudah selesai.
3. Pelaksanaan
a. Semua bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi-
instruksi yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Gambar
Rencana yang terinci yang menunjukkan bentuk bekisting

13 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.


b. Semua bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi-
instruksi yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Gambar
Rencana yang terinci yang menunjukkan bentuk bekisting
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa
pembongkaran bekisting beton tidak akan merusak beton atau
perancah. Bekisting beton harus cukup kuat untuk menahan
getaran yang disebabkan oleh alat getar. Penurunan antar dua
peletakan tidak boleh melebihi satu pertiga ratus (1/300)
bentang, atau bagaimanapun juga penurunan tidak boleh
melebihi 3 mm.
d. Permukaan bagian dalam bekisting bila diperlukan dapat diberi
lapis minyak, atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi Teknis
sedemikian sehingga permukaan bekisting dapat dilepas
dengan mudah apabila beton telah mengeras. Material harus
dari suatu type yang tidak mempengaruhi mutu beton dan
tidak menyebabkan noda warna pada permukaan beton
dikemudian hari serta pelapisan minyak sebelum
pemasangan tulangan besi agar tidak melekat pada
penulangan yang dapat menghalangi ikatannya dengan beton.
e. Segera sebelum pekerjaan pengecoran, bekisting harus
dibersihkan dari semua kotoran/material lepas, serbuk gergaji,
debu dan lain-lain. Kerusakan-kerusakan seperti penurunan,
deformasi dan lain-lain harus diperbaiki segera. Apabila
selama pekerjaan pengecoran, ternyata diamati ada
perubahan bentuk bekisting, beton pada tempat yang
bersangkutan harus dibuang dulu dan bekisting diperkuat
sesuai dengan instruksi Konsultan Pengawas.
f. Bekisting dapat digunakan 2 x (dua kali pemakaian), asalkan
kondisi kayu yang digunakan masih baik dan bekisting yang
dipasang kembali dapat berfungsi dengan baik masih tetap

14 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

kuat menerima beban dan desakan saat pengecoran beton


serta tidak bocor.
c. Pengadukan Beton
Pengadukan Beton
a. Campuran adukan harus dilakukan dengan mesin produk
(Ready mix). Kontraktor harus menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk
menetapkan dan mengawasi dari masing-masing bahan
pembentuk beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
cara pengerjaannya harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas benar-benar homogen hingga
menghasilkan adukan susunan kekentalan dan warna yang
merata/seragam. Beton harus seragam dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan keadukan. Pengadukan yang
berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak
dibenarkan.
b. Pengangkutan adukan beton dilakukan dengan mobil mixer
ketempat pengecoran harus diatur sedemikian rupa,
sehingga waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan
cermat sehingga waktu antara pengadukan dengan
pengecoran tidak lebih dari 1 jam dan tidak terjadi perbedaan
waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dengan yang akan dicor.
Pengecoran menggunakan Beton dengan Mutu K-250. Pengendalian Mutu
Beton Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus memenuhi
persyaratan kekuatan tekanan dan persyaratan Slump (pengujian turun
Abrams) yang ditetapkan sebagai berikut : Metode persiapan dan pelaksanaan
pengujian Slump (Slump Test) harus sesuai dengan spesifikasi PBI 1971 dan
Bina Marga PC 0101-76. Beton yang tidak memenuhi persyaratan Slump tidak
boleh digunakan dalam pekerjaan, kecuali Konsultan Pengawas dalam
beberapa hal menyetujui pemakaiannya secara terbatas beton semacam itu

15 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

dalam jumlah yang kecil pada bagian-bagian dengan tegangan rendah


pekerjaanpekerjaan tertentu.

Gambar c.1 Slump Test

Gambar Test Kubus Beton

Pekerjaan Kolom

Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse)
seluruh struktur.
Tahapan-Tahapan Pekerjaan Kolom :
- Persiapan Penulangan Kolom
- Install Tulangan Utama dan Tulangan Geser (Beugel)
- Persiapan Bekisting
- Pemasangan Bekisting Kolom
- Pengecoran
- Curing Beton

16 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Gambar Pekerjaan Kolom

Setelah selesai pekerjaan Kolom dilanjutkan Finishingnya dangan Plesteran


Kolom dan Acian Kolom.

17 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

IV. STRUKTUR LANTAI 2

Pekerjaan Balok
Pada Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat, pemasangan tulangan balok
dan pelat lantai dilakukan secara serentak setelah pemasangan bekisting
balok dan pelat lantai. Pemasangan tulangan balok dilakukan sebagai berikut
:
- Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 2,5 cm. Ujung
tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai
penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan
pada penulangan dilakukan sambungan lewatan (overlap) sekitar
40D. Sambungan tulangan dilakukan selang-seling dan harus
dihindarkan sambungan ditempatkan pada daerah tegangan
maksimum.
- Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak
pada tumpuan lebih rapat daripada jarak tengah bentang, sengkang
diikat dengan kawat beton.
- Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu
kedalam tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan
kawat beton. Ujung tulangan atas dimasukkan kedalam tulangan
kolom sebagai panjang penjangkaran sepanjang 40D atau ¾ kali
tinggi manfaat balok jika balok berukuran besar. Sebagai pengaku
dipakai tulangan pinggangsesuai dengan perencanaan.

Gambar Pekerjaan Balok

18 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Pekerjaan Ring Balok


Ring Balok merupakan pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi
pembebanan kolom-kolom tersebut tetap bersatu-padu mempertahankan
bentuk dan posisinya semula. Ring balok merupakan salah satu bagian dari
struktur sebuah bangunan yang kaku, dan dirancang untuk menanggung dan
menyalurkan beban menuju kolom penopang kemudian selanjutnya akan
diteruskan ke Pondasi.
Ring Balok juga berfungsi sebagai perletakan untuk Konstruksi Atap untuk
jenis dan type tertentu.

Pabrikasi Rangka Baja Konvensional

Kuda-Kuda dan Gording

19 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Gambar Pekerjaan Konstruksi Rangka Atap

B. PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan

a) Mempersiapkan Perancah dan Alat-alat Bantu Kerja Untuk Pelaksanaan


Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan
b) Pemasangan Bata Pada Bidang Dinding yang direncanakan
c) Pemasangan Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi yang dapat dikerjakan
secara bersamaan dengan Pekerjaan Pasangan Dinding Bata, khususnya
Kusen Kayu dapat dilaksanakan secara bersamaan dengan pemasangan
pasangan bata.
d) Pengecoran Kolom-Kolom Praktis
Pada Bidang-bidang Pintu dan Jendela dilakukan secara bersamaan dengan
saat pekerjaan pasangan bata.
e) Mempersiapkan alat angkut yang efisien untuk mobilisasi bata ke lantai 2
sehingga pekerjaan akan lebih efisien.

Pekerjaan Plesteran Dinding

a) Mempersiapkan Perancah dan Alat-alat Bantu Kerja Untuk Pelaksanaan


Pekerjaan Plesteran Dinding
b) Mempersiapkan adukan semen + pasir halus agar menghasilkan permukaan
plesteran yang rapi dan rata.
c) Melakukan plesteran pada kisi-kisi tangga agar terlihat lebih rapi.

20 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

d) Untuk pemasangan keramik dinding KM/WC maka, permukaan yang akan


dipasangi keramik harus diplester terlebih dahulu, agar mempermudah
proses peasangan penutup keramik.
e) Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai
Urugan pasir dilakukan secara bertahap sambil dipadatkan, bisa dipadatkan
dengan menyiraminya dengan air atau menggunakan stamper pasir.
Selanjutnya pengecoran Lantai Beton tanpa tulangan dengan ketebalan 10
cm mutu beton K175.
Pekerjaan Pasangan Granit Tile Tangga
Sebelum melaksanakan pemasangan keramik, terlebih dahulu menentukan
Level Lantai, siku bidang yang akan dipasangkan keramik. Agar pasangan
keramik menjedi rapi dan indah. untuk pemasangan keramik area WC,
sebelumnya lapisan lantai tersebut diberikan Waterproofing terlebih dahulu,
agar kedap air. Setelah lapisan waterproofing dilakukan pengetesan dan tidak
ada bocor selanjutnya pemasangan keramik dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan pemasangan keramik ini perlu diperhatikan ketelitian
mengenai nat/ sambungan antar kepingan keramik. Harus dilakukan oleh
Tukang Trampil untuk melaksanakannya agar sambungan antar keramik tetap
rata, dan tidak tinggi-rendah.
Untuk pemasangan keramik khususnya pada lantai dan dinding WC/KM
sebelumnya perlu dikoordinasikan dengan Tukang Mekanikal Elektrikal,
untuk pemasangan Pipa-Pipa Air Bersih maupun Air Kotor serta penempatan
Instalasi Listrik, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Pekerjaan Plafond
Menggunakan Rangka Hollow Galvanis

21 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Penutup Plafond menggunakan Gypsum Board 9 mm dan Kalsiboard 4,5 mm


dan selanjutnya pemasangan List Profil.

Gambar Pekerjaan Plafond

PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI


Pekerjaan pintu, jendela dan ventilasi terdiri dari 2 jenis material : aluminium
dan kayu. Untuk kusen kayu dapat dikerjakan secara bersamaan dengan saat
pemasangan bata dan untuk kusen aluminium dilaksanakan apabila bidang
kusen telah terbentuk dengan rapi, sudah diplester rapi agar kusen tidak
kotor. Metode pelaksanaan pemasangan kusen dilakukan dengan kehati-
hatian terutama untuk menentukan level ketinggian dan tegak lurus nya
terhadap sumbu horisontal. Menggunakan alat bantu seperti waterpass,
selang, tali, unting-unting dan peralatan tukang lainnya.

22 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Gambar Pemasangan Kusen Pintu/ Jendela Aluminium

Gambar Setelah Finishing

PEKERJAAN SANITASI
Instalasi Sanitasi haruslah tertata dengan rapi, bukan hanya menyakut keamanan,
kenyamanan pengguna jasa, melainkan juga dari segi estetika nya akan kita
perhatikan.
Sistim pembuangan, Bak air, Pemasangan pipa-pipa horizontal, hingga pengelolaan
air kotor . Pada bagian bagian tertentu dari bangunan ada yang pengerjaannya
dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pengecoran. Seperti pipa yang tertanam
di bawah lantai atau melalui kolom.
Hal ini harus diperhatikan mengingat fungsi dan kegunaannya sangatlah krusial, dan
apabila terjadi kesalahan prosedur pelaksanaan pekerjaan dapat mengakibatkan
kerusakan dan kerugian besar bagi pengguna jasanya.

1. Sanitair
a) KM/WC menggunakan Closet Jongkok yang berkualitas baik setara dengan
Merk TOTO, Kran-kran air kamar mandi menggunakan Stainless Steel lengkap
dengan floor drain/pembuangan pada sisi dalam. Kemudian pada sisi luar
dibungkus dengan pasangan batako, sesuai gambar detail.

23 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

b) Nat sambungan kramik baik vertikal maupun horizontal memakai ukuran


serapat mungkin sekitar 2 mm agar memberi kesan bersih.
c) Washtafel, Urinoir dan tempat sabun, yang berkualitas baik setara dengan
Merk Toto warna ditentukan kemudian dan sistim pemasangannya
berdasarkan gambar detail dan petunjuk teknis pemasangan dari pabrik.
d) Pemasangan kaca cermin untuk westafel.
e) Pemasangan Bak Air lapis keramik pada setiap KM/WC. Sebelum pemasangan
keramik permukaan lantaidan dinding bak air terlebih dahulu harus dilapisi
waterproofing, agar terhindar dari rembes/bocor.
f) Pemasangan keran air
g) Testing and Commisioning, yaitu apabila semua instalasi telah selesai
terpasang dilakukan uji coba terlebih dahulu dan disaksikan oleh Konsultan
Pengawas.

Instalasi air terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut :


a) Air Bersih
1) Semua Instalasi air bersih maupun sambungan-sambungannya
menggunakan Pipa PVC yang berkualitas AW, dan setara dengan
produksi Maspion atau Wavin.
2) Pipa PVC diameter ½ “ untuk daerah KM/WC dan tertanam, Untuk pipa
PVC diameter ¾” dan 1 “ digunakan pada pipa distribusi dan suplay air
bersih.
3) Sedangkan untuk pembuangan washtafel, dan air kotor cair
menggunakan pipa PVC diameter 2” dengan sistim sambungan Lem.
4) Penggunaan lem pada sambungan pipa PVC memakai bahan EX Jepang
dalam kaleng.
b) Air Kotor / Air Buangan Instalasi air kotor terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu air
Padat dan air buangan cair dengan uraian sebagai berikut :
1) Instalasi air kotor padat
- Instalasi air kotor padat menggunakan pipa PVC diameter 4” dengan
standar ketebalan “D” dan sambungan menggunakan ketebalan
“AW”.
- Penggunaan lem pada sambungan, pemasangannya seperti uraian
pada pipa air bersih.
2) Instalasi air kotor cair
- Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horizontal
menggunakan pipa PVC diameter 2.5” dengan standar ketebalan “D”
dan sambungan menggunakan ketebalan “AW”

24 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

c) Seluruh instalasi tersebut diatas harus ditempatkan pada jalur yang telah
ditetapkan (Shap) dan memperhatikan kemiringan serta arah buangan air
tersebut sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.

PEKERJAAN PENGECATAN

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan


terhadap hasil plesteran/acian dinding nya. Apabila permukaan dinding belum rapih
maka perlu dilakukan pekerjaan service terlebih dahulu, untuk mendapatkan hasil
pengecatan yang maksaimal. Permukaan dinding dibersihkan agar tidak ada debu
dan kotoran yang menempel pada dinding tersebut. Pengecatan dilakukan lapis demi
lapis hingga menutupi permukaan dinding dengan sempurna. Pertama-tama
dilakukan pengecatan dasar, pelamur kemudian cat penutup. Alat bantu yang
digunakan adalah roll cat dan kuas.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pekerjaan Railing dan Handrail Tangga

Pekerjaan Railing menggunakan Besi 2” dibuat seaman mungkin dan seindah


mungkin demi untuk keamanan dan kenyamanan Pengguna Jasanya nanti.

25 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

C. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & PLUMBING

I. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Lingkup Pekerjaan

a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan


dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
b) Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah :
- Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya.
- Pentanahan / Grounding
- Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang tertanam
dalam tembok, plat beton, plafond dan lain-lain.
- Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar
c) Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala.

Jenis Bahan

a) Panel tegangan rendah


1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti
peraturan IEC dan PUIL.
2) Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 mm dan seluruhnya
harus di Zinchromat di duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu -abu,
pintu dari Panel tersebut harus dilengkapi dengan Master Key.
3) Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen -komponen harus
diatur sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu
perbaikan dan penyambungan komponen-komponen yang dimaksud
dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen yang
lainnya.
4) Setiap Panel harus mempunyai 5 (lima) Busbar Copper yang terdiri dari 3
(tiga) Busbar Phase K-S-T 1 (satu) Busbar Netral dan 1 (satu) Busbar
Grounding. Besarnya Busbar harus diperhitungkan besar arus yang akan
mengalir dalam Busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu lebih dari 65
derajat Celcius. Setiap Busbar Copper harus diberi warna sesuai
peraturan dari pihak PLN.
5) Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus
sesuai dengan gambar.
b) Kabel – kabel
1) Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
minimal yang disyaratkan dalam Peraturan Keselamatan Untuk Instalasi
Listrik (KONSUIL) untuk kabel NYY dari merk yang lolos standar yang SNI
yang diizinkan.

26 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

2) Pada perinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYY


dan FRC.
3) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus
dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.
c) Sakelar dan Stop kontak
- Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah
type pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada
dinding sesuai gambar.
- Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan
mengikuti Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu) Phase
(inbow), mempunyai rating 15 A.
- Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating
minimal 15 A.
- Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 cm dari
permukaan lantai.
d) Grounding
- Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare
Copper Condector).
- Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk 4 mm (incoming feeder).
- Electrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized
dengan diameter minimal 1”
- Diujung pipa tersebut dipasang Copper Rod sepanjang 0,5 m. Electrode
Pentanahan dipantek kedalam tanah, minimal sedalam 6 m dan luluis uji
test atau sampai menyentuh permukaan air tanah.

Persyaratan Teknis Pemasangan

a) Panel-panel
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik
pembuatannya dan rata secara horizontal.
- Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan
Gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang
tajam.
- Panel harus ditanahkan.
b) Kabel-kabel
- Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk
yang jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.
- Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi phasenya dengan PUIL.
- Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih

27 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

- Setiap tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan,


kecauli pada kabel penerangan.
- Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus
dibuatkan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali
penampang kabel.

Persyaratan Teknis Pemasangan

Gambar Panel

c) Lampu-lampu penerangan
- Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
Plafond dan artistik serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
- Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rang ka plafond.
- Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.
d) Pentanahan
- Semua bagian dari sistim listrik harus ditanahkan.
- Elektroda pentanahan harus ditanam dengan kedalaman sesuai standar.
- Tahanan pentanahan maksimum adalah 2 Ohm.
e) Pengujian
- Sebelum semua peralatan utama dari sistim listrik itu dipasang, terlebih
dahulu harus diadakan pengujian secara individual.
- Peralatan tersebut dapat dipasang setelah dilengkapi dengan Sertifikat
Pe n- gujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta
Instansi lain yang berwenang untuk itu.
- Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem tersebut
berfungsi dengan baik.

28 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Pemasangan Instalasi Elektrikal

1) Pada Area tertutup plafond Pekerjaan Instalasi Elektrikal dikerjakan


sebelum penutup plafond terpasang.
2) Pada Area dinding pemasangan Inbowdoost untuk Sakelar, Stop Kontak,
Pipa Kabel Inplaster dan Panel-Panel Dilaksanakan sebelum Pekerjaan
Finishing Cat.
3) Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa (cableduct) harus
diusahakan tidak tampak dari luar, tertanam dengan rapi dan aman.
4) Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran, pemasangan
Sparing-Sparing listrik yang melintas di plat, kolom atau balok beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran. Kabel-kabel
diusahakan dimasukkan saat bersamaan dengan pemasangan sparing.
5) Penempatan sambungan/percabangan harus ditempat yang mudah
dijangkau, untuk mempermudah perawatan atau perbaikan.
6) Sambungan harus menggunakan klem/ isolasi yang cukup aman.
7) Jaringan Arde harus terpasang sendiri dan terpisah dengan jaringan Arde
Penangkal petir dan dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan
tertanam hingga tanah dalam (air tanah).
8) Pada Hantaran di bawah langit-langit harus di klem pada bagian bawah
plat/balok, dilakukan sebelum pemasangan penutup plafond.
9) Pemasangan Sakelar, Stop Kontak, Breaker, MCB, dll mengacu pada
peraturan Konsuil.

Pemasangan Lampu-Lampu

a) Finishing dari pekerjaan Elektrikal adalah pemasangan semua lampu-


lampu dan dilakukan pengetesan disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan
Pelaksana Teknis.

29 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

II. PEKERJAAN PLUMBING

PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

Pekerjaan Instalasi Air Kotor untuk Lantai I harus dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pengecoran agar tidak ada pekerjaan pembobokan lantai/
sloof.

Pemasangan Instalasi Air Kotor

30 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Kemudian untuk pemasangan Instalasi Air Bersih, setelah selesai pemasangan harus
dilakukan Testing and Commisioning terlebih dahulu. Sehingga apabila ada masalah
dengan kegunaan air dapat diperbaiki segera, sebelum serah terima pekerjaan

Testing and Commisioning

Finishing Instalasi Air Bersih

31 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R
Metoda Pelaksanaan
Tahun 2016
Pembangunan
mm Asrama Mahasiswa Oevang Oeray Yogyakarta

Gambar Pemasangan Instalasi Air Bersih Roof Tank

Instalasi Pemipaan Pompa Transfer Menuju Rooftank

Demikianlah Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Asrama Mahasiswa Oevang


Oeray Yogyakarta kami uraikan agar dapat menjadi bahan penilaian terhadap Penawaran
kami.

Mempawah, 20 Agustus 2016


Dibuat Oleh,
PT. RAJAWALI SAKTI KALBAR

ERRY IRIANSYAH, ST
Direktur Utama

32 | P T . R A J A W A L I S A K T I K A L B A R

You might also like