You are on page 1of 2

TUGAS 2 HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN

8
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

Pertanyaan:

Berikan analisis saudara bagaimanakah kedudukan hukum pemegang polis asuransi ?

Jawaban:

Sedikit mencari pengertian dari beberapa sumber;

a. Asuransi pada umumnya adalah perjanjian peralihan risiko. Penganggung


mengmbil alih risiko tertanggung, sebagai kontrasepsi, tertanggung diwajibkan
membayar premi kepada penanggung.
b. Menurut Wiryono Prodjodikoro Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak.
c. Menurut Pasal 246 KUHD, asuransi adalah perjanjian Ketika penanggung
mengikatkan diri terhadap tertanggung yang berkewajiban membayar premi
untuk mengganti kerugaian/sejumlah uang sebagai akibat dari kehilangan,
kerugian, atau tiada keuntungan yang diharapkan mungkin diderita karena suatu
kejadian yang tidak tentu serta terdapat asas pengalihan risiko.

Asuransi sebagai perjanjian harus memenuhi syarat-syarat sahnya sebagaimana diatur


dalam Pasal 1320 KUHPerd;

1. Kesepakatan para pihak,


2. Kecakapan berbuat bagi para pihak.
3. Adanya objek tertentu,
4. Tujuan yang dipebolehkan.

Pengertian polis diatur Pasal 255 KUHD ialah surat yang berharga yang dibuat untuk
tanda bukti adanya perjanjian asuransi antara penanggung dan tertanggung. Dalam
praktik asuransi setiap perusahaan asuransi telah menyusun polisnya.

Polis asuransi merupakan sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan oleh pihak
perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna layanan asuransi
(tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak tersebut. Polis asuransi akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam perjanjian
yang dilakukan oleh pihak penanggung dan pihak tertanggung.

Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan perjanjian
asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab
sebagaimana yang telah disepakati sejak awal. Polis asuransi merupakan hal yang
sangat penting di dalam layanan asuransi itu sendiri, karena polis akan melindungi
setiap hak dan kewajiban nasabah dan pihak perusahaan asuransi.

Mengingat pentingnya sebuah polis asuransi, maka sudah sewajarnya jika anda harus
memahami keseluruhan isi dari polis asuransi yang dimiliki. Hal ini akan menghindarkan
anda dari sejumlah kerugian yang bisa saja muncul di hari yang akan datang akibat
kurangnya pemahaman anda terhadap semua detail yang tertulis di dalam polis
asuransi yang anda gunakan.

Karena syarat khusus tiap perusahaan berbeda-beda, mengakibatkan timbul polis yang
berbeda-beda antara perusahaan, bahkan kerap terjadi persaingan antar perusahaan.
Pihak tertanggung sering merasa bingung memilih perusahaan asuransinya, juga
muncul potensi persaingan tidak sehat di antara perusahaan asuransi, sehingga
menjadi kewajiban hukum untuk menetapkan polis dengan standar umum,
keseragaman standar menjadi urgent.
TUGAS 2 HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN
8
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

Jenis Polis ialah Polis maskapai, bursa, dan Lloyds.

Bagi kedua belah pihak antara tertanggung dan penanggung, polis asuransi memiliki
fungsi masing-masing, yakni:
 
Fungsi polis bagi nasabah pengguna asuransi (tertanggung):

 Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko
dan penggantian kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, di mana
kerugian tersebut tertulis di dalam polis.
 Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak perusahaan
asuransi selaku penanggung.
 Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut penanggung, jika sewaktu-waktu
lalai atau tidak memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya

 
Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung):

 Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan oleh
pihak tertanggung.
 Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung
untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.
 Menjadi bukti paling otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim yang
diajukan oleh tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak memenuhi
syarat polis yang dimiliki.

Para nasabah dan Perusahaan Asuransi mengikatkan diri mereka dalam suatu
perjanjian asuransi. Perjanjian asuransi tersebut diwujudkan dalam bentuk polis
asuransi sesuai dengan ketentuan Pasal 255 KUHD. Perikatan tersebut muncul dari
adanya perjanjian asuransi yang mana perjanjian tersebut dilakukan oleh Pemegang
Polis guna untuk mendapatkan perlindungan atau pengelolaan atas risiko bagi
dirinya/tertanggung.

Pelimpahan risiko ini dapat dilakukan dengan cara melakukan perjanjian antara pihak
tertanggung dengan penanggung. Subekti mendefinisikan asuransi adalah suatu
perjanjian consensueel. Artinya ia dianggap telah terjadi manakala telah tercapai kata
sepakat antara kedua pihak. Meskipun demikian, undang-undang memerintahkan
dibuatnya suatu akte di bawah tangan yang dinamakan polis, dengan maksud untuk
memudahkan pembuktian jika terjadi perselisihan. Perjanjian tersebut mempunyai
tujuan bahwa pihak yang mempunyai kemungkinan menderita risiko kerugian (pihak
tertanggung) melimpahkan kemungkinan-kemungkinan dari risiko kerugian yang terjadi
kepada pihak lain yang bersedia membayar ganti rugi (pihak penanggung), dan akte
tersebut berguna menjadi pembuktian untuk salah satunya prihal suatu Perusahaan
Asuransi mengalami kepailitan.

Referensi :

- BMP HKUM4207, Hukum Dagang dan Kepailitan, Universitas Terbuka


- http://repository.ut.ac.id/3813/1/ADBI4211-TM.pdf
- https://journal.binus.ac.id/index.php/BECOSS/article/view/6131

You might also like