Putusan 214 Pid.b 2019 PN Bna 20220616

You might also like

You are on page 1of 31

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Banda Aceh yang mengadili perkara pidana dengan

ne
ng
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa:

do
gu 1. Nama lengkap : Iskandar Bin Alm Muhammad Daud;
2. Tempat lahir : Tanjung Dalam;
3. Umur/Tanggal lahir : 21 Tahun/ 28 Februari 1998;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;

In
A
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Dusun Mutiara Barat Desa Tanjung Dalam Utara
Kec. Tanah Jambo Aye Kab. Aceh Utara / Alamat
ah

Domisili Simpang Ilie Desa Lamteh Kec. Ulee

lik
Kareng Kota Banda Aceh;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa;
am

ub
Terdakwa ditangkap pada tanggal 26 Februari 2019 dan ditahan dalam
tahanan Rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 27 Februari 2019 sampai dengan tanggal
ep
k

18 Maret 2019;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan
ah

tanggal 27 April 2019;


R

si
3. Perpanjangan pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh sejak
tanggal 28 April 2019 sampai dengan tanggal 27 Mei 2019;

ne
ng

4. Penuntut Umum sejak tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan tanggal


15 Juni 2019
5. Perpanjangan pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh sejak

do
gu

tanggal 16 Juni 2019 sampai dengan tanggal 15 Juli 2019;


6. Majelis Hakim sejak tanggal 28 Juni 2019 sampai dengan tanggal
27 Juli 2019;
In
A

7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh sejak tanggal


28 Juli 2019 sampai dengan tanggal 25 September 2019;
8. Penrpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinngi Banda Aceh sejak tanggal
ah

lik

tanggal 26 September 2019 sampai dengan tanggal 25 Oktober 2019;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Ramli Husen, S.H., dkk.,


m

ub

Advokat/ Pengacara pada Kantor Ramli Husen, S.H., & Associates, beralamat di
Jl. Cut Meutia, Lantai II No. 20 Kp. Baru, Banda Aceh, berdasarkan Penetapan
ka

ep

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh Nomor214/Pid.B/2019/PN Bna


tanggal 9 Juli 2019;
ah

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca:
R

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh Nomor


es
M

214/Pid.B/2019/PN Bna tanggal 28 Juni 2019 tentang penunjukan Majelis


ng

Hakim;
on

Halaman 1 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna tanggal 28

R
Juni 2019 tentang penetapan hari sidang;

si
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi, dan Terdakwa serta

ne
ng
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu 1. Menyatakan Terdakwa Iskandar bin alm. Muhammad Daud
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan

In
A
secara berencana sebagaimana dakwaan primer yaitu melanggar dalam
Pasal 340 KUHP;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Iskandar bin alm.
ah

lik
Muhammad Daud dengan pidana penjara seumur hidup;
3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam
am

tahanan;

ub
4. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit handphone merek Samsung model GT-E1205T warna putih
ep
dengan imei 35484905912341/6;
k

- 1 (satu) helai baju kemeja batik warna coklat;


ah

- 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru;


R

si
- 1 (satu) pasang sepatu warna coklat merek Street Gear;
- 1 (satu) helai baju kaos warna abu-abu;

ne
ng

- 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;


- 1 (satu) bilah pisau beserta sarung;

do
gu

- 1 (satu) bilah pisau cutter warna merah;


- 1 (satu) bilah parang bergagang kayu;
- 1 (satu) keping pecahan kaca;
In
A

- 1 (satu) helai baju daster warna kuning dengan bercak darah;


- 1 (satu) helai kain sarung warna coklat dengan bercak darah;
ah

lik

- 1 (satu) helai sarung bantal warna abu-abu motif bunga dengan bercak
darah;
m

ub

- 1 (satu) helai sprei warna hijau motif bunga dengan bercak darah;
dirampas untuk dimusnahkan;
ka

5. Biaya perkara dibebankan kepada negara;


ep

Setelah mendengar Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada


ah

pokoknya mohon agar hukuman Terdakwa diringankan dengan alasan sebagai


R

berikut:
es

1. Terdakwa menyesali perbuatannya;


M

2. Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya;


ng

3. Terdakwa belum pernah dihukum;


on

Halaman 2 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Terdakwa masih berusia muda
5. Terdakwa punya tanggungjawab kepada orang tua yaitu

si
seorang ibu yang sudah lama ditinggalkan oleh ayah Terdakwa karena
meninggal dunia;

ne
ng
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Penasihat Hukum Terdakwa yang disampaikan secara lisan, Penuntut Umum

do
gu pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutan pidananya;
Setelah mendengar tanggapan Penasihat Hukum Terdakwa terhadap
tanggapan Penuntut Umum, pada pokoknya Penasihat Hukum Terdakwa

In
A
menyatakan tetap pada pembelaannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
ah

lik
Primer:
Bahwa ia Terdakwa Iskandar bin alm. Muhammad Daud pada hari
am

ub
Selasa, tanggal 26 Februari 2019, sekira pukul 02.40 WIB atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di warung nasi pecal yang
beralamat di Jln. Iskandar Simpang Ilie, Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng,
ep
k

Kota Banda Aceh atau setidak-tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Banda Aceh, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih
ah

R
dahulu merampas nyawa orang lain, yaitu:

si
Bahwa pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019 sekira pukul 22.00
WIB awalnya Terdakwa sedang beristirahat di kamar Terdakwa tepatnya

ne
ng

di lantai II (dua) warung nasi pecal milik Korban. Kemudian saat Terdakwa
sedang berbaring di tempat tidur, Terdakwa teringat pada saat Korban (M.Nasir

do
gu

dan Roslinda) sering memarahi Terdakwa. Sehingga Terdakwa merencanakan


bangun pada tengah malam harinya untuk membunuh Korban (M.Nasir dan
Roslinda);
In
A

Bahwa Selanjutnya Terdakwa mengatur alarm yang ada di handphone


Samsung Terdakwa agar bebunyi pada hari selasa 26 Februari 2019 dimulai
ah

lik

pukul 02.10 WIB, 02.20 WIB, 02.30 WIB, 02.35 WIB, 02.40 WIB. Setelah
membuat jadwal alarm tersebut, Terdakwa langsung tidur. Kemudian sekira
pukul 02.35 WIB alarm handphone Terdakwa berbunyi, dan Terdakwa bangun
m

ub

dari tidur. Kemudian terdakwa duduk di tempat tidur sejenak sampai alarm pukul
02.40 WIB berbunyi dan kemudian alarm tersebut Terdakwa matikan.
ka

Selanjutnya handphone tersebut Terdakwa masukkan kedalam saku celana


ep

Terdakwa. Kemudian Terdakwa turun dari lantai II (dua) ke lantai I (satu), dan
ah

kemudian mematikan lampu yang ada di dapur. Selanjutnya mengambil sebilah


R

pisau beserta sarungnya diatas lemari yang ada di dapur dan Terdakwa
es

masukkan ke dalam saku celana sebelah kiri. Setelah itu Terdakwa mengambil
M

ng

sebilah pisau cutter warna merah yang terletak di atas rak tempat menyimpan
on

Halaman 3 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bumbu masak, dan Terdakwa masukkan ke dalam saku celana sebelah kanan,

R
dan cutter tersebut akan Terdakwa gunakan untuk mencongkel kunci pintu

si
kamar Korban yang terbuat dari kayu. Selanjutnya Terdakwa berhenti sejenak

ne
di depan kamar Korban dan pada saat itu Terdakwa teringat bahwa Korban

ng
M. Nasir juga pernah menyimpan sebilah parang yang berada di bawah tangga,
kemudian Terdakwa mengambil sebilah parang tersebut di bawah tangga;

do
gu Bahwa selanjutnya Terdakwa menuju ke depan pintu kamar Korban
dan pada saat itu Terdakwa berhenti sejenak di depan pintu kamar Korban dan
teringat pada saat Korban cs memarahi Terdakwa. Selanjutnya Terdakwa

In
A
mengambil 1 (satu) pisau cutter di dalam saku celana Terdakwa sebelah kanan
dan mencongkel pintu kamar Korban yang terbuat dari kayu hingga akhirnya
ah

lik
pintu kamar Korban cs terbuka. Setelah itu Terdakwa kembali memasukkan
sebilah pisau cutter tersebut kedalam saku celana sebelah kanan;
Selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar Korban dengan posisi
am

ub
parang berada di tangan kanan Terdakwa dan melihat Korban M. Nasir dan
Roslinda alias Kak Dede sedang tidur. Kemudian karena merasa takut, akhirnya
ep
Terdakwa keluar dari kamar Korban cs menuju ke posisi depan pintu kamar
k

Korban. Pada saat di depan pintu kamar Korban, Terdakwa kembali teringat
ah

saat Korban cs memarahi Terdakwa, sehingga Terdakwa kembali masuk untuk


R

si
yang ke 2 (dua) kalinya ke dalam kamar Korban cs. Namun pada saat itu,
Terdakwa masih merasa takut dan akhirnya kembali keluar dari kamar Korban

ne
ng

menuju ke tempat Terdakwa berdiri sebelumnya (depan pintu kamar Korban).


Kemudian pada saat Terdakwa berdiri di depan pintu kamar Korban, Terdakwa
kembali teringat kepada Korban cs yang sering memarahi Terdakwa sehingga

do
gu

Terdakwa masuk untuk yang ke 3 (tiga) kalinya ke dalam kamar Korban. Dan
pada saat Terdakwa masuk ke dalam kamar Korban cs tersebut, tiba-tiba
In
Korban M. Nasir terbangun dari tidurnya dan melihat Terdakwa sedang
A

memegang sebilah parang. Melihat hal tersebut, Korban M. Nasir mengatakan


kepada Terdakwa "peu beut kah keno Is (panggilan untuk Terdakwa) / ngapain
ah

lik

kamu disini Is". Pada saat diketahui oleh korban M. Nasir Terdakwa sedang
memegang parang, Terdakwa langsung membacok Korban M. Nasir
m

ub

menggunakan sebilah parang ke arah dada Korban M. Nasir sebanyak 1 (satu)


kali. Selanjutnya Korban Roslinda alias Kak Dede yang tidur di sebelah Korban
ka

M. Nasir terbangun. Melihat Roslinda terbangun, Terdakwa langsung


ep

mengambil pisau yang Terdakwa simpan di saku celana sebelah kiri dan
kemudian menusuk Korban Roslinda alias Kak Dede sebanyak 1 (satu) kali
ah

dengan menggunakan pisau yang berada di tangan kiri Terdakwa hingga


R

mengenai bagian dada Korban Roslinda. Selanjutnya Korban M. Nasir bangun


es
M

dari tempat tidur dan melakukan perlawanan dengan mencekik Terdakwa dari
ng

on

Halaman 4 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
arah belakang. Bersamaan hal tersebut Korban Roslinda juga ikut melakukan

R
perlawanan dengan cara memegang tangan kanan Terdakwa yang saat itu

si
sedang memegang sebilah parang. Kemudian Terdakwa kembali menusuk

ne
Korban M. Nasir menggunakan sebilah pisau dengan tangan kiri Terdakwa

ng
ke beberapa bagian belakang korban M. Nasir beberapa kali, namun Terdakwa
tidak ingat lagi berapa banyak jumlah tusukannya. Kemudian Terdakwa

do
gu menusuk Korban Roslinda beberapa kali ke arah perut dengan menggunakan
pisau yang saat itu Terdakwa pegang dengan tangan kiri Terdakwa, namun
Terdakwa tidak ingat lagi berapa jumlah tusukannya ke tubuh Roslinda.

In
A
Selanjutnya Korban Roslinda terjatuh ke lantai dan mengenai dinding kamar
Korban yang terbuat dari kayu, sehingga kaca yang tersandar di sebelah
ah

lik
dinding kamar Korban terjatuh dan pecah. Kemudian Terdakwa kembali
menusuk korban M. Nasir dengan sebilah pisau di tangan kiri Terdakwa kearah
belakang M. Nasir dan mengenai bagian perut Korban M. Nasir sehingga
am

ub
Korban M. Nasir terjatuh ke lantai dan melepaskan cekikannya. Kemudian
Terdakwa mendekati Korban Roslinda yang pada saat itu mengeluarkan suara
ep
seperti orang mendengkur (ngorok) dan dalam posisi jongkok Terdakwa kembali
k

menusuk Korban Roslinda ke arah dada menggunakan sebilah pisau, namun


ah

pada saat itu ditahan dengan tangan kiri Roslinda hingga mengenai
R

si
pergelangan tangan kiri Roslinda. Selanjutnya Terdakwa menusuk bagian paha
dan betis Roslinda, dan kemudian menarik pisau yang tertusuk di paha dan

ne
ng

betis Roslinda tersebut, hingga membuat paha dan betis Roslinda mengalami
luka robek. Selanjutnya M. Nasir bangun dan menarik Terdakwa agar tidak
menusuk Korban Roslinda dengan mencekik Terdakwa dari arah belakang

do
gu

hingga begeser satu langkah kebelakang, dan bersamaan dengan itu M. Nasir
dan Terdakwa terjatuh dan terduduk di lantai dengan posisi tangan M. Nasir
In
masih mencekik Terdakwa dari belakang. Kemudian Terdakwa kembali
A

membacok korban M. Nasir dengan parang yang berada di tangan kanan


Terdakwa ke arah punggung M. Nasir dengan cara mengayunkan parang
ah

lik

tersebut ke arah belakang M. Nasir sebanyak 3 (tiga) kali bacokan, dimana


posisi mata parang mengarah ke belakang hingga mengenai punggung Korban
m

ub

M. Nasir. Selanjutnya datang Dani merebut parang yang berada di tangan


kanan Terdakwa melalui celah pintu kamar yang sedikit terbuka, dimana pada
ka

saat itu posisi Dani berada diluar kamar Korban, sedangkan Terdakwa didalam
ep

kamar Korban. Selanjutnya pada saat tarik menarik sebilah parang dengan
Dani, tiba-tiba pintu kamar Korban terbuka lebar dan pada saat itu juga, parang
ah

yang berada di tangan kanan Terdakwa terlepas, dan bersamaan dengan itu
R

Korban M. Nasir juga melepaskan cekikannya terhadap Terdakwa dan pisau


es
M

yang berada di tangan kiri Terdakwa terjatuh di kamar Korban. Selanjutnya


ng

on

Halaman 5 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa langsung lari meninggalkan lokasi kejadian melalui pintu belakang

R
dan bersembunyi di dekat kandang ayam dan kemudian Terdakwa berpindah

si
ke depan rumah warga dan duduk di atas pohon kayu yang sudah di tebang.

ne
Tidak lama berselang Terdakwa kembali lagi ke lokasi kejadian untuk

ng
mengambil baju ganti (pakaian) yang berada di kamar Terdakwa tepatnya
di lantai II warung nasi pecal milik Korban. Setelah itu, Terdakwa keluar melalui

do
gu pintu belakang dan jalan menjauhi lokasi kejadian. Kemudian Terdakwa masuk
ke rumah kosong yang berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Kemudian
Terdakwa menuju ke sumur yang berada di rumah kosong tersebut. Selanjutnya

In
A
Terdakwa membuka baju dan celana yang terkena darah Korban dan langsung
mandi di sumur yang ada di dalam rumah kosong tersebut. Selanjutnya
ah

lik
Terdakwa mengganti pakaian dengan pakaian lain, dan setelah itu memasukkan
baju dan celana yang terkena darah korban tersebut ke dalam sumur yang
berada di rumah kosong tersebut. Selanjutnya Terdakwa meninggalkan rumah
am

ub
kosong tersebut menuju jalan raya dengan maksud untuk pulang ke kampung
di Panton Labu, Kab. Aceh Timur. Pada saat Terdakwa sedang berjalan
ep
menjauhi lokasi kejadian, kemudian polisi yang berpakaian preman menangkap
k

Terdakwa dan membawa terdakwa ke kantor Polisi;


ah

Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor: R/0923/VER/SK-


R

si
03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 an. M. Nasir yang dikeluarkan oleh
Rumah sakit daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh;

ne
ng

Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor: R/093/VER/SK-


03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 An. Roslinda yang dikeluarkan oleh
Rumah sakit daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh;

do
gu

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 340 KUHPidana.
In
Subsidiair:
A

Bahwa ia Terdakwa Iskandar bin alm. Muhammad Daud pada hari


Selasa, tanggal 26 Februari 2019, sekira pukul 02.40 WIB atau setidak-tidaknya
ah

lik

pada suatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di warung nasi pecal yang
beralamat di Jln. Iskandar Simpang Ilie, Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng,
m

ub

Kota Banda Aceh atau setidak-tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Banda Aceh yang berwenang mengadili, dengan sengaja
ka

merampas nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara


ep

sebagai berikut:
Bahwa Pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019 sekira pukul 22.00
ah

WIB awalnya Terdakwa sedang beristirahat di kamar Terdakwa tepatnya


R

di lantai II (dua) warung nasi pecal milik Korban. Kemudian saat Terdakwa
es
M

sedang berbaring di tempat tidur, Terdakwa teringat pada saat Korban (M. Nasir
ng

on

Halaman 6 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Roslinda) sering memarahi Terdakwa. Sehingga Terdakwa merencanakan

R
bangun pada tengah malam harinya untuk membunuh Korban (M. Nasir dan

si
Roslinda);

ne
Bahwa selanjutnya pada hari Selasa, 26 Februari 2019, pukul 02.40

ng
WIB Terdakwa terbangun. Kemudian Terdakwa turun dari lantai II (dua)
ke lantai I (satu), dan kemudian mematikan lampu yang ada di dapur.

do
gu Selanjutnya mengambil sebilah pisau beserta sarungnya di atas lemari yang
ada di dapur dan Terdakwa masukkan kedalam saku celana sebelah kiri.
Setelah itu Terdakwa mengambil sebilah pisau cutter warna merah yang terletak

In
A
di atas rak tempat menyimpan bumbu masak, dan Terdakwa masukkan
ke dalam saku celana sebelah kanan, dan cutter tersebut akan Terdakwa
ah

lik
gunakan untuk mencongkel kunci pintu kamar Korban yang terbuat dari kayu.
Selanjutnya Terdakwa berhenti sejenak di depan kamar Korban dan pada saat
itu Terdakwa teringat bahwa Korban M. Nasir juga pernah menyimpan sebilah
am

ub
parang yang berada di bawah tangga, kemudian Terdakwa mengambil sebilah
parang tersebut di bawah tangga;
ep
Bahwa Selanjutnya Terdakwa menuju ke depan pintu kamar Korban
k

dan pada saat itu Terdakwa berhenti sejenak di depan pintu kamar Korban dan
ah

teringat pada saat Korban cs memarahi Terdakwa. Selanjutnya Terdakwa


R

si
mengambil 1 (satu) pisau cutter di dalam saku celana Terdakwa sebelah kanan
dan mencongkel pintu kamar Korban yang terbuat dari kayu hingga akhirnya

ne
ng

pintu kamar Korban cs terbuka. Setelah itu Terdakwa kembali memasukkan


sebilah pisau cutter tersebut ke dalam saku celana sebelah kanan;
Selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar Korban dengan posisi

do
gu

parang berada di tangan kanan Terdakwa dan melihat Korban M. Nasir dan
Roslinda alias Kak Dede sedang tidur. Kemudian karena merasa takut, akhirnya
In
Terdakwa keluar dari kamar Korban cs menuju ke posisi depan pintu kamar
A

Korban. Pada saat di depan pintu kamar Korban, Terdakwa kembali teringat
saat Korban cs memarahi Terdakwa, sehingga Terdakwa kembali masuk untuk
ah

lik

yang ke 2 (dua) kalinya ke dalam kamar Korban cs. Namun pada saat itu,
Terdakwa masih merasa takut dan akhirnya kembali keluar dari kamar Korban
m

ub

menuju ke tempat Terdakwa berdiri sebelumnya (depan pintu kamar Korban).


Kemudian pada saat Terdakwa berdiri di depan pintu kamar Korban, Terdakwa
ka

kembali teringat kepada Korban cs yang sering memarahi Terdakwa sehingga


ep

Terdakwa masuk untuk yang ke 3 (tiga) kalinya ke dalam kamar Korban. Dan
pada saat Terdakwa masuk ke dalam kamar Korban cs tersebut, tiba-tiba
ah

Korban M. Nasir terbangun dari tidurnya dan melihat Terdakwa sedang


R

memegang sebilah parang. Melihat hal tersebut, Korban M. Nasir mengatakan


es
M

kepada Terdakwa "peu beut kah keno Is (panggilan untuk Terdakwa) / ngapain
ng

on

Halaman 7 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kamu disini Is". Pada saat diketahui oleh Korban M. Nasir Terdakwa sedang

R
memegang parang, Terdakwa langsung membacok Korban M.Nasir

si
menggunakan sebilah parang kearah dada Korban M.Nasir sebanyak 1 (satu)

ne
kali. Selanjutnya Korban Roslinda alias Kak Dede yang tidur di sebelah Korban

ng
M. Nasir terbangun. Melihat Roslinda terbangun, Terdakwa langsung
mengambil pisau yang Terdakwa simpan di saku celana sebelah kiri dan

do
gu kemudian menusuk Korban Roslinda alias Kak Dede sebanyak 1 (satu) kali
dengan menggunakan pisau yang berada di tangan kiri Terdakwa hingga
mengenai bagian dada Korban Roslinda. Selanjutnya Korban M. Nasir bangun

In
A
dari tempat tidur dan melakukan perlawanan dengan mencekik Terdakwa dari
arah belakang. Bersamaan hal tersebut Korban Roslinda juga ikut melakukan
ah

lik
perlawanan dengan cara memegang tangan kanan Terdakwa yang saat itu
sedang memegang sebilah parang. Kemudian Terdakwa kembali menusuk
Korban M. Nasir menggunakan sebilah pisau dengan tangan kiri Terdakwa
am

ub
ke beberapa bagian belakang Korban M. Nasir beberapa kali, namun Terdakwa
tidak ingat lagi berapa banyak jumlah tusukannya. Kemudian Terdakwa
ep
menusuk Korban Roslinda beberapa kali ke arah perut dengan menggunakan
k

pisau yang saat itu Terdakwa pegang dengan tangan kiri Terdakwa, namun
ah

Terdakwa tidak ingat lagi berapa jumlah tusukannya ke tubuh Roslinda.


R

si
Selanjutnya Korban Roslinda terjatuh ke lantai dan mengenai dinding kamar
Korban yang terbuat dari kayu, sehingga kaca yang tersandar di sebelah

ne
ng

dinding kamar Korban terjatuh dan pecah. Kemudian Terdakwa kembali


menusuk Korban M. Nasir dengan sebilah pisau di tangan kiri Terdakwa kearah
belakang M. Nasir dan mengenai bagian perut Korban M. Nasir sehingga

do
gu

Korban M. Nasir terjatuh ke lantai dan melepaskan cekikannya. Kemudian


Terdakwa mendekati Korban Roslinda yang pada saat itu mengeluarkan suara
In
seperti orang mendengkur (ngorok) dan dalam posisi jongkok Terdakwa kembali
A

menusuk Korban Roslinda kearah dada menggunakan sebilah pisau, namun


pada saat itu ditahan dengan tangan kiri Roslinda hingga mengenai
ah

lik

pergelangan tangan kiri Roslinda. Selanjutnya Terdakwa menusuk bagian paha


dan betis Roslinda, dan kemudian menarik pisau yang tertusuk di paha dan
m

ub

betis Roslinda tersebut, hingga membuat paha dan betis Roslinda mengalami
luka robek. Selanjutnya M. Nasir bangun dan menarik Terdakwa agar tidak
ka

menusuk Korban Roslinda dengan mencekik Terdakwa dari arah belakang


ep

hingga begeser satu langkah ke belakang, dan bersamaan dengan itu M. Nasir
dan Terdakwa terjatuh dan terduduk di lantai dengan posisi tangan M. Nasir
ah

masih mencekik Terdakwa dari belakang. Kemudian Terdakwa kembali


R

membacok Korban M. Nasir dengan parang yang berada di tangan kanan


es
M

Terdakwa ke arah punggung M. Nasir dengan cara mengayunkan parang


ng

on

Halaman 8 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut ke arah belakang M. Nasir sebanyak 3 (tiga) kali bacokan, dimana

R
posisi mata parang mengarah ke belakang hingga mengenai punggung Korban

si
M. Nasir. Selanjutnya datang Dani merebut parang yang berada di tangan

ne
kanan Terdakwa melalui celah pintu kamar yang sedikit terbuka, dimana pada

ng
saat itu posisi Dani berada diluar kamar Korban, sedangkan Terdakwa didalam
kamar Korban. Selanjutnya pada saat tarik menarik sebilah parang dengan

do
gu Dani, tiba-tiba pintu kamar Korban terbuka lebar dan pada saat itu juga, parang
yang berada di tangan kanan Terdakwa terlepas, dan bersamaan dengan itu
Korban M. Nasir juga melepaskan cekikannya terhadap Terdakwa dan pisau

In
A
yang berada di tangan kiri Terdakwa terjatuh dikamar Korban. Selanjutnya
Terdakwa langsung lari meninggalkan lokasi kejadian melalui pintu belakang
ah

lik
dan bersembunyi didekat kandang ayam dan kemudian Terdakwa berpindah
kedepan rumah warga dan duduk diatas pohon kayu yang sudah ditebang.
Tidak lama berselang Terdakwa kembali lagi ke lokasi kejadian untuk
am

ub
mengambil baju ganti (pakaian) yang berada di kamar Terdakwa tepatnya
dilantai II warung nasi pecal milik Korban. Setelah itu, Terdakwa keluar melalui
ep
pintu belakang dan jalan menjauhi lokasi kejadian. Kemudian Terdakwa masuk
k

kerumah kosong yang berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Kemudian
ah

Terdakwa menuju ke sumur yang berada di rumah kosong tersebut. Selanjutnya


R

si
Terdakwa membuka baju dan celana yang terkena darah Korban dan langsung
mandi di sumur yang ada di dalam rumah kosong tersebut. Selanjutnya

ne
ng

Terdakwa mengganti pakaian dengan pakaian lain, dan setelah itu memasukkan
baju dan celana yang terkena darah Korban tersebut ke dalam sumur yang
berada dirumah kosong tersebut. Selanjutnya Terdakwa meninggalkan rumah

do
gu

kosong tersebut menuju jalan raya dengan maksud untuk pulang ke kampung
di Panton Labu, Kab. Aceh timur. Pada saat Terdakwa sedang berjalan
In
menjauhi lokasi kejadian, kemudian polisi yang berpakaian preman menangkap
A

Terdakwa dan membawa Terdakwa ke kantor Polisi;


Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor: R/0923/VER/SK-
ah

lik

03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 an. M. Nasir yang dikeluarkan oleh


Rumah sakit daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh;
m

ub

Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor: R/093/VER/SK-


03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 An. Roslinda yang dikeluarkan oleh
ka

Rumah sakit daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh;


ep

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


ah

Pasal 338 KUHPidana;


R

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Penasihat


es

Hukum Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan;


M

ng

on

Halaman 9 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

R
telah mengajukan Saksi-Saksi sebagai berikut:

si
1. Dani Alfairus bin Abdullah Ali, di bawah sumpah pada pokoknya

ne
ng
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi mengerti alasan dihadirkan di persidangan, yakni terkait
dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap

do
gu kedua mertua Saksi yaitu Korban M. Nasir dan Korban Roslinda;
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa bekerja di
warung nasi milik mertua Saksi (Korban);

In
A
- Bahwa tindak pidana pembunuhan itu terjadi pada hari Selasa, tanggal
26 Februari 2019, sekira pukul 03.30 WIB di warung nasi pecal milik
ah

mertua Saksi yang terletak di Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng,

lik
Kota Banda Aceh;
- Bahwa awalnya pada malam itu hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019,
am

ub
sekira pukul 03.15 WIB, Saksi dibangunkan oleh istri Saksi (anak korban)
dan istri Saksi mengatakan ia mendengar ada suara keributan di kamar
mertua Saksi;
ep
k

- Bahwa seketika itu juga Saksi dan isteri Saksi keluar kamar Saksi
menuju kamar mertua Saksi yang letaknya berdekatan dekat kamar Saksi
ah

R
hanya dipisahkan satu ruangan kosong, dan Saksi mendengar di dalam

si
kamar ada suara seperti orang mengorok dan merintih kesakitan, saat itu

ne
ng

Saksi juga mendengar seperti ada suara kaca pecah;


- Bahwa kemudian Saksi melihat ke kamar mertua Saksi (korban)
melalui celah pintu yang memang saat itu sedikit terbuka, dan saat itu

do
gu

Saksi terkejut melihat mertua perempuan Saksi (Korban Roslinda) sudah


jatuh tersungkur ke lantai dengan tubuh bersimbah darah, Saksi masuk ke
kamar kedua korban dan Saksi melihat Terdakwa sedang duduk di lantai
In
A

di belakang pintu dengan posisi Terdakwa menghadap korban Roslinda


dan di depan korban M. Nasir yang mana tangan Korban M. Nasir dalam
ah

lik

keadaan luka dan darah sekujur tubuhnya, Korban M. Nasir merangkul


Terdakwa dari arah belakang dan memegang leher Terdakwa dengan
m

ub

tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang tangan Terdakwa


yang sedang memegang parang, melihat hal itu kemudian Saksi berusaha
ka

merebut parang dari tangan Terdakwa, kemudian Saksi Subardi baru


ep

turun dari kamar lantai 2 (dua) dan mendobrak pintu kamar hingga
ah

terlepas, kemudian parang dari tangan Saksi yang Saksi rebut dari
R

Terdakwa, Saksi berikan kepada Istri Saksi, Saksi Subardi kemudian


es

mendorong Terdakwa hingga terlepas dari cengkraman Korban M. Nasir.


M

ng

Selanjutnya Terdakwa lari ke arah belakang ruko dan Saksi sempat


on

Halaman 10 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melihat Terdakwa naik ke lantai dua ruko untuk mengambil tas serta

R
pakaiannya, kemudian Terdakwa keluar melalui pintu belakang ruko

si
tersebut. Bahwa saat itu Saksi tidak menghiraukan Terdakwa kemana,

ne
ng
yang Saksi utamakan adalah Korban.
- Bahwa kemudian Saksi mengangkat Korban M. Nasir dan korban
Roslinda ke atas becak yang Saksi berhentikan di jalan lalu Saksi menuju

do
gu rumah sakit, namun di tengah perjalanan, ternyata nyawa Korban M. Nasir
tidak dapat diselamatkan, sedangkan mertua perempuan Saksi (Korban
Roslinda) sepertinya dari dalam kamar ruko sudah meninggal sebab

In
A
tangannya sudah dingin dan nadinya tidak lagi berdenyut saat Saksi
merabanya, namun tetap Saksi bawa juga ke rumah sakit untuk
ah

lik
memastikan apakah nyawanya masih dapat tertolong, namun ternyata
tidak dapat tertolong;
am

- Bahwa Saksi tidak mengetahui persis bagaimana cara Terdakwa

ub
melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut, Saksi mengetahuinya
setelah reka ulang dengan aparat kepolisian. Terdakwa sudah
ep
k

merencanakannya sejak sore hari, sepulang dari tempat Terdakwa


mengecat. Terdakwa bersama ayah mertua, sehari sebelumnya,
ah

R
melakukan pengecatan rumah di daerah Pango. Terdakwa mempraktikkan

si
adegan demi adegan saat reka ulang tersebut.
- Bahwa yang Saksi lihat, Korban Roslinda mengalami luka sobek pada

ne
ng

betis sebelah kiri seperti adanya tusukan dan luka sayatan di leher/ kepala
bagian belakang, sedangkan Korban M. Nasir mengalami luka sobek

do
gu

pada bagian siku tangan sebelah kanan dan luka bekas sayatan pada
kepala bagian belakang dan juga ada beberapa luka tusukan pada bagian
tubuh Korban;
In
A

- Bahwa setahu Saksi Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan


seorang diri, karena pada saat Saksi masuk ke dalam kamar mertua
ah

lik

Saksi/kedua Korban, Saksi melihat hanya Terdakwa sendirian di kamar


tersebut. Saat keluar dari kamar Korban, Terdakwa hanya mengatakan
“koen long bang” yang artinya “bukan saya bang” untuk menjelaskan
m

ub

kepada Saksi bahwa bukan dia pelakunya sementara saat itu parangnya
ka

sedang berada di tangan Terdakwa;


ep

- Bahwa saat kejadian tersebut Saksi baru 4 (empat) hari menikah


dengan anak korban, dan Saksi tidak mengetahui apa motif Terdakwa
ah

melakukan pembunuhan tersebut, setahu Saksi tidak pernah ada selisih


R

paham dan cekcok mulut antara Terdakwa dengan Korban maupun


es
M

keluarga Korban, setahu Saksi, Terdakwa memang kurang baik


ng

pendengarannya, dan Terdakwa malas dan sangat lambat dalam bekerja,


on

Halaman 11 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga ada beberapa kali Saksi mendengar mertua Saksi berteriak-

R
teriak saat menyuruh Terdakwa, lagi pula memang kedua Mertua Saksi

si
suaranya keras atau lantang namun tidak bisa dikatakan mereka marah-

ne
ng
marah;
- Bahwa sepengetahuan Saksi tidak ada pekerjaan lain yang dibebankan
kepada Terdakwa, namun pernah sebelum kejadian itu, Terdakwa diminta

do
gu untuk membantu mengecat rumah yang ada di Pango, sebab kami akan
pindah ke rumah tersebut;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa ada kelainan jiwa atau

In
A
mental namun terlihat memang Terdakwa sangat dingin sikapnya;
- Bahwa sepengetahuan Saksi parang yang digunakan Terdakwa untuk
ah

membunuh korban memang disimpan di bawah tangga oleh Korban

lik
M. Nasir;
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui ada alat bukti lain selain parang
am

ub
yang di pegang oleh Terdakwa saat keluar dari kamar Korban, namun
setelah rekonstruksi ulang, Saksi akhirnya mengetahui jika Terdakwa juga
ada menggunakan pisau cutter dan rencong untuk melakukan tindak
ep
k

pidana pembunuhan tersebut, namun Saksi tidak mengetahui dari mana


ah

Terdakwa mendapatkan rencong dan pisau cutter tersebut;


R
- Bahwa saat Saksi melihat Terdakwa keluar kamar Korban, Saksi tidak

si
ada menahan maupun menghadang Terdakwa, Saksi sudah tidak peduli

ne
ng

dengan Terdakwa sebab yang Saksi pikirkan adalah bagaimana cara


Saksi menolong Mertua Saksi dan segera membawanya ke Rumah Sakit;
- Bahwa selain Saksi, yang melihat kejadian tindak pidana pembunuhan

do
gu

tersebut adalah istri Saksi (anak korban), Sdr. Subardi dan istrinya
Raudhatul Husna;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;
In
A

2. Aina Rinjani binti alm. M. Nasir, dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi mengerti alasan dihadirkan di persidangan, yaitu terkait
ah

lik

dengan kasus pembunuhan kedua orang Saksi yaitu korban M. Nasir dan
korban Roslinda, yang dilakukan oleh Terdakwa;
m

ub

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa bekerja di


warung nasi milik orang tua Saksi (Korban);
ka

- Bahwa tindak pidana pembunuhan itu terjadi pada hari Selasa, tanggal
ep

26 Februari 2019, sekira pukul 03.30 WIB di warung nasi pecal yang
terletak di Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh;
ah

- Bahwa awalnya pada hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019, sekira


R

pukul 03.15 WIB Saksi mendengar ada suara keributan di kamar kedua
es
M

orang tua Saksi, ada suara seperti orang mengorok dan merintih
ng

kesakitan Saksi juga mendengar ada seperti suara kaca pecah kemudian
on

Halaman 12 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi membangunkan suami Saksi yaitu Saksi Dani Alfairus dan

R
mengajaknya melihat kondisi ruko;

si
- Bahwa kemudian Saksi mengintip melalui celah pintu kamar kedua
orang tua saksi yang memang saat itu sedikit terbuka. Saat itulah Saksi

ne
ng
terkejut karena melihat orang tua Saksi (Korban Roslinda) sudah jatuh
tersungkur ke lantai dan tubuh yang bersimbah darah. Selanjutnya Saksi

do
gu Dani Alfairus mendobrak pintu kamar Korban dan Saksi melihat Terdakwa
saat itu sedang duduk di lantai di belakang pintu dengan posisi Terdakwa
berada di depan Korban M. Nasir yang mana tangan Korban M. Nasir

In
A
merangkul Terdakwa dari arah belakang dengan luka dan darah sekujur
tubuhnya. Tangan kanan Korban M. Nasir memegang leher Terdakwa
ah

lik
sementara tangan kirinya memegang tangan Terdakwa yang sedang
memegang parang;
am

- Bahwa kemudian Saksi Dani Alfairus merebut parang dari tangan

ub
Terdakwa dan menyerahkannya kepada Saksi. Kemudian Saksi Subardi
turun dari kamar di lantai dua dan mendobrak pintu kamar hingga terlepas
ep
k

karena kamar orang tua Saksi memang kecil. Kemudian Saksi Subardi
mendorong Terdakwa hingga terlepas dari cengkraman korban M. Nasir;
ah

- Bahwa selanjutnya Terdakwa lari ke arah belakang ruko, dan Saksi


R

si
sempat melihat Terdakwa naik ke lantai dua ruko untuk mengambil tas
serta pakaiannya. Setelah itu, Terdakwa keluar melalui pintu belakang

ne
ng

ruko. Saat itu Saksi dan yang lainnya mengangkat korban ke atas becak
yang diberhentikan di jalan, lalu Saksi dan suami Saksi Dani Alfairus ikut

do
gu

mengantarkan menuju rumah sakit, namun ternyata nyawa kedua Korban


tidak dapat diselamatkan;
- Bahwa yang Saksi lihat, ibu Saksi mengalami luka sobek pada betis
In
A

sebelah kiri seperti adanya tusukan dan luka sayatan di leher/ kepala
bagian belakang. Sementara ayah Saksi mengalami luka sobek pada
ah

lik

bagian siku tangan sebelah kanan dan luka bekas sayatan pada kepala
bagian belakang serta ada juga beberapa luka tusukan pada bagian tubuh
Korban;
m

ub

- Bahwa setahu Saksi Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan


tersebut sendirian karena Saksi melihat Terdakwa hanya sendiri di kamar
ka

ep

korban. Terdakwa saat keluar dari kamar korban hanya mengatakan


“koen long bang” kepada Saksi Dani Alfairus yang artinya “bukan saya
ah

bang” untuk menjelaskan kepada Saksi Dani Alfairus bahwa bukan dia
R

pelakunya, sementara saat itu parangnya sedang berada di tangan


es
M

Terdakwa;
ng

on

Halaman 13 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui ada alat bukti lain selain parang

R
yang dipegang oleh Terdakwa saat keluar dari kamar Korban, namun

si
setelah rekontruksi ulang, Saksi mengetahui bahwa Terdakwa juga ada

ne
ng
menggunakan pisau cutter dan rencong untuk melakukan pembunuhan
tersebut, dan sebelumnya Saksi juga tidak mengetahui cara-cara
Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan itu, Saksi baru tahu

do
gu setelah ada rekonstruksi ulang dari pihak kepolisian dan saat itu Terdakwa
memperagakannya;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, ibu Saksi/Korban Roslinda sepertinya

In
A
pada waktu masih di dalam kamar tersebut sudah meninggal, sebab
tangannya sudah dingin dan nadinya tidak lagi berdenyut, sedangkan
ah

lik
korban M. Nasir meninggal dalam perjalanan menuju ke
rumah sakit;
am

- Bahwa Saksi tidak mengetahui dengan persis bagaimana cara

ub
Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan, namun setelah
rekonstruksi ulang dengan aparat kepolisian, baru Saksi mengetahui jika
ep
k

Terdakwa sudah merencanakannya sejak sore hari, sepulang dari tempat


Terdakwa mengecat di rumah orang tua Saksi yang terletak di Pango.
ah

R
Terdakwa bersama Korban M. Nasir sehari sebelumnya memang sedang

si
melakukan pengecatan rumah di daerah Pango.
- Bahwa yang Saksi lihat, ibu Saksi mengalami luka sobek pada betis

ne
ng

sebelah kiri seperti adanya tusukan dan luka sayatan di leher/ kepala
bagian belakang. Sementara ayah Saksi mengalami luka sobek pada

do
gu

bagian siku tangan sebelah kanan dan luka bekas sayatan pada kepala
bagian belakang serta ada juga beberapa luka tusukan pada bagian tubuh
Korban;
In
A

- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa motif Terdakwa melakukan


Pembunuhan tersebut. Setahu Saksi Keluarga Saksilah yang memberinya
ah

lik

makan selama ini bahkan saat orangtuanya datang dari kampung


Keluarga Saksi yang menampung Ibunya berbulan-bulan lamanya;
- Bahwa Terdakwa agak kurang dengan pendengarannya jadi kalau
m

ub

disuruh harus berulang kali dan seperti disengaja dan kalau mengerjakan
satu pekerjaan sangat lama-lama seperti orang malas. Terdakwa hanya
ka

ep

tahunya makan saja sementara bekerja malas;


- Bahwa setahu Saksi tidak pernah ada selisih paham antara keluarga
ah

Saksi dengan Terdakwa, namun memang suara Ayah dan Ibu Saksi
R

memang besar bila mengingatkan Terdakwa dan harus berulang kali kalau
es

berbicara dengan Terdakwa;


M

ng

on

Halaman 14 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa baru 3 (tiga) bulan bekerja pada Korban dan

R
Terdakwa digaji perbulan oleh orangtua Saksi, sebulannya Rp900.000,00

si
(sembilan ratus ribu rupiah), Terdakwa diberikan per hari yaitu pagi hari

ne
ng
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan malam hari Rp20.000,00 (dua
puluh ribu rupiah), dan itu sudah ditanggung biaya makan oleh Orang Tua
Saksi;

do
gu - Bahwa orang tua Saksi (Korban) membayar Terdakwa penuh dan setiap
hari Saksi yang memberikan uang tersebut kepada Terdakwa;
- Bahwa Saksi tidak mengatahui masalah adanya cek-cok antara

In
A
Terdakwa dengan Ayah Saksi (Korban M. Nasir);
- Bahwa pada malam sebelum tindak pidana pembunuhan itu terjadi
ah

Saksi ada memberikan uang sejumlah Rp300.000,00 (tiga ratus ribu

lik
rupiah) kepada Terdakwa saat itu Saksi membayar Terdakwa karena
Saksi memberhentikan Terdakwa, karena kami tidak jualan dan tidak
am

ub
memerlukan orang yang membantu lagi, dan yang menyuruh Saksi untuk
memberhentikan Terdakwa bekerja adalah orang tua Saksi, namun Saksi
ep
yang mengatakan langsung pada Terdakwa dan Saksi yang membayar
k

Terdakwa langsung karena selama ini kalau masalah gaji karyawan


ah

memang Saksi yang mengurusnya;


R

si
- Bahwa Karyawan di Warung Korban ada 2 (dua) orang yaitu Terdakwa
dan Saksi Raudhatul Husna;

ne
ng

- Bahwa kedua Korban tidak sering memarahi karyawannya,


buktinya ketika kedua orang tua Saksi meninggal semua bekas
karyawannya walaupun dari jauh datang menjenguk orang tua Saksi;

do
gu

- Bahwa sepengetahuan Saksi parang yang digunakan Terdakwa untuk


melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut memang ada disimpan
dibawah tangga oleh Korban M. Nasir, sedangkan pisau cutter dan juga
In
A

rencong Saksi tidak tahu milik siapa dan Terdakwa ambil dari mana;
- Bahwa sepengetahuan Saksi hubungan antara Korban dan Terdakwa
ah

lik

baik-baik saja namun memang orangtua Saksi keduanya suaranya keras


atau lantang namun tidak bisa dikatakan mereka marah-marah, Terdakwa
lebih sering dinasehati kalau dari ibu Saksi;
m

ub

- Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa ada diajak oleh ayah Saksi untuk
mencat rumah yang ada di Pango sehari sebelum kejadian, dan Saksi
ka

ep

tidak tahu apakah kepada Terdakwa ada diberikan gaji tambahan;


Terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;
ah

3. Muhammad Salihin, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


R

sebagai berikut:
es

- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan terkait dengan kasus


M

pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;


ng

on

Halaman 15 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi dan Tim melakukan penangkapan terhadap Terdakwa

R
pada hari Selasa dini hari pada tanggal 26 Februari 2019 di Gampong

si
Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh tidak jauh dari lokasi

ne
ng
kejadian;
- Bahwa awalnya pada malam itu malam Selasa, tanggal 26 Februari
2019, sekira pukul 03.00 WIB, Tim Kepolisian Polsek Ulee Kareng sedang

do
gu melakukan patroli seputaran Kecamatan Ulee Kareng.
warung yang terletak di Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Saksi dan
Saat di depan

Tim melihat banyak orang berkumpul, kemudian Saksi dan Tim berhenti

In
A
dan bertanya kepada masyarakat yang ada kejadian apa, dan diberitahu
oleh masyarakat bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap kedua korban
ah

lik
yaitu pemilik warung; Setelah itu Tim langsung melakukan pengecekan
lokasi kejadian dan langsung melakukan penyisiran berdasarkan informasi
am

ub
dari warga setempat bahwa diperkirakan Terdakwa belum terlalu jauh;
- Bahwa kemudian Saksi ikut mencari Terdakwa berdasarkan ciri-ciri yang
diberitahukan oleh anak korban, dan tidak berapa lama Saksi dan Tim
ep
k

berhasil menangkap Terdakwa ketika sedang berjalan di jalan raya Desa


Doy, Kecamatan Ulee Kareeng, Kota Banda Aceh, tidak jauh dari tempat
ah

R
kejadian;

si
- Bahwa saat tim kepolisian menangkap Terdakwa, Terdakwa kelihatan
sedang kebingungan seperti kelihatan Terdakwa tidak tahu arah jalan

ne
ng

ketika ditanyai Terdakwa mengatakan akan pulang ke kampung;


- Bahwa Terdakwa mengakui bahwa Terdakwalah pelaku tindak pidana

do
pembunuhan tersebut, sedangkan motif pembunuhan yang dilakukan
gu

oleh Terdakwa adalah karena sakit hati selalu dimarahi oleh kedua
Korban;
In
A

- Bahwa tidak ada barang bukti ditemukan pada Terdakwa pada saat
dilakuakan penangkapan, namun Tim Kepolisian menemukan barang
bukti tersebut di dalam Ruko milik Korban;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa mengatakan bahwa pisau cutter Terdakwa dapat dari


dapur Korban, sedangkan rencong milik Terdakwa, dan parang milik
m

ub

Korban yang diletakkan oleh korban M. Nasir dibawah tangga;


- Bahwa Terdakwa mengatakan bahwa dia merencanakannya terlebih
ka

dahulu, tepatnya sore sebelum kejadian itu dilakukan;


ep

- Bahwa Terdakwa tidak ingat lagi berapa kali Terdakwa menusuk dan
menggorok leher Korban;
ah

Terhadap keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa menyatakan tidak


R

keberatan dan membenarkannya;


es

4. Subardi Bin Alamsyah, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


M

ng

sebagai berikut:
on

Halaman 16 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan terkait dengan kasus

R
pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;

si
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa bekerja di Warung
yang sama dengan istri Saksi Raudhatul Husna Binti Alm M Isa bekerja, dan

ne
ng
Saksi Bersama isteri Saksi tinggal di Nasi Pecal milik Korban tersebut;
- Bahwa tindak pidana pembunuhan itu terjadi pada hari Selasa, tanggal

do
gu 26 Februari 2019, sekira pukul 03.30 WIB di warung nasi pecal yang terletak
di Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh;
- Bahwa awalnya pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019, sekira pukul

In
A
20.00 WIB Saksi sedang berada di Warung Nasi Pecal milik Korban dan malam
itu Saksi hendak keluar bersama istri untuk jalan-jalan, dan Saksi kembali sekira
ah

pukul 23.30 WIB ke Warung Nasi Pecal milik Korban. Sesampainya Saksi dan

lik
Istri di Warung Saksi langsung masuk ke Ruko dan memasukkan sepeda motor
milik Saksi, saat itu Saksi melihat Terdakwa sedang berada di depan ruko dan
am

ub
setelah Saksi masuk Terdakwa langsung mengikuti Saksi dari belakang ikut
masuk ke ruko;
- Bahwa kemudian Saksi masuk kamar mandi saat Saksi keluar Saksi melihat
ep
k

Terdakwa seperti gelisah sendiri dan mondar-mandir dihadapan Saksi. Namun


ah

Saksi tidak menghiraukannya dan langsung naik ke lantai 2 tepatnya ke kamar


R

si
Saksi dan istri;
- Bahwa selanjutnya pada pukul 03.15 WIB dini hari tepatnya hari Selasa,

ne
ng

tanggal 26 Februari 2019 Saksi mendengar Saksi Aina Rinjani berteriak-teriak


minta tolong. Sebelum Saksi Aina Rinjani minta tolong tersebut Saksi ada
mendengar suara pecahan kaca;

do
gu

- Bahwa sesaat setelah itu Saksi bersama istri langsung turun ke bawah dan
saat Saksi sampai di bawah Saksi Dani Al Fairuz sudah berada di depan kamar
Korban dan Saksi juga sempat melihat Korban Roslinda sudah tergeletak
In
A

bersimbah darah di lantai dan Korban M. Nasir sedang merangkul Terdakwa


dari belakang seolah lagi menahan Terdakwa membacok Korban Roslinda;
ah

lik

- Bahwa lalu Saksi Dani Al Fairuz mengambil parang yang ada ditangan
Terdakwa dan mendorong Terdakwa. Saat itulah Saksi berinisiatif mendobrak
pintu kamar Korban. Saat pintu Saksi dobrak Korban M. Nasir sudah jatuh
m

ub

kelantai begitupun Korban Roslinda;


- Bahwa Saksi sempat menyenggol Terdakwa dan saat Saksi senggol terjatuh
ka

ep

rencong dari saku celana Terdakwa bagian belakang, dan saat itu juga
Terdakwa meninggalkan Kamar Korban, sedangkan Saksi dan yang lainnya
ah

tidak lakukan pengejaran terhadap Terdakwa karena yang Saksi utamakan saat
R

itu adalah keadaan kedua Korban. Saksi dan yang lainnya menyetop becak
es
M

mesin milik orang yang melintas dan mengangkat kedua Korban dan
ng

membawanya kerumah sakit;


on

Halaman 17 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu Saksi Korban Roslinda sudah meninggal dalam kamar

R
namun Saksi hanya ingin memastikan saja maka Saksi tetap mengangkat dan

si
membawa Korban ke Rumah Sakit, sedangkan Korban M. Nasir meninggal

ne
ng
dalam perjalanan ke Rumah Sakit;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa alasan dan penyebab Terdakwa
melakukan tindak pidana tersebut, apakah antara Terdakwa dan Korban

do
gu pernah ada terjadi selisih paham, karena Saksi berangkat pagi dan pulang
malam jadi segala aktivitas di warung tidak Saksi lihat, Saksi bekerja diluar
bukan di warung nasi milik Korban. Saksi hanya tinggal di lantai 2 sebab istri

In
A
bekerja diwarung tersebut;
- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar cerita dari Istri Saksi bahwa
ah

lik
antara Korban dan Terdakwa ada masalah, namun dalam sehari-hari Korban
memang bersuara lantang dan besar mungkin terkesan seperti marah-marah;
- Bahwa pada saat Saksi melihat keadaan Korban setelah kejadian,
am

ub
Korban M. Nasir megalami luka sobek di bagian belakang leher, kepala bagian
belakang, bagian punggung dan bagian siku. Saksi tidak dapat pastikan itu luka
ep
sobek atau luka bacok karena pada saat itu Saksi panik. Sedangkan Korban
k

Roslinda juga mengalami luka sobek bagian leher belakang dan luka tusuk
ah

pada bagian paha;


R

si
- Bahwa Saksi tidak melihat langsung tindak pidana pembunuhan
tersebut, sehingga tidak mengetahui pasti bagaimana Terdakwa

ne
ng

membacok Korban menggunakan parang, Saksi baru mengetahuinya


setelah adanya rekonstruksi ulang dari pihak kepolisian;
- Bahwa setahu Saksi Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan

do
gu

tersebut sendirian, karena saat Saksi melihat langsung Terdakwa keluar dari
kamar Korban sendirian. Terdakwa saat keluar dari kamar Korban hanya
In
A

mengatakan “koen long bang” kepada Saksi Dani Alfairus yang artinya “bukan
saya bang” untuk menjelaskan kepada Saksi Dani Alfairus bahwa bukan dia
pelakunya sedangkan saat itu parang nya sedang berada ditangan Terdakwa;
ah

lik

Terhadap keterangan saksi tersebut di atas, Terdakwa menyatakan tidak


keberatan dan membenarkannya;
5. Raudhatul Husna Binti Alm M Isa, dibawah sumpah pada pokoknya
m

ub

menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan terkait dengan kasus
ka

ep

pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa tehadap kedua korban


M. Nasir dan korban Roslinda;
ah

- Bahwa tindak pidana pembunuhan itu terjadi pada hari Selasa, tanggal
R

26 Februari 2019, sekira pukul 03.30 WIB di Warung Nasi Pecal yang terletak
es

di Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh;


M

ng

on

Halaman 18 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Saksi dan Terdakwa kerja

R
di warung pecal tersebut, tetapi Saksi tidak mengetahui kronologis

si
kejadiannya dan Saksi tidak melihat secara langsung, Saksi hanya

ne
ng
melihat Terdakwa keluar dari kamar kedua korban pada malalm itu. Saksi
hanya mendengar bahwa Terdakwa membacok dan menggorok leher
kedua korban menggunakan parang, akan tetapi Saksi tidak melihat luka-

do
gu luka pada kedua korban tersebut karena Saksi takut melihat banyak sekali
darah, yang Saksi tahu kedua korban meninggal dunia;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa alasan dan penyebab Terdakwa

In
A
melakukan tindak pidana pembunuhan itu, yang Saksi dengar bahwa
Terdakwa merasa sakit hati karena selalu dimarahi Korban saat masih bekerja
ah

lik
di Warung Nasi Pecal milik Korban;
- Bahwa sepengetahuan Saksi tidak pernah ada selisih paham antara
am

Korban dan Terdakwa, namun Korban kalau menasehati Terdakwa atau

ub
menyuruh Terdakwa bekerja memang dengan suara besar dan Saksi pikir itu
juga dilakukan karena Terdakwa seperti kurang bagus pendengarannya maka
ep
k

harus dengan suara keras kalau berbicara padanya;


- Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut
ah

sendirian, karena saat Saksi melihat langsung Terdakwa keluar dari kamar
R

si
Korban sendirian. Terdakwa saat keluar dari kamar Korban hanya mengatakan
“koen long bang” kepada Saksi Dani Alfairus yang artinya “bukan saya bang”

ne
ng

untuk menjelaskan kepada menantu Korban bahwa bukan dia pelakunya


sementara saat itu Terdakwa sedang memegang parang ;

do
- Bahwa Saksi pernah diperiksa pada tingkat penyidikan dan keterangan di
gu

BAP sudah benar tidak ada yang diubah;


Terhadap keterangan saksi tersebut di atas, Terdakwa menyatakan tidak
In
A

keberatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik

- Bahwa Terdakwa mengerti dihadirkan di persidangan terkait dengan


kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Korban M. Nasir
m

ub

dan Korban Rosalinda alias Kak Dedek yang merupakan pemilik warung nasi
pecal tempat Terdakwa bekerja;
ka

- Bahwa Terdakwa melakukan pembunuhan itu pada hari Selasa, tanggal


ep

26 Februari 2019, sekira pukul 03.15 WIB bertempat di Warung Nasi Pecal yang
ah

terletak di Jalan T Iskandar, Desa lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda
R

Aceh;
es
M

ng

on

Halaman 19 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari selasa, tanggal 26 Februari 2019,

R
sekira pukul 04.00 WIB di Jalan P. Nyak Makam Gampong Doy, Kecamatan

si
Ulee Kareng, Kota Banda Aceh;
- Bahwa Terdakwa melakukan pembunuhan terhadap Korban karena

ne
ng
Saksi merasa sakit hati kedua Korban selalu memarahi Terdakwa dengan
kata-kata kasar, Terdakwa menerima perlakukan kasar tersebut sejak bulan

do
gu pertama Terdakwa bekerja di Warung Nasi milik Korban;
- Bahwa Terdakwa tidak dibantu oleh siapapun dalam melakukan tindak
pidana pembunuhan tersebut, Terdakwa melakukannya sendirian;

In
A
- Bahwa niat untuk melakukan pembunuhan kepada Korban tersebut
terlintas pada hari Minggu, tanggal 24 Februari 2019 setelah Terdakwa
ah

pulang dari rumah Korban. Hari itu Terdakwa diminta membantu Korban M.

lik
Nasir untuk mengecat rumah mereka;
- Bahwa sepanjang Terdakwa bekerja membantu Korban M. Nasir,
am

ub
Korban terus memarahi Terdakwa, dan yang membuat Terdakwa marah saat
dia memukul tengkuk kepala Terdakwa sebab Terdakwa diminta mengecat
kusen jendela namun oleh Terdakwa jendela tersebut dikerok terlebih dahulu
ep
k

dengan tujuan supaya nantinya lebih rapi. Kemudian Korban M. Nasir


ah

memukul tengkuk kepala Terdakwa;


R
- Bahwa pada hari itu Terdakwa bekerja dari pagi tidak diberikan nasi pagi

si
dan minum pagi. Terdakwa terus dipaksa bekerja dengan perut kosong.

ne
ng

Kemudian pada pukul 16.00 WIB Korban M. Nasir membawa Terdakwa


pulang ke Warung untuk makan siang. Kondisi Terdakwa saat itu sudah
lemas sebab dari pagi Terdakwa tidak makan dan minum;

do
gu

- Bahwa kemudian pada tanggal 25 Februari 2019, sekira pukul 22.00


WIB Terdakwa belum bisa tidur, lalu Terdakwa membuatkan alarm agar
Terdakwa terbagun. Pertama alarm itu Terdakwa setel pada pukul 02.10 WIB,
In
A

lalu 02.30 WIB, lalu 02.35 WIB. Selanjutnya Terdakwa tidur dan pukul 02.40
WIB Terdakwa sengaja menyetelnya berulang kali sebab Terdakwa
ah

lik

berencana membunuh Korban pada pagi itu;


- Bahwa kemudian pada pukul 02.35 WIB Terdakwa terbangun kemudian
Terdakwa mengambil 1 (satu) rencong serta sarungnya di atas lemari
m

ub

di kamar tidur Terdakwa, kemudian Terdakwa turun ke bawah menuju dapur


ka

dan mengambil 1(satu) buah pisau cutter warna merah di rak bumbu dapur
ep

di warung korban;
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menuju tangga warung dan mengambil 1
ah

(satu) buah parang yang diletakkan Korban M. Nasir di bawah tangga.


R

Kemudian rencong Terdakwa masukkan di pinggang Terdakwa dan pisau


es
M

cutter dalam saku celana Terdakwa sembari memegang parang;


ng

on

Halaman 20 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian Terdakwa menuju kamar Korban, disana Terdakwa

R
berdiri beberapa saat dan berkali-kali langkah Terdakwa terhenti untuk masuk

si
ke dalam. Terdakwa sempat mengurungkan niat untuk membunuh Korban

ne
ng
namun karena teringat makian Korban setiap hari kepada Terdakwa
kemudian Terdakwa nekat mencongkel pintu kamar Korban dengan
menggunakan pisau cutter;

do
gu - Bahwa ketika Terdakwa masuk, yang Terdakwa lihat perrtama langsung
Korban M. Nasir kemudian Korban M. Nasir sempat bertanya kepada
Terdakwa dalam Bahasa Aceh “kubut kah keuno Is” tanpa menjawabnya

In
A
Terdakwa langsung membacok dada Korban 1 (satu) kali dengan
menggunakan parang dan menusuk Korban dengan rencong beberapa kali
ah

lik
dengan tangan kiri Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa membacok tubuh
Korban di arah punggung sebanyak 3 (tiga) kali dan sesaat itu juga Korban
am

ub
banyak mengeluarkan darah;
- Bahwa setelah itu Terdakwa menusuk Korban Roslinda alias Kak Dedek
dengan rencong menggunakan tangan kiri pada bagian dada sebanyak
ep
k

1 (satu) kali kemudian menusuk bagian perut beberapa kali dan juga bagian
paha dan betis kemudian Terdakwa terhenti karena Korban M. Nasir
ah

R
mencekik Terdakwa dari belakang dengan posisi Terdakwa terduduk di lantai

si
menghadap ke Korban Roslinda, lalu masuk Anak serta Menantu Korban;
- Bahwa Terdakwa juga menggorok leher para Korban dari arah belakang

ne
ng

dengan menggunakan rencong;


- Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut

do
karena Terdakwa merasa sakit hati bekerja selalu dimaki-maki dan dibentak
gu

serta ada beberapa kali dipukuli dan dikatakan kalau Terdakwa salah atau
ceroboh, disamping itu Terdakwa juga tidak dibayar sesuai dengan janji para
In
A

Korban;
- Bahwa alat yang digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan tindak
pidana pembunuhan tersebut adalah rencong, parang serta pisau cutter;
ah

lik

- Bahwa rencong yang digunakan Terdakwa tersebut sudah dipersiapkan


oleh Terdakwa beberapa hari sebelumnya, sedangkan parang memang
m

ub

diletakkan oleh Korban M. Nasir di bawah tangga;


- Bahwa setelah masuk menantu korban dan anak korban serta Subardi,
ka

lalu Terdakwa menuju ke pintu belakang dan duduk di dekat kandang ayam.
ep

Beberapa saat Terdakwa sempat memenangkan diri dan berfikir untuk


melarikan diri saja. Kemudian Terdakwa naik ke lantai 2 (dua) warung milik
ah

Korban untuk mengambil tas dan pakaian Terdakwa;


R

- Bahwa kemudian Terdakwa keluar dari pintu belakang warung menuju


es
M

rumah kosong dan mencuci bersih badan Terdakwa yang terkena darah para
ng

Korban. Pakaian kotor tersebut Terdakwa lempar ke dalam sumur tua


on

Halaman 21 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di rumah kosong terseut. Sementara pisau, parang dan cutter Terdakwa

R
buang di Kamar Korban;

si
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menyusuri jalan belakang warung
sehingga tembus ke arah Jalan Utama yang Terdakwa sendiri tidak tahu

ne
ng
arahnya kemana, saat itu Terdakwa kebingungan dan ingin melarikan diri saja
namun Terdakwa tidak tahu harus kemana karena Terdakwa tidak menguasai

do
gu wilayah Banda Aceh, saat itu Terdakwa hanya bisa bersembunyi di jalan;
- Bahwa setelah beberapa lama Terdakwa berjalan kemudian Terdakwa
ditangkap dan dibawa ke kantor polisi;

In
A
- Bahwa Terdakwa menyesali perbuatannya;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
ah

berikut:

lik
1. 1 (satu) keping pecahan kaca;
2. 1 (satu) helai baju daster warna kuning dengan bercak darah;
3. 1 (satu) helai kain sarung warna coklat dengan dengan bercak darah;
am

ub
4. 1 (satu) helai sarung bantal warna abu-abu motif bunga dengan bercak
darah;
5. 1 (satu) helai sprei warna hijau motif bunga dengan bercak darah;
ep
6. 1 (satu) helai baju kaos warna abu-abu;
k

7. 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;


8. 1 (satu) bilah pisau beserta sarung;
ah

9. 1 (satu) bilah pisau cutter warna merah;


R

si
10. 1 (satu) bilah parang bergagang kayu;
11. 1 (satu) unit handphone merk Samsung Model GT-E1205T warna putih

ne
ng

dengan imei 35484905912341/6;


12. 1 (satu) helai baju kemeja batik warna coklat;
13. 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru;
14. 1 (satu) pasang sepatu warna coklat merk Street Gear;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang


diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 25 Februari 2019, sekira pukul 22.00 WIB
In
A

Terdakwa belum bisa tidur, lalu Terdakwa membuatkan alarm agar Terdakwa
terbagun. Pertama alarm itu Terdakwa setel pada pukul 02.10 WIB, lalu 02.30
ah

lik

WIB, lalu 02.35 WIB dan pukul 02.40 WIB, kemudian pada pukul 02.35 WIB
Terdakwa terbangun, lalu Terdakwa mengambil 1 (satu) rencong serta
m

ub

sarungnya di atas lemari di kamar tidur Terdakwa, kemudian


Terdakwa turun ke bawah menuju dapur dan mengambil 1(satu) buah pisau
ka

cutter warna merah di rak bumbu dapur warung korban, selanjutnya


ep

Terdakwa menuju tangga warung dan mengambil 1 (satu) buah parang yang
ah

diletakkan Korban M. Nasir di bawah tangga. Kemudian rencong


R

tersebut diselipkan Terdakwa di pinggang Terdakwa dan


es

pisau cutter disimpan dalam saku celana Terdakwa sembari memegang


M

ng

parang di tangan Terdakwa;


on

Halaman 22 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian Terdakwa menuju kamar kedua Korban, disana

R
Terdakwa berdiri beberapa saat dan berkali-kali langkah Terdakwa terhenti

si
untuk masuk ke dalam, Terdakwa sempat mengurungkan niat

ne
ng
untuk membunuh korban namun karena teringat kedua Korban setiap hari
memarahi Terdakwa kemudian Terdakwa nekat mencongkel pintu kamar
Korban dengan menggunakan pisau cutter; lalu masuk ke dalam kamar

do
gu kedua korban, ketika Terdakwa masuk yang Terdakwa lihat pertama langsung
Korban M. Nasir kemudian Korban M. Nasir sempat bertanya kepada

In
A
Terdakwa dalam Bahasa Aceh “kubut kah keuno Is” (sedang apa kamu disini
Is), tanpa menjawab Terdakwa langsung membacok dada Korban M. Nasir 1
ah

(satu) kali dengan menggunakan parang dan dengan menggunakan tangan

lik
kiri, rencong Terdakwa menusuk Korban beberapa kali dan selanjutnya
Terdakwa membacok tubuh Korban di arah punggung sebanyak 3 (tiga) kali
am

ub
dan sesaat itu juga Korban banyak mengeluarkan darah;
- Bahwa setelah itu Terdakwa menusukkan rencong dengan tangan kiri
terhadap Korban Roslinda alias Kak Dedek pada bagian dada sebanyak
ep
k

1 (satu) kali, kemudian menusuk bagian perut, bagian paha dan betis
ah

beberapa kali, kemudian Terdakwa terhenti karena Korban M. Nasir mencekik


R

si
Terdakwa dari belakang dengan posisi Terdakwa terduduk di lantai di depna
korban Roslinda;

ne
ng

- Bahwa kemudian Saksi Dani Alfairus dan Saksi Aina masuk kamar
Korban, dan melihat Terdakwa terduduk di lantai dekat pintu dengan posisi
Terdakwa berada di depan Korban M. Nasir yang mana tangan Korban M.

do
gu

Nasir merangkul Terdakwa dari arah belakang dengan luka dan darah sekujur
tubuhnya. Tangan kanan Korban M. Nasir memegang leher Terdakwa
In
A

sementara tangan kirinya memegang tangan Terdakwa yang sedang


memegang parang, melihat hal itu kemudian Saksi Dani Alfairus berusaha
merebut parang dari tangan Terdakwa;
ah

lik

- Bahwa kemudian Saksi Subardi yang baru turun dari kamar di lantai 2
(dua) mendobrak pintu kamar hingga terlepas, Saksi Subardi kemudian
m

ub

mendorong Terdakwa hingga parang terlepas dari cengkraman Korban M.


Nasir, kemudian Terdakwa keluar kamar dan lari ke arah belakang ruko;
ka

- Bahwa kemudian kedua korban diangkat oleh menantu dan anak


ep

korban ke atas becak dan di bawa ke Rumah Sakit Umum


Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, namun nyawa kedua korban tidak
ah

tertolong;
R

- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor:


es
M

R/0923/VER/SK-03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 an. M. Nasir yang


ng

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh,
on

Halaman 23 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerangkan bahwa pada pemeriksaan fisik jenazah bernama M. Nasir

R
dijumpai adanya tanda-tanda kekerasan berupa luka bacok dan luka sayat

si
pada beberapa bagian tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan luar dapat

ne
ng
disimpulkan bahwa penyebab kematian korban kemungkinan adalah
pendarahan melalui luka-luka di kepala, leher, punggung serta anggota gerak
atas akibat akibat ruda paksa tajam;

do
gu - Visum Et Repertum Korban Meninggal Nomor: R/093/VER/SK-
03/KMF/III/2019 tanggal 06 Maret 2019 An. Roslinda yang dikeluarkan oleh
Rumah sakit daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, menerangkan bahwa

In
A
pada pemeriksaan fisik jenazah bernama Roslinda dijumpai adanya tanda-
tanda kekerasan berupa luka bacok dan luka sayat pada beberapa bagian
ah

lik
tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan luar dapat disimpulkan bahwa
penyebab kematian korban kemungkinan adalah pendarahan melalui luka-
am

ub
luka di leher, anggota gerak atas serta anggota gerak bawah akibat ruda
paksa tajam;
- Bahwa setelah Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut lalu
ep
k

Terdakwa keluar melalui pintu belakang dan duduk di dekat kandang ayam.
Beberapa saat Terdakwa sempat memenangkan diri dan berfikir untuk
ah

R
melarikan diri saja. Kemudian Terdakwa kembali masuk ke warung dan naik

si
ke lantai 2 (dua) mengambil tas dan pakaian Terdakwa, lalu

ne
ng

Terdakwa keluar dari pintu belakang warung menuju rumah kosong dan
mencuci bersih badan Terdakwa yang terkena darah para Korban. Kemudian
pakaian kotor yang dikenakan Terdakwa dilemparkan Terdakwa ke dalam

do
gu

sumur tua di rumah kosong tersebut, selanjutnya Terdakwa menyusuri jalan


belakang warung sehingga tembus ke arah Jalan Utama yang Terdakwa
In
A

sendiri tidak tahu arahnya kemana;


- Bahwa kemudian Tim dari Kepolisian melakukan penangkapan
terhadap Terdakwa pada hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019 sekira pukul
ah

lik

04.00 WIB di Jalan P. Nyak Makam Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng,
Kota Banda Aceh, tidak jauh dari lokasi kejadian;
- Bahwa saat Terdakwa ditangkap, Aparat Kepolisian tidak menemukan
m

ub

barang bukti apapun pada Terdakwa, sedangkan barang bukti


ka

pisau/rencong, parang dan cutter ditemukan di kamar kedua Korban;


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
ah

Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan


R

es

kepadanya;
M

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum


ng

dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu


on

Halaman 24 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 340

R
KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

si
1. Barang siapa;
2. Dengan Sengaja Merampas Nyawa Orang Lain;

ne
ng
3. Dengan Rencana Terlebih Dahulu;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:

do
gu Ad.1. Barang siapa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah orang
sebagai subjek hukum penyandang hak dan kewajiban, yang diajukan

In
A
ke persidangan karena diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana
dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa di muka persidangan, Penuntut Umum telah
ah

lik
menghadapkan seorang Terdakwa bernama Iskandar Bin Alm Muhammad
Daud, yang ketika ditanyakan identitasnya, Terdakwa membenarkan
am

ub
identitasnya sebagaimana yang tertera dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut menurut unsur
“barang siapa” telah terpenuhi namun untuk menentukan kesalahan Terdakwa
ep
k

akan ditentukan oleh unsur-unsur selanjutnya;


Ad.2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain;
ah

Menimbang, bahwa yang dimaksud “dengan sengaja”, menurut MvT


R

si
(Memory van Toelicting) adalah “de (bewuste) richting van den wil op een
bepaald misdrijf,” (kehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan

ne
ng

kejahatan tertentu);
Menimbang, bahwa secara umum, diketahui ada 3 (tiga) macam bentuk

do
gu

kesengajaan (opzet), yaitu :


- Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk);
- Kesengajaan dengan keinsafan pasti (opzet als zekerheidsbewustzijn);
In
A

- Kesengajaan dengan keinsafan kemungkinan (dolus eventualis);


Menimbang, bahwa unsur “dengan sengaja” ini dapat diketahui apabila
ah

lik

dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut, apakah


bertujuan (menghendaki) agar terjadinya suatu akibat;
Menimbang, bahwa yang dimaksud “merampas nyawa orang lain”
m

ub

adalah melakukan serangkaian perbuatan yang mengakibatkan orang lain mati;


Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap
ka

ep

di persidangan, diketahui bahwa pada hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019,


sekira pukul 02.35 WIB, di kamar tidur Terdakwa di warung nasi pecal milik
ah

kedua korban yaitu Korban M. Nasir dan Korban Roslinda yang beralamat
R

di Jalan Iskandar Simpang Ilie, Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota
es
M

Banda Aceh, Terdakwa bangun dari tidurnya, setelah itu Terdakwa mengambil 1
ng

on

Halaman 25 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(satu) rencong serta sarungnya di atas lemari di kamar tidur Terdakwa tersebut,

R
kemudian Terdakwa turun ke lantai 1 (satu) melalui tangga, di bawah tangga

si
tersebut, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah parang, lalu Terdakwa menuju

ne
ng
dapur dan mengambil 1 (satu) buah pisau cutter warna merah di rak bumbu di
dapur warung Korban. Setelah mengumpulkan benda-benda tersebut, Terdakwa
menuju kamar kedua korban tersebut yang berada di lantai 1 (satu) ruko

do
gu tersebut, yang mana saat itu pintu kamar korban masih terkunci. Lalu Terdakwa
mencongkel pintu kamar Korban dengan menggunakan pisau cutter sehingga

In
A
pintu kamar Korban terbuka, kemudian Terdakwa masuk ke dalam kamar
Korban. Ketika Terdakwa telah berada di dalam kamar kedua Korban, Korban
ah

M. Nasir terbangun dan melihat Terdakwa sedang berada di dalam kamarnya,

lik
lalu Korban M. Nasir bertanya kepada Terdakwa dalam bahasa Aceh “kubeut
kah keuno Is?” (sedang apa kamu disini Is?), namun tanpa menjawabnya,
am

ub
Terdakwa langsung mengayunkan parang ke arah dada korban sebanyak 1
(satu) kali, Terdakwa juga menusukkan 1 (satu) bilah pisau (rencong) ke arah
ep
bagian belakang tubuh dan ke perut korban M. Nasir beberapa kali;
k

Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa juga menusukkan 1 (satu)


ah

bilah pisau (rencong) ke arah dada korban Roslinda sebanyak 1 (satu) kali,
R

si
selain itu, dengan menggunakan 1 (satu) bilau pisau (rencong) tersebut,
Terdakwa juga menusuk bagian perut, paha dan betis Korban Roslinda

ne
ng

beberapa kali;
Menimbang, bahwa Terdakwa kemudian menghentikan perbuatannya
setelah anak dan menantu korban serta Saksi Subardi masuk ke dalam kamar

do
gu

korban, kemudian Terdakwa keluar kamar dan melarikan diri sampai akhirnya
ditangkap Aparat Kepolisian;
Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum Korban Meninggal
In
A

Nomor VER: 093/VER/SK-03/KFM/III/2019 atas nama Korban M. Nasir, yang


diterbitkan pada tanggal 6 Maret 2019, oleh Dr. dr. H. Taufik Suryadi, Sp. F (K),
ah

lik

Dipl-BE., selaku dokter forensik pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin, menerangkan pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya tanda-tanda
m

ub

kekerasan berupa beberapa luka bacok dan luka sayatan di beberapa bagian
tubuh. Dari hasil pemeriksaan luar dapat disimpulkan bahwa penyebab
ka

kematian Korban kemungkinan adalah pendarahan melalui luka-luka di kepala,


ep

leher, punggung serta anggota gerak atas akibat ruda paksa tajam;
Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum Korban Meninggal
ah

Nomor VER: 092/VER/SK-03/KFM/III/2019 atas nama korban Roslinda, yang


R

es

diterbitkan pada tanggal 6 Maret 2019, oleh Dr. dr. H. Taufik Suryadi, Sp. F (K),
M

Dipl-BE., selaku dokter forensik pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
ng

on

Halaman 26 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Abidin, menerangkan pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya tanda-tanda

R
kekerasan berupa luka bacok dan luka sayat pada beberapa bagian tubuh. Dari

si
hasil pemeriksaan luar, dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian Korban

ne
ng
kemungkinan adalah pendarahan melalui luka-luka di leher, anggota gerak atas
serta anggota gerak bawah akibat ruda paksa tajam;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka unsur

do
gu kedua “dengan sengaja merampas nyawa orang lain” telah terpenuhi menurut
hukum;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan

In
A
unsur yang ketiga sebagai berikut:
Ad. 3 Dengan direncanakan terlebih dahulu;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “dengan rencana
ah

lik
terlebih dahulu” (voorbedachte raad) adalah apabila untuk melakukan suatu
tindak pidana itu, pelaku telah menyusun keputusannya, dengan
am

ub
mempertimbangkannya secara tenang, demikian pula telah mempertimbangkan
tentang kemungkinan-kemungkinan dan akibat-akibat dari tindakannya tersebut.
Antara waktu seorang pelaku menyusun rencananya dengan waktu
ep
k

pelaksanaan dari rencana tersebut selalu harus terdapat suatu jangka waktu
ah

tertentu;
R
Menimbang, bahwa berdasarkan Arrest Hoge Raad tanggal

si
22 Maret 1909, untuk dapat diterimanya tentang adanya unsur “rencana terlebih

ne
ng

dahulu” itu, diperlukan suatu tenggang waktu, baik singkat maupun panjang
bagi pelaku, untuk merencanakan dan mempertimbangkan kembali rencana
tersebut dalam pemikiran yang tenang. Pelaku harus dapat memperhitungkan

do
gu

makna dan akibat-akibat perbuatannya, dalam suatu suasana kejiwaan yang


memungkinkan untuk berpikir;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan, diketahui jika
In
A

pada hari Minggu, tanggal 24 Februari 2019, pada pikiran Terdakwa telah timbul
niat untuk melakukan pembunuhan terhadap kedua Korban M. Nasir dan
ah

lik

Roslinda tersebut, yang mana niat tersebut timbul karena Terdakwa kesal selalu
dimarahi oleh kedua korban;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersiapkan pelaksanaan
m

ub

niat tersebut, pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019, sekira pukul 22.00
ka

WIB, sebelum tidur Terdakwa memasang alarm pada handphone Terdakwa agar
ep

berbunyi besoknya, pada pukul 02.10 WIB, 02.30 WIB, 02.35 WIB, dan pukul
02.40 WIB;
ah

Menimbang, bahwa tujuan Terdakwa memasang alarm dengan jangka


R

waktu yang berdekatan tersebut adalah agar alarm tersebut berbunyi terus
es
M

menerus, sehingga Terdakwa dapat bangun tidur pada waktu antara pukul 02.10
ng

on

Halaman 27 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
WIB sampai dengan pukul 02.40 WIB dan bisa melaksanakan niat untuk

R
melakukan pembunuhan terhadap kedua korban;

si
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Selasa, tanggal
26 Februari 2019, pukul 02.35 WIB Terdakwa terbangun, setelah itu Terdakwa

ne
ng
mengambil 1 (satu) bilah rencong serta sarungnya di atas lemari di kamar tidur
Terdakwa, kemudian Terdakwa turun ke lantai 1 (satu) melalui tangga, di bawah

do
gu tangga tersebut Terdakwa mengambil 1 (satu) buah parang, lalu Terdakwa
menuju dapur dan mengambil 1 (satu) buah pisau cutter warna merah di rak
bumbu dapur di warung Korban, kemudian barulah terdakwa masuk ke dalam

In
A
kamar kedua korban tersebut dan melakukan pembunuhan terhadap kedua
korban tersebut;
ah

lik
Menimbang, bahwa selang/tenggang waktu antara timbulnya niat,
hingga perbuatan persiapan yang Terdakwa lakukan untuk melaksanakan
am

niatnya, yang dalam hal ini setidak-tidaknya ada 2 (dua) hari, waktu tersebut

ub
merupakan waktu yang cukup bagi Terdakwa untuk merencanakan dan
mempertimbangkan kembali rencana tersebut dalam pemikiran yang tenang,
ep
k

tidak hanya mengenai cara Terdakwa melaksanakan perbuatannya, tetapi waktu


tersebut juga dapat dipakai Terdakwa untuk mempertimbangkan agar niatnya
ah

R
tidak sampai dilaksanakan;

si
Menimbang, bahwa diketahui pula alat-alat yang dipergunakan
Terdakwa untuk melaksanakan niat membunuh Korban, yaitu berupa parang,

ne
ng

pisau (rencong) dan cutter, seluruhnya terletak pada lokasi yang berbeda-beda
di rumah atau ruko tempat tinggal Korban M. Nasir dan Korban Roslinda, karena

do
gu

terletak pada lokasi yang berbeda-beda tentu Terdakwa membutuhkan waktu


untuk mengumpulkan seluruh benda-benda tersebut;
Menimbang, bahwa waktu yang diperlukan Terdakwa untuk
In
A

mengumpulkan keseluruhan benda-benda yang akan dipakai untuk


melaksanakan niatnya tersebut, betapapun singkatnya, dipandang sebagai
ah

lik

selang/tenggang waktu bagi Terdakwa, yang dapat digunakannya untuk


memikirkan kembali akibat-akibat jika niatnya tersebut dilaksanakan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan,
m

ub

diketahui pula bahwa Terdakwa tidak seketika itu pula melaksanakan niat
pembunuhan terhadap Korban, namun Terdakwa sempat berulang kali
ka

ep

memikirkan, apakah akan melakukan pembunuhan atau tidak. Ketika Terdakwa


hendak melaksanakan niat untuk membunuh kedua Korban yang saat itu
ah

sedang berada di dalam kamar kedua Korban, beberapa kali Terdakwa sempat
R

berhenti mendekati kamar Korban, karena Terdakwa sempat berpikir untuk


es
M

mengurungkan niat membunuh Korban, namun karena teringat kedua Korban


ng

on

Halaman 28 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sering marah kepada Terdakwa, Terdakwa akhirnya tetap melaksanakan niatnya

R
membunuh kedua korban tersebut;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka unsur
ketiga yaitu “dengan rencana terlebih dahulu” telah terpenuhi menurut hukum;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 340 KUHP
telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah

do
gu dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam
dakwaan primer;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primer telah terbukti maka

In
A
dakwaan subsider dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
ah

lik
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
am

ub
Menimbang, bahwa barang bukti berupa:
 1 (satu) bilah pisau beserta sarung (rencong);
 1 (satu) bilah pisau cutter warna merah;
ep
 1 (satu) bilah parang bergagang kayu;
k

yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan


ah

dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang


R

si
bukti tersebut dimusnahkan;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa:
 1 (satu) unit handphone merk Samsung Model GT-E1205T warna putih

ne
ng

dengan imei 35484905912341/6;


 1 (satu) helai baju kemeja batik warna coklat;
 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru;

do
gu

 1 (satu) pasang sepatu warna coklat merk Street Gear;


yang telah disita dari Terdakwa, maka dikembalikan kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa:
1 (satu) keping pecahan kaca;
In

A

 1 (satu) helai baju daster warna kuning dengan bercak darah;


 1 (satu) helai kain sarung warna coklat dengan dengan bercak darah;
 1 (satu) helai sarung bantal warna abu-abu motif bunga dengan bercak
ah

lik

darah;
 1 (satu) helai sprei warna hijau motif bunga dengan bercak darah;
 1 (satu) helai baju kaos warna abu-abu;
m

ub

 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;


yang merupakan milik Korban M. Nasir dan Roslinda, maka dikembalikan
ka

kepada keluarga korban;


ep

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,


maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
ah

yang meringankan Terdakwa;


R

Keadaan yang memberatkan:


es
M

ng

on

Halaman 29 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan 2 (dua) orang meninggal

R
dunia, dan meninggalkan duka yang mendalam serta trauma bagi

si
keluarganya;

ne
ng
Keadaan yang meringankan:
- Tidak ada keadaan yang meringankan;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana
haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
maka

Memperhatikan, Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan

In
A
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
ah

MENGADILI:

lik
1. Menyatakan Terdakwa Iskandar Bin Alm Muhammad Daud tersebut
diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
am

ub
pidana “PEMBUNUHAN BERENCANA” sebagaimana dalam dakwaan primer
Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
ep
k

penjara selama seumur hidup;


3. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
ah

4. Menetapkan barang bukti berupa:


R
 1 (satu) bilah pisau beserta sarung (rencong);

si
 1 (satu) bilah pisau cutter warna merah;
 1 (satu) bilah parang bergagang kayu;

ne
ng

Dirampas untuk dimusnahkan;


 1 (satu) unit handphone merk Samsung Model GT-E1205T warna putih

dengan imei 35484905912341/6;

do
 1 (satu) helai baju kemeja batik warna coklat;
gu

 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru;


 1 (satu) pasang sepatu warna coklat merk Street Gear;
Dikembalikan kepada Terdakwa Iskandar Bin Alm Muhammad Daud;
In
A

 1 (satu) keping pecahan kaca;


 1 (satu) helai baju daster warna kuning dengan bercak darah;
 1 (satu) helai kain sarung warna coklat dengan dengan bercak darah;
ah

lik

 1 (satu) helai sarung bantal warna abu-abu motif bunga dengan bercak

darah;
 1 (satu) helai sprei warna hijau motif bunga dengan bercak darah;
m

ub

 1 (satu) helai baju kaos warna abu-abu;


 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;
Dikembalikan kepada keluarga korban;
ka

5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp2.000,00


ep

(dua ribu rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ah

Pengadilan Negeri Banda Aceh, pada hari Selasa, tanggal 01 Oktober 2019, oleh
es

kami, Eti Astuti, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Nendi Rusnendi, S.H. dan
M

ng

Muzakir H., S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan
on

Halaman 30 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 08 Oktober 2019

R
oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh

si
Rahmi Yanti, S.H, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Banda Aceh, serta

ne
ng
dihadiri oleh Mursyid, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya.

do
gu Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Nendi Rusnendi, S.H. Eti Astuti, S.H., M.H.

In
A
Muzakir H., S.H., M.H.
ah

lik
Panitera Pengganti,
am

ub
Rahmi Yanti, S.H.
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 31 dari 31 Putusan Nomor 214/Pid.B/2019/PN Bna


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

You might also like