You are on page 1of 9

Mendya Rezita

2207141
Tugas Bela III Negara

1. Bagaimana bentuk kepemimpinan pemerintah Indonesia, apakah sesuai


dengan konsep dan pronsip bela Negara
Jawab :
Indonesia sebagai negara yang menerapkan sistem pemerintahan
demokrasi yang sesuai dengan Pancasila, dalam hal ini pemerintah
Indonesia harus benar-benar mampu manjalankan roda pemerintahan
dengan sifat-sifat pemimpin yang sesuai dengan sistem pemerintahannya.
Sistem pemerintahan demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana
rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara,
pemerintah hanya sebagai pelaksana sistem pemerintahan dimana
terpilihnya para tokoh di pemerintahan merupakan hasil dari rakyat
melalui pesta demokrasi yang sering disebut Pemilu (Pemilihan Umum),
dalam acara 5 tahun sekali rakyat berbondong-bondong untuk memilih
calon presiden dan wakil presiden, yang nantinya akan memimpin negara
Indonesia. Pemerintahnya yang notabene adalah berasal dari rakyat
nantinya akan menjadi pelayan rakyat, dan berkewajiban untuk
bertanggung jawab atas berjalan atau tidaknya roda pemerintahannya.
Selain itu perlu juga adanya pemahaman secara dalam mengenai
nilai-nilai dari pancasila yang merupakan asas negara Indonesia. Untuk
memahami hal tersebut ada beberapa moral Pancasila dalam kaitannya
dengan kepemimpinan nasional antara lain sebgai berikut:
 Yang dimaksud dengan Pancasila ialah Pancasila yang tercantum pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; Ketuhanan YME, Kemanusiaan
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut harus dihayati,
yaitu diresapi dan diendapkan dalam hati dan kalbu, sehingga
memunculkan sikap dan tingkah laku yang utama/terpuji dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk kemudian diterapkan/diamalkan dengan kesungguhan
hati dalam kehidupan bermasyarakat, karena orang menyadari sedalam-
dalamnya Pancsila sebagai pandangan hidup bangsa dan sumber kejiwaan
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

masyarakat, (sekaligus menjadi dasar negara Republik Indonesia) untuk


hidup rukun-damai bersama-sama.
Pancasila dan UUD 1945 menjamin kemerdekaan setiap
penduduk utuk memeluk agama masing-masing dan beribadah meurut
agama dan kepercayaannya. Kebebasan beragama adalah salah satu hak
paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan itu
langsung bersumber pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan. Kebebasan beragam itu bukan pemberian negara, dan bukan
pemberian golongan, akan tetapi merupakan anugerah Ilahi.
Betapa pentingnya pemahaman pemimpin tentang falsafah
negaranya dikarenakan falsafah negara merupakan pandangan hidup
semua rakryat indonesia dan sebagai seorang pemimpin, pemerintah harus
mampu mengemban kewajiban untuk meuwujudkan tujuan bersama
tersebut. Sebuah pemerintahan sebuah negara khususnya harus memiliki
teknis untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, dalam hal ini Prof.
Arifin Abdoerachman dalam bukunya (Teori, pengembangan dan filosofi
Kepemimpinan Kerja, hal. 60-67) menjelaskan bahwa ada 6 (enam) teknik
kepemimpinan pemerintahan yaitu sebagai berikut :

 Teknik pematangan/penyiapan pengikut


Dalam teknik ini terdapat dua sub teknik yaitu teknik penerangan
dan teknik propaganda. Teknik penerangan dimaksud kan untuk memberi
keterangan yang jelas dan faktual kepada orang-orang sehingga mereka
dapat memiliki pengertian yang jelas dan mendalam mengenai sesuatu hal
yang menyebabkankan timbulnya kemauan untuk mengikuti pemimpin
sesuai dengan rasa hati dan akalnya. Hal ini berbeda dengan teknik
propaganda yang berusaha memaksakan kehendak atau keinginan
pemimpin, bahkan kadang-kadang bagi pengikut tidak ada pilihan lain,
dengan mengenakan ancaman-ancaman hukuman.
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

 Teknik Human Relation


Teknik ini merupakan proses atau rangkaian kegiatan memotivasi
orang, maksudnya yaitu keseluruhan proses pemberian motif agar orang
mau bergerak. Hal-hal yang biasa dijadikan motif yaitu pemenuhan
kebutuhan, yang meliputi kebutuhan physis, dan kebutuhan psikologis.
Dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut menyebabkan
orang-orang bersedia mengikuti pemimpin yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

 Teknik menjadi teladan


Teknik menjadi teladan sangat cocok bagi masyarakat Indonesia
dewasa ini yang masih berorientasi ke atas. Dengan memberi contoh-
contoh, orang-orang yang harus digerakan itu lalu mengikuti apa yang
dilihat. Hakekatnya dari pemberian contoh ini diwujudkan dalm dua aspek,
yaitu aspek negatif dalam bentuk larangan-larangan atau pantangan-
pantangan, dan aspek posotif dalam bentuk anjuran-anjuran atau
keharusan-keharusan berbuat. Dalam rangka pemberian teladan maka si
pemimpin harus dapat membatasi dan menguasai diri, khususnya tidak
menyimpang atau melanggar larangan-larangan dan sebaliknya selalu
mematuhi anjuran-anjuran. Dengan demikian orang-orang lalu bersedia
mengikuti pemimpin.

 Teknik Persuasi dan pemberian perintah


Teknik persuasi atau ajakan menunuuk kepada suatu suasana di
mana antara kedudukan pemimpin tidak terdapat batasan-batasan yang
jelas. Karena itu dengan persuasi ajakan-ajakan dilakukan dengan lunak
sehingga orang-orang yang diajak itu bersedia mengikuti pemimpin
dengan kemauan sendiri dan atas tanggung jawab sendiri.
Teknik pemberian perintah, yaitu menyuruh orang yang diberi
perintah untuk mematuhi yang memberi perintah melakukan sesuatu. Di
belakang perintah terdapat kekuasaan. Kekuasaan adalah wewenang dari
yang memerintah ditambah dengan kemampuan memaksakan perintah.
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

oleh karena itu sering kali perintah ini diperluas dengan persuasi, jadi
sifatnya campuran.

 Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok


Komunikasi berarti menyampaikan suatu mkasud kepada pihak
lain, baik dalam rangka penerangan, persuasu, perintah dan sebgainya.
Dalam negara demokrasi seperti negara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila, komunikasi bersifat dua arah, yaitu Top-Down (dari atas ke
bawah), berisi perintah-perintah dan informasi-informasi, dari bawah ke
atas (Bottom-Up) berisi laporan-laporan dan saran-saran. Lain daripada itu
tentunya masih ada juga komunikasike samping. Sistem komunikasi yang
cocok disesuaikan dengan faktor-faktor, seperti; keadaan penerima, alat
komunikasi, dan sebagainya. Akhirnya dalam hal komuniksi ini perlu juga
dibangun saluran-saluran komuniksai yang jelas dan biasanya mengikuti
struktur organisasi.

 Teknik penyediaan fasilitas-fasilitas


Apabila sekelompok orang siap untuk mengiktui ajakan si
pemimpin, maka orang-orang tersebut harus diberi fasilitas-fasilitas atau
kemudahan-kemudahan, adapun beberapa fasilitas antara lain; Kecakapan,
Uang, waktu, dan Perangsang.

KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pemerintahan yang merupakan salah satu
jenis kepemimpinan, ternyata mempunyai kedudukan yang strategis dalam
pelaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan
tujuan negara dan cita-cita nasional. Dengan memperhatikan berbagai
deskripsi tentang kepemimpinan yang ada,
Maka pada umumnya kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang/pegikut untuk
bekerja dan mengarahkan ke tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kepemimpinan banyak teknik yang dapat dikembangkan, tetapi sesuai
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

dengan tingkat perkembangan masyarakat kita dewasa ini, yang masih


berorientasi ke atas, maka teknik kepemimpinan dengan pemberian suri
tauladan merupakan teknik yang sangat cocok. Lain dari pada itu perlu
juga dikembangkan gaya kepemimpinan motivasi yang positif dengan
memberikan penghargaan kepada yang berhasil, bersamaan dengan gaya
partisipasif atau gaya demokratis dengan memberikan kesempatan kepada
anak buah untuk berprakarsa dan berparisipasi dalam pengambilan
keputusan, dan gaya pengawasan yang berorientasi kepada fakror-faktor
manusia sejalan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab dari
Pancasila.
Berdasarkan konsep dan prinsip kepemimpinan bela Negara sistem
pemerintah Indonesia juga sudah menerapkannya dengan semestinya.
Meski banyak kekurangan dan peningkatan dari berbagai aspek agar
potensi ancaman yang dating mudah diatasi demi terwujudnya cita-cita
bangsa Indonesia.

2. Bentuk kepemimpinan salah satu presiden Indonesia


Jawab:
Bentuk kepemimpinan Soekarno
Di Indonesia, tokoh Soekarno merupakah salah satu contoh
pemimpin karismatik yang sulit ditemui lagi di masa sekarang. Beliau
adalah seorang panutan bagaimana seorang pemimpin mampu merubah
orang dan melakukan banyak hal. Beliau piawai dalam merubah presepsi
orang, membuat orang lain tunduk pada perintahnya, menjalankan apa
yang diinginkannya. Kemampuan Soekarno menggerakkan,
mempengaruhi, dan berdiplomasi telah menyatukan berbagai suku, agama,
golongan menjadi satu kesatuan yang bernama Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berbagai statement serta gagasannya mampu membakar semangat
serta mempersatukan segenap Bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah
dari tanah air hingga berhasil meraih kemerdekaan. Gagasan- gagasan
Soekarno bukan hanya menjadi pembakar semangat masyarakat Indonesia
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

dalam perjuangannya mengusir penjajah tetapi juga memberi inspirasi bagi


para pemimpin bangsa di berbagai belahan dunia. Melalui gagasannya itu
Soekarno ingin menjadikan bangsa Indonesia hidup mandiri, tidak
berhutang, apalagi sampai mengemis kepada Negara atau lembaga asing.
10 Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir
motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi,
dan gaya mereka dalam diri bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209).
Pemimpin karismatik mampu memainkan peran penting dalam
menciptakan perubahan. Individu yang menyandang kualitas-kualitas
pahlawan memiliki karisma. Sebagian yang lain memandang pemimpin
karismatik adalah pahlawan. Bukti dari kepemimpinan karisma diberikan
oleh hubungan pemimpin pengikut. Seperti dalam teori awal oleh House
(1977), seorang pemimpin yang memiliki karisma memiliki pengaruh
yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa mereka
bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia mematuhi
pemimpin, mereka merasakan kasih saying terhadap pemimpin, secara
emosional mereka terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka
memiliki sasaran kinerja yang tinggi, dan mereka yakin bahwa mereka
dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi itu (Yukl, 2005).
Selanjutnya yaitu pemikiran ekonomi , pemikiran ekonomi
Soekarno secara dominan memengaruhi arah, strategi dan kebijakan
ekonomi orde lama. Namun demikian, keterpurukan ekonomi yang terjadi
masa itu, dan diyakini oleh sebagian ahli sejarah sebagai akibat dari arah,
strategi yang salah menjadikan pemikiran ekonomi Soekarno luput dari
catatan sejarah para pemikir ekonomi negri ini.

Demokrasi Terpimpin
Pada 05 juli 1959, Soekarno mengeluarkan pidato yang mungkin
menjadi salah satu pidatonya yang paling terkenal sekaligus kontroversial
sepanjang sejarah. Dekret presiden mrenjadi sebuah titik balik perjalanan
politik Soekarno. Demokrasi terpimpin yang ia gaungkan memungkinkan
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

dirinya memjadi penguasa tunggal dengan kekuasaan yang hamper tidak


terbatas.

Karya Nyata Kepemimpinan Soekarno

1. Mengobarkan Semangat Revolusi


Prestasi terbaik Soekarno adalah dengan mengobarkan semangat
revolusi dan membawa Indonesia kepada kemerdekaan pada 17 Agustus
1945. Dengan keinginannya yang kuat juga semangatnya, Soekarno
berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan juga pengakuan
atas eksistensi Indonesia di mata dunia. Dalam proklamasinya pun
memberikan semangat kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk
mempertahankan kemerdekaan.

2. Merebut Papua Barat


Pada kemerdekaannya, Indonesia mengklaim seluruh wilayah
Hindia belanda termasuk Papua bagian barat, namun Belanda masih
menganggap wilayah tersebut menjadi salah satu provinsi Kerajaan
Belanda yang kemudian dipersiapkan untuk menjadi suatu Negara yang
merdeka. Indonesia tentu saja menentang hal tersebut dan Papua menjadi
daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Pada
Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda dan Indonesia tidak
mencapai keputusan. Kemudian pada 19 Desember 1961, Soekarno
mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Komando ini bertugas untuk merencanakan, mempersiapkan, dan
menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua
Barat dengan Indonesia. Yang membuahkan hasil Papua Barat berhasil
bergabung dengan Indonesia pada 1 Mei 1963.

3. Gerakan Non-blok
Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 berujung pada
pembentukan gerakan non-blok (GNB) yang dipimpin oleh Soekarno pula
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

diikuti oleh pemimpin Negara lain, diantaranya Josip Broz Tito (Presiden
Yugoslavia), kemudian Gamal Abdul Nasser selaku Presiden Mesir,
Pandit Jawaharlal Nehru (PM India), dan terakhir Kwame Nkrumah
(Presiden Ghana).

Kelemahan Jenis Dan Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno


 Para pemimpin karismatik mudah mengambil keputusan yang berisiko.
 Pemimpin karismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang
dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya
 Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang
berkompeten sulit.
 Mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa
lama, orang-orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten
an.
 Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan ketika diminta pertanggung-
jawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan
janji
 Bawahan cenderung bersifat fanatisme.
 Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi
kesempatan15
 Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena
menganggap dirinya sudah melakukan yang benar
 Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak
ada kesempatan untuk mengembangkannya
 Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur dan bawahan selalu didesak
agar menerima keputusan tersebut sebagai keputusan bersama.

Salah satu contoh kegagalan kepemimpinan Soekarno ialah


terhambatnya pembangunan di Tahun 1950. Pembangunan semesta dan
berencana baru dapat berjalan setelah kembali ke UUD 1945 yang
memungkinkan demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin. Sebelum
tahun 1959, pembangunan terbenturr pada berbagai macam factor yang
Mendya Rezita
2207141
Tugas Bela III Negara

menjadi terhambat bagi pelaksanaan pembangunan.sehingga pada akhir-


akhir ini setelah pikiran liberalisme,sabotase,percobaan intervesi dan
gerakan subversive dan pemberontakan berhasil ditindas.

KESIMPULAN
Melihat jenis dan gaya kepemimpinan Soekarno dalam memimpin
Indonesia, dapat dipahami bahwa menjadi seorang pemimpin yang
karismatik yang memiliki kekuatan energi, daya tarik, dan perbawa yang
luar biasa untuk memengaruhi orang lain sehingga iya mempunyai
pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal- pengawal yang bisa
dipercaya Ir. Soekarno pada masa kepemimpinannya sebagai presiden
pertama Indonesia telah mampu merubah orang dan melakukan banyak
hal. Gaya ini terbukti mampu membawa Negara Indonesia menjadi negara
yang merdeka terbebas dari belenggu penjajahan dan membuat kemajuan
diberbagai sektor.
Kepemimpinan soekarno telah menghasilkan banyak karya nyata
diantaranya mampu mengorbankan semangat revolusi, merebut kembali
Papua Barat, membawa Indonesia menjadi Gerakan Non Block (GNB).
Tetapi tentunya disetiap gaya kepemimpinan memiliki keunggulan dan
kelemahan. Kelemahan dari gaya kepepmimpian karismatik Soekarno
diantaranya Para pemimpin karismatik mudah mengambil keputusan yang
berisiko, ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin
yang berkompeten sulit, dan struktur organisasinya tidak jelas atau kabur
dan bawahan selalu didesak agar menerima keputusan tersebut sebagai
keputusan bersama.

You might also like