You are on page 1of 9

TUGAS UAS MATA KULIAH

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

Dosen Pengampu:

. Devi Urianty Miftahul Rohmah, S.TP.,M.P.

oleh:

Sandy Alif Rizqiawan


3920186210316

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK
PRODI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN SEMESTER 4
Dosen Pengampu : Devi Urianty Miftahul Rohmah, S.TP.,M.P.

Sifat Ujian: Mandiri

1. Pilih salah satu industry berbasis agroindustry.


Jawab :
Usaha agroindustri yang dipilih yaitu Lapis Sumedang Kartika Rasa
2. Jelaskan apakah industry termasuk bad layout atau good layout ! (10 poin)
Jawab :
Layout dalam industri pada dasarnya adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas
produksi dalam suatu industri untuk memperlancar proses produksi yang efektif dan
efisien. Fasilitas pabrik ini berupa mesin, alat produksi, pengankutan bahan,
peralatan pengawasan, hingga distribusi. Dalam industri Lapis Sumedang ini desain
layout telah baik atau Good Layout, tetapi perbaikan dan proses lebih baik masih
bisa dilaukan, diantaranya dengan beberapa point tambahan :
 Tempat produksi terlalu sempit sebaiknya pemilik melakukan perluasan tempat
produksi.
 Pintu masuk dan pintu keluar dalam satu pintu yang sama hal tersebut akan
membuat produksi barang menjadi terhambat, lebih baik membuat pintu
terpisah
 Sebaiknya ada tempat penyimpanan bahan baku untuk memepermudah proses
produksi, karena selama ini tempat penyimpanan bahan baku khususnya ubi
disimpan di lantai.
 Dari tata letak barang sebaiknya penempatan kulkas di dalam bukan di luar
dekat display karena akan mempermudah pengambilan bahan baku.
 Membuat jalur koordinasi barang masuk
 Dari tempat packing barang sebaiknya dalam satu ruangan
 Pengaturan suhu ruangan karena untuk memaksimalkan pekerjaan pegawai
 Perluasan tempat makan untuk konsumen yang ingin mencicipi makanan
 Penyediaan tempat parkir untuk konsumen
Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut kelompok kami mencoba untuk
membuat layout baru untuk tempat produksi Lapis Sumedang “Kartika Rasa”
dengan menggunakan jenis Layout fasilitas berdasarkan fungsi dan macam proses,
yaitu dengan cara mengelompokan setiap mesin yang memiliki fungsi yang sama.

3. Terdapat 4 tipe layout, yaitu process layout, product layout, hybrid layout, dan
fixed- position layout. Tipe layout mana yang sesuai dengan industry tersebut dan
berikan alasannya! (10 poin)
Jawab :
Dalam industri lapis sumedang kartika rasa menggunakan product layout. Dapat
dilihat dari pemilihan metode atau cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas
produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus.
Deskripsi proses pada setiap kegiatan atau aktivitas:
Proses pembuatan Lapis Sumedang:
1) Menyiapkan alat dan bahan
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat produksi seperti:
Mixer, Pengukusan (tungku), Kompor gas, Kulkas, Freezer, Timbangan,
Loyang, Lap, Centong, Baskom, Sendok, Pisau, Kuas, Mangkok, Parutan,
Spatula
Kegiatan kedua yaitu menyiapkan bahan-bahan produksi seperti:
Ubi Cilembu, Tepung ubi Cilembu, Tepung terigu, Telur, Gula pasir, Susu
cair, Mentega/margarin, Pengembang kue (SP), Serta bahan-bahan lainnya
seperti coklat, greentea, oreo, kacang hijau, daun pandan, talas, pisang,
yoghurt, ketan hitam ,vanilla, pisang, dan lain-lain.
2) Proses pembuatan adonan
Dalam satu kali produksi, pembuatan adonan kue Lapis dilakukan selama
setengah jam dan menghasilkan 12 box. Dalam satu hari membuat 10 kali
adonan dan mengasilkan 120 box Lapis Sumedang.
3) Proses pengukusan
Setelah proses pembuatan adonan, selanjutnya dilakukan pengukusan. Dalam
satu periode pengukusan terdapat 3 kompor gas yang terdiri dari 6 tungku dan
memuat 12 loyang. Pengukusan dilakukan selama setengah jam.
4) Proses penurunan suhu
Setelah proses pengukusan selesai, selanjutnya kue Lapis dibiarkan turun
suhunya sampai suhu ruangan. Proses penurunan suhu ini dilakukan selama 15
menit.
5) Proses pemolesan
etelah suhu kue Lapis menyesuaikan, selanjutnya dilakukan pemolesan
topping seperti coklat, mentega, keju, oreo, dan lain-lain.
6) Pengemasan
Setelah proses pemolesan, selanjutnya dilakukan pengemasan.
Persentase scrap dari aktivitas:
Persentase kegagalan pada produksi Lapis Sumedang hanya terjadi secara insidensial,
misalnya ketika kegiatan produksi dilakukan oleh pegawai baru atau bagian produksi
berhalangan hadir ini pun tidak sering terjadi, hanya satu bulan sekali dan pada satu
kali produksi. Jadi dalam sebulan tingkat kegagalannya adalah 0.0011%.

4. Buatlah:
a. Diagram alir (20 poin)
b. OPC (Operation Process Chart) / Peta Proses Operasi (20 poin)
c. FPC (Flow Process Chart) / Peta Aliran Proses (20 poin)
d. From to Chart / Peta dari ke- (20 poin)
DIAGRAM ALIR

Menyiapkan alat dan bahan

Proses pembuatan adonan

Proses pengukusan

Proses penurunan suhu

Proses pemolesan

Pengemasan
OPERATION PROCESS CHART

Tanggal :
Lokasi : Jatinangor - Sumedang
Proses : Kue Lapis Sumedang

Description of Process

Time (min)
Operation

Transport

Distance
Storage
Inspect

Delay

(feet)
Step

1 Persiapan alat dan bahan 10


2
3 Pembuatan adonan 20
4
5 Pengukusan 30
6
7 Penurunan suhu (pendinginan) 10
8
9 Pemolesan 15
10
11 Pengepakan 5
RINGKASAN
AKTIVITAS JUMLAH WAKTU

Total
FLOW PROCESS CHART

Tanggal :
Lokasi : Jatinangor - Sumedang
Proses : Kue Lapis Sumedang

Description of Process

Time (min)
Operation

Transport

Distance
Storage
Inspect

Delay

(feet)
Step

1 Persiapan alat dan bahan 10


2
3 Pembuatan adonan 20
4
5 Pengukusan 30
6
7 Penurunan suhu (pendinginan) 10
8
9 Pemolesan 15
10
11 Pengepakan 5
FROM TO CHART

Produk Bahan Bahan Efisiensi Kebutuhan Mesin


No. Op Deskripsi Mesin (alat) % Scrap
mesin/jam Diminta Dipersiapkan Mesin Teori Aktual
Persiapan
1 Timbangan 72 0 12 12 12.63 0.18 (1) 1
Bahan
Pembuatan
2 Mixer, Loyang 36 0.0011 12 12.013 12.65 0.35 (1) 2
Adonan
3 Pengukusan Tungku 24 0 12 12 12.63 0.53 (1) 6
Penurunan
4 Kipas Angin 72 0 12 12 12.63 0.18 (1) 1
Suhu
5 Pemolesan Kuas 48 0 12 12 12.63 0.26 (1) 3
6 Pengemasan 144 0 12 12 12.63 0.09 (1) 2

You might also like