You are on page 1of 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Arnelia Citra Agusta

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043547438

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4330 / Teknik Mencari dan Menulis Berita

Kode/Nama UPBJJ : 21 / Jakarta

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sebuah karya jurnalisme harus bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsi
reporter. Oleh karena itu, harus ada sumber berita yang jelas dan dapat
dipercaya. Kepekaan wartawan menilai narasumber yang layak untuk
dihubungi amatlah penting, untuk menentukan nara sumber berita, ada
beberapa syarat.
A. Jelaskan syarat narasumber tersebut!
B. Berikan contoh narasumber yang harus Anda hubungi untuk berita tentang
Pencegahan Covid 19 dan berikan argument Anda!

A. Sebuah karya jurnalisme harus bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsi
reporter. Oleh karena itu, harus ada sumber berita yang jelas dan dapat dipercaya.
Kepekaan wartawan menilai narasumber yang layak untuk dihubungi amatlah
penting. Apabila dalam menilai berita ada acuan, seperti nilai-nilai berita dan daya
tarik berita bagi pembaca (news interest of the readers), untuk menentukan sumber
berita, ada beberapa syarat sebagai berikut (Mariani et al, 2006: 4.8- 4.9).

1. Layak dipercaya atau kredibel

Meski kelihatan mudah, wartawan yang tidak berpengalaman akan kejeblos


mewawan-carai sumber yang diragukan kebenaran bicaranya. Dengan demikian,
sejak awal perlu ada pengamatan kritis dan peka terhadap situasi tempat wartawan
itu berada.

2. Berwenang

Salah satu narasumber yang layak dihubungi adalah mereka yang berwenang.
Artinya, orang yang mempunyai kekuasaan dan bertanggung jawab terhadap
masalah yang ditulis. Di Indonesia, hampir semua berita menuntut keterangan
pihak yang berwenang, misalnya polisi, lurah, kepala kanwil, menteri, direktur
perusahaan, kepala rumah sakit, dan saksi mata.

Wartawan menghubungi pihak yang berwenang untuk sekadar memperoleh


informasi dan sering kali hanya untuk mengecek apakah informasi yang diperoleh
dari sumber berita lainnya dibenarkan atau disetujui oleh pihak yang berwenang
tersebut.

3. Kompeten

Sumber berita adalah orang yang berkompeten. Artinya, sumber berita tersebut
layak untuk dimintai keterangan. Misalya, dalam masalah keluarga berencana
(KB), tentu lebih kompeten dokter yang bicara dibanding insinyur meskipun
mungkin seorang insinyur akan bisa memaparkan alat-alat KB dan beberapa segi
tentang program KB.

Kompetensi ini biasanya dikaitkan dengan kepakaran dalam bidang ilmu tertentu.
Pemilihan sumber berita yang kompeten akan meyakinkan pembaca bahwa
sumber berita dapat dipercaya dan lebih jauh lagi laporan atau tulisan sang
wartawan dapat dipercaya.
B. Contoh narasumber yang akan saya ambil dalam wawancara untuk pencegahan
COVID-19 adalah narasumber yang kompeten di bidangnya. Contohnya seperti
dokter spesialis/perawat, atau Kepala bidang pelayanan dan penunjang kesehatan.
Mengapa demikian? Karena kita butuh narasumber yang sudah biasa menangani
pasien yang terpapar COVID-19 itu sendiri, agar masyarakat mendapatkan
penjelasan yang rinci, serta mendapat ilmu dengan cara mempraktikkan protokol
kesehatan yang benar guna untuk mencegah penyebaran COVID-19.

2. Lebih jauh, wawancara dapat dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu dari (1) segi
isi; (2) segi persiapan; dan (3) segi proses.

A. Jelaskan masing masing komponen tersebut!

B. Buatlah contoh wawancara dengan narasumber yang kompeten tentang


“pencegahan covid 19” dalam 5 pertanyaan!

A. 1. Tahapan Persiapan

- Menentukan maksud atau tujuan wawancara atau topik wawancara

- Menentukan informasi yang akan dikumpulkan atau didata

- Menentukan dan menghubungi narasumber

2. Tahap Pelaksanaan

- Mengucapkan salam

- Memperkenalkan diri

- Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara

- Menyampaikan pertanyaan dengan teratur

- Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara

- Mengakhiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat


dihubungi kembali jika ada yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi

3. Tahap Penyusunan Hasil Wawancara

- Memperhatikan kaidah penulisan laporan, meliputi ejaan dan tanda baca.

- Hindari mencampuri hasil jawaban wawancara dengan pendapat sendiri.


B. – Berapa lama waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga
muncul gejala penyakit infeksi COVID 19?

– Apakah virus COVID 19 dapat ditularkan dari orang yang tidak bergejala?
– Bisakah hewan peliharaan menyebarkan virus COVID 19?
– Apa yang diperlukan untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap
COVID-19?
– Bagaimana cara mencegah penyakit ini apabila sudah merasakan gejala
umum COVID 19?

3. Penggalian informasi ini membawa sang reporter melalui tiga lapisan atau
tahapan peliputan yang terdiri dari fakta, laporan langsung dan interpretasi,

A. Jelaskan tiga tahap peliputan tersebut dan berikan contohmya!

B. Buatlah reportase singkat tentang “Covid 19” yang mengikuti kaidah tiga
tahapan peliputan tersebut!

A. Lapisan pertama adalah fakta-fakta permukaan, seperti siaran pers, konferensi


pers, rekaman pidato, dan sebagainya. Lapisan pertama ini adalah sumber bagi
fakta-fakta yang digunakan pada sebagian besar berita. Informasi ini digali dari
bahan yang disediakan dan dikontrol oleh narasumber. Isinya mungkin sepihak.
Jika reporter hanya mengandalkan informasi lapisan pertama, perbedaan antara
jurnalisme dan siaran pers dari humas menjadi sangat tipis.

Kenyataannya, wartawan media online sering kali menelan sepenuhnya siaran


pers dengan editing seperlunya, terutama jika siaran pers itu ditulis dengan baik,
selayaknya sebuah berita jadi. Media online memang "menjual" kecepatan berita:
semakin cepat berita dimuat, semakin baik. Itu sebabnya kelengkapan dan
kedalaman berita tidak diperlukan.

Lapisan kedua adalah upaya pelaporan yang dilakukan sendiri oleh si peliput. Di
sini, reporter melakukan verifikasi dan meliput peristiwa-peristiwa atau
mengumpulkan data sekunder. Peristiwa sudah bergerak di luar kontrol awal
narasumber seperti pada lapisan pertama. Reporter tidak mentah-mentah menelan
begitu saja keterangan pihak perusahaan tertentu yang mempunyai kasus
pembuangan limbah yang mencemari lingkungan.

Reporter datang ke lokasi kejadian dan mewawancarai langsung para warga atau
saksi-saksi kasus tersebut.

Lapisan ketiga adalah interpretasi (penafsiran) dan analisis. Pada tahap ini,
reporter menguraikan arti penting suatu peristiwa, penyebabnya, dan
konsekuensinya. Publik tidak sekadar ingin tahu apa yang terjadi, mereka juga
ingin tahu bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi. Apa makna peristiwa itu
bagi mereka dan apa yang mungkin terjadi sesudahnya atau dampak susulan dari
peristiwa tersebut. Seorang reporter harus selalu berusaha mengamati peristiwa
secara langsung ketimbang mengandalkan sumber-sumber lain yang kadang-
kadang berusaha memanipulasi atau memanfaatkan pers.

B. Pemerintah Daerah Kabupaten Bone menggelar Konferensi Pers Terkait


Penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Kantor Bupati Bone, Rabu 18 Maret
2020.

Konferensi Pers tersebut dilaksanakan setelah Forum Koordinasi Pimpinan


Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bone menggelar Rapat Koordinasi terkait
mengantisipasi konflik sosial dan ekonomi yang bisa saja terjadi di tengah
masyarakat akibat Covid-19.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Dray


Vibrianto, S.I.P.,M.Si. yang ditunjuk selaku ketua Gugus Tugas Penanganan
Covid 19 didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan Bone dr. Yusuf bersama Kepala Bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan H.Barham Bachtiar, S.T.,M.M. menjelaskan kepada
puluhan insan Pers hasil dari Rakor tersebut.

Di antaranya, Pembentukan Satgas Penanganan dan pencegahan Covid 19,


Pembuatan Posko terpadu yang dipusatkan di Sao Masiga Jl. Ahmad Yani hingga
penunjukan Juru Bicara untuk memberikan informasi terkait Covid 19 yakni
dr.Yusuf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

Dalam Konferensi Pers tersebut juga dibahas beberapa penundaan rangkaian


kegiatan HJB Ke-690 hingga 31 Maret mendatang.

“Untuk HJB semua rangkaiannya terjadwal sampai 31 Maret ditinjau ulang


pelaksanaannya. Sedangkan rangkaian setelah 31 Maret akan dilihat sesuai
perkembangan situasi” Ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini, Rekan
Pers juga diminta kerja samanya dalam mengedukasi masyarakat terkait Covid 19.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bone juga menyediakan Call Centre 0481-112


terkait penanganan Virus Corona atau Covid 19.

You might also like