You are on page 1of 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Arnelia Citra Agusta

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043547438

Tanggal Lahir : 25 Agustus 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109 / Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Kode/Nama Program Studi : 72 / Ilmu Komunikasi

Kode/Nama UPBJJ : 21 /Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 06 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Arnelia Citra Agusta


NIM : 043547438
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109 / Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Fakultas : FHISIP (Fakultas Hukum Ilmu Sosial & Ilmu Politik)
Program Studi : Ilmu Komunikasi
UPBJJ-UT : 21 / Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jakarta, 06 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Pendidikan di Indonesia pada kenyataannya lebih banyak mengutamakan aspek kognitif


(berpikir), psikomotorik (keterampilan) dibandingkan dengan afektif yang berkaitan dengan
“nilai” atau belajar bermakna (gestalt). Menurut saya, seharusnya program percepatan atau
akselerasi layak diberikan untuk peserta didik yang memiliki potensi tidak hanya dalam
kecerdasan saja, sebagaimana yang tercantum pada UUSPN 28 Agustus 2003, melainkan juga
memiliki aspek lain seperti iman, taqwa, dan ahlak yang mulia. Seperti yang terlampir pada
soal, manusia berpikir secara logika dengan otak kiri , dan diseimbangkan oleh aktivitas otak
kanan dengan kesadaran nilai, maka sangat penting untuk mengutamakan segala aspek diatas
dan tidak hanya mengutamakan kecerdasan dan bakat istimewa semata.

2. a.) Manusia dan kebudayaan tidak mungkin terpisahkan, keduanya bersama-sama termasuk
dalam aspek kehidupan. Masyarakat manusia melahirkan, menciptakan, menumbuhkan, dan
mengembangkan kebudayaan, yang mana tidak ada manusia tanpa kebudayaan, begitu pula
sebaliknya. Lalu, jika berbicara mengenai puncak kebudayaan, menurut saya konsep tentang
puncak kebudayaan itu sendiri nyatanya tidak ada. Mungkin, konsep puncak kebudayaan ini
ada pada satu atau beberapa budaya tertentu dan tidak berlaku secara menyeluruh untuk
kebudayaan yang lain. Karena, bila kita menganalisis kebudayaan secara universal, maka
tidak memungkinkan akan adanya puncak kebudayaan. Seiring berjalannya waktu, manusia
akan terus bertumbuh dan berkembang, baik dalam pemikiran, perasaan, dan lain sebagainya.
Karena hal tersebut, dapat dipastikan bahwa kebudayaan juga otomatis akan berubah karena
manusia dan sebaliknya dari perubahan kebudayaan itu manusia juga akan berubah.

b.) Menurut saya tidak menutup kemungkinan kalau revolusi kebudayaan dapat terjadi, karena
era globalisasi di jaman sekarang perkembangannya sangatlah pesat dibanding pada jaman
dahulu. Dan masyarakat pun seiring jalannya waktu, semakin mudah untuk menerima
perubahan yang ada. Untuk proses terjadinya revolusi budaya dapat dipengaruhi oleh
ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada, adanya penemuan-penemuan baru, keadaan
masyarakat yang majemuk, perubahan standar hidup, dan sifat terbuka terhadap adanya
perubahan. Lalu dampak apa yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat apabila revolusi
kebudayaan benar-benar terjadi? Tindak kriminalitas akan semakin meningkat di kalangan
masyarakat, lalu timbulnya perilaku hidup yang konsumtif, adanya aksi protes yang dilakukan
oleh kelompok/individu, semakin banyak terjadi kesenjangan sosial, dan yang paling
parahnya norma-norma yang selama ini sudah diterapkan dalam diri masing-masing akan
perlahan luntur dikarenakan adanya revolusi kebudayaan ini.

3. 1.) Asimilasi adalah bentuk interaksi sosial yang ditandai dengan usaha mengembangkan
sikap-sikap yang sama,walaupun kadang bersifat emosional untuk tujuan mencapai kesatuan
dan integrasi.Asimilasi ini dapat terjadi pada pihak yang berbeda-beda kebudayaannya,yang
saling berinteraksi secara insentif untuk waktu yang lama sehingga masing-masing pihak
berubah dan saling menyesuaikan diri satu sama lain. Salah satu contoh yang paling mudah
ditemukan yaitu pernikahan antar etnis. Ketika dua bahasa yang berbeda digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seringkali menimbulkan konflik, seperti persoalan kesalahpahaman
terhadap kata-kata, bahasa yang dipilih untuk dipakai sehari-hari, atau kekuasaan psikologis
yang akan mengontrol rumah tangga.

2.) Penggunaan bahasa harus tetap di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan juga
disarankan untuk mempelajari bahasa pasangan kita sendiri, guna untuk menghargai toleransi.
Serta bimbinglah anak dan cucu kita nanti agar dapat mengerti Bahasa daerah, supaya
kebudayaan tidak hilang seiring berjalannya waktu. Orang tua juga berpendapat bahwa dalam
pembelajaran apalagi melestarikan bahasa itu perlu ada pendukung dari sekolah-sekolah
seperti menerapkan kembali pembelajaran muatan lokal khususnya mengenai budaya yang
terkait.

4. Dilihat dari permasalahan penebangan liar, peran hukum dan keadilan lingkungan harus di
berlakukan. Karena dalam hukum lingkungan, peran manusia sebagai subjek sangat di
butuhkan dalam rangka menjaga agar lingkungan dan sumber daya alam dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kondisi kemampuan lingkungan itu sendiri. Dengan adanya kesadaran manusia
untuk saling menjaga lingkungan, dan tidak lupa untuk memperketat penjagaan, akan
mengurangi adanya penebangan liar diluar sana. Sedangkan lingkungan sebagai objek yang
harus di lindungi dari perbuatan manusia, supaya antara keduanya tetap berada dalam suasana
saling melengkapi dalam kehidupan dan tidak ada lagi penyalahgunaan seperti penebangan
hutan liar yang dapat merugikan manusia dan lingkungan itu sendiri. Lingkungan hidup
memberikan fungsi yang amat penting bagi manusia. Begitu pula, peran manusia pun sangat
berpengaruh dalam menjaga ketahanan lingkungan itu sendiri.

You might also like