Professional Documents
Culture Documents
Askep
Askep
I DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMAN DAN KENYAMANAN
PADA KASUS GERD DIRUANGAN KEPERAWATAN I
RSUD BHAYANGKARA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2A
DWI HANDAYANI,S.Kep.,Ns
NIP :
A. IDENTITAS PASIEN
- Identitas klien
Nama : Ny. I
Umur : 28 tahun
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku : Bugis
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku : Bugis
B. Riwayat Penyakit
- Keluhan utama saat masuk RS :
- nyeri pada epigastrium tembus belakang
- Riwayat keluhan utama :
- Pasien datang ke RS Bhayangkara jam 15.00 wita dengan keluhan
nyeri epigastrium tembus belakang, nyeri dirasakan kurang lebih 1
hari sebelum masuk RS. Nyeri dirasakan terus menerus seperti
ditusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri dirasakan pada uluhati dan
perut sebelah kiri, pasien mengatakan skala nyeri 6 ekspresi wajah
meringis, klien berusaha mengurangi gerakan agar nyeri terasa lebih
ringan
- Tindakan selama di IGD :
- pemasangan infus cairan Rl 20 tpm
- injeksi ondencentron 1 ampul/ intra vena
- injeksi ranitidine 1 ampul/iv
- Keluhan utama saat pengkajian :
- Klien mengeluh nyeri pada epigastrium tembus belakang
- Keluhan lain yang menyertai :
- Klien mengeluh mual muntah, klien juga mengeluh susah tidur pada
malam dan siang hari, klien juga mengatakan badan terasa lemas
- Riwayat kesehatan masa lalu :
- Klien pernah masuk RS dengan diagnosa asma dan dirawat di rumah
sakit yang sama
- Riwayat kesehatan keluarga :
Orang tua klien mengatakan tidak ada Riwayat penyakit degenerative atau
pun yang menular dikeluarga.
- Riwayat alergi (obat dan makanan) :
- Klien tidak memiliki Riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan.
C. Genogram
keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: menikah
: garis keturunan
: klien
: tinggal serumah
D. Pengkajian Pola Fungsional Kesehatan
9. Pola koping
klien merasa senang Klien bercerita dengan
- Toleransi stres melakukan aktivitas teman di ruangan untuk
menghindari stres
yang disukai
E. Pemeriksaan fisik
BB sebelum sakit : 70 Kg TB : 160 cm
BB saat sakit : 62 Kg
Tanda-Tanda vital :
R : 20 x/menit S : 36,5 oC
Inspeksi : bentuk kepala oval , rambut berwarna hitam, rambut dan kulit kepala
bersih.
2. Telinga
Inspeksi : telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada
perubahan bentuk pina telinga, tidak ada terdapat ruam/kemerahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan di area telinga.
3. Mata
Inspeksi : Nampak kantung mata pada daerah kelopak mata klien, pupil isokor,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di kedua mata, tidak teraba benjolan
4. Hidung
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontal, sinus etmoidal, sinus
5. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, tidak ada perdarahan pada gusi, terdapat sedikit
karies, lidah bersih, tidak terdapat gigi yang berlubang, gigi lengkap
6. Leher
Inspeksi : terdapat ruam pada bagian leher, tidak ada pembesaran kelenjar
7. Dada /thoraks
- Jantung
Perkusi : suara pekak pada batas jantung bawah ics 5, atas ics 3, kiri mid aksila
ics 4, ics 4.
tambahan
- Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada sama kiri dan kanan, tidak ada ruam.
Perkusi : suara pekak pada paru kiri dan kanan pada area bawah, dan pada area
Auskultasi : tidak terdengar suara napas tambahan pada paru kiri dan kanan
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut bulat menonjol, tidak ada lesi, terdapat strech mark
Palpasi : terdapat nyeri tekan di epigastrium dan tembus belakang, tidak teraba
benjolan
9. Genetalia
sebelah kanan
Palpasi : terdapat nyeri pada area yang terpasang cateter vena.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada edema pada kaki
12. Kulit
Inspeksi : kulit berwarna sawo matang, kuku berwarna merah jambu, tidak
F. Data Penunjang
Tanggal : 29 November 2021
a. Hasil laboratorium :
Pemeriksaan: Hasil Pemeriksaan
widal
Titel typhus antibodi O (+) 1/320
Titel typhus antibody H (+) 1/160
Titel typhus antibodi AH Negatif
Titel typhus antibodi BH Negatif
G. KLASIFIKASI DATA
Data subyektif
- Pasien mengatakan nyeri epigastrium tembus belakang,
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan kurang lebih 1 hari sebelum masuk
RS.
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus seperti ditusuk-
tusuk,
- pasien mengatakan nyeri dirasakan pada uluhati dan perut sebelah kiri,
- pasien mengatakan skala nyeri 6 ekspresi wajah meringis,
- klien berusaha mengurangi gerakan agar nyeri terasa lebih ringan
- Klien mengeluh mual muntah,
Data obyektif
- klien Nampak gelisah dan tidak nyaman
- ekspresi wajah meringis
- klien terlihat lemah
- Nafsu makan klien kurang baik
- Nampak kantung mata pada daerah kelopak mata klien
- Klien sering terjaga saat siang dan malam hari
- Klien tidur malam 5 jam
- BB sebelum sakit : 70 Kg
- BB saat sakit : 62 Kg
- Tanda – tanda vital
- TD : 130/90 mmHg N : 96 x/menit Spo2 :99%
- R : 20 x/menit S : 36,5 oC
ANALISA DATA
Objektif
- klien Nampak gelisah dan
tidak nyaman
- ekspresi wajah meringis
- Tanda – tanda vital
- TD : 130/90 mmHg
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
Objektif
- klien terlihat lemah
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
Objektif
- klien Nampak gelisah dan tidak nyaman
- ekspresi wajah meringis
- Tanda – tanda vital
- TD : 130/90 mmHg
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
2. Kebutuhan Nutrisi
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Menurunnya nafsu makan mual, muntah ditandai dengan:
Subjektif
- Klien mengeluh mual muntah
- klien mengatakan badan terasa lemas
Objektif
- klien terlihat lemah
- BB sebelum sakit : 70 Kg
- BB saat sakit : 62 Kg
- Tanda – tanda vital
- TD : 130/90 mmHg
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
S : 36,5 oC
3. Kebutuhan istirahat tidur
Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
Subjektif
- klien mengeluh susah tidur pada malam dan siang hari
Objektif
- klien terlihat lemah
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
S : 36,5 oC
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Tindakan Tanggal 29 november 2021 Tanggal 29 november 2021
dengan agen cidera biologis keperawatan 3x24 jam nyeri akut Jam 10.00 wita Jam 10.00 wita
(iritasi mukosa lambung berkurang atau hilang dengan Manajemen nyeri(1.08238) Manajemen nyeri(1.08238
No dx : D.0077 kriteria hasil : 1. Identifikasi skala nyeri
1. Untuk mengetahui tingkatan
2. Berikan teknik
Kategori : psikologis 1. Klien mengatakan rasa nyeri skala nyeri dan penanganan
nonfarmakologi untuk
Subkategori: nyeri dan berkurang atau hilang mengurangi rasa nyeri yang akan dilakukan selanjutnya
kenyamanan 2. Tekanan darah 90/60-140/90 (kompres hangat/dingin) 2. Agar klien merasa lebih rileks
mmHg 3. Jelaskan penyebab,
dan nyaman
periode dan pemicu nyeri
3. Nadi 60-100x/menit 3. Agar klien mengetahui cara
4. Kolaborasi pemberian
4. Nyeri 0-2 analgetik dengan tim untuk mengurangi pemicu dan
5. Wajah klien tidak medis penyebab nyeri
menyeringai Terapi relaksasi 4. Agar nyeri pada klien berkurang
1. Identifikasi teknik
6. Klien merasakan nyaman Terapi relaksasi
relaksasi yang pernah
efektif digunakan 1. Untuk mengetahui teknik yang
2. Ciptakan lingkungan efektif dan pernah digunakan
tenang dan tanpa 2. Agar klien merasa lebih nyaman
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu 3. Untuk mengurangi nyeri
ruang nyaman
3. Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi ( napas
dalam)
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan Tindakan Tanggal 29 november 2021 Tanggal 29 november 2021
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan 3x24 jam Jam 10.00 Jam 10.00
berhubungan dengan diharapkan klien dapat Manajemen Manajemen nutrisi(1.03119)
Menurunnya nafsu makan menunjukkan nutrisi(1.03119) 1. Agar mengetahui jumlah nutrisi
tidak adanya
- Identifikasi status nutrisi
mual, muntah tanda-tanda ketidak seimbangan klien
- Berikan makanan tinggi
No dx : D.00002 nutrisi kurang dari kebutuhan kalori dan tinggi protein 2. Agar nutrisi klien terpenuhi
Kategori : fisiologis dengan kriteria hasil : - Anjurkan posisi duduk 3. Agar proses pemasukan nutrisi
Subkategori : Nutrisi dan 1. Nafsu makan baik jika perlu klien tidak terhambat
- Kolaborasi pemberian 4.
cairan 2. Porsi makan dihabiskan Untuk mengurangi tingkat nyeri
medikasi sebelum
3. Berat badan normal, sesuai makan (pereda nyeri=
dengan tinggi badan analgetik) Edukasi nutrisi(1.2395)
Edukasi nutrisi(1.2395) 1. Agar klien lebih cepat
- Identifikasi memahami informasi yang
kemampuan dan waktu diberikan
yang tepat menerima
informasi 2. Agar pemberian
- Jadwalkan pendidikan pendidikan kesehatan lebih
kesehatan sesuai maksimal
kesepakatan
3. Agar asupan kalori dan
- Ajarkan pasien atau
nutrisi lebih terjaga
keluarga memonitoring
asupan kalori dan 4. Agar memenuhi kebutuhan
makanan ( dengan kalori dan nutrisi yang
menggunakan buku
kurang
harian)
- Kolaborasi dengan tim
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Tindakan Tanggal 29 november 2021 Tanggal 29 november 2021
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam Jam 10.00 Jam 10.00
hambatan lingkungan diharapkan klien dapat Dukungan tidur(1.09265) Dukungan tidur(1.09265)
menunjukkan tidak adanya 1. Identifikasi pola aktivitas 1. Agar mengetahui pola aktivitas
tidur
No dx : D.0055 tanda-tanda gangguan pola tidur tidur klien
2. Modifikasi lingkungan
Kategori : fisiologis dengan kriteria hasil : ( pencahayaan, 2. Agar klien merasa lebih
Subkategori : aktifitas dan 1. Keluhan sulit tidur kebisingan, suhu, tempat nyaman saat tidur
tidur)
istirahat menurun 3. Agar klien merasa lebih rileks
3. Ajarkan relaksasi otot
2. Keluhan sering terjaga
autogenic atau cara
cukup menurun nonfarmakologi seperti
3. Keluhan tidak puas tidur nafas dalam
Edukasi
menurun Edukasi aktivitas/tidur(1.12362)
aktivitas/tidur(1.12362) 1. Agar klien lebih cepat
4. Keluhan pola tidur
1. Identifikasi kesiapan dan
berubah memahami informasi yang
kemampuan menerima
5. Keluhan istirahat tidak informasi akan diberikan
agen cidera biologis Dengan hasil : klien mengatakan klien mengatakan skala 1. Pasien mengatakan masih terasa
nyeri 6 nyeri pada bagian epigastrum
(iritasi mukosa
10.25 O:
lambung
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi 2. Ekspresi wajah meringis
rasa nyeri (kompres hangat/dingin)
3. Klien terlihat memegang daerah
Dengan hasil : pasien mengatakan masih terasa nyeri
perutnya
10.30
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri 4. Tanda – tanda vital
Dengan hasil : klien mengetahui penyebab dan pemicu TD : 130/90 mmHg
nyeri
N : 96 x/menit
10.35
- Kolaborasi pemberian analgetik dengan tim medis Spo2 :99%
- Ondansentron 1 ampul/ 8 jam / iv
- Ranitidine 1 ampul / 12 jam / iv R : 20 x/menit
- N : 96 x/menit
- Spo2 :99%
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
-
P. lanjutkan intervensi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA
Diagnosa Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Keperawatan
Nyeri akut berhubungan 11.00 14.00
dengan agen cidera - Identifikasi skala nyeri S:
biologis (iritasi mukosa Dengan hasil : klien mengatakan - Klien mengatakan rasa nyeri
lambung) klien mengatakan skala nyeri 6 sudah mulai berkurang
11.10
- Skala nyeri 5
- Berikan teknik nonfarmakologi
O:
untuk mengurangi rasa nyeri
(kompres hangat/dingin) - Klien terlihat lebih rileks dari
Dengan hasil : pasien mengatakan
pada sebelumnya
masih terasa nyeri
11.20 - Ttv:
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri - Td: 120/90 mmHg
Dengan hasil : klien mengetahui
penyebab dan pemicu nyeri - N: 92 x/menit
11.25
- S: 36,5 C
- Kolaborasi pemberian analgetik
dengan tim medis - R: 22 x/menit
- Ondansentron 1 ampul/ 8 jam / iv
- Spo2: 99%
- Ranitidine 1 ampul / 12 jam / iv
Dengan hasil : klien mengatakan A. Masalah teratasi sebagian
nyeri berkurang setelah pemberian P. pertahankan intervensi
obat oral 1. Identifikasi skala nyeri
11.35
- Identifikasi teknik relaksasi yang 2. Berikan teknik
pernah efektif digunakan nonfarmakologi untuk
Dengan hasil: klien belum pernah mengurangi rasa nyeri
melakukan teknik relaksasi (kompres hangat/dingin)
11.43 3. Jelaskan penyebab, periode
- Ciptakan lingkungan tenang dan dan pemicu nyeri
tanpa gangguan dengan 4. Kolaborasi pemberian
pencahayaan dan suhu ruang analgetik dengan tim medis
nyaman
Dengan hasil: klien merasa nyaman
terhadap lingkungannya
11.45
- Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi ( napas dalam)
Dengan hasil: klien melakukan
demonstrasi yang diajarkan