You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Kejiwaan


Topik : Anoreksia Nervosa
Sasaran : Remaja                           
Hari / Tanggal : 25 Oktober 2022
Waktu : 10-15 menit
Tempat : Kelas

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 10-15 menit, diharapkan peserta dapat
memahami tentang Anoreksia Nervosa

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit, peserta dapat :
 Mengetahui pengertian Anoreksia Nervosa
 Memahami penyebab anoreksia nervosa
 Memahami tanda gejala anoreksia nervosa
 Mengetahui komplikasi anoreksia nervosa
 Mengetahui pengobatan anoreksia nervosa

C. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk para remaja.

D. METODE
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Ceramah
 Diskusi / tanya jawab

E. ALAT DAN BAHAN


 PowerPoint

F. MEDIA
 Leaflet

G. SETTING TEMPAT
ket.:
Penyuluh
Ppt
Peserta
H. MATERI
Terlampir

I. KEGIATAN
a. Persiapan
1. Berpakaian rapi dan sopan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan, yaitu : powerpoint
3. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet

b. Pelaksanaan
1. Pembukaan  2 menit
a. Membuka / memulai kegiatan dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi penyuluhan
e. Kontrak waktu
f. Bertanya kesediaan peserta

2. Pelaksanaan  +- 7 menit
a. Mengetahui pengertian Anoreksia Nervosa
b. Memahami penyebab anoreksia nervosa
c. Memahami tanda gejala anoreksia nervosa
d. Mengetahui komplikasi anoreksia nervosa
e. Mengetahui pengobatan anoreksia nervosa

3. Evaluasi  5 menit
a. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
penyuluhan
b. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang    telah disampaikan dan
memberikan reinforcement kepada peserta
c. Menanyakan kembali apakah ada peserta yang masih kurang jelas
mengenai isi penyuluhan

4. Terminasi  1 menit
a. Mengucapkan terima kasih atas peran sertanya peserta
b. Mengucapkan salam Penutup

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan.
 Penyelenggaraan penyuluhan di ruang kelas
 Persiapan alat dan bahan penyuluhan (SAP, leaflet)

2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
 Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
 Mengetahui pengertian Anoreksia Nervosa
 Memahami penyebab anoreksia nervosa
 Memahami tanda gejala anoreksia nervosa
 Mengetahui komplikasi anoreksia nervosa
 Mengetahui pengobatan anoreksia nervosa

ANOREKSIA NERVOSA

A. Definisi

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang mengancam jiwa yang

ditandai dengan penolakan klien untuk mempertahankan berat badan normal ynag

minimal, gangguan persepsi yang bermakna tentang bentuk atau ukuran tubuh atau

menolak untuk mengakui bahwa ada masalah. Anoreksia Nervosa merupakan sebuah

penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan

fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan

GGT, hingga disfungsi hati akut pada tingkat lanjut.

Banyak penelitian yang beranggapan bahwa masalah yang mendasari lebih

bersifat psikologis daripada biologis, sebagian pakar mencurigai bahwa pengidap

anoreksia nervosa mungkin kecanduan opiate endongen yaitu bahan mirip morpin

yang diproduksi sendiri oleh tubuh yang diperkirakan dikeluarkan selama

kelaparan jangka panjang .

Diagnosa ditegakan jika seseorang kehilangan sedikitnya 15% dari berat

badan normal atau idealnya. Penurunan berat badan yang ekstrem pada
penderita anoreksia sangat berbahaya bagi Kesehatan dan bahkan dapat

mematikan.

B. Etiologi /Penyebab

Penyebab pasti anoreksia masih belum diketahui namun diduga akibat

kombinasi antara karakter pribadi, emosi, dan pola pikir. Faktor biologi dan

lingkungan juga berperanan penting atas terjadinya anoreksia. Namun

demikian, manisfestasi fisik anoreksia dapat mengarah pada kemungkinan

faktor-faktor organic pada etiologi.

Faktor predisposisi

• Biologis

Diyakini ada hubungan keluarga dengan gangguan makan. Keturunan

pertama wanita pada orang yang mengalami gangguan makan beresiko tinggi

daripada populasi umum. Model biologis etiologi gangguan makan difokuskan

kepada pusat pengatur nafsu makan di hipotalamus, yang mengendalikan

mekanisme neurokimia khusus untuk makan dan kenyang. Serotonin dianggap

terlibat dalam patofisiologi gangguan makan walaupun model biologis ini masih

dalam tahap perkembangan.

Studi tentang anoreksia nervosa menunjukkan bahwa gangguan tersebut

cenderung terjadi dalam keluarga. Oleh karena itu, kerentanan genetic mungkin

muncul yang dipicu oleh diet yang tidak tepat atau stress emosional. Kerentanan

genetic ini mungkin muncul karena tipe kepribadian tertentu atau kerentaan umum

terhadap gangguan jiwa atau kerentanan genetic mungkin secara langsung

mencakup disfungsi hipotalamus.


• Perkembangan

Anoreksia nervosa biasanya terjadi selama masa remaja dan diyakini

bahwa penyebabnya berhubungan dengan antara perkembangan pada tahap

kehidupan ini. Perjuangan untuk mengembangkan otonomi dan pembentukan

indentitas yang unik adalah 2 tugas yang penting. Keterlibatan faktor

kepribadian dinyatakan oleh fakta bahwa penderita anoreksia cenderung wanita

tertentu, muda, berkulit putih dan dari keluarga yang bergerak ke atas yang

menekankan pada pencapaian. Jenis latar belakang ini menyebabkan tuntutan

dan harapan keluarga yang menimbulkan stres, dan dalam konteks ini, penolakan

wanita untuk makan mungkin tanpaknya (tanpa disadari) sebagai cara

menunjukan kendali. Kemungkinan lain yang lebih jarang disebutkan adalah

penderita anoreksia mewakili kenakalan seksualitas. Selain tidak mengalami

menstruasi, wanita mengalami underweight parah tidak memilki karakteristik

seksual lain, seperti feminin yang sesunguhnya.

• Lingkungan

Berbagai factor lingkungan dapat mempengaruhi individu untuk mengalami

gangguan makan. Riwayat terdahulu pasien mengalami gangguan makan sering

dipersulit oleh penyakit dalam dan bedah, kematian keluarga dan lingkungan

keluarga dengan konflik.

• Psikologis

Kebanyakan pasien yang mengalami gangguan makan menunjukkan

sekelompok gejala psikologis seperti rigiditas, ritual risme, kehati – hatian ,

perfectsionisme serta control infuse yang buruk. Aspek psikologis anoreksia


nervosa yang mendominansi adalah keinginan yang kuat untuk menguruskan berat

badan dan takut gemuk, biasanya didahului oleh periode 1 atau 2 tahun gangguan

mood dan perubahan perilaku. Penurunan berat badan biasanya dipicu oleh krisis

yang khas pada remaja seperti awitan menstruasi atau kecelakaan interpersonal

traumatic yang memicu perilaku diet yang serius dan berlanjut sampai tidak

terkontrol.

Sering kali terdapat kesalahpahaman yang berlebihan terhadap penyimpanan

lemak normal yang merupakan karakteristik periode remaja awal , atau komentar

orang lain bahwa remaja putri terlihat gemuk. Penurunan berat badan mungkin

merupakan respon terhadap sindiran atau pergantian sekolah atau akan masuk

kuliah. Remaja memasuki fase pertumbuhan pubertas ketika akumulasi lemak

biologis yang normal, terutama rentan untuk muncul. Tuntutan dewasa ini untuk

memiliki tubuh ramping merupakan faktor yang sangat penting. Standar kecantikan

ditunjukkan oleh tinggi badan, kerampingan, payudara yang kecil seperti model –

model yang ditampilkan oleh semua bentuk media.

Pada beberapa situasi remaja mengalami stress keluarga yang parah seperti

perpisahan atau perceraian orang tua. Pada kondisi ini atau lainnya remaja

mengalami kehilangan kontrol diri, keputusan untuk sabar atau tidak makan

menjadi sebuah area yang dapat melatih kontrol individu.

C. Tanda dan Gejala

Tanda & Gejala yang muncul pada penderita Anoreksia Nervosa

 Penurunan berat badan yang sangat cepat dalam beberapa minggu atau bulan.
 Terus terusan membatasi makan/diet meskipun sudah kurus.
 Memiliki ketertarikan yang di luar kebiasaan terhadap suatu makanan,kalori,
nutrisi atau memasak.
 Sangat ketakutan bila berat badan meningkat.
 Mempunyai kebiasaan makan yang aneh bahkan cenderung rahasia.
 Takut gemuk meski sudah sangat kurus.
 Tidak mampu menilai secara realistis terhadap berat badan seseorang.
 Ingin selalu tampak sempurna dan suka mengkritik diri sendiri.
 Kepercayaan diri sangat dipengaruhi oleh berat badan dan bentuk tubuh.
 Depresi, cemas dan mudah marah.
 Siklus haid yang tidak teratur dan bahkan tidak haid pada wanita.
 Menggunakan obat diuresis, laksatif dan pil diet.
 Sering sakit.
 Menggunakan pakaian yang longgar untuk menutupi badan yang kurus.
 Berolah raga yang berlebihan.
 Merasa tidak berguna dan tidak ada harapan.
 Putus asa
 Gangguan fisik seperti tidak kuat pada cuaca dingin, anemia, dan lain-lain

D. Komplikasi
Bila tidak segera diatasi, anoreksia dapat menyebabkan:

 Kerusakan organ khususnya jantung, otak dan ginjal.

 Penurunan tekanan darah, nadi dan frekuensi nafas.

 Rambut rontok.

 Detak jantung yang tidak teratur.

 Osteoporosis.

 Kematian akibat kelaparan atau bunuh diri.

 Gangguan keseimbangan cairandan elektrolit tubuh.

E. Pengobatan
Perawatan kegawat daruratan pada anoreksia diperlukan jika terdapat kondisi
dehidrasi berat, malnutrisi, gagal ginjal dan detak jantung tidak teratur yang
mengancam nyawa.
Gawat atau tidak, pengobatan anoreksia memerlukan tantangan akibat
penderita menolak dianggap memiliki masalah.
Tujuan pengobatan adalah mengembalikan berat badan ke posisi sehat,
mengatasi masalah emosional, memperbaiki pola pikir dan menjaga agar perubahan
tersebut berlangsung terus menerus. Pengobatan sering mengkombinasikan antara
psikoterapi dan obat-obatan.
 Mempunyai kebiasaan makan yang aneh bahkan
Apa itu Anoreksia Nervosa ?? Kenapa bisa terjadi ??
cenderung rahasia.

“Anoreksia nervosa merupakan suatu gangguan Penyebab pasti anoreksia masih belum diketahui  Takut gemuk meski sudah sangat kurus.

yang berpotensi mengancam nyawa akibat kelaparan namun diduga akibat kombinasi antara karakter  Tidak mampu menilai secara realistis terhadap

pribadi, emosi, dan pola pikir. Faktor biologi dan berat badan seseorang.
dan penurunan berat badanyang drastis.”
lingkungan juga berperanan penting atas terjadinya  Ingin selalu tampak sempurna dan suka

anoreksia. mengkritik diri sendiri.


Diagnosa ditegakan jika seseorang kehilangan
 Kepercayaan diri sangat dipengaruhi oleh berat
sedikitnya 15% dari berat badan normal atau
idealnya. Penurunan berat badan yang ekstrem pada Apa saja tanda & gelajanya ?? badan dan bentuk tubuh.
 Depresi, cemas dan mudah marah.
penderita anoreksia sangat berbahaya bagi
 Siklus haid yang tidak teratur dan bahkan tidak
Kesehatan dan bahkan dapat mematikan.
haid pada wanita.
Too  Menggunakan obat diuresis, laksatif dan pil
FAT!
diet.
 Sering sakit.

Tanda & Gejala yang muncul pada penderita  Menggunakan pakaian yang longgar untuk

Anoreksia Nervosa? menutupi badan yang kurus.


 Berolah raga yang berlebihan.
 Penurunan berat badan yang sangat cepat dalam  Merasa tidak berguna dan tidak ada harapan.
beberapa minggu atau bulan.  Putus asa
 Terus terusan membatasi makan/diet meskipun  Gangguan fisik seperti tidak kuat pada cuaca
sudah kurus. dingin, anemia, dan lain-lain.
 Memiliki ketertarikan yang di luar kebiasaan
terhadap suatu makanan,kalori, nutrisi atau
Penderita anoreksia sangat takut gemuk bahkan
mereka tetap melihat dirinya gemuk padahal sudah memasak.
sangat kurus. Mereka akan menolak makan  Sangat ketakutan bila berat badan meningkat.
danmelakukan olah raga yang berlebihan untuk
menurunkan berat badan.
Komplikasi Anoreksia Nervosa ?? Bagaimana pengobatannya ??
Perawatan kegawat daruratan pada
Bila tidak segera diatasi, anoreksia dapat
anoreksia diperlukan jika terdapat kondisi
menyebabkan:
dehidrasi berat, malnutrisi, gagal ginjal dan
detak jantung tidak teratur yang mengancam
nyawa.
 Kerusakan organ khususnya jantung, otak dan
Gawat atau tidak, pengobatan
ginjal.
anoreksia memerlukan tantangan akibat
A P A I T U
 Penurunan tekanan darah, nadi dan frekuensi penderita menolak dianggap memiliki
nafas. masalah.
Tujuan pengobatan adalah
 Rambut rontok. ANOREKSIA
mengembalikan berat badan ke posisi sehat,

 Detak jantung yang tidak teratur.


mengatasi masalah emosional, memperbaiki NERVOSA
pola pikir dan menjaga agar perubahan
tersebut berlangsung terus menerus.
OLEH: ANA VALIANA
Pengobatan sering mengkombinasikan antara
 Osteoporosis.
psikoterapi dan obat-obatan.

 Kematian akibat kelaparan atau bunuh diri.

 Gangguan keseimbangan cairandan elektrolit


tubuh.

PRODI NERS
POLTEKES KEMENKES PALU
2022

You might also like