You are on page 1of 1

Nama:Gervano Darman Jaya

Warga Kelurahan Waibalun, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim) melakukan
cara unik menjaga laut. Setiap tahun, mereka menggelar pesta syukuran nelayan.
Di tahun 2022, syukuran nelayan ini digelar persis di Jembatan Tambatan Perahu (JTP),
Senin 18 April 2022.
Syukuran ini tak terlepas dari warga Waibalun melakukan ziarah ke pulau atau Nuha
Waibalun yang dipercayai mempunyai penjaga. Namun, sebelum ziarah ke Nuha Waibalun,
warga wajib melakukan ritual yang biasa disebut Hari'n Bota.Ritual ini ditandai dengan
pemberian sesajian kepada Hari'n Bota oleh tuan tanah atau tokoh adat Waibalun yang
dilepaskan ke laut. Sesajian itu berupa darah kurban, arak, tembakau kasar, sirih pinang dan
pembakaran lilin.
Menurut kepercayaan warga setempat, Hari'n Bota dipercayai sebagai ular penjaga Nuha
Waibalun, juga sebagai penjaga laut.
"Ritual itu sebagai ucapan terimakasih warga atau nelayan kepada Hari'n Bota yang sudah
memberi berkat setahun untuk nelayan," ungkap tokoh adat Waibalun, Antonius Parak Balun
kepada wartawan, Senin 18 April 2022.
Menurut dia, sebagai penjaga laut, Hari'n Bota dipercayai selalu ada di dalam laut dan Nuha
Waibalun. Untuk tidak membuat murka Hari'n Bota, warga pun selalu mentaati pantangan.
"Pantangannya selalu ada, seperti tidak boleh merusak lingkungan sebagai habitat ikan dan
tidak boleh membawa pulang barang di Nuha Waibalun. Dan mereka yakin, jika ada yang
melanggar, Hari'n Bota akan muncul ke perahu saat nelayan mencari ikan di malam hari,"
katanya.
Setelah ritual pemberian sesajian untuk Hari'n Bota, warga baru bisa diperbolehkan
melakukan ziarah ke pulau atau Nuha Waibalun.

You might also like