You are on page 1of 11

TOPIK : KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Pertanyaan dari ANIK ARIANI

Bagaimana caranya menanggapi situasi peserta didik tidak membuat tugas yang diberikan
dengan alasan saya tidak sempat buat tugas karena harus membantu orang tua. Sedangkan
teguran sudah diberikan kepada peserta didik tersebut.

Tanggapan dari MELIASARI

Menurut saya, coba dilakukan pendekatan secara personal terlebih dahulu, bisa kita beri tips
untuk mengatur waktu, sehingga ia dapat mengerjakan tugas dengan baik disamping
membantu orang tuanya

Pertanyaan dari EPRILDASARI

Bagaimana menurut Anda, jika lingkungan sangat kuat dalam mempengaruhi kepribadian
peserta didik?

Tanggapan dari MELIASARI

Menurut saya, lingkungan memang sangat berpengaruh dalam penentuan karakter peserta
didik, namun dapat disiasati pertama bisa dengan penanaman nilai agama yang kuat, sehingga
sehebat apapun pengaruh lingkungan, mereka masih punya landasan hidup yang
kuat,demikian Bu

Tanggapan dari RITA PUSPITA ANGGRAINI

Setuju bu

Pertanyaan dari EKO JULI SETYAWAN


Pada saat pembelajaran berlangsung,  bagaimana cara kita mengingatkan peserta didik yang
kurang semangat dan kurang aktif dalam belajar agar sesuai dengan karakteristik peserta
didik.

Tanggapan dari MELIASARI


Menurut saya, pertama sebelum kita masuk materi dapat diberikan apersepsi atau
motivasi,contohnya kita ambil sampel cerita-cerita sukses seorang tokoh lalu kita kembalikan
ke mereka,bisa jadi cerita tersebut adalah cerita jalan hidup mereka saat bersemangat dalam
belajar, begitu Pak.

Tanggapan dari RIA PUSPITA ANGGRAINI


Ice breaking dulu pak. Mungkin peserta didik kurang bergerak

Pertanyaan dari IDA AYU PUTU SURYADEWI

Dalam implementasi kurikulum merdeka, karakteristik peserta didik seperti gaya belajar
siswa menjadi hal penting yang harus difasilitasi dalam pembelajaran dikelas, untuk itu
diterapkanlah strategi pembelajaran berdiferensiasi, menurut anda bagaimana cara
mengimplementasikan strategi ini dikelas.

Tanggapan dari LUH PUTU SRI PRANATA NINGSIH

Terdapat tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi diantaranya;


1. Direfensiasi konten. Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada peserta didik.
2. Diferensiasi proses. Proses mengacu pada bagaimana peserta didik akan memahami atau
memaknai apa yang dipelajari.
3.Diferensiasi produk. produk adalah hasil karya peserta didik
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan
oleh guru antara lain dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek,
yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui
wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)

Tanggapan dari EFRILDASARI


Cara pertama menurut saya bu adalah dengan menganalisis diagnostik siswa, seperti yg telah
kita ketahui bersama tiap siswa itu unik, diciptakan dengan bakat dan minat yang berbeda
beda

Pertanyaan dari MELIASARI


Bagaimana menurut teman-teman jika kita mendapatkan kelas yang di dalamnya terdapat 1
anak yang bisa dikategorikan sebagai siswa inklusif, sebagai seorang guru yang terbiasa
menghadapi murid normal tentunya itu sangat sulit menghadapinya, terutama pemahaman
karakter anak tersebut, yang membutuhkan perhatian khusus, di satu sisi kita belum dibekali
ilmu untuk menghadapi karakter siswa seperti itu, namun tuntutan di sekolah, kita harus
menerima siswa tersebut

Tanggapan dari EKO JULI SETYAWAN


Setelah melakukan kajian pustaka atau membaca beberapa referensi, beberapa hal yang dapat
dilakukan ketika kita memiliki siswa inklusif diantaranya adalah:
1. Memberikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan
Siswa yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian, serta
bimbingan yang lebih dibandingkan dengan siswa lainnya. Dengan perhatian dan motivasi
yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.
Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi guru yang menangani siswa berkebutuhan khusus
tersebut namun semua ini agar perkembangan anak yang lebih maksimal.
2. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Siswa
Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika kita
menangani siswa berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar siswa
dapat percaya serta menjadi dekat dengan dengan kita (guru). Ketika sudah terjalin kedekatan
emosional yang tinggi tentunya siswa akan merasa aman dan terbuka dengan guru.
3. Tanamkan Kemandirian Sedari Dini
Memanjakan siswa inklusif terlalu berlebihan, kurang baik. Menanamkan kemandirian pada
siswa inklusif sedari dini sehingga diharapkan siswa inklusif tersebut bisa bertahan di
lingkungan kelasnya.
Mungkin beberapa hal ini dapat dipraktekkan dengan harapan siswa inklusif tersebut tersebut
bisa berkembang dengan maksimal di kelas.

Pertanyaan dari SAPARWADI


saya menemukan karakter peserta didik saya di kelas.kebetulan saya mengajar kelas XII IPA
di dalam kelas ini ada beberapa siswa yang kurang minat sekali dalam belajar fisika,kira-kira
bagimana teknik saya dalam mengatasi masalah anak yg kurang minat belajar fisika tersebut

Tanggapan dari ERNI LISTYANINGRUM


saya mencoba berbagi pengalaman pak..saya jg baru mengajar kelas xii..materi awal
rangkaian arus searah saya mencoba mengaitkan dengan konsep yang ada dalam kehidupan
sehari-hari yang mereka sdh mengenal nama2 komponen listrik tetapi mereka belum paham
proses kerjax.informasi baru yang saya berikan sangat memotivasi belajar mereka..

Tanggapan dari TUTI ALAWIYAH


kenapa ada siswa yang kurang minat sekali dalam belajar fisika, menurut saya yang pertama
kita lakukan adalah dekati siswa tersebut kemudian tanya apa yang menyebabkan anak itu
kurang minat belajar fisika, dan sampaikan kepada siswa apa tujuan kita belajar fisika. karena
banyak siswa yang menganggap pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan pelajaran
yang membosankan sehingga banyak siswa yang kurang minat belajar fisika

TOPIK : TEORI BELAJAR

Pertanyaan dari DESI FEBRIANI


Untuk menjelaskan konsep fisika yang fenomenanya sulit diamati, pilihan yang tepat
dilakukan guru fisika adalah....
A. memberi ilustrasi tentang fenomena 
B. menyajikan simulasi dengan komputer 
C. memberikan penjelasan yang akurat
D. mencari analogi yang sesuai 
E. menyediakan banyak gambar

Tanggapan dari NUR AISYAH


Untuk menjelaskan konsep fisika yang fenomenanya sulit diamati, pilihan yang tepat
dilakukan guru fisika adalah mencari analogi yang sesuai, misalnya ketika kita mempelajari
HukumArchimedes, kita membayangkan kapal di laut. Dengan kata lain, kita mengaitkan
materi dengan kenyataan (Analogi)

Tanggapan dari NI MADE SRUTI RAHAYU


Jawaban D
Dengan mencari analogi yang sesuai dalam artian analogi yang terkait dengan peristiwa
sehari-hari sehingga akan membantu siswa menemukan konsep sendiri sehingga memicu
ketertarikan/ minat belajar.
Tanggapan dari SAPARWADI
untuk menjelaskan konsep fisika yang fenomenalnya sulit di pahami maka guru fisika itu di
tuntut untuk memberikan ilustrasi yang penomenal atau yang nyata bagi peserta didik
sehingga peserta didik tersebut dengan cepat memahami dan mengerti tentang konsep fisika
yg di bahas pada materi fisika tersebut.

Tanggapan dari ENJANG RAHMAWATI


Jawabannya D, karena pemahaman peserta didik lebih mudah dan lebih cepat terserap apabila
peserta didik diberikan analogi yang sesuai dan dikaitkan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari

Tanggapan dari TUTI ALAWIYAH


Jawaban D
Dengan mengaitkan materi dalam peristiwa sehari- hari dan lingkungan sekitar peserta didik
akan lebih paham dan cepat mengerti materi yang disampaikan

Tanggapan dari ERNI LISTYANINGRUM


Jawaban D
untuk memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran yang sulit dan dianggap abstrak
sehingga siswa mampu memhami dengan baik dibutuhkan alat bantu, dan penggunaan
analogi yang sesuai merupakan alat belajar dan pengajaran yang sangat baik

Pertanyaan dari LAELA HIDAYATI


Sy masih kurang bisa membedakan dengan jelas antara teori belajar behavioristik dan teori
kognitif. bisakah teman-teman memberikan contoh impilkasinya kepada sy dalam kegiatan
pembelajaran??

Tanggapan dari MUSANNI


Teori belajar Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon. Peserta didik dianggap telah
melakukan belajar jika dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya yang tampak.
Sedangkan teori belajar kognitif memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak.

Tanggapan dari I GDE SUTARIANA


kalau behavioristik kata kuncinya ada stimulus dan respon jika kognitif artinya belajar
berkesinambungan

Tanggapan dari WIDIARNI


Kalau saya memahaminya singkat saja. Kalau teori belajar behavioristik itu teori melalui
proses pelatihan/pengulangan (interaksi antara stimulus-respon), sedangkan teori belajar
kognitif yaitu teori tentang belajar itu harus berkesinambungan atau sesuai dengan kognitif
seseorang yang sudah dimiiki

Tanggapan dari PUTRI MAYA ANGELYA


teori belajar behavioristik menekankan pada perubahan perilaku yang tampak contohnya
dalam kegiatan pembelajaran adalah pembiasaan untuk berfikir secara saintifik di lakukan
secara berulang ulang dalam proses pembelajaran sehingga anak memiliki kebiasaan yang
selalu berfikir secara saintifik secara otomatis. sedangkan teori belajar kognitif memandang
bahwa tingkat pengetahuan seseorang bergantung pada perkembangan kognitifny. contohnya
dalam pembelajaran anak yang berumur usia dini proses berfikir analisis belum dapat
dilakukan karena berkembangan kognitif belum berkembang pada saatnya.
Pertanyaan dari TUTI ALAWIYAH
dari pernyataan di bawah ini, manakah yang menunjukkan kelebihan pendekatan
konstruktivisme dalam proses pembelajaran dilihat dari peran guru?
a. bu siska hanya menunjukkan cara bagaimana siswa dapat memperoleh data melalui
internet.
b. pak hadi harus memberikan ceramah didepan kelas sepanjang proses pembelajaran.
c. pada saat mengajar, pak budi harus enjelaskan materi secara terus menerus.
d. bu Amalia menganggap bahwa kemampuan siswanya adalah sama.

Tanggapan dari RENI DWI SUSANTI


Menurut saya jawaban yang A
Karena dalam teori belajar konstruktivisme peran guru sebagai mediator dan fasilitator. Guru
tidak mentransfer pengetahuanyang telah dimiliki, tetapi membantu siswa untuk membentuk
pengetahuannya sendiri

Tanggapan dari SRI RSI


Menurut saya A
Karena dalam teori belajar kontruktivisme kita sebagai seorang pendidik tidak memindahkan
secara langsung pengetahuan atau informasi kepada siswa, tetapi siswa membangun
pengetahuannya berdasrkan pengalamannya, sehingga pengetahuan yang di peroleh karena
usaha peserta didik.

TOPIK : KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA


Pertanyaan dari ENJANG RAHMAWATI
Sebagai pendidik yang profesional, guru bukan saja dituntut sebagai pelaksana kurikulum
yang pasif akan tetapi mengemban amanah yang besar dalam mengembangkan kurikulum
dalam praktik pembelajaran dikelas. Tentunya banyak masalah yang dihadapi dalam
pengembangan kurikulum tersebut salah satunya apa yang harus dilakukan bila ada
pandangan yang bertolak belakang dengan pengembang kurikulum?

Tanggapan dari ENTANG , S.Pd


Langkah yang pertama adalah mempelajari dulu mengenai kurikulum tersebut sampai se
detail mungkin, kalaupun ada yang bertolak belakang itu bisa didiskusikan dengan pakar nya
langsung. menurut saya pro kontra mengenai kurikukul itu pasti akan ada, tapi pada dasarnya
kurikulum itu memiliki tujuan yang mulia dan sudah di teliti oleh beberapa pakar ilmu, yang
intinya kalau menurut hemat saya kalau kurikulum sudah resmi diberlakukan itu harus diikuti
kalaupun ada yang bertolak belakang itu perlu dipertanyakan ke ahlinya dengan tidak
meninggalkan kurikulum itu.
Tanggapan dari MELIASARI
Menurut saya, kita sebagai pendidik di jaman Now harus khusnudzon dengan adanya
pengembangan bahkan perubahan kurikulum, karena pada dasarnya tujuan perubahan itu
pasti menuju ke suatu yang lebih baik, namun memang pada kenyataannya begitu banyak hal
yang terjadi, misal tidak diperhatikannya kesiapan sarana prasarana dan SDM yang akan
menjalaninya, semoga kedepannya perubahan kurikulum diiringi kesiapan itu semua,
demikian ibu
TOPIK : PEMBAHARUAN KURIKULUM DI INDONESIA
Pertanyaan dari ENTANG
Setelah Indonesia merdeka. Indonesia sudah mengalami 10 kali perubahan kurikulum, mulai
dari kurikulum berbasis rencana pelajaran, berbasis pencapaian tujuan dan berbasis
kompetensi. sekarang-sekarang ini kita dihadapkan dengan kurikulum merdeka. menurut
bapak ibu bagaimana tanggapannya mengenai kurikulum merdeka yang akan diterapkan
diseluruh sekolah yang ada di Indonesia?
Tanggapan dari MELIASARI
Menurut saya, kurikulum merdeka sangat efesien diterapkan saat semua siap, baik
sarana,prasarana, SDM dan pendanaan mendukung, karena pada kenyataannya, di dalam
pelksanaan IKM, dalam melaksanakan 1 Project saja membutuhkan biaya yang lumayan
besar, demikian Ibu
Tanggapan dari RIA PUSPITA ANGGRAINI
Pembaruan kurikulum juga dilihat dari perkembangan zaman. Dunia pendidikan semakin hari
semakin berkembang. Sehingga dibutuhkan kurikulum baru. Namun dilihat dari kesiapan
sekolah karena bergantinya kurikulum tentu membutuhkan biaya, pemikiran, tenaga dan
perhatian yang besar. Jika belum siap tentu belum bisa mengikuti kurikulum yang baru
TOPIK :TEORI BELAJAR BERMAKNA
Pertanyaan dari HARTO NUROSO
Berdasarkan penerapan teori belajar bermakna dalam pembelajaran Fisika, manakah yang
menunjukkan bahwa telah terjadi proses belajar pada peserta didik menurut teori belajar
tersebut? 

A. Budi membaca dengan tekun petunjuk praktikum rangkaian listrik 

B. Budi setelah membaca petunjuk praktikum rangkaian listrik menjadi hafal jenis-jenis
rangkaian 

     listrik 

C. Budi setelah mempelajari rangkaian listrik menjadi mengerti cara kerja rangkaian listrik 

D. Budi setelah membaca buku pelajaran Fisika menjadi hafal nama-nama rangkaian listrik 

E. Budi membaca contoh penyelesaian soal fisika materi rangkaian listrik 

Tanggapan dari I GDE SUTARIANA


Jawaban C karena setelah Budi mempelajari rangkaian listrik, Budi tidak hanya mengetahui
teori rangkaian listrik tetapi juga mengerti cara kerja rangkaian listrik sehingga dapat
dikatakan merupakan penerapan teori belajar bermakna

Tanggapan dari IDA AYU PUTU SURYADEWI


menurut saya jawabannya ada C. kata kunci disni adalah proses belajar, jadi siswa
mempelajari rangkaiannya, kemudian dari teori yang dimiliki siswa tersebut siswa dapat
mengerti bagaimana caranya membuat rangkaian listrik yang benar. sehingga ini akan
menjadi teori yang bermakna bagi siswa

TOPIK : MOTIVASI BELAJAR RENDAH

Pertanyaan dari I GDE SUTARIANA


Bagaimana cara menanggapi situasi jika menemukan siswa yang memiliki motivasi belajar
fisika rendah di kelas? Kasus ini terjadi karena siswa tersebut sudah tahu akan kuliah jurusan
yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran fisika dan bekerja nantinya tidak ada kaitannya
dengan pelajaran fisika? Terima kasih

Tanggapan dari MUSANNI


disini dituntut kreatiitas kita sebagai guru fisika, bagaimana kita bisa menyajikan
pembelajaran fisika yang bermakna untuk peserta didik. kita berangkat bahwa konsep-konsep
fisika sangat dengan kehidupan peserta didik. dalam pembelajaran fisika sangat cocok dengan
menerapkan pendekatan kontekstual. bagaiman setiap konsep yang dibelajarkan dikaitkan
dengan kehidupan nyata peserta didik. misalnya disaat kita membahas konsep-konsep pada
listrik statis. di sini dimunculkan bagaimana membuat benda bermuatan dengan menggosok
plastik pada rambut. bagaimana petir terjadi? apa yang kita lakukan agar tidak terkena dengan
bahaya petir? dan seterusnya...

Tanggapan dari WIDIARNI


Setuju pak guru. Kita memang tidak bisa menutup mata dengan keadaan seperti ini. Mungkin
setiap sekolah baik itu sekolah negeri ataupun swasta dari jenjang kelas manapun pasti
menemukan kasus tentang angka motivasi belajar rendah terutama di bidang ilmu fisika.
Tetapi kembali lagi ke kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas. Mungkin salah satu pembelajaran yang dapat meminimalisir angka motivasi
belajar peserta didik rendah yang bisa kita lakukan adalah melalui pembelajaran bermakna
atau bisa saja yang lagi ngetrend saat ini yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi

TOPIK : MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH

Pertanyaan dari LUH PUTU SRI PRANATA NINGSIH


Salah satu tujuan kegiatan belajar mengajar adalah untuk meningkatkan hasil belajar atau
prestasi peserta didik. Untuk itu sangat perlu kiranya bagi seorang guru melakukan berbagai
cara agar tujuan tersebut tercapai, diantaranya dengan menerapkan berbagai macam model
pembelajaran yang bisa meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dengan harapan hal ini akan berdampak pula pada peningkatan hasil belajar peserta didik. 

Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas rendah merupakan tantangan tersendiri bagi
guru karena melihat perkembangan kognitif mereka yang masih relatif rendah juga sifat rasa
cepat bosan yang sering dihadapi oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 

Contoh model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keaktifan peserta
didik di kelas rendah khususnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).

Menurut anda, bagaimana cara penerapan PBL di kelas?

TOPIK : TEORI BELAJAR DAN KURIKLUM MERDEKA

Pertanyaan dari MUSANNI

bagaimana keterkaitan teori belajar yang ada dengan implementasi kurikulum merdeka yang
saat ini diberlakukan di indonesia?

Tanggapan dari MASLUCHAH

MENURUT SAYA ADA KETERKAITAN DI SEMUA TEORI BELAJAR DENGAN


IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA , KARENA TERJADI KOLABORASI
TEORI BELAJAR BERGANTUNG TEMA DAN KARAKTERISTIK DARI MATA
PELAJARAN, DAN SISWA DI BERI KELUASAN UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI
Tanggapan dari PUTRI MAYA ANGELYA
implementasi kurikulum merdeka saat ini menitik beratkan pada kondisi atau karakteristik
lingkungan belajar. hal ini bersesuaian dengan teori belajar kognitif bahwa belajar
dipengaruhi oleh tingkat kognitif dan lingkungan seseorang

TOPIK : PERBEDAAN PENGETAHUAN AWAL

Pertanyaan dari PUTRI MAYA ANGELYA


Bagaimana cara menyikapi adanya perbedaan pengetahuan/kemampuan awal dalam suatu
materi disekolah.

Tanggapan dari MUSANNI

setiap siswa yang datang ke sekolah harus dipandang sebagai individu yang unik. oleh sebab
itu, kemampuan, bakat, minat dan pengetahuan awal siswa sangat memingkinkan untuk
berbeda. nah, disinilah pentingnya konsep layanan pembelajaran diversifikasi kepada semua
kelompok siswa yaitu pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.

Tanggapan dari RIA PUSPITA ANGGRAINI


Cara penyikapan terhadap perbedaan kemampuan awal anak yaitu dengan berfikir positif
dengan adanya perbedaan. Dan tidak memandang remeh atau rendah, karena belum tentu
mereka tidak faham. Kesulitan menyerap materi juga mungkin bisa menjadi penyebab
berbedanya kemampuan masing masing anak

TOPIK : KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Tanggapan dari SULFIA


KB 1 adalah : 

1. konsep dasar, rasional, ilmu pendidikan 

2. landasan-landasan ilmu pendidikan 

3. penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan dalam praktik pendidikan 

4. kurikulum pendidikan di Indonesia

You might also like