You are on page 1of 2

SOAL LATIHAN MODUL 3

1. Pak Roni adalah seorang guru tingkat sekolah menengah pertama yang ingin menerapkan
Problem Based Learning pada pembelajaran STEAM yang ia lakukan secara tertanam
(embeded). Ia mengajarkan IPA dan teknologi, seni ke dalam bidang pelajaran Matematika. Pak
Roni telah merumuskan setidaknya empat kompetensi dasar yang harus dicapai tiap peserta
didik. Menurutnya, peserta didik hanya memerlukan satu hari dalam mencapai keempat
kompetensi tersebut. Ketika siswa diberikan evaluasi pembelajaran, ternyata hanya sekitar 10%
yang berhasil mencapai kompetensi dengan sempurna. Mengapa hasil pembelajaran yang
didapatkan tidak sesuai ekspektasi? Jelaskan!
2. Analisislah faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan model pembelajaran berbasis
neurosain di kelas Saudara!
3. Analisislah faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan Pembelajaran Digital di sekolah
anda masing-masing, beserta dengan tantangan dan peluangnya!
4. Berikut merupakan suatu skenario pembelajaran yang menggunakan model blended learning.
Silahkan saudara diskusikan hal-hal yang perlu dikoreksi dalam skenario pembelajaran berikut:
Skenario:
Seorang guru menerapkan model kelas lab rotation. Dimana salah satu sesi pembelajaran
diarahkan menuju laboratorium sebagai salah satu perhentian (station).
Pada satu sesi pembelajaran, guru mengarahkan peserta didik ke laboratorium komputer untuk
belajar matematika menggunakan software aplikasi.
Setelah itu, di sesi berikutnya, guru menjelaskan konsep materi matematika beserta contohnya
menggunakan papan tulis di kelas.

JAWAB.

1. Model pembelajaran Problem Based Learning memang dapat diterapkan untuk mencapai semua
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dari segi pengetahuan,keterampilan, dan sikap. Tentu
kompetensi dasar yang dicapai tidak hanya satu seperti yang dibuat pak Roni terdapat empat
kompetensi dasar yang ingin dicapai sehingga penerapan Problem Based Learning
memungkinkan terjadi lebih dari satu pertemuan. Jadi pak Roni keliru jika menganggap peserta
didik dapat mencapai keempat kompetensi dasar hanya dalam satu kali pertemuan, karena yang
diajarkan adalah IPA dan teknologi,seni dalam pelajaran matematika. Jadi merupakan
pembelajaran STEAM secara embeded dengan Matematika sebagai bidang studi utamanya.
Sementara kita tahu bahwa pembelajaran matematika itu tidaklah mudah. Apalagi
pembelajaran STEAM bukanlah sesuatu yang spontan dan sederhana, pembelajaran
memerlukan banyak perencanaan dan persiapan dari pihak guru karena pembelajaran STEAM
mengaitkan berbagai disiplin ilmu, apalagi pak Roni menggunakan pendekatan embended.
2. Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran berbasisi Neuroscience di kelas saya antara lain
sumber daya manusia dalam hal ini adalah peserta didik saya yang memadai dan kemudahan
untuk mengakses informasi dari berbagai media. Faktor penghambatnya adalah minimnya
workshop atau seminar tentang pembelajaran berbasis Neuroscience dan belum adanya buku
panduan yang berisi tentang pembelajaran berbasisi Neuroscience.
3. Faktor pendukung pembelajaran digital disekolah saya adalah
a) adanya fasilitas internet dan computer meskipun masih sangat terbatas karena tidak
sebanding dengan jumlah siswa yang menggunakan dan mengakses internet.Sarana dan
prasarana yang terbatas terutama perangkat internet dan pendukungnya,masih
minimnya sumber daya guru dan siswa dalam pemanfaatan perkembangan teknologi
informasi
b) jumlah siswa yang memadai yang berasal dari berbagai golongan dengan kemampuan
sumber daya yang berbeda-beda
c) akses layanan internet wifi di kampong-kampung dimana siswa berasal lumayan
memadai

Faktor penghambat pembelajaran digital disekoah saya antara lain

a) Terbatasnya fasilitas akses internet guru dan siswa khusunya di sekolah


b) Masih kurangnya kemampuan siswa dan guru dalam menggunakan teknologi informasi
c) Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran
d) Terbatasnya waktu dalam pembelajaran
e) Mahalnya harga kuota internet

Tantangan dan peluang pembelajaran digital

Tantangan Untuk guru dan siswa agar lebih mengoptimalkan mengakses informasi tentang
perkembangan teknologi informasi dari berbagai sumber media yang akan diterapkan pada saat
proses pembelajaran, untuk sekolah agar lebih mengoptimalkan anggaran pendanaan untuk
mendukung sarana dan prasarana yang berkaitan dengan teknologi informasi, untuk orang tua
siswa agar lebih diberikan edukasi tentang pentingnya perhatian dan pemenuhan kebutuhan
pembiayaan dan pendampingan kepada anaknya dalam hal menggunakan teknologi informasi.
Sehingga nantinya kita semua tidak ketinggalan perkembangan teknologi informasi dimana
perkembangan dan informasi masa depan mudak untuk kita akses dan raih.semoga

4. Scenario tahapan pembelajaran yang dilakukan terbalik seharusnya dimulai dari tahapan
penjelasan awal dikelas menggunakan papan tulis atau kalo bisa dengan menggunakan
teknologi informasi, selanjutnya baru diarahkan ke tahapan selanjutnya yakni pembelajaran di
laboratorium dengan menggunakan aplikasi. Sebelum pelaksanaan tahapan tersebut
seyogyanya guru dan siswa mengoptimalkan pengetahuannya dalam penguasaan teknologi
informasi.

You might also like