You are on page 1of 15

MAKALAH

Tentang

(KEARIFAN LOKAL KECAMATAN AIKMEL)

Oleh :

Nama : Khaerul Majdi

Kelas : XII Bahasa-1

Mata Pelajaran : Antropologi

MA. MUALLIMIN NW PANCOR

T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah
makalah dengan judul “Kerifan lokal Kecamatan Aikmel” yang menurut
penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca untuk mempelajari
tentang Karifan lokal di Indonesia.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang penulis buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini
penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Pancor, 28 Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................2

Daftar Isi............................................................................3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.........................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................4
C. Tujuan......................................................................5

Bab II Pembahasan

1. Pendekatana yang digunakan untuk diuraikan :


a. Pengetahuan lokal.............................................6
b. Nilai Lokal........................................................7
c. Keterampilan Lokal..........................................7
d. Sumber Daya Alam Lokal................................7
e. Solidaritas Sosial..............................................7
f. Mekanisme Pngambilan keputusan..................7
2. Membedakan bentuk-bentuk kearifan lokal
a. Kearifan lokal yang berbentuk nyata (Tangible)8
b. Kearifan lokal yang tidak berwujud (Intangible)8

Bab III Penutup

A. Kesimpulan.............................................................14
B. Saran.......................................................................14

Daftar Pustaka

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecamatan Aikmel adalah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten
Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Wilayah ini merupakan
salah satu tempat menarik yang dihuni oleh suku “Sasak”. Desa ini terkenal
dengan keberagaman kearifan lokal yang sangat beragam mulai dari kesenian,
makanan khas, dan bentuk kesenian tangan lainnya. Tradisi di wilayah ini masih
dikenal kental oleh masyarakat besar di wilayah tersebut, kebudayaan yang sakral
ini masih dipegang teguh oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Aikmel.
Kecamatan Aikmel yang mempunyai banyak kearifan lokal yang sudah
mempunyai bagian-bagaian mulai dari pengetahuan lokal, nilai lokal,
keterampilan lokal, sumber daya alam lokal, solidaritas sosial, mekanisme
pengambilan keputusan. Jadi kearifan lokal di Kecamatan Aikmel sudah ditata
susai kebutuhan masyarakat wilayah Aikmel.
Kearifan lokal merupakan warisan turun temurun dari para leluhur atau
nenek moyang yang sudah menurunkan segala sesuatu di wilayah Kecamatan
Aikmel. Kearifan lokal ini harus diturunkan secara generasi ke generasi dari
pengalaman masa dahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagimana Pengetahuan lokal di Kecamatan Aikmel?
2. Bagimana Nilai Lokal Kecamatan Aikmel?
3. Bagimana Keterampilan Lokal Kecamatan Aikmel?
4. Bagimana Sumber Daya Alam Lokal Kecamatan Aikmel?
5. Bagimana Solidaritas Sosial Kecamatan Aikmel?
6. Bagimana Mekanisme Pngambilan keputusan Kecamatan Aikmel?
7. Kearifan lokal yang berbentuk nyata (Tangible)?
8. Kearifan lokal yang tidak berwujud (Intangible)?

C. Tujuan

4
1. Agar masyarakat luas mengetahui banyak tentang kearifan lokal di
Kecamatan Aikmel
2. Agar kearifan lokal selalu dilestarikan oleh masyarakat Kecamatan
Aikmel
3. Melakukan internalisasi kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya
kearifan sosial dalam kehidupan manusia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda


dengan ciri khas masing-masing kearifan lokal tersebut merupakan pengetahuan
yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar
mereka, menjadi pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan
memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Jadi, kearifan
lokal tidak muncul serta merta begitu saja tetapi melalui proses yang sangat
panjang.

Kearifan lokal mempunyai bagian-bagian mulai dari pengetahuan lokal,


nilai lokal, sumber daya lokal, solidaritas sosial, mekanisme pengambilan
keputusan.

A. Pengetahuan Lokal
Kearifan lokal merupakan ilmu pengetahuan atau suatu gagasan
setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh nilai-nilai yang baik dalam
masyarakat, yang sifatnya turun temurun dan diwariskan secara lisan.
Dengan demikian, salah satu ringkup dari kearifan lokal adalah
pengetahuan. Pengetahuan itu diperoleh dari generasi ke generasi
sebelumnya maupun dari berbagai pengalaman masa kini. Setiap
masyarakat memiliki pengetahuan lokal terkait lingkunan hidupnya.
Pengetahuan terkait perubahan dan siklus iklim, jenis flora dan fauna,
kondisi georafis, demografis, serta sosiografis. Keadaan ini terjadi karena
masyarakatmendiami suatu daaerah cukup lama sehinggameraka dapat
beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi ini menjadi
bagian dari pengetahuan lokal masyarakat dalam menaklukkan lingkungan
sekitarnya, yaitu meliputi lingkumhan alam dan sosial.
Pengetahuan lokal masyarakat Aikmel tentang kondisi geografis
seperti melakukan pemujaan agar hujan turun di wilayah Kecamatan
Aikmel. Begitulah masyarakat mempercayai tentang adanya tradisi

6
pemujaan pemanggil hujan di daerah tersebut. Selain dari pada pemujaan
air hujan, kegiatan demografis didaerah Kecamatan Aikmel tentang
kerukunan hidup bermasyarakat selalu damai dan hidup tentram.

B. Nilai Lokal

Menurut Sugih Biantoro, kearifan lokal merupakan upaya


menemukan nilai-nilai bersama akibat hubungan dengan lingkungannya.
artinya, Setiap masyarakat juga memiliki suatu aturan atau nilai-nilai lokal
mengenai perbuatan atau tingkah laku yang ditaati dan disepakati bersama
oleh seluruh anggotanya tetapi nilai-nilai tersebut akan mengalami
perubahan sesuai dengan kemajuan masyarakatnya. Nilai-nilai perbuatan
atau tingkah laku yang ada di suatu kelompok belum tentu disepakati atau
diterima dalam kelompok masyarakat yang lain, terdapat keunikan.

Nilai lokal yang ada di Kecamatan Aikmel adalah Bekadusan


ketika suatu permasalahan di Kecamatan tersebut bisa diselsaikan dengan
cara Bekadusan atau secara bermusyawarah.

C. Dimensi Keterampilan Lokal


Setiap masyarakat mempunyai salah satu kemampuan untuk
bertahan hidup (survival) untuk memenuhi kebutuhan kekeluargaan
masing-masing atau disebut dengan ekonomi substansi. Hal ini merupakan
cara mempertahankan kehidupan manusia yang bergantung dengan alam
mulai dari cara berburu, meramu, bercocok tanam, hingga industri rumah
tangga.
Keterampilan lokal Kecamatan Aikmel adalah kemampuan mecari
atau memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara berptopesi sebagai petani.

D. Dimensi Sumber daya Lokal

Setiap masyarakat akan menggunakan sumber daya lokal sesuai


dengan kebutuhannya dan tidak akan mengeksploitasi secara besar-besar

7
atau dikomersialkan. Masyarakat dituntut untuk menyimbangkan
keseimbangan alam agar tidak berdampak bahaya baginya.

Sumber daya alam di Kecamatan Aikmel adalah ketika masyarakat


menggunakan sumber daya alam seperti air, udara dengan sebaik-baiknya.

E. Dimensi Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal


Setiap masyarakat pada dasarnya memiliki pemerintahan lokal
sendiri atau disebut pemerintahan kesukuan. Suku merupakan kesatuan
hukum yang memerintah warganya untuk bertindak sesuai dengan aturan
yang telah disepakati sejak lama. Kemudian jika seseorang melanggar
aturan tersebut, maka dia akan diberi sangsi tertentu dengan melalui kepala
suku sebagai pengambil keputusan.
Mekanisme pengambilan keputusan di Aikmel dengan cara ketika
seseorang melakukan kesalahan berat akan dihukum dengan hukuman
yang setimpal dan diberikan saknsi.

F. Kearifan Lokal yang Berwujud Nyata (Tangible)

 Tekstual ialah beberapa jenis kearifan lokal seperti sistem nilai, tata
cara, ketentuan khusus yang dituangkan ke dalam bentuk catatan
tertulis seperti yang ditemui dalam kitab tradisional primbon, kalender
dan prasi atau budaya tulis di atas lembaran daun lontar.
 Bangunan atau Arsitektural
 Benda Cagar Budaya atau Tradisional (Karya Seni), misalnya keris,
batik dan lain sebagainya.

G. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud (Intangible)

Kearifan lokal yang tidak berwujud seperti petuah yang


disampaikan secara verbal dan turun temurun yang bisa berupa nyanyian
dan kidung yang mengandung nilai ajaran tradisional. Melalui petuah atau

8
bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud lainnya, nilai sosial
disampaikan secara oral/verbal dari generasi ke generasi.

A. KEARIFAN LOKAL KECAMATAN AIKMEL DIBAGIAN


KESENIAN

Kecamatan Aikmel memiliki kearifan lokal salah satunya adalah


kesenian, masyarakat disana girang dan terhibur oleh kesenian yang masih
kental di Desa tersebut, yaitu kesenian Gendang Beleq, Gamelan, dan Tari
Tradsional.

Kearifan lokal di Kecamatan Aikmel diantaranya :


a. Kesenian
 Gendang Beleq :
Gendang beleq adalah kesenian yang masih dimiliki
di Kecamatan Aikmel, kesenian Gendang Beleq
masih dimainkan dan menjadi hiburan di Kecamatan
Lenek.

 Gamelan
Gamelan ini sering dimainkan di Kecamatan Aikmel
Ramban Biak, dan masih di mainkan dan menjadi hiburan
masyarakat Kecamatan Aikmel.

9
 Tari Tradisional
Tari Tradisional adalah tari yang menjadi
kebudayaan Kecamatan Aikmel, banyak tari tarian
taradisonal yang dikreasikan dengan seindah
mungkin, sehingga masih menarik untuk
dipertontonkan dimasyarakat banyak. Mulai dari
Tari gagak mandik, gandrung, tari pakon.
 Tari gagak mandik

 Tari Gandrung

10
 Tari Pakon

b. Makanan Khas
 Beboyot
Beboyot merupakan makanan khas Kecamatan
Aikmel yang dimakan sebagian besar masyarakat disana.
Makanan khas Kecamatan Aikmel ini terbut dari bahan
pokoknya rumput laut yang diolah menggunakan kelapa
yang sudah di parut.

 Cecenge

11
Makanan khas cecenge adalah makanan
Kecamatan Aikmel yang tidak ada duanya dengan
makanan khas lainnya. Makanan khas ini dibuat
dengan olahan santan yang dicampuri dengan
berbagai macam sayuran.

c. Tradisi
Tradisi yang masih terkenal dan masih kental
dimasyarakat wilayah Kecamatan Aikmel, adalah tradisi Mandik
Penganten yang masih diperkenalkan dan dijaga keasliannya,
dan masih digunakan dari generasi ke generasi.
Tradisi Mandik Peganten ini dilakukan oleh kedua calon
pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Tujuan agar
kedua calon pengantin selalu dalam keadaan baik-baik saja
dalam melaksanakan pernikahan.

12
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kearifan lokal di wilayah Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok


Timur Nusa Tenggara Barat yang mempunyai kearifan lokal mulai dari
Tradisi, kebudayaan, kesenian, makanan khas, dan olahan tangan lainnya.
Kearifan lokal tersebut di bagi mulai dari pengetahuan lokal, nilai lokal,
keterampilan lokal, sumber daya alam lokal, solidaritas sosial, mekanisme
pengambilan keputusan. Jadi, semua kearifan lokal tersebut sangat kental
dan masih terjaga di wilayah Kecamatan Aikmel.

B. Saran
Khususnya mayarakat Kecamatan Aikmel jangan pernah
meninggalkan tradisi atau kearifaan lokal yang ada, selalu pelihara dan
dijaga dengan sebaik-baiknya.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umm.ac.id/38683/4/BAB%20III.pdf

https://seputarilmu.com/2019/11/kearifan-lokal.html

15

You might also like