You are on page 1of 3

CUTANEUS LARVA MIGRANS

No. Dokumen :UKP/BP/SOP/469/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 25-07-2017
Halaman : 1/2
UPT Puskesmas N.R.Nitya MB
Tanah Tinggi NIP. 196312211992032004
Cutaneus Larva Migrans (Creeping Eruption) merupakan kelainan kulit berupa
1.Pengertian peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, yang
disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanakan Cutaneus
2. Tujuan Larva Migrans dan mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang
datang di Unit Pelayanan Umum puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: UKP/VII/SK/045/VI/2017
3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tanah Tinggi.
1. Panduan Praktik Klinis di puskesmas, 2014, Depertemen Kesehatan RI
2. KMK 514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
4. Referensi
3. Permenkes no 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis dokter di
Fasyankes Primer.
5. Langkah - 1. Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran tanda-tanda vital (TTV),
langkah berat badan dan tinggi badan. Kemudian mencatat dalam buku status
pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:
Keluhan:
Pasien mengeluh gatal dan panas pada tempat infeksi. Pada awal infeksi, lesi
berbentuk papul yang kemudian diikuti dengan lesi berbentuk linear atau
berkelok-kelok yang terus menjalar memanjang. Keluhan dirasakan muncul sekitar
empat hari setelah terpajan.
Faktor Risiko
Orang yang berjalan tanpa alas kaki, atau sering berkontak dengan tanah atau
pasir.

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


Pemeriksaan Fisik:
Tanda patognomonis
- Lesi awal berupa papul eritema yang menjalar dan tersusun linear atau
berkelok-kelok meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm per hari.
- Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki, bokong, genital dan
tangan.
Pemeriksaan Penunjang
1/1
Pemeriksaan penunjang yang khusus tidak ada.

4. Dokter melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien


Penatalaksanaan:
- Memodifikasi gaya hidup dengan menggunakan alas kaki dan sarung tangan
pada saat melakukan aktifitas yang berkontak dengan tanah, seperti berkebun
dan lain-lain.
- Terapi farmakologi dengan: Tiabendazol 50mg/kgBB/hari, 2x sehari, selama 2
hari; atau Albendazol 400 mg sekali sehari, selama 3 hari.
- Untuk mengurangi gejala pada penderita dapat dilakukan penyemprotan Etil
Klorida pada lokasi lesi, namun hal ini tidak membunuh larva.
- Bila terjadi infeksi sekunder, dapat diterapi sesuai dengan tatalaksana
pioderma.
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit dengan menjaga
kebersihan diri.

5. Dokter melakukan rujukan sesuai kriteria rujukan


Pasien dirujuk apabila dalam waktu 8 minggu tidak membaik dengan terapi.

6. Dokter dan petugas melakukan dokumentasi pada rekamedis pasien


6. Unit Terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
1. Status pasien (Rekam Medis)
7. Dokumen
2. Lembaran resep
Terkait
3. From Rujukan
Tanggal mulai
8. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Historis
perubahan

1/1
CUTANEUS LARVA MIGRANS
No. Kode : UKP/BP/SOP/469/2017

Terbitan :
DAFTAR
No. Revisi :
PUSKESMAS TILIK
Tgl. Mulai Berlaku : 25-07-2017
TANAH TINGGI
Halaman : 1/1

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran

1. Apakah tanda-tanda vital (TTV), berat badan dan tinggi


badan. Kemudian mencatat dalam buku status
pasien.
2. Apakah Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:

3. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang


sederhana
4. Apakah Dokter melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien

Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria


5. Apakah
rujukan

Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada


6. Apakah
rekamedis pasien

Compliance rate (CR) : ……………………………….%


………………………………..,……
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: ………………….

1/1

You might also like