You are on page 1of 9

Program Studi Teknik Biomedis – Fak.

Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

BAB 1

INVERTING DAN NON-INVERTING OP AMP

1.1 Tujuan Percobaan

• Mengetahui karakteristik Op-Amp.


• Menganalisis penguat pembalik Op-Amp.
• Menganalisis penguat non-pembalik Op-Amp.

1.2 Pendahuluan

Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu bentuk dari IC


(Integrated Circuit) linear yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik. Sebuah Op-
Amp terdiri dari beberapa komponen seperti transistor, diode, resistor, dan
kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkan untuk
menghasilkan penguatan yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.

(a) (b)
Gambar 1.1 (a) Simbol Op-Amp, (b) Pinout IC Op-Amp

1.2.1 Karakteristik Op-Amp

Karakteristik faktor penguat atau gain pada Op-Amp pada umumnya


ditentukan oleh resistor eksternal yang terhubung di antara output dan input
pembalik (inverting input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (negative
feedback) ini biasanya dengan closed loop configuration (konfigurasi lingkar
tertutup). Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi
berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan.

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

Tujuan dari pengurangan gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari
terjadinya noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respons yang tidak
diinginkan, sedangkan pada konfigurasi lingkar terbuka (open loop configuration)
memiliki besar penguatan tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output
hampir atau mendekati tegangan VCC.

(a) (b)

Gambar 1.2 (a) closed loop configuration, (b) open loop configuration

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki


karakteristik sebagai berikut.
• Penguatan tegangan open loop atau AV = ∞ (tak terhingga)
• Tegangan offset keluaran (output offset voltage) atau VOO = 0 (nol)
• Impedansi input (input impedance) atau Zin = ∞ (tak terhingga)
• Impedansi output (output impedance) atau Zout = 0 (nol)
• Lebar pita (bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
• Karakteristik tidak berubah dengan suhu

Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teori dan hampir
tidak mungkin tercapai dalam kondisi praktis. Namun, produsen perangkat Op-
Amp selalu berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi
idealnya. Oleh sebab itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki
karakteristik yang hamper mendekati kondisi Op-Amp ideal.

1.2.2 Op-Amp Penguat Pembalik (Inverting Amplifier)

Op-Amp Inverting Amplifier adalah rangkaian Op-Amp yang bekerja


sebagai peguat tegangan pembalik pada tegangan input negatif (V−). Maksud dari

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

pembalik adalah hasil penguatan yang ada di tegangan output Op-Amp akan
memiliki beda fase 180o dari tegangan input-nya atau dengan kata lain output akan
berupa tegangan negatif jika input berupa tegangan positif dan begitu pula
sebaliknya jika input berupa tegangan negatif.

Gambar 1.3 Rangkaian Op-Amp Inverting Amplifier


Rumus dasar :
𝑉𝑂 𝑅𝐵
𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝐺𝑎𝑖𝑛 = =−
𝑉𝐼 𝑅𝐴
(1.1)

Gambar 1.4 Sinyal Input dan Output dari Inverting Amplifier


Salah satu fungsi pemasangan resistor umpan balik (feedback), atau pada
gambar R2, dan resistor input R1 adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting
amplifier (penguat pembalik) tersebut. Dengan adanya pemasangan resistor
feedback (RF) dan resistor input (R1), faktor dari penguat pembalik dapat diatur dari
1 sampai 100.000 kali.

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

• Fungsi Inverting Amplifier


Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang
sangat kecil hingga microvolt (μV) sehingga diperlukan adanya sebuah
penguat dengan impedansi masukan yang rendah. Rangkaian Inverting
Amplifier merupakan rangkaian yang memiliki impedansi masukan yang
sangat rendah. Rangkaian Inverting Amplifier akan menerima arus atau
tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau
tegangan yang lebih besar.

1.2.3 Op-Amp Penguat Non-Pembalik (Non-Inverting Amplifier)

Op-Amp Non-Inverting Amplifier adalah rangkaian Op-Amp yang bekerja


sebagai penguat tegangan pada tegangan input positif (V+). Pada rangkaian ini, hasil
penguatan yang ada di tegangan tegangan output Op-Amp akan sefase (0o) dari
tegangan input-nya atau dengan kata lain output akan berupa tegangan positif
apabila input juga berupa tegangan positif dan begitu pula sebaliknya jika input
berupa tegangan negatif.

Gambar 1.5 Rangkaian Op-Amp Non-Inverting Amplifier


Rumus dasar :
𝑉𝑂 𝑅𝐵
𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝐺𝑎𝑖𝑛 = =1+
𝑉𝐼 𝑅𝐴
(1.2)

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

Gambar 1.6 Sinyal Input dan Output dari Non-Inverting Amplifier


• Fungsi Non-Inverting Amplifier
Fungsi dari Non-Inverting Amplifier kurang lebih sama dengan
Inverting Amplifier, hanya saja polaritas output yang dihasilkan sama
dengan sinyal input-nya. Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya
mempunyai tegangan yang sangat kecil hingga microvolt (μV) sehingga
diperlukan sebuah penguat dengan impedansi input yang rendah.
Rangkaian Non-Inverting Amplifier akan menerima arus atau tegangan
dari tranduser sanagt kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan
yang lebih besar.

1.3 Alat dan Bahan Percobaan

• Kabel jumper
• Project board
• Modul power supply
• IC Op-Amp 741
• Osiloskop
• Multimeter
• Function generator
• Resistor : 10kΩ, 1kΩ

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

1.4 Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan fungsi dari Op-Amp!

2. Jelaskan perbedaan inverting Op-Amp dan non-inverting Op-Amp!

3. Sebutkan penggunaan Op-Amp pada alat kesehatan!

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

1.5 Langkah Praktikum

1.5.1 Inverting Amplifier

1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.7.

Gambar 1.7 Rangkaian Inverting Amplifier


2. Atur frekuensi pada generator sebesar 50 Hz dengan VI = 10 VPP, R1 =
10kΩ, dan R2 = 1kΩ.
3. Hubungkan osiloskop pada input dan output rangkaian.
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan dari input dan output.
5. Bandingkan nilai pengukuran VO dan perhitungan VO.

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

1.5.2 Non-Inverting Amplifier

1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.8.

Gambar 1.8 Rangkaian Non-Inverting Amplifier


2. Atur frekuensi pada generator sebesar 50 Hz dengan VI = 10 VPP, R1 =
10kΩ, dan R2 = 1kΩ.
3. Hubungkan osiloskop pada input dan output rangkaian.
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan dari input dan output.
5. Bandingkan nilai pengukuran VO dan perhitungan VO.

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA


Program Studi Teknik Biomedis – Fak. Teknik UDINUS
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

MODUL RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN ELEKTRONIKA

You might also like