Professional Documents
Culture Documents
766 1438 2 PB
766 1438 2 PB
QURRATA AKYUNI
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh,
E-mail: akyuni.qurrata@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kajian ini membahas pentingnya pengorganisasian dalam pendidikan,
pengorganisasian dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan sudah semestinya mempunyai organisasi
yang baik agar tujuan pendidikan tercapai sepenuhnya. Dengan organisasi
yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang menunjukkan
kekuasaan yang berlebihan (otoriter), suasana kerja dapat lebih berjiwa
demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang
bertanggung jawab. Dalam Islam, amanah harus diberikan kepada orang-
orang yang berhak yaitu orang-orang yang memiliki kompetensi intelektual
dan manajerial, dalam organisasi harus diberi amanah dalam jabatan tertentu
sesuai kemampuannya.
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk multidimensional. Oleh karena
itu banyak sebutan yang diberikan kepadanya misalnya manusia
sebagai makhluk ekonomi, makhluk sosial, makhluk iptek, makhluk
imtaq dan makhluk organisasional. Manusia adalah makhluk
organisasi, oleh karena itu begitu ia dilahirkan ke dunia ini ia menjadi
anggota organisasi genetis yang disebut anggota organisasi keluarga.
Di samping itu begitu manusia lahir ia juga langsung menjadi anggota
92}
Vol.10, No. 2, Juli 2018
B. Pembahasan
1. Pengertian Pengorganisasian
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama
yaitu sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya
sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-
badan pemerintahan. Kedua merujuk pada proses pengorganisasian
yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para
anggota sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif.
Pengorganisasian Dalam Pendidikan Islam {93
1
Handoko. T. Hani, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2003), hal. 168.
2
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 118.
3
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), hal. 128.
94}
Vol.10, No. 2, Juli 2018
4
Husaini Usman, Manajemen…, hal 129.
Pengorganisasian Dalam Pendidikan Islam {95
3. Proses Pengorganisasian
Ernest Dale dalam Nanang Fatah Landasan Manajemen
Pendidikan memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang
berlangkah jamak. Proses pengorganisasian itu sebagai berikut:
a) Perincian pekerjaan
b) Pembagian kerja
c) Penyatuan pekerjaan
d) Koordinasi pekerjaan
e) Monitoring dan Reorganisasi6
5
G. Karta Sapoetra, Dasar-dasar Manajemen Perusahaan, (Bandung:
Armico, 1982), hal. 42.
6
Nanang Fatah, Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1996), hal. 72.
96}
Vol.10, No. 2, Juli 2018
4. Struktur Organisasi
Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, jenis kerja
yang harus dilakukan, hubungan atasan bawahan, kelompok,
komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.
Suatu struktur organisasi menspesifikasi pembagian kegiatan kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda
itu dihubungkan. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur
wewenang organisasi serta memperlihatkan hubungan pelapornya.
Menurut Stoner struktur organisasi dibangun oleh lima unsur yaitu
spesialisasi, aktivitas, stantardisasi aktivitas, koordinasi aktivitas,
sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan serta ukuran
unit kerja.
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas
perorangan dan kelompok di seluruh organisasi atau pembagian kerja
dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja
(departementalisasi). Standar aktivitas merupakan prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin kelayakgunaan aktivitas.
Banyak dari prosedur ini ditetapkan dengan memformulasikan
aktivitas dan hubungan dalam organisasi. Menstandardisasi berarti
menjadikan seragam dan konsisten pekerjaan yang harus dilakukan
bawahan, biasanya dengan menggunakan peraturan, uraian jabatan,
program seleksi, orientasi kerja dan keterampilan kerja.
Koordinasi aktivitas adalah prosedur yang memadukan fungsi-
fungsi dalam organisasi seperti fungsi primer dalam suatu badan
Pengorganisasian Dalam Pendidikan Islam {97
7
Nanang Fatah, Landasan Manajemen…, hal. 73.
98}
Vol.10, No. 2, Juli 2018
6. Organisasi Sekolah
Organisasi merupakan aktivitas dalam membagi kerja,
mengelompokkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan
saluran perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah semestinya
mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal ini
tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam
lingkungan sekolah adalah kepala sekolah, guru, karyawan dan
murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
ada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah
departemen yang bersangkutan. Di negara kita kepala sekolah adalah
jabatan tertinggi di sekolah, sehingga sebagai pemimpin kepala
sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia ditempatkan pada
tempat paling atas.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas
dan tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah
8
Husaini Usman, Manajemen… hal. 180.
Pengorganisasian Dalam Pendidikan Islam {99
9
Suryo subroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta,
2004), hal. 140.
100}
Vol.10, No. 2, Juli 2018
C. PENUTUP
Organisasi secara umum merupakan memberi struktur atau
susunan yaitu dalam penyusunan/penempatan orang-orang dalam
suatu kelompok kerjasama, dengan maksud menempatkan hubungan
antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur, hubungan tugas
dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola
kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
doi:10.26811/peuradeun.v5i1.114
Handoko. T. Hani, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2003)
Hughes, K., & Batten, L. (2016). The Development of Social and Moral
Responsibility in Terms of Respect for the Rights of
Others. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 147-160.
doi:10.26811/peuradeun.v4i2.93
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 2006.
I. Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen, Yogyakarta: BPFE-UGM,
1983.
Idris, S., & Tabrani ZA. (2017). Realitas Konsep Pendidikan
Humanisme dalam Konteks Pendidikan Islam. JURNAL
EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96–113.
https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1420
Lewis, M., & Ponzio, V. (2016). Character Education as the Primary
Purpose of Schooling for the Future. Jurnal Ilmiah Peuradeun,
4(2), 137-146. doi:10.26811/peuradeun.v4i2.92
M. Thoha, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1993.
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1996.
Nufiar, N., & Idris, S. (2016). Teacher Competence Test of Islamic
Primary Teachers Education in State Islamic Primary Schools
(MIN) of Pidie Regency. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(3), 309-320.
doi:10.26811/peuradeun.v4i3.105
R. Steer, Efektivitas Organisasi (Terjemahan), Jakarta: Erlangga, 1980.
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta,
2004.
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan, Jakarta: Ciputat Pres,
2005.
Tabrani ZA. (2009). Ilmu Pendidikan Islam (antara Tradisional dan
Modern). Kuala Lumpur: Al-Jenderami Press.
102}
Vol.10, No. 2, Juli 2018