Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 Etika Keilmuan
Kelompok 5 Etika Keilmuan
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Etika Keilmuan
yang dibina oleh Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.Pd., dan Prof. Dr. Imron Arifin, M.Pd.
Oleh
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Kajian
Aliran Filsafat Realisme, Idealisme, Positivisme, Pragmatisme, Progresivisme,
Dan Perenialisme” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang filosofi enam aliran
filsafat.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
A. Kesimpulan .................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat secara historis merupakan ibu dari berbagai ilmu. Perkembangan ilmu
semakin terjabarkan dan independen namun mengingat banyaknya masalah
kehidupan yang tidak bisa dijelaskan dan dijawab oleh ilmu maka filsafat
menjadi sebuah acuan untuk memecahkan masalah. Filsafat menjadi rujukan
dalam mengambil penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah
tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas
wilayahnya dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut
pada dasarnya merupakan bidang kajian filsafat ilmu (kirom, 2016).
Dasar filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan
pendalaman mengenai ilmu baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun
manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari
acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan
aksiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh
para ahli (Atmadja, 2018).
Tak dapat dipungkiri zaman filsafat modern telah dimulai dalam era filsafat
modern dan kemudian dilanjutkan dengan filsafat abab ke-20 munculnya
berbagai aliran pemikiran yaitu rasionalisme, idealisme, positivisme,
evolusionisme, materalisme, neo-kantianisme, pragmatisme, filsafat hidup,
fenomenologi, eksistensialisme dan neo-thomisme. Namun di dalam pembahasan
kali ini yang akan dibahas aliran filsafat realisme, idealisme, positivisme,
pragmatisme, progresivisme, dan perenialisme. Kajian enam filsafat tersebut
diuraikan dalam paparan dibawah ini (Nurhadi, 2022).
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
3
4
a. Inisiatif dalam pendidikan berada pada pendidik bukan pada anak. Hal
ini dilakukan berdasarkan tujuan pendidikan yakni untuk
menyesuaikan hidup dan tanggung jawab sosial.
b. Peranan pendidik yaitu memberi perhatian pada peserta didik seperti
apa adanya.
c. Menciptakan anak didik untuk menguasai pengetahuan yang handal
dan dapat di percaya melaui kedisiplinan mental maupun moral.
d. Kurikulum dirancang mencakup semua pengetahuan.
e. Metode belajar di pengaruhi pengalaman. Metode penyampaian secara
logis dan memerhatikan unsur psikologis.
6
b. Metode Pembelajaran
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat menjawab pertanyaan fundamental, siapa kita dan mengapa kita
ada di sini, lewat filsafat kita dapat menjelajahi makna kehidupan,
pengetahuan, moralitas, realitas eksistensi Tuhan, kesadaran, politik, agama,
ekonomi, seni, bahasa, dan pendidikan. Filsafat ilmu dengan berbagai macam
paradigmanya merupakan sejarah jalan menuju perkembangan ilmu
pengetahuan di masa kini pandangan ini dibutuhkan untuk mengembangkan
ilmu dan pengetahuan dengan metode apapun asalkan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Realisme berpendapat bahwa pengalaman adalah sumber atau dasar
pengetahuan manusiamanusia yang sesuai dengan hukum alam yang bersifat
menetap, membuat alam semesta ini terus berlangsung sesuai susunan yang
teratur. Implikasi aliran ini menyatakan bahwa setiap anak dilahirkan dengan
pendidikan yang baik sesuai dengan kebutuhan dan hak yang mendasar.
Idealisme menekankan akal pikiran sebagai hal dasar atau lebih dulu ada
bagi materi hingga menganggap bahwa akal pikiran adalah sesuatu yang
nyata sedangkan materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh akal pikiran atau
jiwa. Bidang pendidikan filsafat ini memiliki pengaruh besar dalam
implementasinya. Pendidikan harus terus tampil sebagai lembaga untuk
proses Pemasyarakatan manusia sebagai bentuk dari kebutuhan spiritual dan
tidak sekedar kebutuhan alam semesta.
Aliran filsafat positivisme sangat mengutamakan metode ilmiah dan
aspek faktual pengetahuan serta aliran ini mempercayai fakta yang dapat
diregistrasi secara indrawi yang dijadikan objek ilmu pengetahuan. Implikasi
terhadap pendidikan pada aliran positivisme berupa kurikulum dan metode
pembelajaran. Pengembangan kurikulum yang dijalankan tidak terlepas dari
kondisi aktual masyarakat misalnya pada aspek ilmu pengetahuan dan
16
17
18
19
Pendidikan, J., Budaya, S., Pemikiran, D., Pergulatan, D. A. N., & Moderen, F.
(2022). A s i n. 2, 408–427.
Tgk, J., Di, C., & Aceh, B. (2011). Musdiani, Aliran- Aliran Dalam Filsafat….. II,
10–16.