You are on page 1of 13

Berbagai pendekatan dalam studi islam

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi studi islam

OLEH

SOPIATUN RAHMI (220601101)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, mulai dari dimensi keimanan,akal
pikiran,ekonomi,politik,ilmu pengetahuan,teknologi,lingkungan hidup,sejarah,perdamaian,sampe
kehidupan berumah tangga.Agama sebagai objek kajian keilmuan atau objek penelitian
ilmiah,bisa didekati dengan berbagai macam pendekatan. Masing-masing pendekatan bertujuan
untuk meneliti dan mengkaji masalah-masalah yang spesifik dari berbagai masalah keagamaan.
Studi islam adalah studi yang memproleh perhatian luas di kalangan ilmuan Barat dan Timur.
Khususnya yang menjadikan islam sebagai keilmuan,sehingga orag-orang tersebut dikenal
sebagai islamolog. Pada era saat ini kehadiran agama semakin dituntut agar terlibat secara aktif
di dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia.
Sejak dahulu hingga sekarang agama telah memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat,
kenyataan ini menimbulkan adanya minat ilmiah terhadap agama,termasuk islam. Kemudian
muncullah studi islam, studi islam menjadi penting karena islam termasuk kategori agama yang
juga memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat. Secara umum studi islam bertujuan untuk
menggali Kembali dasar-dasar dan pokok-pokok ajaran islam sebagaimana yang ada dalam
sumber dasarnya yang bersifat hakiki,universal, dan dinamis, serta abadi untuk dihadapkan pada
budaya dan dunia modern agar mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi
oleh umat manusia.
B.Rumusan masalah
1. Apa pengertian pendekatan studi islam?
2. Pendekatan apa saja yang ada dalam studi islam?
3.Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam pendekatan antropologi?
BAB II
PEMBAHASAN

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM

PENDEKATAN SOSIOLOGI
PENDEKATAN
PENDEKATAN NORMATIF
ANTROPOLOGI

PENDEKATAN POLISTIS
PENDEKATAN HYSTORIS PENDEKATAN
PSIKOLOGIS

PENDEKATAN
FILOSOFIS
A. Pengertian pendekatan studi islam
Agama semakin ditutut agar ikut terlibat secara aktif diberbagai masalah yang dihadapi
umat manusia. Agama tidak boleh hanya dijadikan sekadar menjadi lambang kesalehan atau
berhenti sekedar disampaikan dalam khutbah,melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-
cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Adapun pendekatan yang dimaksud disini
(bukan dalam konteks penelitian) namun cara pandang atau paradigma yang terdapat pada satu
bidang ilmu yang selanjutnya di gunakan dalam memahami agama.
Diketahui islam sebagai agama yang memliki banyak dimensi,yaitu mulai dari dimensi
keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan,dan teknologi.,lingkungan
hidup,sejarah,perdamaian sampai pada kehidupan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Ntuntuk
memahami berbagai dimensi ajaran islam tersebut jelas memrlukan berbagai pendekatan yang di
gali dari berbagai disiplin ilmu. Kita perlu mengetahui dengan jelas pendekatan-pendekatan yang
dapat digunakan dalam memahami agama. karena melalui pendekatan tersebut kehadiran agama
secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Untuk lebih jelasnya pendekatan tersebut
dapat kita pelajari sebagai berikut:
1. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif dalam studi islam merupakan suatu presepsi dari seseorang dalam
menemukan,memahami,serta menjelaskan suatu keilmuan keislaman pemahaman islam ini
memberikan penilaian atas sesuatu berdasarkan norma (Ayat al-qur’an dan Hadits) secara
tekstual yang belum ada campur tangan manusia. Memahami islam secara normative berarti
menggali, menghayati,dan mengamalkan pesan-pesan islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
as-sunnah. Jadi segala sesuatu yang berupa ritual keagamaan atau tidak yang berlandaskan dua
referensi utama tersebut dianggap menyalahi ajaran islam yang sebenarnya. Dengan memahami
uraian di atas, tidak bisa dikatakan salah dalam memahami agama dengan menggunakan
pendekatan normatif. Karena normatifitas agama ini akan mendorong masyarakat untuk selalu
memegang teguh nilai-nilai universal yang ada dalam agamanya,dan seseorang akan memiliki
sikap militansi dalam beragama. Namun menyikapi setiap permasalahan yang muncul di
masyarakat dengan hanya menggunakan pendekatan normative juga tidak bisa dibenarkan.
Karena paradigma normatif yang berisi doktrin ketat yang mengharuskan agama muncul sebagai
kekuatan absolout dapat memicu gesekan antar kelompok atau organisasi masyarakat.maka harus
memerlukan pendekatan lain, yang menjadikan islam sebagai agama yang dinamis dan lunak
terhadap perbedaan yang sudah menjadi realitas masyarakat Indonesia.1
Normatif adalah peraturan yang mengatur baik-buruknya perbuatan berdasarkan norma
yang berlaku. Adapun norma adalah aturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, yang
bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman,tertib,dan Sentosa. Pendekatan
normative diklasifikasikan menjadi tiga,yaitu sebagai berikut:
a. Misionaris tradisional, yaitu pendekatan yang bertujuan mengubah suatu masyarakat agar
masuk dalam agama tertentu disertai keyakinan akan pentingnya peradaban misionaris,seperti
1
M.Fauzil,Adzim,Nela s,v,”Studi islam dalam kaca mata Normatif dan Historis”,jurnal kajian keislaman vol.8
No.3(September-Desember 2020)
yang dilakukan oleh belanda dengan menjajah Indonesia,yabg tidak hanya menyakinkan betapa
kuatnya peradaban yang mereka miliki, tetapi juga menyebarkan agamanya, yaitu agama Kristen.
b. Apologetik,yaitu pendekatan yang bertujuan untuk menguatkan keimanan suatu kaum yang
terlindas arus modernitas agar bangkit dan percaya diri dengan identitas keislamannya.
c. Irenic, yaitu pendekatan yang dilakukan untuk menyatukan non-muslim yang berorientasi
negative tentang orang muslim,dengan muslim yang bertoleransi menyimpang. Tujuanya adalah
mencapai perdamaian bangsa dan hilangnya prasangka, perlawanan,dan saling menghina.
2. Pendekatan Politis
Pendekata politis adalah pendekatan salah satu upaya memahami dengan cara
menanamkan ninali-nilai agama pada Lembaga sosial agar timbul motivasi/keinginan untuk
meraih kebahgiaan dan kesejahteraan serta perdamaian pada masyarakat. Pendekatan politis
dibagi menjadi lima yakni:
a. pendekatan politis Dekonfesionalisasi
pendekatan politis dekonfesionalisasi adalah pendekatan/ usaha dengan meninggalkan
seluruh inderitas keyakinan,yang berupa simbol untuk sementara waktu dalam upaya
menyatukan perbedaan antarkelompok dan memelihara hubungan politik Bersama dalam sebuah
negara agar tercapai suatu kesatuan dan kebersamaan yang lebih besar.
b. pendekatan politis domestikasi islam
Teori ini menggambarkan kehebatan islam yang berkembang di Indonesia dapat menjadi
lumpuh karna didominasi kekuatan local.
c. pendekatan polistik skismatik aliran
Teori ini dekembangkan oleh Robert jay dan Clifford Goerta. Pendekatan skismatik
memberikan gambaran adanya realitas kelompok aliran dalam kehidupan sosial.
d. pendekatan polistik Trikotomi
Pendekatan ini dikembangkan oleh Aliran samson. Aliran ini menjelaskan bahwa
karakteristik islam tidak dapat dilihat secara tunggal,seperti santri,yaitu mereka yang tetap
mempertahankan islam sebagai garis dan norma dalam berpolitiknya, politik santri dibagi
menjadi tiga yakni:
1). Fundamentalis,yaitu menetapkan agama dalam aspek kehidupan,termasuk bernegara.
2). Reformasi, yaitu menempatkan secara rasional posisi islam dalam kehidupan politik
termasuk membangun relasi bagi penerapan kepentingan islam.
3). Akomodisional, yaitu kelompok santri yang terbuka walaupun sepintas tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip islam.
Metode Langkah tersebut merupakan Langkah terpenting sebagai jalan berpikir/alat
negosiasi dalam politik.2.
e. Pendekatan intisusionalisme baru (new institusionalism)
pendekatan ini merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain.
Institusionalisme baru mempunyai banyak aspek dan variasai. Institusionalisme baru melihat
institusi negara sebagai hal yang dapat di perbaiki kearah suatu tujuan tertentu.
Pendekatan politis dalam kajian islam berarti sebuah pendekatan untuk
mempelajari,mengungkapkan dan menggali kemaslahatan dari fenomena-fenomena yang terkait
dengan agama,negara,oragnisasi maupun Lembaga sosial dari sisi pilitiknya.3
3. Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah salah satu disiplin ilmu dari cari cabang ilmu pengetahuan sosial yang
memfokuskan kajiannya pada manusia. Kajian antropologi ini setidakanya dapat ditelusuri pada
zaman kolonialisme di era penjajahan yang dilakukan bangsa barat terhadap bangsa-bangsa
Asia,Afrika Amerika latin,serta suku india. Seiring perkembangan zaman, antropologi sebagai
sebuah ilmu yang mempelajari manusia, menjadi sangat penting untuk memahami agama.
antropologi mempelajari tentang manusia dnegan segala perilaku mereka untuk dapat memahami
perbedaan kebudayaan manusia. Nurcholish madjid mengungkapkan bahwa pendekatan
antropologi sangat penting untuk memahami agama islam karena konsep manusia sebagai
kholifah (wakil Tuhan) di bumi,misalnya, merupakan simbol akan pentingnya posisi manusia
dalam islam. Posisi penting dalam dalam islam juga mengindikasikan bahwa sesungguhnya
persoalan utama dalam memahami agama adalah bagaimana memahami manusia.
Para antropologi menjelaskan keberadaan agama dalam kehidupan manusia dengan
membedakan apa yang mereka sebut sebagai coomon sense dan religious atau mystical event.
Dalam satu sisi,common sense mencerminkan kegiatan sehari-hari yang biasa diselesaikan
dengan pertimbangan rasional ataupun dengan bantuan teknologi. Sementara itu, religious sense
adalah kegiatan atau kejadian yang terjadi di luar jangkauan kemampuan nalar maupun
teknologi. Antropologi di perlukan untuk memahami islam,sebagaialat utuk memahami realitas
kemanusiaan dan memahami islam yang telah dipraktikkan -islam that is practised- yang
menjadi gambaran sesungguhnya dae keberagamaan manusia . oleh karena itu dapat diketahui
signitifikasi antropologi dalam studi islam adalah sebagai salah satu upaya memahamami agama
dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat4. Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam pendekatan antropologi dalam studi
islam sebagai beriku: kelebihan: Pendekatan antropologi memiliki corak yang deskriptif dengan
pematangan langsung, sehingga peneliti mengetahui bagaimana sebenarnya praktik
keberagamaan (local practis) praktik nyata yang terjadi di suatu tempat. Antropologi akan
mencari keterkaitan antara berbagai domain kehidupan secara lebih utuh dan melakukan

2
Dr.H.koko Abdul k,M.A,2014,”Metodologi studi islam”,Pustaka setia bandung hal.113-117
3
A.Musonnif A,moh.wildan R,”Pendekatan politis dalam studi islam”,Jurnal studi islam vol.08 No. 02(2022) 96-115
4
Hasan B.,Akmal M,2011,”seri pemikiran Tokoh Metodologi studi islam percikan pemikiran tokoh dalam
membumikan agama”, ArRuzz Media.hal.234
perbandingan dari berbagai tradisi. Dengan natropologi kita dapat memahami berbagai macam
corak dan perilaku manusia berdasarkan keberagamaan yang dilakukannya.. Kekurangannya:
Antropologi tidak membahas fungsi agama bagi manusia, tetapi membahas unsur-unsur
pembentuk dalam agama dan itu berkaitan dengan manusia dan kebudayaanya. Dalam kehidupan
terjadi perubahan budaya yang sangan cepat sehingga kita harus teliti dan update dalam
mengamatinya, sehingga dalam praktiknya jika tidak cermat maka akan susah membedakan
antara agama dan budaya5
Melalui pendekatan antropologis kita melihat bahwa agama ternyata berkorelasi dengan
etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dalam hubungan ini jika ingin
mengubah sudut pandang dan sikap etos kerja seseorang maka dapat dilakukan dengan cara
mengubah pandangan keagamaanya.
4. Pendekatan sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup Bersama dalam masyarakat dan
menyelidiki ikatan-ikatan antara agama manusia yang menguasai hidupnya. Sosiologi mencoba
mengerti sifat dan maksud hidup Bersama, cara yang terbentuk dan tumbuh serta berubahnya
perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula kepercayaanya, keyakinan yang memberi sifat
tersendiri kepada cara hidup Bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia. . Pendekatan
sosiologis dibedakan dari pendekatan studi agama lainya karena fokus perhatiannya pada
interaksi antara agama dan masyarakat. Teori sosiologi tentang watak agama serta kedudukan
dan signifikasinya dalam dunia sosial,mendorong ditetapkannya serangkaian kategori-kategori
sosiologis meliputi:
a. Stratifikasi sosial,seperti kelas dan etnisitas
b. Kategori bisosial, seperti seks, gender perkawinan, keluarga masa kanak-kanak dan usia.
c. Pola organisasi sosial, meliputi politik, produksi ekonomis, sistem-sistem pertukaran dan
birokrasi6.
Dalam memahami pendekatan soisologi, pada umunya minimal terdapat tiga teori yang
digunakan yaitu:
1.Teori struktural-fungsional
Pendekatan struktural-fungsional terkenal pada akhir 1930, dan mengandung pandangan
markroskopis terhadap masyarakat. Walaupun pendekatan-pendekatan ini bersumber pada
sosiolog-sosiolog Eropa seperti max webber,Emile Durkheim, Vill predo Hareto, dan beberapa
antropologi sosial inggris, namun yang pertama mengemukakan rumusan sistematis mengenai
teori ini adalah Halcot Persons, dari Harvard.
2. Teori konflik (marxien)

5
Asriana H,Latif K,” Pendekatan Antropologi dalam studi islam”,Jurnal penelitian ilmu-ilmu sosial dan
keislaman,vol.07 No.1juni 2021
6
Nurhasanah B,M,2016,”Metodologi studi islam”,Cahaya firdaus hal.8
Teori konflik marxien merupakan pendekatan alternatif paling menonjol saat ini terhadap
pendekatan struktural-struktural sosial makro. Karl marx (1818-1883) adalah tokoh yang sangat
terkenal sebagai pencetus Gerakan sosial internasional. Menurut teori ini nilai dan gagasan-
gagsan selalu dipergunakan sebagai senjata untuk melegitimasi kekuasaan.
3. Teori interaksionisme-simbolis
Teori interaksionisme-simbolis merupakan sebuah perspektif mikro dalam sosiologi,
yang barang kali sangat spekulatif pada tahapan analisisnya sekarang ini.
Dengan pendekatan sosiologi,agama dapat dipahami dengan mudah karena agama sendiri
diturunkan untuk kepentingan sosial. Agama sebagai gejala sosial berdasarkan pada konsep
sosiologi,yaitu kajian terkait interaksi antara sesama pemeluk agama atau dengan pemeluk
agama lainnya. Kajian sosiologi agama tidak hanya fokus terhadap interaksi timbal balik,akan
tetapi ada kecendrungan kajian bergeser pada pengaruh agama terhadap tingkah laku masyarakat.
Ada pergeseran tema pusat kajian sosiologi agama klasik dengan kajian sosiologi agama modern.
Interaksi antar agama dan masyarakat bagaimana agama mempengaruhi masyarakat dan
masyarakat mempengaruhi pemikiran serta pemahaman agama merupakan tema inti kajian pada
masa klasik. Sedangkan di era modern,inti kajian sosiologi agama hanya terletak pada satu
arah,yakni bagaimana agama mempengaruhi masyarakat. Dalam hal kajian sosiologi islam lebih
dekat dengan model penelitian agama klasik,berupa kajian interaksi timbal balik antar agama
dengan masyarakat7
5. Pendekatan Historis (sejarah)
Sejarah berasal dari Bahasa arab,syajaratun yang berarti pohon. Kata ini berkembang
kemudian menjadi akar, keturunan, asalusuk Riwayat dan silsilah. Dalam Bahasa inggris, kata
sejarah di kenal dengan sebutan history,yang berasal dari Bahasa Yunani istoria yang berarti
ilmu.namun menurut KBBI sejarah mempunyai arti: 1. Asal-usul (keturunan)silsilah, 2.kejadian
dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, Riwayat; tambo; cerita, 3.
Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang bensr-benar terjadi di masa lampau;
ilmu sejarah;, dari bebrapa arti di atas,sejarah merupakan kejadian yang terjadi di masa lampau,
baik yang berkaitan dengan sosial, Pendidikan dan apapun yang benar-benar telah terjadi.
Pendekatan sejarah studi islam dapat diartikan sebuah sudut pandang objek kajian yang akan
diteliti secara ilmiah dengan bersadarkan sejarah. Melalui pendekatan sejarah seseorang di ajak
menukkin dari alam idealis kea lam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini
seseorang akan melihat adanya kesengajaan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam
idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis8.
Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu
terjadi,dimana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Pendekatan
kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam
situasi yang kongkret, bahkan berkaitan kondisi sosial masyarakat. Melalui pendekatan
7
Maulana ira,”urgensi pendekatan sosiologi dalam studi islam”,jurnal of legal and cultural Analyctics(JLCA)
vol.1,No.2,2022
8
Muhammad Afroni,”Pendekatan sejarah dalam studi islam”,jurnal madaniyah vol.9 No.2 Agustus 2019
ini.seseorang di ajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya,berkenaan dengan penerapan
suatu peristiwa. Dari sini , maka seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks
historisnya,karena pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang yang memahaminya.
6. Pendekatan psikologi
Pendekatan psikologi merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa-
jiwa pribadi yang beragama. Islamisasi psikologi sendiri belum mampu menemukan teori-teori
khusus yang bisa digunakan dalam pendekatan terhadap studi islam. Akan tetapi hal tersebut
bukanlah yang salah dan memalukan karena tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran islam.
Pendekatan ini merupakan usaha untuk memperoleh sisi ilmiah dari aspek-aspek batin
pengalaman keagamaan. Suatu esensi pengalaman keagamaan itu benar-benar ada dan bahwa
dengan suatu esensi ,pengalaman tersebut dapat diketahui. Sentiment-sentimen individu dan
kelompok berikut gerak dinamisnya harus pula diteliti dan ilmiah yang menjadi tugas
interpretasi psikologis.9
Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan
jiwa pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini, yang menarik bagi peneliti adalah
keadaan jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama, baik pengaruh maupun akibat.
Pendekatan psikologis bertujuan untuk menjelaskan fenomena keberagaman manusia dijelaskan
dengan mengurasi keadaan jiwa manusia. Pendekatan psikologi sangat bergantung erat dengan
teori-teori psikologi umum yang dikembangkan oleh sarjana-sarjana Eropa. Karena itu
pendekatan psikologi dalam studi islam juga menggunakan teori-teori yang sama. Perbedaannya
hanya pada beberapa dasarnya dan ruang lingkupnya yang sempit. Pendekatan psikologi
bertujuan untuk menjelaskan keadaan jiwa seseorang, keadaan jiwa tersebut dapat diamati
melalui tingkah laku,sifat,cara berfikir dan berbagai gejala jiwa lainnya. Dalam penelitian
tentang informasi gejala-gejala tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti, observasi,
wawancara atau dari surat maupun dokumen pribadi yang diteliti10
Fungsi pendekatan psikologi sebagai ilmu yaitu:
1. Menejlaskan, yaitu mampu menjelaskan apa,bagaimana,mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau Bahasan yang bersifat deskriptif.
2.Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksi apa,bagaimana,mengapa
tingkah laku, itu terjadi, hasil prediksi ini berupa prognosa,prediksi, atau etimasi.
3. pengendalian yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan,intervensi,atau
treatmeat serta rehabilitas atau perawatan.
Pendekatan psikologis mempunyai arti penting terhadap agama.karena dalam beragama
tidak dapat dilepaskan dari nuansa psikolog. Antara psikologis dengan ajaran agama
islam betremu pada kajian manusia sebagai salah satu fenomena ciptaan Tuhan dengan
9
Fadlan kamali B,2019,”Metodologi studi islam”,penerbit Deepublish hal.125
10
Khairul, siti k.m.,Helfinasyam B, Juliana p.p,” Metode pendekatan psikologis dalam studi islam” Jurnal Al-Mahyra
vol.o2 No.01 April 2021
segala karakter kemanusiaanya,walaupun sama-sama menyoroti manusia ternyata
hasilnya tidak selalu sejalan11.
7. Pendekatan Filosofis
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran,ilmu dan hikmah. Menurut sidi gazalba, filsafat adalah berpikir secara
mendalam,sistematik,radikal dan universal dalm rangka mencari kebenaran, inti hikmah
atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. Berpikir secara folsofis tersebut dapat
digunakan dalam memahami ajaran agama dengan maksud agar hikmah, hakikat atau inti
dari ajaran agama dapat dimengerti dan dipahami secara seksama. Pendekatan filsofis
menurut Muhammad Al-Jurjawi dalma bukunya Hikmab Al-Tasyri’ wa falsaftubu, dalam
buku teresbut al-jurjawi mengungkapkan hikmah yang terdapat dibalik ajaran-ajaran
islam12.
Kritik yang sering disampaikan M.Amin Abdullah terhadap kajian filsafat islam
adalah masih dipandangnya filsafat islam dari aspek sejarah. Hal itu berakibat lambatnya
kemajuan kajian filsafat islam dan kurang signifikannya bagi perkembangan pemikiran
islam. Padahal apa yang ada dalam cakupan filsafat sesungguhnya tidak hanya aspek
sejarah tetapi juga subtansinya. Bagian inilah yang sebenarnya harus dapat perhatian
lebih . bagian ini meliputi bahsan metafisika,etika,estetika,logika dan epistemology. Yang
dimaksud filsafat dalam hal ini adalah filsafat islam, bukan sekedar bahasan mengenai
aliran pemikiran,apalagi sekedar uraian sejarah perkembangan pemikiran islam yang
lengkap dengan tokoh-tokohnya, tetapi lebih merupakan bahsan tentang proses berpikir.
Filsafat adalah metodlogi berpikir kritis-analisis dan sistematis. Filsafat lebih
mencerminkan proses berpikir buka sebagai produk pemikiran13,
Pada dasarnya filsafat adalah berpikiran untuk memecahkan masalah atau
pertanyaan dan menjawab suatu persoalan, namun demikian tidak semua berpikir untuk
memecahkan dan menjawab suatu permasalahan dapat disebut filsafat. Dimaksud filsafat
disini adalah berpikir secara sistematis, radikal dan universal. Di samping itu, filsafat
mempunyai bidang (objek yang dipikirkan) sendiri, yaitu bidang atau permasalahan yang
bersifat filosofis yakni bidang yang terletak di antara dunia ketuhanan yang ghaib dengan
dunia ilmu pengetahuan yang nyata. Dengan demikian filsafat yang menjembatani
kesenjangan antara masalah-masalah yang bersifat keagamaan semata-mata dengan
masalah yang bersifat ilmiah14.
Menurut purwadarmita (1999), filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan akal
budi mengenal sebab-sebab,asas-asas hukum, dan sebagainya terhadap sesuatu yang ada
di alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu. Dari pendapat
11
Nur maziyah uliya,”Studi islam dengan berdasarkan psikologis”,jurnal Pendidikan studi islam vol.08 No.1,maret
2022
12
Drs.Achmad S,2016,”Metodologi studi islam” penerbits deepublish hal.59
13
L.Abdurrahman W.” Eksitensi dan metodologi pendekatan filosofis dalam studi islam” jurnal Edukasi dan sains,
vol. 03 No. 3 Oktober 2021
14
Dr.H. M.Rozali M.A2020,”Metodologi studi islam” pt Rajawali buana pustaka
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan filosofis (arti sematik) merupakan
studi proses tentang kependidikan yang didasari nilai-nilai ajaran islam menurut konsep
cinta terhadap kebenaran,ilmu dan hikmah yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.
Pendekatan filosofis (arti praktis) adalah pendekatan berdasrkan akal (rasional). Ukuran
benar dan salahnya ditentukan dengan penilai akal, dapat diterima oleh akal tau tidak.15

15
Dr.H.koko Abdul k,M.A,2014,”Metodologi studi islam”,Pustaka setia bandun
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan metodologi studi islam adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat
dalam suatu bidang ilmu . adapun dari pendekatan pendekatan tersebut sebagai
berikut”pendekatan normatif adalah sebuah pendekatan yang lebih menekankan aspek norma-
norma dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam Alqur’an dan Sunnah.
Pendekatan antropologis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat praktik
keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Pendekatan sosiologi adalah salah
satu upaya memahami agama dengan cara meningkatkan kemampuan manusia untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya agar pola fikir berkembang dan
akan mengalami evolusi yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan akan tercipta
tingkat integrasi lebih besar. Pendekatan filosofis merupakan studi proses tentang kependidikan
yang didasari nilai-nilai filosofis yang bersumber dari Al Quran dan Hadist. Pendekatan politis
adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara menanamkan nilai-nilai agama pada
lembaga sosial agar timbul motivasi/keinginan untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan serta
perdamaian pada masyarakat. Pendekatan psikologi adalah paradigma cara pandang
memmahami agama dengan mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala perilaku
yang dapaat diamati. Dalam Islam banyak sekali pengambaran batinutnya digunakan dalam
memahami agama. dalam berbagai pendekatan dalam studi islam
DAFTAR PUSTAKA
Nur maziyah uliya,”Studi islam dengan berdasarkan psikologis”,jurnal Pendidikan studi islam
vol.08 No.1,maret 2022
Drs.Achmad S,2016,”Metodologi studi islam” penerbits deepublish hal.59
L.Abdurrahman W.” Eksitensi dan metodologi pendekatan filosofis dalam studi islam” jurnal
Edukasi dan sains, vol. 03 No. 3 Oktober 2021
Dr.H. M.Rozali M.A2020,”Metodologi studi islam” pt Rajawali buana Pustaka
Fadlan kamali B,2019,”Metodologi studi islam”,penerbit Deepublish hal.125
Khairul, siti k.m.,Helfinasyam B, Juliana p.p,” Metode pendekatan psikologis dalam studi
islam” Jurnal Al-Mahyra vol.o2 No.01 April 2021
Maulana ira,”urgensi pendekatan sosiologi dalam studi islam”,jurnal of legal and cultural
Analyctics(JLCA) vol.1,No.2,2022
Muhammad Afroni,”Pendekatan sejarah dalam studi islam”,jurnal madaniyah vol.9 No.2
Agustus 2019
Asriana H,Latif K,” Pendekatan Antropologi dalam studi islam”,Jurnal penelitian ilmu-ilmu
sosial dan keislaman,vol.07 No.1juni 2021
Nurhasanah B,M,2016,”Metodologi studi islam”,Cahaya firdaus hal.8
.Fauzil,Adzim,Nela s,v,”Studi islam dalam kaca mata Normatif dan Historis”,jurnal kajian
keislaman vol.8 No.3(September-Desember 2020)
Dr.H.koko Abdul k,M.A,2014,”Metodologi studi islam”,Pustaka setia bandung hal.113-117
A.Musonnif A,moh.wildan R,”Pendekatan politis dalam studi islam”,Jurnal studi islam vol.08
No. 02(2022) 96-115
Hasan B.,Akmal M,2011,”seri pemikiran Tokoh Metodologi studi islam percikan pemikiran
tokoh dalam membumikan agama”, ArRuzz Media.hal.234

You might also like