You are on page 1of 16

MK.

KPEMIMPINAN

PGSD H – FIP 2021

Skor Nilai:
CRITICAL BOOK REPORT

KEPEMIMPINAN

Di Susun Oleh

Nama(NIM) : Mutiara Sabrina (1213311195)

Nurul Sahpitri Tanjung (1213311178)

Octariani Br Manik (1213311108)

Kelas/Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) H/ 2021

DOSEN PENGAMPU :Prof Drs. Naeklan Simbolon M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah swt atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Book Report ini.Critical
Book Report ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Pengantar Manajemen,
semoga critical book report ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical book report ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu,kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepada
2. Allah SWT yang telah meberikan kelancaran dalam penulisan tugas ini
2. Kepada dosen pengampu
Kami menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata – kata yang kurang berkenan di dalam Critical
Book Report ini kami ucapkan terima kasih.

Medan, 8 Oktober 2021

Mutiara Sabrina
Nurul Sahpitri Tanjung
Octariani Br Manik

2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR.......................................................................4
1.2 Tujuan penulian CBR.....................................................................................5
1.3 Manfaat CBR...................................................................................................6
1.4 Identitas buku yang di riview..........................................................................7
BAB II RINGKAS ISI BUKU
2.1 Ringkasan Buku...............................................................................................8
2.2 Ringkasan Buku Pembanding..........................................................................9
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan isi buku.....................................................................................10
3.2 Kelebihan dan kekurangan buku...................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................12
4.2 Rekomendasi.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang kita memilih
satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa , dan pembahasan tentang
kepemimpinan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

agar dapat memahami isi dari buku tersebut, dan dapat tahu pentingnya mata kuliah
kepemimpinan. Critical Book Report ini juga Bertujuan :
*Mengulas isi buku.
*Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik tersebut yang terkandung.
*Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku.
*Memenuhi tugas kuliah yaitu filsafat pendidik.
1.3 Manfaat CBR
• untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan

• Untuk mengetahui pemimpin yang baik dalam organisasi

• Untuk mengetahui keahlian – keahlian kepemimpinan

4
1.4 Identitas buku
Buku utama
1. Judul buku : Organisasi, kepemimpinan, dan perilaku administrasi
2. Pengarang : Prof. Dr. Sondang P. Siagian
3. Penerbit : CV. Haji Masagung
4. Tahun terbit : 2012
5. ISBN : 979-412-018-9

Buku pembanding

1. Judul Buku : Kepemimpinan yang efektif


2. Pengarang : Hadari Nawawi
3. Penerbit : Gadjah Mada University Press
4. Tahun Terbit : 2017
5. ISBN : 979-420-271-1

5
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 BAB 1 BUKU 1


PEDAHULUAN
 MANUSIA ORGANISASIONAL SEBAGAI FOKUS STUDI ADMINISTRASI
Salah satu ciri manusia modern adalah keanggotaannya dalam berbagai organisasi yang
kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan pribadinya, baik dalam arti peningkatan taraf
hidupnya di bidang material maupun kesejahteraannya di bidang mental spiritual.
Hakikat studi administrasi. Sesuatu di bidang studi ilmiah yang telah di beri predikat
“ilmu” pada galibnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki serangkaian prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang sifatnya universal mondial;
2. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah itu dapat dipelajari dan diajarkan pada tingkat
sofistikasi yang tinggi
3. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah tersebut telah “lulus” ujian laboratorium, bak yang
sifatnya fisik maupun yang bersifat social eksperimental
4. Memperoleh pengakuan dunia intelektual antara lain dalam bentuk pemberian gelar-
gelar kesarjanaan dalam ilmu yang bersangkutan kepada orang-orang yang dinilai
memiliki keluasan dan kedalaman yang diharpkan menurut standar yang objektif oleh
lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai reputasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
 PENGERTIAN-PENGERTIAN
Demikian pula halnya dengan literature tentang kepemimpinan. Bahkan ada suatu hal yang
sangat menggembirakan untuk mencatat bahwa akhir-akhir ini terlihat semakin banyak usaha
untuk menggali dari pusaka Indonesia sendiri “butir-butir mutiara” kepemimpinan yang lama
terpendam dalam kepustakaan “kuno” yang ternyata tetap relevan dengan abad “modern”
sekarang ini. Dikatakan sangat menggembirakan karena penulis berpendapat bahwa ciri-ciri
kepemimpinan administrasi yang efektif tidak dapat dilepaskan dari system nilai, ideology, polotik
dan social budaya dari suatu masyarakat. Artinya, meskipun jelas bahwa ada ciri-ciri
kepemimpiann yang universal mondial, dus berlaku dimana saja, dalam keadaan dan dalam
masyarakat yang bagaimana pun strukturnya , ciri-ciri tersebtut perlu “disaring” agar supaya
benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan waktu tertentu. Hasil “saringan” itu
masih perlu dipadukan dengan ciri-ciri yang mungkin hanya bersifat local. Bahkan dapat
dikatakan bahwa kemantapan penerapan teori kepemimpinan dalam praktek sangat tergantung
kepada mutu penyaringan dan perpaduan tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis merasa tepat dan logis apabila buku ini bersifat
pengertian-pengertian dari peristilahan-peristilahan tertentu yang terdapat sepanjang buku. Hal ini
dirasakan penting, paling sedikit ditinjau dari dua segi, yaitu:
PERTAMA: agar dalam membaca buku ini, siding pembaca mempergunakan
“gelombang” yang sama dengan penulis sehingga tercegah timbulnya kesimpangsiuran persepsi
dan interpretasi.
KEDUA: pengertian-pengertian tersebut diharapkan pula bernilai komparatif yang oleh
pembaca kiranya dapat dibandingkan dengan pendapat orang lain yang lebih ahli dari penulis.

BAB 2

6
KEPEMIMPINAN ADMINISTRASI
Dari judul bab ini jekas terlihat bahwa yang hendak dibahas terbatas kepada kepemimpinan
administrative dan managerial. Pembatasan ini bagi penulis penting untuk segera membedakannya
dengan berbagai jenis kepemimpinan lain, seperti kepemimpinan politik, kepemimpinan agama,
kepemimpinan adat sebagainya.
Bahkan secara khusus lagi, kepemimpinan administrative yang dibahas dalam bab ini disoroti
dari segi efektivitas nya dalam mempengaruhi perilaku orang lain di dalam organisasi sehingga tercipta
kondisi yang kondusif dalam usaha bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berhasil tidaknya seorang pemimpin administrative dalam mengambil keputusan untuk tingkat
yang dominan sangat ditentukan oleh nilai yang dianut olehh orang-orang di dalam organisasi serta tinggi
rendahnya keyakinan mereka akan kesanggupan organisasi mengahadapi dan mangatasi berbagai masalah
yang dihadapi.
BAB 3
PERILAKU ADMNISTRATIF
Telah terlihat di muka bahwa dengan menjadi manusia organisasional seseorang tidak kehilangan
identitasnya yang khas. Pemeliharaan identitas yang khas itu bahkan amat penting karena ia akan
menimbulkan perasaan bangga. Seseorang yang mempunyai dan mampu mempertahankan identitasnya
akan mempunyai rasa harga diri yang tinggi. Rasa harga diri yng tinggi itu pada gilirannya akan muncul
dalam keinginan untuk dihormati dan diperlakukan secara manusiawi oleh pimpinan organisasi.
 Faktor Genetik, yang dimaksudkan dengan factor genetic di sini adalah segala hal yang oleh
sesorang dibawa sejak lahir dan bahkan pula merupakan “warisan” dari kedua orang tuanya.
 Factor Lingkungan. Yang dimaksdu dengan factor lingkungan disini adalah situasi dan kondisi
yang dihadapi oleh sesorang pada masa usia muda dalam rumah dan dalam lingkungan yang lebi
luas terutama lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat dekat yang dilihat dan dihadapinya
sehari-hari.
sebaliknya jika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak bahagia, dimana kedua orang tua
sering bertengkar, apalagi dihadapan anaknya , sukar diharapkan orang tersebut menumbukan
kepribadian yang positif. Sebaliknya , kemungkinan besar orang itu akan bersifat egoistif, tingjat
toleransinya rendah memandang dunia sekelilingnya dengan perasaan curiga dan mudah
memperlakukan orang lain dengan sikap antipasti.
BAB 4
PENDEKATAN KESISTEMAN DAN HUBUNGANNYA
DENGAN PERILAKU
System approach adalah suatu cara yang tepat untuk dipergunakan dalam memecahkan
masalah –masalah yang rumit. Tepat oleh karena dengan pendekatan kesisteman seseorang
diharuskan untuk menelaah sesuatu permasalahnnya dalam totalitasnya., baik dalam arti
ramifikasi permasalahan yang dihadapi itu, maupun dalam menentukan alternative-alternatif
pemecahannya.
Pendekatan kesisteman memberikan petunjuk bahwa dalam melihat ssuatu misalnya
organisasi sorotan terutama ditunjukan kepada totalitas darpada suatu itu dan bukan kepada

7
bagian-bagia analogi yang sering dipergunakan para ahli adalah bahwa pergunakan pendektana
ksesiteman berarti berusaha melihat pohon yang ada di hutan tersebut.
Dalam operasionalisasinya , pendekatan kesisteman biaanya didasrakan kepada sepuluh
prinsip dasarnya, yaitu:
1. Bagian- bagian daripada organisasinya merupakan sub-system
2. Holism, sinergisme

2.2 BAB I BUKU 2

TATA TERTIB DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL

I. TEORI DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN


Ruang lingkup atau tema kepemimpinan itu pada intinya meliputi dua permasalahan poko, yaitu
teori kepemimpinan dan teknik kepemimpinan

Teori kepemimpinan adalah:

a) Suatu penggeneralisasian dari sutau seri fakta mengenai sifat sifat dasar dan perilaku pemimpin
dan konsep-konsep kepemimpinan.
b) Dengan menekankan latar belakang historis, dan sebabmusabab timbulnya kepemimpinan serta
persyaratan untuk menjadi pemimpin
c) Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin, tugas-tugas pokok dan fungsinya, serta etika
profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin

Teknik kepemimpinan ialah:

a) Menerapkan teori teori kepemimpinan ditengah praktik kehidupan dan dalam organisasi tertentu,
dan
b) Melingkupi konsep konsep pemikirannya,perilaku sehari-hari, serta peralatan yang digunakan.

II. ORDE,ORGANISASI,ADMINISTRASI

Manusia pada akhirnya harus menyadari, bahwa dirinya adalah anggota dari satu dunia yang
teratur dan mempunyai ketertiban sendiri. Tanpa ketertiban, sunia tidak terkendali, dan pasti
mengakibatkan musibah bagi umat manusia. Maka salah satu cara untuk memelihara ,mengurus,
mengelola yaitu dengan sarana berupa administrasi.

Manusia dengan akal budinya dan sebagai makhluk paling cerdas dimuka bumi,berusaha
mengelola bentuk satu orde yang tertib.

8
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama

III. PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL

Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin,berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur
organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran
organisasi.

Sedangkan pemimpin informal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai
pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah kualitas nggul, dia mencapai sebagai orang yang mampu
mempengaruhi kondisi psikis dan prilaku suatu kelompok atau masyarakat.

B. BAB II: ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEPEMIMPINAN

I. NILAI BEKERJA /KARYA BAGI MANUSIA

Pandangan konservatif menyatakan, bahwa kerja samaniah itu adalah bentuk hukuman yang harus
disandang manusia sebagai akibat dari dosa –dosa nya. Maka pandangan modern melihat kerja/karya
manusia sebagai berikut:

a) Kerja itu merupakan aktivitas dasar dan bagian esensial dari kehidupan manusia.
b) Kerja merupakan aktivitas sosial yang memberikan bobot dan isi kepada kehidupannya.
c) Moral dari individu itu tidak mempunyai kaitan langsung dengan kondisi fisik/meteriil dari
perkerjaan.
d) Insentif kerja itu banyak bentuknya, antara lain uang, jaminan sosial, jaminan hari tua, status
sosial, dan lain-lain.

II. MAYARAKAT MODERN DAN MASALAH KERJA

9
Situasi bekerja dalam masyarat modern yang serba kompleks sekarang selalu membutuhkan kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi kerja demikian selalu dibutuhkan pemimpin dan
kepemimpinan demi efisiensi kerja.

Muncullah kemudian hierarki organisasi dengan beberapa lapisan otoritas (kekuasaan) mulai dari
pemimpin teratas atau top manager. Sistem otoritas yang disebutkan yang disebutkan kita kenal sebagai
organisasi garis. Maka disamping pengorganisasian masalah-masalah teknis, dalam kesibukan sedemikian
perlu juga diperhatikan masalah koordinasi dari aktivitas manusia yaitu aktivitas individu-individu yang
bekerja, dan mempunyai emosi-emosi serta motivasi-motivasi kerja sendiri-sendiri.

Disamping organisasi-garis dalam kegiatan organisatoris, masih ada organisasi fungsional dan
organisasi staf. Jika organisasi garis beroperasinya berdasarkan otoritas, maka organisasi garis
beroperasinya berdasarkan otoritas, maka organisasi fungsional beroperasinya berdasarkan tipe pekerjaan
yang harus dilaksanakan. Sedangkan organisasi staf operasinya berlandaskan spesialisasi yang dilakukan
oleh para ahli atau speasialis-spesialis.

C. BAB III: KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

I. TEORI KEPEMIMPINAN

Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-musabab timbulnya
kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya,
serta etika profesi kepemimpinan.

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi, antara lain : Latar
belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan, sebab-musabab munculnya pemimpin, tipe gaya
kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan.

a) Latar sejarah pemimpin dan kepemimpinan


Kepemimpinan muncul bersama sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nabi-
nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja sama-sama untuk
mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan bintang dan alam sekitarnya.
Sejak itulah terjadi kerja sama antarmanusia, dan ada unsur kepemimpinan.
b) Sebab-musabab munculnya pemimpin

10
Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah:
Teori genetis menyatakan
- pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat bakat alami yang
luar biasa sejak lahir.
- Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi-kondisi yang bagaimanapun
juga, yang khusus
- Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan determinitis.

Teori Sosial (lawan teori genetis) menyatakan

- Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja
- Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta
didorong oleh kemauan sendiri.

Teori ekologis atau sintetis menyatakan


-Seorang akan sukses menjadi pimpinan, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-
bakat kepemimpinan, dan bakat ini dikembangkan melalui pengalaman dan usaha
pendidikan.

c) Tipe dan gaya kepemimpinan


Ada delapan tipe gaya kepemimpinan yaitu: Tipe deserter, tipe birokrat, tipe misionaris,
tipe developer, tipe otokrat, benevolent autocrat, tipe compromiser, tipe eksekutif.

II. PEMIMPIN DAN SIFATNYA

Pengertian Pemimpin

a) Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan
kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-
bersama melakukan aktivitas tertentu demi pencapaian tujuan.
b) Henry pratt Fairchild: pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai
tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha atau
upaya orang lain atau prestise, kekuasaan atau posisi.
c) John Gage Allee: pemimpin itu adalah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan).
d) Pemimpin ialah kepala actual dari organisasi partai, dusun atau subdivisi-subdivisi dan bagian
lainnya.

11
e) Pemimpin adalah pribadi yang memilki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan
resmi.

Banyak usaha bersama yang beroperasi secarakooperatif dan mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan
tertentu. Danpemimpin-pemimpin harus dipersiapkan , dilatih, dan dibentuk secara sistematis. Dengan
menekankan bukan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan.

III. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN

Upaya untuk menilai berhasilnya seorang pemimpin dilakukan dengan mengamati dan mencacat
sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dapat dipakai sebagai criteria untuk menilai
kepemimpinannya. Sepuluh sifat-sifat pemimpin oleh Ordway Tead:

1.      Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy).

2.      Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction).

3.      Antusiasme (enthusiasm).

4.      Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection).

5.      Integritas (integrity).

6.      Penguasaan teknis (technical mastery).

7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness).

8.      Kecerdasan (intelligence).

9.      Keterampilan mengajar (teaching skill).

10.  Kepercayaan (faith).

D. BAB IV: KEPEMIMPINAN METODE DAN KEPEMIMPINAN

I. KEPEMIMPINAN DAN METODE KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi pada penyiapan
secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Nilai kepemimpinan tidak lagi dinilai dari bakat
alamnya akan tetapi oleh kemampuannya menggerakkan banyak orang melakukan satu karya bersama,
berkat pengaruh kepemimpinan  yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Namun yang
terpenting untuk diketahui ialah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan yang bagaimana yang

12
cocok dalam kelompok dalam kondisi serta situasi tertentu. Dari satu sisi, kepemimpinan dapat dilihat
sebagai instrument yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tertentu untuk melancarkan kegiatan
organisasi.

Dari hubungan pemimpin dan para pengikut secara lambat laun akan berkembang metode
kepemimpinan. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam
membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu yang diharapkan dapat membantu keberhasilan
seorang pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya. Dibawah ini beberapa metode kepemimpinan:

1.      Memberi perintah.

2.      Memberikan celaan dan pujian.

3.      Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.

4.      Peka terhadap saran-saran.

5.      Memperkuat rasa kesatuan kelompok.

6.      Menciptakan disiplin dan kelompok.

7.      Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.

II. KEPEMIMPINAN YANG TIDAK EFISIEN

Ciri-ciri negative yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam kelompok individu yang
sehat adalah: inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sikap yang egoistis atau individualistis,
atribut infantile (kekanak-kanakan), tidak bertanggung jawab, dan lain-lain.

III. TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN

Terdapat 8 teori kepemimpinan, yaitu:

a) Teori otokratis dan pemimpin otokratis


b) Teori sosiologis
c) Teori suportif
d) Teori Laissez Faire
e) Teori kelakuan pribadi
f) Teori sifat orang-orang besar (traits of great men)
g) Teori situasi

13
h) Teori humanistik atau populastik

IV. TIPE KEPIMPINAN

Terdapat 8 Tipe kepemimpinan,yaitu:

a) Tipe karismatis
b) Tipe paternalistis
c) Tipe militeristis
d) Tipe otokratis (outhoritative, dominator)
e) Tipe laissez faire
f) Tipe populisti
g) Tipe administratif atau eksekutif
h) Tipe demokratis

BAB III

PEMBAHASAN / ANALISIS
3.1Pembahasan isi buku

Kepemimpinan menurut buku yang saya review definisi nya hampir sama dengan buku pembanding, tapi,
didalam buku pembanding tidak ada tertera pendapat ahli mengenai kepemimpinan tersebut. Jadi
kesimpulan yang saya ambil : kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang di review adalah sangat menarik, dilihat
dari segi warna buku sangat mencolok dan adanya keinginan membaca ketika melihat sampul dan
warna buku yang di review
2. Dari aspek layout dan tatak letak menurut saya cukup bagus dikarenakan sudah mencakupi
struktur struktur penulisan yang benar sehingga mempermudah pembaca mencari tujuan apa yang
ingin dibaca. Namun penggunaan font yang terlalu kecil dan rapat dapat membuat pembaca lama-
kelamaan bosan dengan teks yang monoton seperti itu.
3. Dari aspek isi buku menurut saya sudah sangat memadai, materi yang dipaparkan cukup banyak
dan jelas sesuai dengan apa dari daftar isi.

14
4. Dari aspek tata bahasa, menurut saya buku tersebut menampilkan bahasa-bahasa yang efektif,
jarang ditemukan penjabaran kata yang berulang –ulang pada pembahasan materi tertentu

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan untuk
memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk
mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari
lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang besar yaitu
Negara. Kita sebagai mahasiswa harus berpikir kritis terhadap kepempinan di jaman sekarang. Dengan
critical book report ini kita lebih dapat membandingkan antara dua buku tentang kepemimpinan dengan
penulis yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam sikap berkepemimpinan
yang baik akan berguna ketika di masa yang akan datang.

4.2 Rekomendasi

Saya mengrekomendasikan pada buku yang saya review maupun dengan buku pembanding agar
definisi tentang kepemimpinan itu sendiri lebih banyak pendapat ahli agar para pembaca lebih
mengetahui apa itu arti kepemimpinan menurut ahli.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Rajawali, Jakarta, 2017

Hadari Nawawi, Pemimpin Yang Efektif, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2012

16

You might also like