Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH ULUMUL HADIS Kelompok 4
MAKALAH ULUMUL HADIS Kelompok 4
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Dalam Mata Kuliah Ulumul Hadis
DOSEN PENGAMPU :
Padriyanti
Kelompok 4 :
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
“Ulumul Hadis” tepat pada waktu yang diberikan. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang mana telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah yang berjudul Macam-Macam Ilmu Dalam Bahasan Ulumul Hadis ini
kami buat untuk memberi pemahaman kepada pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Macam-Macam Ilmu Dalam Bahasan Ulumul Hadis. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun
dari segi yang lainnya. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan pihak yang telah membantu dalam mendapatkan sumber-sumber
materi dalam pembuatan makalah ini serta para pembaca yang memberikan kritik dan saran
pada penyusunan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
C. Tujuan....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu hadis merupakan bagian khazanah keilmuan islam yang senantiasa terus digali dan
dikaji oleh para penuntut ilmu. Ia bagai berlian dari untaian berlian yang berharga. Ilmu ini
termasuk salah satu ilmu penting yang disusun dan dibangun dalam sejarah keilmuan islam
guna memilah dan memilih suatu informasi yang disandarkan kepada nabi SAW, sehingga
dikenal mana hadis-hadis yang sahih dan mana hadis-hadis yang daif disaat perkara ini pada
umat yang lain tidak diperhatikan hingga mereka menerima segala informasi dari apa saja yang
mereka suka dan menolak apa saja yang tidak disuka tanpa alat yang bisa mereka jadikan
ukuran untuk menyerap informasi tersebut. Terlebih bagaimana jika informasi itu berhubungan
dengan agama atau akidah yang memilah.
Ilmu Mukhtalifal Hadis adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih atau yang
nampak bertentangan untuk bisa disepakati atau dikompromikan antara keduanya.
Ilmu Nasihk Walmansukh al-hadis adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih
atau yang nampak bertentangan tapi tidak bisa disepakati atau dikompromikan antara
keduanya.
Ilmu Gharib Al-Hadis adalah ilmu yang menjelaskan makna tersembunyi dari lafaz-lafaz hadis
nabawi.
Ilmu Asbabul Wurud adalah segala sesuatu yang terjadi tatkala hadis tersebut diriwayatkan
atau disampaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ilmu Mukhtalifal Hadis ?
2. Apa pengertian dari Ilmu Nasihk Walmansukh al-hadis ?
3. Apa pengertian dari Ilmu Gharib Al-Hadis ?
4. Apa pengertian dari Ilmu Asbabul Wurud ?
5. Apa pengertian dari Al-Aimmah Al-Sittah Dan Kitabnya ?
C. Tujuan
4
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Mukhtalifal Hadis.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Nasihk Walmansukh al-hadis.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Gharib Al-Hadis.
4. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Asbabul Wurud.
5. Untuk mengetahui pengertian dari Al-Aimmah Al-Sittah Dan Kitabnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Mukhtalifal Hadis adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih atau yang
nampak bertentangan untuk bisa disepakati atau dikompromikan antara keduanya. Seperti hal
membahas hadis-hadis yang sulit dipahami muatannya untuk selanjutnya bisa dihilangkan
kesulitan tersebut sehingga dapat menjelaskan substansi matan hadis. Sebagian ulama
menyebut dengan sebutan berbeda untuk ilmu mukhtalif al-hadis ini seperti : musykil al-hadits,
ikhtilaf al-hadits, ta`wil al-hadits dan talfiq al-hadits (khatib, 2006 : 183).
Para ulama hadis memiliki beragam metode untuk menyelesaikan hadis yang bertentangan
metode tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
6
b. Meteode an-naskh ialah metode menghapus hukum syar`i dengan dalil syar`i terakhir.
Pengertian lain yaitu metode mengakhiri hukum syar`i yang lebih dahulu dengan
hukum syar`i yang terakhir kali muncul.
c. Metode at-tarjih ialah mtode yang menguatkan satu dalil atau hadis diantara dua dalil
hadis yang saling bertentangan untuk kemudian diamalkan.
adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih atau yang nampak bertentangan tapi
tidak bisa disepakati atau dikompromikan antara keduanya, dari aspek hukum yang ada di
sebagian hadis tersebut karena ia sebagai nasiKh atau penghapus.
7
adalah ilmu yang menjelaskan makna tersembunyi dari lafaz-lafaz hadis nabawi. Karena
mengetahui kosakata dan makna hadits merupakan langkah awal untuk memahami makna
hadits secara keseluruhan lalu setelah itu bisa menyimpulkan hukum yang dimaksud didalam
hadits tersebut (Khatib, 2006 : 181).
Ialah untuk memudahkan umat muslim mengetahui dan memahami agama melalui kalam
rasulullah, selain itu memudahkan umat muslim untuk mengamalkan amalan sesuai ketetapan
hukum berdasarkan pemahaman makna hadits tersebut. Oleh karena nya terbitlah beberapa
kitab yang berbicara tentang ilmu ini sekitar akhir abad kedua dan proses cetaknya pada abad
ketiga (Khatib, 2006 : 181).
Orang yang pertama kali menyusun ilmu gharib al-hadis ialah abu hasan an-nadhru bin syamil
al-mazani, ia wafat pada tahun 203H, dan setelah beliau banyak lahir para penulis kitab tentang
ilmu ini, mereka ialah (Khatib, 2006 : 182-182) :
“Aku mendengar Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu saat di atas mimbar berkata, “Aku
mendengar Rasulullah ﷺbersabda, “Amalan itu hanyalah tergantung kepada niat. Dan setiap
orang hanyalah mendapat (balasan) sesuai apa yang dia niatkan.
Secara umum, makna asbabul wurud al-hadis ialah sesuatu yang menjadi sebuah cara untuk
membatasi makna atau maksud dari sebuah hadis baik itu dalam pemaknaan secara umum atau
khusus, mutlak atau terbatas. Atau dengan arti lain asbabul wurud al-hadis adalah segala
sesuatu yang terjadi tatkala hadis tersebut diriwayatkan atau disampaikan.
8
1. Fungsi Ilmu Asbabul Wurud
a. Untuk memberikan pengetahuan terhadap lahirnya hadis-hadis nabi muhammad SAW.
b. Untuk memberikan pemahaman terhadap hadis cara komprehensif.
c. Untuk memudahkan pemahaman dan penafsiran sebuah hadis nabi.
d. Untuk mengetahui hukum atau syariat dalam sebuah hadis serta memahami hikmah
yang terkandung di dalamnya.
e. Untuk memudahkan memahami perihal naskh dan mansuf dalam ilmu hadis serta
menerangkan hal-hal yang belum jelas.
Beberapa ayat suci al-quran menjadi penyebab munculnya riwayat hadits dari rasulullah SAW.
Contohnya surah al-an`am ayat 82 :
ٓ
ظلم أُو َٰلئِك ل ُه ُم ٱْلمنُ وهُم ُّمهتدُون ُ ِٱلَّذِين ءامنُوا ولم يلب
ُ ِس ٓوا إِ َٰيمن ُهم ب
Artinya: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang
yang mendapat petunjuk.
Hadits nabi yang artinya : “Sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di bumi, yang
dapat berbicara melalui mulut manusia mengenai kebaikan dan keburukan seseorang”. (HR.
al-Hakim).
12
Sebagai contoh adalah persoalan yang berkaitan dengan sahabat Syuraid ibn Suwaid al-Saqafi.
Pada waktu Fath Makkah (pembukaan kota makkah) beliau pernah datang kepada Nabi saw.
seraya berkata: “Saya bernazar akan shalat di Bait al-Maqdis”. Mendengar pernyataan sahabat
tersebut, lalu Nabi berssabda: “Shalat di sini, yakni Masjid al-Haram itu lebih utama”. Nabi
saw. lalu bersabda: “Demi zat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, seandainya kamu
1
Abu ‘Abdillah Muhammad ibn ‘Abdillah al-Hakim al-Naisaburi, alMustadrak ‘ala al-Sahihain, Juz. I (Cet. I;
Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1411 H./1990 M.), h. 533
2
Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Juz. I (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), h.
451.
9
shalat di sini (Masjid al-Haram) maka sudah mencukupi bagimu untuk memenuhi nazarmu”.
Kemudian Nabi saw., bersabda lagi: “Shalat di Mesjid ini, yaitu Masjid al-Haram itu lebih
utama daripada seratus ribu kali shalat di selain al-Masjid al-Haram.
Mukhorij adalah orang yang menyebutkan perawi hadits. Mukhorij merupakan perawi terakhir
(orang yang terakhir kali menginformasikan) dalam silsilah rantai sanad.
10
Nama aslinya adalah muhammad bin ismail bin ibrahim ibnu al mughiroh al-ja`fi, dijuluki
dengan abu abdillah. Beliau lahir di bukhoro sebagai anak yatim. Pada malam hari raya puasa
pada tahun 194H/810M Wafat pada tahun 256H/870M.
Pada usia 10 tahun beliau mulai menghapal hadits, dan umur 16 tahun beliau menghafal kitab-
kitab susuna ibnu al-mubaraq dan waqi serta melawat untuk menemui ulama hadits diberbagai
kota. Imam bukhari telah berkelana ke berbagai negri untuk mencari ilmu.
b. Imam muslim
Nama lengkapnya adalah abu al-husein muslim bin al-hajjaj bin muslim al-qusyairi al-
naisaburi. Beliau lahir di naisabur pada tahun 204H dan wafat di naisabur pada tahun 261H.
Imam muslim mengunjungi berbagai negri dalam rangka menuntut ilmu, diantaranya hijaz,
iraq, mesir, syam.
Nama lengkapnya adalah sualiman bin al-asy`ats bin ishaq bin basyir bin syihad bin `amr al-
azdi al-sijistani, seorang imam ahli hadits yang sangat teliti. Beliau lahir pada tahun 202H dan
wafat pada tahun 275H Di bashrah.
Beliau sudah berkecimpungan dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun. Hal ini
diketahui mengingat pada tahun 221H, beliau sudah berada di baghdad. Kemudian
mengunjungi berbagai negri untuk memetik langsung ilmu para ulama, diantaranya hijaz,
mesir, iraq, aljazair.
d. Imam al-tarmizi
Nama lengkapnya adalah imam al-hafidz abu isa muhammad bin isa bin saurah bin musa bin
al-dahhak al-sulami al-tarmizi. Beliau lahir pada 209H di kota tirmizi dan wafat di tirmizi pada
malam senin tahun tahun 279H. Sejak kecil beliau sudah gemar mencari ilmu dan mempelajari
hadits, untuk keperluan inilah beliau mengembara ke berbagai negri hijaz, iraq, khurasan.
e. Imam Nasa`i
Nama lengkapnya adalah abu abdurrahman ahmad bin ali bin syu`aib bin ali sinan bin bahr al-
khurasani al-qadhi. Beliau lahir di daerah Nasa` pada tahun 215H dan wafat di ramlah palestina
pada hari senin tahun 303H.
Beliau berhasil menghafal al-quran di madrasah yang ada di desa kelahirannya. Saat remaja
beliau mulia gemar melakukan lawatan ilmiah keberbagai penjuru dunia. Beliau memburu
11
ilmu-ilmu keagamaan, terutama disiplin hadits dan ilmu hadits. Belum genap usia 15 tahun,
beliau sudah mengembara ke berbagai wilayah islam, seperti mesir, hijaz, iraq, syam.
Nama lengkapnya adalah abu abdullah muhammad bin yazid bin majah al-rabi`i al-qazwini.
Dari desa qazwin, iran. Beliau lahir tahun 209H dan wafat tahun 273H. Beliau melakukan
perjalanan ke berbagai kota untuk belajar, antara lain : Iraq, hijaz, mesir, syam.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah/materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Ilmu Mukhtalifal Hadis adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih atau yang
nampak bertentangan untuk bisa disepakati atau dikompromikan antara keduanya. Ilmu Nasihk
Walmansukh al-hadis adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang berselisih atau yang
nampak bertentangan tapi tidak bisa disepakati atau dikompromikan antara keduanya. Ilmu
Gharib Al-Hadis adalah ilmu yang menjelaskan makna tersembunyi dari lafaz-lafaz hadis
nabawi. Ilmu Asbabul Wurud adalah segala sesuatu yang terjadi tatkala hadis tersebut
diriwayatkan atau disampaikan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, baik dari tulisan atau pun bahasa
yang kami sajikan. Oleh karena itu mohon diberikan saran dan kritikan nya agar bisa menjadi
motivasi agar kedepannya lebih baik, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin Arbain. Studi Hadis Teori Dan Aplikasi, (Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2019),
Cet ` 1.
Al-Naisaburi, Abu ‘Abdillah Muhammad ibn ‘Abdillah al-Hakim. alMustadrak ‘ala al-
Sahihain, Juz. I. Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1411 H./1990 M.
Ibn Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini. Sunan Ibn Majah. Beirut: Dar
al-Fikr, t.th.
14