Professional Documents
Culture Documents
Keywords: Balanced Scorecard, Performance Measurement, Hospital Performance, Swot
Keywords: Balanced Scorecard, Performance Measurement, Hospital Performance, Swot
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Yuli Setiawannie, Tiara Rahmania
Dosen Universitas Potensi Utama
(Naskah diterima: 1 Maret 2019, disetujui: 20 April 2019)
Abstract
Performance measurement is an important factor for an organization to control the
implementation of the strategy. BSC SWOT method that synergistically can monitor company
performance quickly and easily. Hospitals as one type of service company that organizes public
health services must have good performance as mandated by Article 28H paragraph (1) of the
1945 Constitution. The purpose of this study is to provide a proposed hospital ‘X’ performance
measurement model. Based on the results of the study, the strategy direction of the Hospital “X”
is an aggressive strategy, namely with the power possessed able to take advantage of the
opportunities that exist. The performance measurement indicator (KPI) for Hospital “X” based
on the perspective of the Balanced Scorecard are: 6 financial perspective indicators, 2 customer
perspective indicators, 4 internal process perspective indicators, and 5 growth and learning
perspective indicators. Based on the total weight of the overall perspective, the highest priority
is in the employee productivity indicator of 0.19 and the lowest is the ALOS indicator of 0.014.
Keywords: balanced scorecard, performance measurement, hospital performance, swot.
Abstrak
Pengukuran kinerja merupakan faktor penting bagi suatu organisasi untuk mengontrol
implementasi strategi. Metode SWOT BSC yang sinergis dapat memantau kinerja perusahaan
dengan cepat dan mudah. Rumah sakit sebagai salah satu jenis perusahaan jasa yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki kinerja yang baik
sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1). Tujuan penelitian ini
adalah memberikan usulan model pengukuran kinerja Rumah Sakit “X”. Berdasarkan hasil
penelitian, maka arah strategi Rumah Sakit ‘X’ adalah strategi agresif, yaitu dengan kekuatan
yang dimiliki mampu memanfaatkan peluang yang ada. Indikator pengukuran kinerja (KPI)
untuk Rumah Sakit “X” berdasarkan perspektif Balanced Scorecard adalah : 6 indikator
perspektif keuangan, 2 indikator perspektif pelanggan, 4 indikator perspektif proses internal, dan
5 indikator perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Berdasarkan total bobot dari keseluruhan
perspektif, maka prioritas tertinggi terdapat pada indikator produktivitas pegawai sebesar 0,19
dan yang terendah adalah indikator ALOS sebesar 0,014.
Kata kunci: balanced scorecard, pengukuran kinerja, kinerja rumah sakit, swot.
195
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
P
engukuran kinerja perusahaan meru- mampu memberikan alternatif-alternatif
pakan suatu proses penilaian menge- usulan strate-gi bagi perusahaan yaitu dengan
nai pelaksanaan kemampuan kerja penerapan integrasi Balanced Scorecard dan
suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan SWOT. Balanced Scorecard adalah metode
standar tertentu (Kaplan & Norton, 1996). penguku-ran kinerja yang dibangun dari visi,
Pengukuran kinerja merupakan faktor misi, dan strategi organisasi serta indikator
penting bagi lingkungan organisasi di masa kinerja yang terbentuk memiliki
sekarang dan masa yang akan datang. Dan keseimbangan anta-ra indikator kinerja
metode pengukuran kinerja selama ini yang keuangan dan non-keuangan. Analisis SWOT
masih memiliki kelemahan dimana hanya merupakan penge-mbangan dari rencana
melihat dari kinerja keuangan saja. Penguku- jangka panjang untuk mengefektifkan mana-
ran kinerja yang efektif hendaknya mampu jemen perusahaan ber-dasarkan peluang dan
menerjemahkan visi, misi, dan strategi suatu ancaman mempertim-bangkan kekuatan dan
organisasi ke dalam tujuan operasional dan kelemahan perusa-haan.
ukuran kinerja baik segi keuangan maupun Rumah Sakit “X” adalah rumah sakit
non keuangan (Gaspersz, 2003). dari anak perusahaan Pelindo I dengan pr-
Pemanfaatan Balanced Scorecard ogram-program yang memberikan nilai
seba-gai suatu metode pengukuran kinerja tambah lebih bagi pelanggan, karyawan, dan
lebih banyak digunakan di perusahaan- masyarakat serta mendukung pertumbuhan
perusahaan manufaktur, tetapi dapat juga ekonomi daerah maupun nasional. Keberhasi-
diterapkan pada rumah sakit yang bergerak di lan pelaksanaan program-program tersebut
bidang jasa. Pendapat yang sama juga dapat dilihat dari penilaian kinerja yang ada
dikemukakan oleh (Chow, 1998) yang pada Rumah Sakit “X” yang masih menitik-
menganjurkan penerapan Balanced beratkan penilaian keberhasilan suatu pro-
Scorecard dalam pengukuran kiner-ja dalam gram pada aspek keuangan dan pelayanan.
organisasi kesehatan. Rumah sakit adalah salah satu sarana
Dengan demikian dibutuhkan suatu kesehatan yang berupaya untuk mewujudkan
sis-tem pengukuran kinerja yang mampu derajat kesehatan yang optimal bagi masya-
196
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
197
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
yang keras dengan ukuran subjektif yang SWOT juga dapat digunakan untuk
lunak. menghasilkan sejumlah strategi alternatif
2.3 Analisa SWOT yang mungkin. Saat ini pengembangan stra-
SWOT adalah singkatan untuk meng- tegi SWOT sudah menggunakan pendekatan
gambarkan Strengths (Kekuatan), Weaknesses analisa eksternal-internal. Matriks TOWS
(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan adalah cara lain yang digunakan untuk
Threats (Ancaman) tertentu yang merupakan mengembangkan 4 tipe pilihan strategi, yaitu :
faktor strategis untuk sebuah perusahaan SO, WO, ST dan WT.
tertentu. 2.4 Integrasi SWOT Balanced Scorecard
Analisa SWOT digunakan untuk Penggabungan alat ukur SWOT dan
menentukan posisi yang dialami perusahaan Balanced Scorecard menjadi kekuatan baru
saat ini dan menentukan arah strategi yang yang berdampak terhadap strategi perusahaan
dapat diambil perusahaan dengan mengguna- dan kinerja perusahaan. Analisis SWOT
kan Diagram Analisa SWOT. Diagram Balanced Scorecard pertama kali dikenalkan
Analisis SWOT dapat dilihat pada gambar pada tahun 2001 oleh Lennart Norberg and
berikut : Terry Brown. SWOT BSC adalah sebuah
konsep sederhana yang mengkombinasikan
dua alat yang kuat BSC (Balanced Scorecard)
dan analisa SWOT ketika mengidentifikasi
faktor-faktor yang menja-lankan atau
menghambat strategi. Keempat perspektif
BSC dikombinasikan dengan empat dimensi
SWOT di dalam sebuah matriks yang dapat
menemukan solusi.
Beberapa keunggulan dari SWOT BSC
adalah :
Gambar 1. Diagram analisa SWOT 1. Memiliki 3 tambahan perspektif selain
perspektif keuangan.
2. Menggunakan indikator pengukur kinerja.
198
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
3. Hubungan sebab akibat dalam pemetaan Tahap ini dimulai dengan mengumpul-
indikator-indikatornya.. kan informasi untuk menyusun SWOT BSC
4. Dapat diterapkan berjenjang di seluruh Hasil wawancara dengan SWOT Balanced
organisasi. Scorecard Development Tool dan data-data
5. Pembelajaran bagi perusahaan untuk primer rumah sakit menjadi acuan untuk
mengontrol kesuksesan strategi awal. menyusun kuesioner dalam riset SWOT.
III. METODE PENELITIAN Selanjutnya adalah melakukan riset SWOT
Objek penelitian ini adalah tentang dengan penyebaran kuesioner kepada 10 orang
pengukuran kinerja di Rumah Sakit “X” yang responden yang berada pada manajemen ting-
berlokasi di Medan Belawan, Sumatera Utara. kat atas dan menengah rumah sakit. Tujuan
Dalam tahap ini dilakukan pengumpu- riset ini untuk memperoleh nilai total bobot
lan informasi tentang permasalah yang diha- dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
dapi rumah sakit dan mencari literatur yang dan faktor eksternal (peluang dan ancaman)
berkaitan dengan informasi dan metode yang sehingga dapat ditentukan arah strategis
akan digunakan. rumah sakit dalam diagram kartesius. Nilai
Pengumpulan data primer dan skunder total bobot dapat diperoleh dari :
di Rumah Sakit “X” melalui observasi, Total bobot = bobot relatif x rating
wawancara, dan penyebaran kuesioner. Data Nilai sb-Y = total bobot peluang – total
primer diperoleh melalui wawancara dengan bobot ancaman
Direktur Utama dan manajer-manajer bidang Nilai sb-X = total bobot kekuatan – total
yang mengetahui tentang kondisi rumah sakit. bobot kelemahan
Data primer tersebut adalah kondisi rumah Formulasi strategis dapat disusun
sakit saat ini (kekuatan, kelemahan, peluang, berdasarkan hasil analisa riset SWOT yang
dan ancaman) dan proses bisnisnya. Data digabungkan dengan data-data primer rumah
sekunder yang dikumpulkan adalah gambaran sakit. Penggabungan kriteria-kriteria kekuatan,
umum rumah sakit yang meliputi : visi, misi, kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam
struktur organisasi, bidang usaha, dan sejarah model matriks TOWS. Dari matriks inilah
rumah sakit. dapat dirumuskan strategi-strategi rumah sakit
yang terbagi atas strategi S-O, S-T, W-O, dan
199
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
W-T. Selanjutnya dilakukan pemilihan strategi 3.1 Validasi Key Performance Indicators
yaitu strategi yang dapat memecahkan isu-isu (KPI)
strategis. Setelah menerjemahkan semua Validasi KPI dilakukan setelah identi-
strategi pada matriks TOWS ke dalam empat fikasi KPI, tujuannya adalah untuk menilai
perspektif BSC, maka dilanjutkan dengan dan mengecek kemampuan KPI dalam mem-
membuatpeta strategis (strategic map). Pada presentasikan kondisi rumah sakit. Validasi
peta strategis berisi hubungan antara indikator dilakukan dengan menggunakan opini pakar
sasaran strategis dari setiap perspektif. (experts). Pakar dalam penelitian ini dapat
KPI yang akan disusun sebaiknya mengoreksi dan menambah KPI yang sesuai
mampu memenuhi kriteria indikator kinerja dengan kondisi rumah sakit. Pakar yang
yang baik dan ideal, yaitu karakteristik dipilih adalah dari pihak internal rumah sakit
SMART-C (Specific, Measurable, Achievable, yaitu direktur dan juga manajer bidang yang
Relevant, Time-Bounded, Continuosly). mengetahui tentang kondisi rumah sakit dan
Masing-masing indikator pada KPI harus pihak eksternal yaitu ketua persatuan kepala
berkaitan dengan visi, misi, sasaran strategis rumah sakit yang memahami tentang sistem
perusahaan. pengukuran kinerja dan indikatornya. Penila-
ian pakar tersebut dilakukan melalui kuesi-
oner berpasangan dari indikator KPI tersebut.
Dan untuk memperoleh nilai pembobotan tiap
perspektif dan masing-masing indikator KPI
menggunakan metode AHP (memakai soft-
ware expert choice versi 11).
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Penentuan Arah Strategis Rumah
Sakit
Arah strategis perusahaan dapat
Gambar 4. Diagram alir penelitian ditentukan melalui analisa riset SWOT. Hasil
analisa riset SWOT ini adalah memperoleh
bobot dan rating dari masing-masing kriteria
200
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
pada faktor internal dan eksternal. Tujuan dari 4.2 Perumusan Formulasi Strategis
pembobotan dan rating ini adalah untuk Strategi-strategi yang telah dirumuskan
menentukan total nilai terbobot yang akan tidak semuanya disusun dalam matriks TOWS,
dipakai sebagai dasar dalam penentuan posisi tetapi dipilih strategi yang mampu
rumah sakit pada diagram kartesius. Berdasar- memecahkan isu-isu strategis. Berdasarkan
kan hasil pengolahan data riset SWOT matriks TOWS pada gambar 6, maka untuk
diperoleh total nilai bobot untuk indikator strategi S-O, rumah sakit lebih fokus dalam
kekuatan 1,68, indikator kelemahan 1,13, meningkatkan sektor pelayanan unggulan (da-
indikator peluang 2,07, dan indikator ancaman lam hal ini pelayanan medical check up dan
1,14. Pada diagram kartesius seperti gambar 5, trauma centre), meningkatkan pendapatan me-
dari hasil pengolahan data diperoleh nilai lalui penambahan jumlah pelanggan eksternal
sumbu-X yaitu 0,55 dan nilai sumbu-Y untuk pelayan unggulan, serta meningkatkan
sebesar 0,94. sistem manajemen SDM. Strategi W-O yang
sesuai diterapkan oleh rumah sakit adalah
meningkatkan kompetensi SDM melalui pe-
nyediaan sarana dan prasarana yang handal
dan sistem informasi terintegrasi. Untuk stra-
tegi S-T yaitu dengan kekuatan yang dimiliki
rumah sakit untuk mengatasi ancaman dengan
cara mewujudkan Good Service Excellent
Gambar 5. Arah strategis Rumah Sakit “X” (meliputi : pelayanan tepat waktu, komunikasi
Berdasarkan gambar di atas, posisi interaktif dengan pasien, dan aksesibilitas
Rumah Sakit “X” berada di kuadran I, yang pelayanan) sehingga dapat mewujudkan
menggambarkan posisi indikator kekuatan kepuasan pelanggan dan stakeholders. Dalam
melebihi total nilai kelemahan dan indikator meminimalkan kelemahan dan menghindari
peluang melebihi indikator ancaman. Sehing- ancaman maka rumah sakit melakukan strategi
ga rumah sakit mendukung kebijakan pertum- W-T yaitu mewujudkan Good Corporate
buhan yang agresif. Governance dan SDM yang kompeten agar
sistem pelayanan yang terintegrasi dapat
201
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
202
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
203
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
204
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
4.5 Validasi Key Performance Indicators segi SDM dan juga fasilitas pelayanan
(KPI) rumah sakit.
Setelah indikator KPI rumah sakit Pembobotan dilakukan juga pada tiap
teridentifikasi, selanjutnya dilakukan penilaian indikator dalam setiap perspektif, hal ini
pakar melalui kuesioner berpasangan dari diperlukan untuk melihat sejauh mana bobot
indikator KPI tersebut. Hasil pengolahan data masing-masing indikator dan menentukan
dengan software expert choice versi 11 untuk prioritas indikator tersebut. Gambar 8 berikut
memperoleh prioritas perspektif BSC dan adalah grafik bobot tiap indikator KPI pada
indikator KPI pada setiap perspektif tersebut. perspektif
Tabel 2 memperlihatkan hasil pembobotan keuangan.
untuk masing-masing perspektif BSC.
Tabel 2. Bobot untuk tiap perspektif
1 Keuangan 0,237
2 Pelanggan 0,148
205
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
206
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
207
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (195-208)
208