You are on page 1of 41

DIAGRAM FASA

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENDAHULUAN
Sifat atau prilaku suatu zat seperti zat cair
dan gas dapat berubah-ubah bila dipadu,
tetapi yang sangat menonjol perubahannya
pada zat padat seperti logam.
Sifat dan struktur logam murni sangat
berubah apabila dipadu dengan unsur lain,
perubahan ini disebabkan oleh adanya
perbandingan paduan dan kondisi paduan
fasa yang ada.

by Ahmad Kafrawi Nasution


• Fasa adalah sebuah sifat dan
karakteristik struktur yang
dimiliki oleh material.
• Lebih spesifiknya : bentuk
material dengan
mengidentifikasi komposisi
(kimia), dapat mengidentifikasi
structur, dan butir (interfaces)
melalui sebaran dari masing-
masing fasa tersebut.
by Ahmad Kafrawi Nasution
KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA
• Grafik pemetaan
dari keadaan alami
pada sebuah sistem
material
(keseimbangan
dari seluruh
kondisi).
• Variabel utama :
temperatur,
tekanan dan
komposisi.
• Diagram P-T.

by Ahmad Kafrawi Nasution


KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA
Defenisi paduan adalah campuran dua unsur atau lebih untuk
memperoleh sifat yang lebih baik, sebagai contoh untuk paduan logam
seperti di bawah ini :
§ Unsur logam + unsur logam → paduan logam

Al + Cu → AlX CuY
§ Unsur logam + unsur bukan logam → paduan logam.

Fe + C → FeX CY
Adapun jenis paduan diantaranya :
§ paduan yang terdiri dari dua unsur paduan disebut paduan biner
§ paduan yang terdiri dari tiga unsur paduan disebut paduan terner
§ paduan yang terdiri dari empat unsur paduan disebut paduan kuarter,
dst.

by Ahmad Kafrawi Nasution


KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA
¨ Kurva pendinginan untuk kombinasi NaCl-H20 :

by Ahmad Kafrawi Nasution


KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA
¨ Diagram keseimbangan parsial pada sistem NaCl-H20

by Ahmad Kafrawi Nasution


PADUAN
Adapun yang menjadi parameter paduan diantaranya
adalah :
§ Komposisi, komposisi dapat dinyatakan dalam
persentase berat dan jumlah atom (berhubungan
dengan bilangan Avogadro)
§ Temperatur
§ Fasa, fasa dapat berupa fasa cair (liquid) dan fasa
padat (solid)

Satu dari beberapa metoda yang tertua untuk memahami


logam dengan pengamatan sifat-sifatnya selama pemanasan
dan pendinginan. Analisa ini digunakan untuk mengetahui
titik lebur serta menginformasikan perubahan struktur
kristal yang terjadi melalui teransformasi fasa dalam
keadaan padat.

by Ahmad Kafrawi Nasution


NUKLEASI
Perubahan fasa dari padat menuju ke fasa cair
ditandai evolusi panas peleburan, sedangkan
proses pembekuan terjadi melalui mekanisme
nukleasi dan pertumbuhan.

Nukleasi terbentuk secara merata diseluruh


cairan logam, lalu tumbuh sampai akhirnya
seluruh volume menjadi padatan. Selama
proses pembekuan, nukleasi-nukleasi (inti)
tumbuh dengan cepat menurut arah
kristalografi tertentu.
by Ahmad Kafrawi Nasution
PERTUMBUHAN BUTIR

by Ahmad Kafrawi Nasution


KELARUTAN
Untuk lebih mudahnya dijelaskan beberapa tipe dasar
diagram kesetimbangan biner yang sering dijumpai dalam
praktek.
§ Logam A dan logam B saling larut dengan
sempurna baik dalam keadaan cair maupun dalam
keadaan padat.
§ Logam A dan logam B saling larut dengan
sempurna dalam keadaan cair tetapi sama sekali
tidak saling melarutkan dalam keadaan padat.
§ Kedua logam A dan logam B saling larut dengan
sempurna dalam keadaan cair tetapi hanya larut
sebagian dalam keadaan padat.
by Ahmad Kafrawi Nasution
LARUTAN SEMPURNA
Sebagai contoh diambil
sistem paduan logam
antara Cu dan Ni dimana
dari diagram ini terbagi
atas tiga daerah fasa, yang
mana satu fasa dengan fasa
yang lainnya terpisahkan
oleh dua batas fasa yaitu
garis solidus (solidus line)
dan garis likuidus (liquidus
line) seperti terlihat oleh
gambar di samping.

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN KELARUTAN SEMPURNA

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN KELARUTAN SEMPURNA
Bila dilakukan untuk pengamatan pada gambar
di atas dari proses pembekuan dari diagram fasa
Cu-Ni (pendinginan lambat) maka :
a. TA fasanya 100% cair
b. TA1 pengintian fasa padat (a), dimana fasa
padat yang terbentuk sekitar ….. Cu
c. TB Komposisi fasa padat yang terbentuk :
C L - CO atau R
X 100% X 100%
C L - Ca R+S

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN KELARUTAN SEMPURNA
Contoh :
Tentukan fasa padat (a) dan fasa cair pada titik
B dengan garis komposisi CO = 65% Cu, Ca =
57% Cu, CL = 68% Cu
68 - 65
§ fasa padat a = X 100% = 27,3%
68 - 57
§fasa cair = 72,7%
d. TB1 Terbentuk 100% fasa padat (a)
e. TC Masih 100% fasa padat (a), bedanya
hanya terjadi penyusutan.

by Ahmad Kafrawi Nasution


DUA LOGAM TIDAK SALING MELARUTKAN
DALAM KEADAAN PADAT
Sama halnya dengan diagram kelarutan
sempurna dalam keadaan padat, diagram ini
terbagi atas beberapa daerah fasa. Sebagai
contoh diambil diagram fasa seperti gambar di
bawah ini, dimana dari diagram tersebut
terdapat fasa cair (liquid), fasa padat (a), fasa
padat (b), fasa campuran (fasa padat (a)
dengan fasa cair), fasa campuran (fasa padat
(b) dengan fasa cair) dan fasa campuran (fasa
padat (a) + fasa padat (b) yang tidak saling
melarutkan dalam keadaan padat.
by Ahmad Kafrawi Nasution
DUA LOGAM TIDAK SALING MELARUTKAN
DALAM KEADAAN PADAT

by Ahmad Kafrawi Nasution


DUA LOGAM TIDAK SALING MELARUTKAN
DALAM KEADAAN PADAT
Pada diagram fasa ini akan dijumpai suatu reaksi
fasa Eutektik, dimana suatu rekasi yang terjadi
dari fasa cair menuju (membentuk) dua fasa
padat yang berbeda, yang mana dua fasa yang
terbetuk tidak saling melarutkan
(L → a + b).
Adapun contoh reaksi fasa ini akan ditemukan
pada digram fasa Ag-Cu.

by Ahmad Kafrawi Nasution


CONTOH REAKSI FASA EUTEKTIK

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN DIAGRAM FASA

Pengamatan yang lebih jelasnya dapat di


lihat pada proses pembekuan dari
diagram fasa Ag-Cu (pendinginan lambat)
di bawah ini.
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN DUA LOGAM
TIDAK SALING MELARUTKAN DALAM KEADAAN PADAT
V
I II III IV

1
2

1
3

3
2

4
3
4
5

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
Bila dilakukan pengamatan pada garis komposisi I
dari proses pembekuan untuk diagram fasa di atas
(pendinginan lambat) maka :
§ T1 fasanya 100% cair
§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 terbentuk 100% fasa padat (a)
§ T4 pengintian fasa padat (b) di dalam fasa
padat (a)
§ T5 fasa padat (b) tumbuh di dalam fasa padat
(a)

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi II dari proses
pembekuan untuk diagram fasa sebelumnya, maka :
fasa padat (a)
liquid

§ T1 fasanya 100% cair


§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 terdapat dua bagian (di atas garis harizontal dan
di bawah garis harizontal)
ØDi atas garis harizontal

% a1 =
(60 - 30 )
X 100% = 75%
(60 - 20)
% L = 25%
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN
ØDi bawah garis harizontal fasa cair (% L =
25%) berubah mengikuti reaksi fasa eutektik
(L → a + b)

% a2 =
(80 - 60 )
X 25% = 8%
b a1
a1

(80 - 20) a1
a1
a2

% b = 17%
Catatan : a1 pada beberapa literatur disebut
proeutektik, sehingga
atot = a1 + a2 = 83%
§ T4 strukturnya sama dengan T3 yang di bawah
garis harizontal hanya terjadi penyusutan
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi III dari proses
pembekuan (pendinginan lambat) maka :
§ T1 fasanya 100% cair
§ T2 terdapat dua bagian (di atas garis harizontal dan di
bawah garis harizontal)
ØDi atas garis harizontal fasanya masih 100% cair

Ø Di bawah garis harizontal, fasa cair berubah


mengikuti reaksi fasa eutektik (L → a + b)

%a =
(80 - 60 )
X 100% = 33%
b a

(80 - 20 )
a
a
a
% b = 67% a

§ T3 strukturnya sama dengan T2 yang di bawah garis


harizontal hanya terjadi penyusutan
PR……
ØCoba lakukan pengamatan pada garis komposisi IV
dan V dari proses pembekuan untuk diagram fasa
sebelumnya (pendinginan lambat) untuk latihan.

by Ahmad Kafrawi Nasution


KELARUTAN SEBAHAGIAN DALAM KEADAAN PADAT
Di diagram ini terbagi atas beberapa daerah fasa,
sebagai contoh diambil diagram fasa seperti gambar
di bawah ini. Sama halnya dengan diagram kelarutan
sempurna dalam keadaan padat dimana dari diagram
tersebut terdapat fasa cair (liquid), fasa padat (a), fasa
padat (b), fasa campuran (fasa padat (a) dengan fasa
cair), fasa campuran (fasa padat (b) dengan fasa cair)
dan fasa campuran (fasa padat (a) + fasa padat (b)
yang tidak saling melarutkan dalam keadaan padat.
Pada diagram fasa ini akan dijumpai suatu reaksi fasa
Peritektik, dimana suatu rekasi yang terjadi dari fasa
campuran (fasa cair dengan fasa padat (a)) menuju
atau membentuk fasa padat yang lain (fasa padat (b)),
(L + a → b).
by Ahmad Kafrawi Nasution
KELARUTAN SEBAHAGIAN DALAM KEADAAN PADAT

Diagram fasa yang


mengandung
reaksi fasa
peritektik

by Ahmad Kafrawi Nasution


KELARUTAN SEBAHAGIAN DALAM KEADAAN PADAT
I
II
III

Untuk latihan
pengamatan maka IV
pada diagram fasa
pada gambar 4.7 V

diberikan beberapa
garis komposisi, pada
titik a = 10%, titik P =
50% dan titik b =
60%. Sedangkan
untuk garis komposisi
II misalkan 30% dan
garis komposisi IV
misalkan 55%.

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi I dari proses
pembekuan untuk diagram fasa pada gambar di
atas (pendinginan lambat) maka :
§ T1 fasanya 100% cair
§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 fasanya 100% padatan (a)
§ T4 pengintian fasa padat (b) di fasa padatan (a)
a a

a a

b
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi II dari proses
pembekuan untuk diagram fasa di atas (pendinginan
lambat) maka : a
liquid

§ T1 fasanya 100% cair


§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 terdapat dua bagian (di atas garis harizontal dan di
bawah garis harizontal)
ØDi atas garis harizontal

%a =
(60 - 30 )
X 100% = 75%
(60 - 10 )
% L = 25%
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN

ØDi bawah garis harizontal, fasa cair (% L = 25%)


berubah mengikuti reaksi fasa peritektik (L + a
→ b)
a : L = (60 - 50) : (50 - 10) a : L = 1: 4
a yang diperlukan =
(1)
X 25% = 5,1%
(4) b
a1
a1
b yang terbentuk = 5,1% + 25% = 30,1% a1
a1
a2
a sisa = 75% - 5,1% = 69,9%

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi III dari proses
pembekuan untuk diagram fasa pada gambar di atas
(pendinginan lambat) maka :
§ T1 fasanya 100% cair
§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 terdapat dua bagian (di atas garis harizontal dan di
bawah garis harizontal)

garis
harizontal

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
ØDi atas garis harizontal
%a =
(60 - 50 ) X 100% = 20%
(60 - 10 )
% L = 80%
ØDi bawah garis harizontal, fasa cair (L = 80%)
berubah mengikuti reaksi fasa peritektik (L + a →
b)
a : L = (60 - 50) : (50 - 10) a : L = 1: 4
a yang diperlukan =
(1) X 80% = 20%
(4)
b yang terbentuk = 20% + 80% = 100% b
b

b b

by Ahmad Kafrawi Nasution


PENGAMATAN
Pengamatan pada garis komposisi IV dari proses
pembekuan untuk diagram fasa pada gambar 4.6
(pendinginan lambat) maka :
liquid fasa
padat
(a)
§ T1 fasanya 100% cair
§ T2 pengintian fasa padat (a) di dalam fasa cair
§ T3 terdapat dua bagian (di atas garis harizontal
dan di bawah garis harizontal)
Ø Di atas garis harizontal

%a =
(60 - 55)
X 100% = 10%
(60 - 10)
% L = 90%
by Ahmad Kafrawi Nasution
PENGAMATAN
Ø Di bawah garis harizontal, fasa cair (L = 90%)
berubah mengikuti reaksi fasa peritektik (L +
a → b)
( )(
% a = 10% dan % L = 60 - 50 : 50 - 10 )
1: 4
(4) X 10% = 40%
(1)
a +L®b = 10% + 40% = 50%
Jadi L = 90% - 40% = 50%

Coba lakukan pengamatan pada garis komposisi V dari proses


pembekuan untuk diagram fasa pada gambar 4.6 (pendinginan
lambat) untuk latihan.
by Ahmad Kafrawi Nasution
SENYAWA
Keistimewaan :
üdari susunan atom adalah perbandingan tertentu
paduan antara A + B dapat menjadi senyawa
→AB
→ A BX
Senyawa Laves
→ AX B
→ AX BY
Contoh untuk senyawa Laves = Inter metalik adalah
Mg2Si , Al2Cu, dll.
ü Senyawa yang paling keras
Contoh untuk senyawa
ð logam + karbon → Karbida
by Ahmad Kafrawi Nasution
DIAGRAM FASA YANG MENGANDUNG SENYAWA

by Ahmad Kafrawi Nasution


KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA FE-C
Dari diagram Fasa Fe-C dapat dipahami dua
buah material/bahan yaitu Baja (Steel) dan
Besi Cor (Cast Iron)
§ Baja adalah paduan besi-karbon dengan
kadar karbon kurang dari 1.7% dan diikuti
dengan unsur lain dimana kadar dari unsur-
unsur lainnya itu sangat kecil sekali.
§ Sedangkan Besi Cor adalah bahan dengan
kadar karbon antara 1.8% hingga 6.67%.

by Ahmad Kafrawi Nasution


KESEIMBANGAN DIAGRAM FASA FE-C
§ Baja mempunyai sifat alotrop, yaitu dapat
berada dalam dua bentuk struktur kristal.
Dimana struktur baja pada temperatur rendah
disebut dengan ferit atau besi-a disekitar 910
OC disebut austenit atau besi-g .

§ Karbon merupakan unsur paduan khas


dimana ukuran karbon sangat kecil dan
membentuk larutan padat intertisi dengan
besi atau karbon menempati ruang antara
atom besi.

by Ahmad Kafrawi Nasution


DIAGRAM FASA FE-C

by Ahmad Kafrawi Nasution

You might also like