You are on page 1of 15

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN AKIBAT ATURAN KLAUSULA BAKU

USAHA KARAOKE KELUARGA DI PEKANBARU DITINJAU


BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Oleh : Fenty Rizka Astari


Pembimbing 1 : Dr. Maryati Bachtiar, S.H., M.Kn
Pembimbing 2 : Riska Fitriani, S.H., M.H
Alamat : Jalan Riau Gang Riau 3 No. 2 Pekanbaru
Email : fentyrizka@yahoo.com ± Telepon: 085265420001

ABSTRACT

Consumers protection is all means which guarantee the legal security to protect
the consumers.Consumer protection laws are a form of government regulation, which aim
to protect the rights of consumers. The original basic consumer rights are: the right to
choose, the right to safety, the right to be informed, and the right to be heard. Consumers
rights and consumer protection law provides a way for individuals to fight back against
unfair business practices. A consumer should have the opportunity to select the goods or
services that he or she wants to purchase without any restrictions of right. For example,
thereis standard clause. Standard Clause is any regulations or provisions and conditions
unilaterally prepared and predetermined by the entrepreneurs in the form of a document
and/or an agreement which is binding and must be met by the consumers. In offering the
goods and/or services for trading, the entrepreneurs are prohibited from making or
including a standard clause on each document and/or agreement if, point (g) it states that
the consumers are subject to the new regulation, additional regulation, continued
regulation and/or continuous change of regulation made unilaterally by entrepreneurs
during the period the consumers are using the services they purchased.

Key Words: Consumers Protection ± Basic Consumer Rights ± Standard Clause

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 1


PENDAHULUAN luar. Perlindungan konsumen berarti
mempersoalkan jaminan atau kepastian
A. Latar Belakang Masalah tentang terpenuhinya hak-hak
Undang-Undang Perlindungan konsumen.2
Konsumen sebagai piranti hukum Hak konsumen yang tercantum
tidaklah dimaksudkan untuk mematikan dalam isi Pasal 4Undang-Undang
usaha para pelaku usaha, akan tetapi Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
sebagai upaya meningkatkan kesadaran Perlindungan Konsumen, yaitu:
agar dalam menjalankan roda bisnis ³+DN NRQVXPHQ DGDODK
harus berlaku jujur dan bertanggung 1. Hak atas kenyamanan, keamanan,
jawab.Berdasarkan Pasal 1 angka 1 dan keselamatan dalam
Undang-Undang Perlindungan mengkonsumsi barang dan/atau
Konsumen mengartikan bahwa jasa;
perlindungan konsumen adalah segala 2. Hak untuk memilih barang
upaya yang menjamin adanya kepastian dan/atau jasa serta mendapatkan
hukum untuk memberi perlindungan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
kepada konsumen. Perlindungan atas dengan nilai tukar dan kondisi serta
konsumen diperlukan, mengingat jaminan yang dijanjikan;
bahwa dalam kenyataannya konsumen 3. Hak atas informasi yang benar,
selalu berada dipihak yang dirugikan. jelas, dan jujur mengenai kondisi
Seiring dengan perkembangan dan jaminan barang dan/atau jasa;
globalisasi berbagai bisnis banyak 4. Hak untuk didengar pendapat dan
digeluti oleh kalangan masyarakat. keluhannya atas barang dan/atau
Bisnis hiburan adalahbentuk usaha yang jasa yang digunakan;
banyak dijalankan oleh pelaku usaha 5. Hak untuk mendapatkan advokasi,
dan sangat diminati oleh perlindungan,dan upaya
masyarakat.Bisnis karaoke merupakan penyelesaian sengketa
suatu bentuk penawaran jasa hiburan perlindungan konsumen secara
keluarga.Berdasarkan Pasal 1 huruf i patut;
Peraturan Daerah Kota Pekanbaru 6. Hak untuk mendapatkan
Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Hiburan pembinaan dan pendidikan
Umummenyatakan bahwa karaoke konsumen;
adalah kegiatan musik hidup dan 7. Hak untuk diperlakukan atau
nyanyian yang disalurkan dan akan dilayani secara benar dan jujur
ditampilkan melalui televisi yang dapat serta tidak diskriminatif;
ditonton dan diikuti oleh seseorang atau 8. Hak untuk mendapatkan
kelompok orang dengan bernyanyi.1 kompensasi, ganti rugi dan/atau
Bisnis ini bertujuan untuk menarik penggantian, apabila barang
keluarga yang ingin menikmati dan/atau jasa yang diterima tidak
refreshing keluar rumah sambil sesuai dengan perjanjian atau tidak
menikmati makanan dan sebagaimana mestinya;
minuman.Akan tetapi ketika memasuki 9. Hak-hak yang diatur dalam
ruangan karaoke keluarga, masyarakat ketentuan peraturan perundang-
sebagai konsumen dibatasi haknya undangan lainnya.´
dengan adanya aturan pelarangan Adanya aturan klausula baku yang
membawa makanan dan minuman dari dibuat oleh pihak karaoke itu sendiri
1 2
Lihat Pasal 1 huruf i Peraturan Daerah Kota Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen
Pekanbaru Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Hiburan di Indonesia, Citra Aditya, Bandung, 2010, hlm.
Umum. 10.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 2


berkaitan dengan pelarangan membawa minuman yang dijual.5 Bagi konsumen
makanan dan minuman dari luar secara yang melanggar ternyata dikenakan
tidak langsung telah membatasi hak dan charge sesuai harga yang sebelumnya
kebebasan konsumen. Hal ini telah ditetapkan sendiri oleh pihak
melanggar sebagian dari hak konsumen karaoke tanpa sepengetahuan
yang tercantum dalam Pasal 4 Undang- konsumen.Klausula baku biasanya
Undang Perlindungan Konsumen yaitu dibuat oleh pihak yang kedudukan lebih
angka 1, angka 2, angka 3 dan angka 7. kuat, yang dalam kenyataan biasa
Undang-Undang Perlindungan dipegang oleh pelaku usaha.Isi klausula
Konsumen mendefinisikan, klausula baku sering kali merugikan pihak yang
baku adalah setiap aturan atau menerima klausula baku tersebut, yaitu
ketentuan dan syarat-syarat yang telah pihak konsumen karena dibuat secara
dipersiapkan dan ditetapkan terlebih sepihak.6 Padahal Undang-Undang
dahulu secara sepihak oleh pelaku Perlindungan Konsumen telah mengatur
usaha yang dituangkan dalam suatu tentang pencantuman klausula baku
dokumen dan/atau perjanjian yang yang tercantum pada Pasal 18. Merujuk
mengikat dan wajib dipenuhi oleh pada Pasal 18 angka 1 huruf
konsumen.3Setiap mengkonsumsi suatu gmenyatakan tunduknya konsumen
produk, konsumen berhak menentukan kepada peraturan yangberupa aturan
pilihannya. Konsumen tidak boleh baru, tambahan, lanjutan dan/atau
mendapatkan tekanan dari pihak luar pengubahan lanjutan yang dibuat
sehingga tidak lagi bebas untuk sepihak oleh pelaku usaha dalam masa
membeli atau tidak membeli. konsumen memanfaatkan jasa yang
Seandainya konsumen jadi membeli, dibelinya.
konsumen juga bebas menentukan Seperti kasus pada bulan Juni
produk mana yang akan dibeli.4 2015,Tia dan Niken selaku konsumen
Jika konsumen ingin tetap makan merasa dirugikan akibat adanya aturan
dan minum dalam kegiatan bernyanyi, klausula baku di usaha karaoke
konsumen diharuskan untuk memesan keluarga, dimana Tia dan Niken
makan dan minuman yang telah dikenakan biaya charge sebesar seratus
disediakan, akan tetapi harga yang ribu rupiah akibat membawa air mineral
ditawarkan pihak karaoke berbanding dari luar. Hal ini di luar sepengetahuan
jauh dengan harga pasaran semestinya konsumen tentang adanya aturan
dan belum termasuk biaya pajak pelarangan membawa makanan dan
pertambahan nilai (ppn),sebagai contoh minuman dari luar, Tia dan Niken
harga sebotol air mineral berukuran merasa tidak terima karena sebelum
kecil dengan isi bersih 330ml seharga memasuki ruangan karaoke tidak
sepuluh ribu rupiah diluar pajak.Tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu
ada pengaturan khusus dalam penetapan dari pelayan yang bekerja berkaitan
harga makanan dan minuman yang dengan hal tersebut. Selaku konsumen,
tersedia di tempat karaoke, pelaku Tia dan Niken berhak memilih dan
usaha hanya menetapkan harga sesuka memperoleh informasi secara benar,
hati untuk mengambil keuntungan lebih konsumen tidak boleh dirugikan
terutama dari harga makanan dan sepihak akibat aturan klausula baku.

5
Wawancara dengan Bapak Zulasyikin, Asistant
Manager Inul Vista Family Karaoke, Hari Jumat,
3
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun Tanggal 30 Oktober, 2015, Bertempat di Inul Vista
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Family Karaoke.
4 6
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen,
Indonesia, Grasindo, Jakarta, 2004, hlm. 27. Kencana, Jakarta, 2013, hlm. 66.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 3


Dimana pada akhirnya Tia dan Niken berdasarkan Undang-Undang
tetap membayar biaya charge seharga Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
dua puluh ribu rupiah.7 Perlindungan Konsumen.
Hal ini secara tidak langsung 2. Untuk mengetahui akibat hukum
membatasi hak konsumen untuk terhadap perlindungan hak
memilih dan memperoleh konsumen akibat aturan klausula
kenyamanan.Berdasarkan penjelasan baku usaha karaoke keluarga di
yang peneliti uraikan tersebut di atas, Pekanbaru ditinjau berdasarkan
masih terlihat jelas adanya kesenjangan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
antara kaidah hukum (das sollen) dan 1999 Tentang Perlindungan
kenyataan (das sein) terhadap Konsumen.
perlindungan hak konsumen
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 D. Kegunaan Penelitian
Tahun 1999 Tentang Perlindungan 1. Secara teoritis penelitian dibuat
Konsumen. Oleh karena itu peneliti sebagai salah satu syarat untuk
tertarik untuk melakukan penelitian memperoleh gelar Sarjana Srata
terhadap permasalahan ini dengan judul Satu (S1) Ilmu Hukum pada
³Perlindungan Hak Konsumen Fakultas Hukum Universitas Riau.
Akibat Aturan Klausula Baku Usaha 2. Secara praktis sebagai bahan
Karaoke Keluarga Di Pekanbaru pertimbangan agar pelaku usaha
Ditinjau Berdasarkan Undang- lebih taat hukum berkaitan dengan
Undang Nomor 8 Tahun 1999 perlindungan hak konsumen akibat
Tentang Perlindungan Konsumen.´ aturan klausula baku usaha karaoke
keluarga di Pekanbaru ditinjau
B. Rumusan Masalah berdasarkan Undang-Undang
1. Bagaimanakahbentuk perlindungan Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
hak konsumen akibataturan klausula Perlindungan Konsumen.
baku yang diterapkan oleh usaha 3. Bagi konsumen, untuk memberikan
Karaoke Keluarga di Pekanbaru tambahan pengetahuan mengenai
ditinjau berdasarkan Undang- perlindungan hak konsumen akibat
Undang Nomor 8 Tahun 1999 aturan klausula baku usaha karaoke
Tentang Perlindungan Konsumen? keluarga di Pekanbaru ditinjau
2. Bagaimanakah akibat hukum berdasarkan Undang-Undang
terhadap perlindungan hak Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
konsumen akibat aturan klausula Perlindungan Konsumen.
baku usaha Karaoke Keluarga di
Pekanbaru ditinjau berdasarkan E. Kerangka Teori
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1. Teori Kepastian Hukum
1999 Tentang Perlindungan Kepastian hukum meliputi dua hal
Konsumen? yaitu pertama, kepastian perumusan
norma dan prinsip hukum yang tidak
C. Tujuan Penelitian bertentangan satu dengan lainnya baik
1. Untuk mengetahui tentang bentuk dari pasal-pasal undang-undang itu
perlindungan hak konsumen secara keseluruhan maupun kaitannya
akibataturan klausula baku yang dengan pasal-pasal lainnya yang berada
diterapkan oleh usaha Karaoke di luar undang-undang tersebut. Kedua,
Keluarga di Pekanbaru ditinjau kepastian dalam melaksanakan norma-
norma dan prinsip hukum undang-
7
Wawancara dengan Tia, Konsumen Family Box, undang tersebut.
Hari Kamis, Tanggal 19 November, 2015,
Bertempat di Three Kos.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 4


Jika perumusan norma dan prinsip relatif abstrak, oleh karena itulah untuk
hukum itu sudah memiliki kepastian menjamin agar rumusan hak dan
hukum tetapi hanya berlaku secara kewajiban tersebut dapat direalisasikan,
yuridis saja dalam arti hanya demi maka wajib menghubungkan hak dan
undang-undang semata-mata, berarti kewajiban yang telah terumus dengan
kepastian hukum itu tidak pernah berbagai norma-norma yang menjadi
menyentuh kepada masyarakatnya. pendukungnya.11Pada dasarnya hak
Dengan perkataan lain, peraturan bersumber dari tiga hal, yaitu:
hukum yang demikian disebut dengan 1. Kodrat manusia sebagai manusia
norma hukum yang mati (doodrgel) yang diciptakan oleh Allah,
atau hanya sebagai penghias yuridis manusia mempunyai sejumlah hak
dalam kehidupan manusia.8 sebagai manusia dan untuk
mempertahankan kemanusiaannya,
2. Konsep Perlindungan Hak misalnya hak untuk hidup,
Konsumen kebebasan dan sebagainya. Hak
Pengertian Perlindungan inilah yang disebut dengan Hak
Konsumen pada Pasal 1 angka 1 asasi.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 2. Hak yang lahir dari hukum, yaitu
Tentang Perlindungan Konsumen hak-hak yang diberikan oleh
PHQ\HEXWNDQ EDKZD ³Perlindungan hukum kepada manusia dalam
Konsumen adalah segala upaya yang kedudukannya sebagai warga
menjamin adanya kepastian hukum negara/warga masyarakat. Hak ini
untuk memberi perlindungan kepada disebut dengan hak hukum, hak
NRQVXPHQ ´9 dalam artian yuridis. Misalnya hak
Bob Widyahartono menyebutkan untuk memberikan suara pada
bahwa deklarasi internasional pemilihan umum, hak untuk
menghasilkan empat hak dasar mendirikan bangunan, dan
konsumen ( the four consumer basic sebagainya.
right ) yang meliputi hak-hak sebagai 3. Hak yang lahir dari hubungan
berikut;10 hukum antara seseorang dan orang
a. Hak untuk mendapatkan atau lain melalui sebuh
memperoleh keamanan atau the kontrak/perjanjian.12
right to be secured
b. Hak untuk memperoleh informasi 3. Konsep Klausula Baku
atau the right to be informed Undang-Undang Perlindungan
c. Hak untuk memilih atau the right Konsumen mendefinisikan, klausula
to choose baku adalah setiap aturan atau
d. Hak untuk didengar atau the right ketentuan dan syarat-syarat yang telah
to be heard dipersiapkan dan ditetapkan terlebih
dahulu secara sepihak oleh pelaku
Rumusan-rumusan norma yang usaha yang dituangkan dalam suatu
terkandung di dalam masih bersifat dokumen dan/atau perjanjian yang
mengikat dan wajib dipenuhi oleh
konsumen.13
8
Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia, Suatu
Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni. Bandung,
2006, hlm. 118.
9 11
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun Kelik Wardiono, Hukum Perlindungan
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen, Ombak, Yogyakarta, 2014, hlm. 52.
10 12
Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Kelik Wardiono, Loc.cit.
13
Dirugikan,Visimedia Pustaka, Jakarta, 2008, hlm. Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8
25. Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 5


Menurut Sutan Remi Sjahdeini pemanfaatan jasa yang dibeli oleh
mengartikan perjanjian standar sebagai konsumen;
perjanjian yang hampir seluruh klausul- f. memberi hak kepada pelaku usaha
klausulnya dibakukan oleh pemakainya untuk mengurangi manfaat jasa
dan pihak yang lain pada dasarnya tidak atau mengurangi harta kekayaan
mempunyai peluang untuk konsumen yang menjadi obyek
merundingkan atau meminta jual beli jasa;
perubahan.14Klausula baku biasanya g. menyatakan tunduknya konsumen
dibuat oleh pihak yang kedudukannya kepada peraturan yangberupa
lebih kuat, yang dalam kenyataan biasa aturan baru, tambahan, lanjutan
dipegang oleh pelaku usaha. Isi dan/atau pengubahan lanjutan
klausula baku sering kali merugikan yang dibuat sepihak oleh pelaku
pihak yang menerima klausula baku usaha dalam masa konsumen
tersebut, yaitu pihak konsumen karena memanfaatkan jasa yang
dibuat secara sepihak. dibelinya;
Berdasarkan Pasal 18 Undang- h. menyatakan bahwa konsumen
Undang Perlindungan Konsumen memberi kuasa kepada pelaku
tentang Ketentuan Pencantuman usaha untuk pembebanan hak
Klausula Baku berbunyi : tanggungan, hak gadai, atau hak
1. Pelaku usaha dalam menawarkan jaminan terhadap barang yang
barang dan/atau jasa yang ditujukan dibeli oleh konsumen secara
untuk diperdagangkan dilarang angsuran.
membuat atau mencantumkan 2. Pelaku usaha dilarang
klausula baku pada setiapdokumen mencantumkan klausula baku yang
dan/atau perjanjian apabila: letak atau bentuknya sulit terlihat
a. menyatakan pengalihan tanggung atau tidak dapat dibaca secara jelas,
jawab pelaku usaha; atau yang pengungkapannya sulit
b. menyatakan bahwa pelaku usaha dimengerti.
berhak menolak penyerahan 3. Setiap klausula baku yang telah
kembali barangyang dibeli ditetapkan oleh pelaku usaha pada
konsumen; dokumen atau perjanjian yang
c. menyatakan bahwa pelaku usaha memenuhi ketentuan sebagaimana
berhak menolak penyerahan dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat
kembali uang yang dibayarkan (2) dinyatakan batal demi hukum.
atas barang dan/atau jasa yang 4. Pelaku usaha wajib menyesuaikan
dibeli oleh konsumen; klausula baku yang bertentangan
d. menyatakan pemberian kuasa dari dengan undang undang ini.15
konsumen kepada pelaku usaha
baik secara langsung maupun Perjanjian baku yang mengandung
tidak langsung untuk melakukan klausula eksonerasi cirinya, yaitu:16
segala tindakan sepihak yang a. Pada umumnya isinya ditetapkan
berkaitan dengan barang yang oleh pihak yang posisinya lebih
dibeli oleh konsumen secara kuat;
angsuran;
e. mengatur perihal pembuktian atas
hilangnya kegunaan barang atau 15
Pasal 18 angka 1 sampai 4, Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen.
16
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum
14
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Perlindungan Konsumen, PT. RajaGrafindo
Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm. 139. Persada, Jakarta, hlm. 116.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 6


b. Pihak yang lemah pada umumnya manusia dalam menjaga harkat dan
tidak ikut menentukan isi martabat.19
perjanjian yang merupakan unsur 3. Konsumen adalah setiap orang
aksidentalia dari perjanjian; pemakai barang dan/atau jasa yang
c. Terdorong oleh kebutuhannya, tersedia dalam masyarakat, baik
pihak yang lemah terpaksa bagi kepentingan diri sendiri,
menerima perjanjian tersebut; keluarga, orang lain, maupun
d. Bentuknya tertulis; makhluk hidup lain dan tidak untuk
e. Dipersiapkan terlebih dahulu secara diperdagangkan.20
massal atau individual. 4. Akibat adalah sesuatu yang
merupakan akhir atau hasil suatu
Pembatasan kontrak baku tidak peristiwa (perbuatan, keputusan);
hanya dibatasi oleh Undang-Undang persyaratan atau keadaan yang
Perlindungan Konsumen, tetapi kontrak mendahuluinya.21
baku juga dibatasi oleh pengawasan 5. Klausula Baku adalah setiap aturan
yang dilakukan oleh Badan atau ketentuan dan syarat-syarat
Penyelesaian Sengketa Konsumen yang telah dipersiapkan dan
(BPSK). Yusuf Shofie berpendapat ditetapkan terlebih dahulu secara
EDKZD ³VHFDUD ULOO HNVLVWHQVL %36. sepihak oleh pelaku usaha yang
tidak selalu berhubungan dengan dituangkan dalam suatu dokumen
sengketa konsumen antara pelaku usaha dan/atau perjanjian yang mengikat
dan konsumen, tetapi peran BPSK dan wajib dipenuhi oleh
untuk melakukan pengawasan terhadap konsumen.22
pencantuman klausula baku oleh pelaku 6. Usaha Karaoke Keluarga
usaha untuk menciptakan keseimbangan adalahsuatu bentuk penawaran jasa
kepentingan pelaku usaha dan hiburan keluarga melalui kegiatan
17
konsumen. musik hidup dan nyanyian yang
disalurkan dan akan ditampilkan
F. Kerangka Konseptual melalui televisi yang dapat ditonton
1. Perlindungan Konsumen adalah dan diikuti oleh seseorang atau
segala upaya yang menjamin kelompok orang dengan
adanya kepastian hukum untuk bernyanyi.23
memberi perlindungan kepada
konsumen.18 G. Metode Penelitian
2. Hak adalah unsur normatif yang 1. Jenis Penelitian
berfungsi pedoman berperilaku, Jenis penelitian hukum yang
melindungi kebebasan, kekebalan digunakan peneliti adalah jenis
serta menjamin adanya peluang bagi penelitian hukum empiris atau
sosiologis.Penelitian hukum sosiologis,
yaitu penelitian yang dilakukan dengan

19
Srijanti, Etika Berwarga Negara: Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi (edisi 2),
17
&KULVWRSHU ,VNDQGDU ³.HNXDWDQ 0HQJLNDW Salemba Empat, Jakarta, 2007, hlm. 121.
20
Klausula Syarat Batal Dalam Kontrak Bisnis yang Pasal 1 angka 2 Undang-UndangNomor 8 Tahun
Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
21
3HUGDWD´ Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Ebta Setiawan, http://kbbi.web.id/,diakses tanggal
Universitas Sumatera Utara, 24 November 2015, pukul 15.02 wib.
22
http://repository.usu.ac.id, di akses, tanggal 25 Pasal 1 angka 10 Undang-UndangNomor 8 Tahun
Desember 2015. 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
18 23
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Tahun 2002 Tentang Hiburan Umum.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 7


cara mengadakan identifikasi hukum kesimpulannya.27Adapun yang menjadi
dan bagaimana efektivitas hukum populasi dalam penelitian ini hanya
berlaku di masyarakat,24 atau meninjau tertuju kepada usaha karaoke keluarga
keadaan melalui permasalahan yang yang terdaftar dan memperoleh izin
dikaitkan dengan aspek hukum yang sebagai tempat hiburan umum di
berlaku.25 wilayah hukumKota Pekanbaru.
Sampel merupakan bagian dari
2. Sifat Penelitian jumlah dan karakteristik yang dimiliki
Sifat penelitian ini bersifat oleh populasi tersebut. Apa yang telah
deskriptif. Penelitian deskriptif dipelajari dari sampel tersebut,
bertujuan menggambarkan secara tepat kesimpulannya akan dapat diberlakukan
sifat-sifat suatu individu, keadaan, untuk populasi.Peneliti mengambil
gejala atau kelompok tertentu, atau sampel di sepuluh tempat karaoke
untuk menentukan penyebaran suatu keluarga yaitu: Family Box Harapan
gejala, atau untuk menentukan ada Raya, Diva Family Karaoke, Harmony
tidaknya hubungan antara suatu gejala Karaoke, Inul Vista Family KTV, Koro-
dengan gejala lainnya dalam koro Family Karaoke, Happy Puppy,
26
masyarakat. Nav Family Karaoke, Lyrics Family
Penelitian hukum sosiologis yang Karaoke, Central Family Karaoke dan
peneliti gunakan adalah penelitian Super Idol Family Karaoke.
terhadap Perlindungan Hak Konsumen
Akibat Aturan Klausula Baku Usaha 5. Sumber Data
Karaoke Keluarga Di Pekanbaru a. Data Primer
Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Data primer adalah data yang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang diperoleh langsung dari responden baik
Perlindungan Konsumen. data dari sampel maupun informan dari
penelitian. Data tersebut berkaitan
3. Lokasi Penelitian dengan perlindungan hak konsumen
Penelitian ini dilakukan di wilayah akibat aturan klausula baku usaha
hukum Kota Pekanbaru.Penelitian karaoke keluarga di Pekanbaru
inihanya tertuju kepada usaha karaoke berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
keluarga yang terdaftar dan Tahun 1999 Tentang Perlindungan
memperoleh izin sebagai tempat Konsumen.
hiburan umum di wilayah hukumKota b. Data Sekunder
Pekanbaru. Data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui studi
4. Populasi dan Sampel kepustakaan.Sumber bahan hukum
Menurut Sugiono, populasi adalah tersebut, antara lain :
wilayah generalisasi yang terdiri dari a) Bahan Hukum Primer
obyek/subyek yang mempunyai kualitas Bahan-bahan hukum primer terdiri
dan karakteristik tertentu yang dari perundang-undangan, catatan-
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari catatan resmi atau risalah dalam
dan kemudian ditarik pembuatan perundang-undangan dan
putusan-putusan hakim.28 Peraturan
24
perundang-undangan yang dipakai
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
dalam penelitian ini, antara lain :
UI-Press, Jakarta, 1982. hlm. 33.
25
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum,
27
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. hlm. 72. Sugiono, Metode Penelitian Administrasi,
26
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Alfabeta, Bandung, 2010, hlm. 90.
28
Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
2010, hlm. 25. Kencana Prenada Media, Jakarta, 2005, hlm. 141.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 8


1) Undang-Undang Dasar Negara b. Kuisioner, yaitu suatu kegiatan
Republik Indonesia Tahun 1945; pengumpulan data yang
2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun dilakukan melalui penyebaran
1999 Tentang Perlindungan daftar pertanyaan tertulis kepada
Konsumen; respondenbaik data dari sampel
3) Peraturan Daerah Kota Pekanbaru maupun informan dari penelitian
Nomor 3 Tahun 2002 Tentang menyangkut masalah yang
Hiburan Umum; diteliti untuk diisi sesuai
b) Bahan Hukum Sekunder alternative jawaban yang telah
Bahan hukum sekunder, berupa disediakan.
semua publikasi tentang hukum yang c. Kajian Kepustakaan yaitu
bukan merupakan dokumen-dokumen peneliti mengambil kutipan dari
resmi.29 Bahan hukum sekunder yang buku bacaan, literatur, atau buku
terutama adalah buku teks karena buku pendukung yang memiliki kaitan
teks berisi mengenai prinsip-prinsip dengan permasalahan yang akan
dasar ilmu hukum dan pandangan- diteliti.
pandangan klasik para sarjana yang
mempunyai kualifikasi tinggi.30 7. Teknik Pengumpulan Data
Disamping buku teks, bahan hukum Analisis data yang peneliti gunakan
sekunder dapat berupa tulisan-tulisan adalah analisis data secara kualitatif.
tentang hukum baik dalam bentuk buku Hal ini disebabkan data yang terkumpul
ataupun jurnal-jurnal.31 tidak berupa angka-angka, data tersebut
c) Bahan Hukum Sekunder sukar diukur dengan angka dan
Bahan hukum tersier adalah bahan hubungan antar variabel tidak jelas.33
hukum yang dapat memberikan Selanjutnya diuraikan dan
penjelasan terhadap bahan hukum disimpulkan dengan memakai metode
primer dan sekunder, seperti kamus, berfikir deduktif. Pada prosedur
ensiklopedia, indeks kumulatif.32 Dalam deduktif, bertolak dari suatu proposisi
penelitian ini peneliti menggunakan umum yang kebenarannya telah
Kamus Besar Bahasa Indonesia. diketahui (diyakini) dan berakhir pada
suatu kesimpulan (pengetahuan baru)
6. Teknik Pengumpulan Data yang bersifat lebih khusus.34
a. Wawancara, yaitu peneliti
mengumpulkan data melalui
wawancara, dengan menyiapkan
instrumen penelitian berupa HASIL PENELITIAN DAN
pertanyaaan-pertanyaan secara PEMBAHASAN
tertulis tentang fokus penelitian
yang dijadikan oleh peneliti A. Bentuk Perlindungan Hak Konsumen
sebagai alat bantu untuk Akibat Aturan Klausula Baku Usaha
mewawancarai respondendalam Karaoke Keluarga Di Pekanbaru
mendapatkan data sesuai dengan Ditinjau Berdasarkan Undang-
permasalahan yang diteliti. Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen
Istilah perlindungan konsumen
29 berkaitan dengan perlindungan hukum.
Ibid.
30
Ibid, hlm. 142. Adapun materi yang mendapatkan
31
Ibid, hlm. 143.
32 33
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Ibid, hlm. 78.
34
Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Raja Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum,
Grafindo Persada, Jakarta, 2011,hlm. 13. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 45.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 9


perlindungan itu bukan sekedar fisik, belinya. Pasal 1 angka 10 mengartikan
melainkan hak-haknya yang bersifat bahwa klausula baku adalah setiap
abstrak. Dengan kata lain, perlindungan aturan atau ketentuan dan syarat-syarat
konsumen sesungguhnya identik yang telah dipersiapkan dan ditetapkan
dengan perlindungan yang diberikan terlebih dahulu secara sepihak oleh
hukum tentang hak-hak konsumen.35 pelaku usaha yang dituangkan dalam
Secara umum manusia sebagai suatu dokumen dan/atau perjanjian
konsumen mempunyai empat hak dasar yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh
yang diakui secara internasional yaitu : konsumen.38
1. Hak untuk mendapatkan keamanan Terkait dengan aturan klausula
(the right to safety); baku usaha karaoke keluarga di Kota
2. Hak untuk mendapatkan informasi Pekanbaru yang menerapkan aturan
(the right to be informed); pelarangan membawa makanan dan
3. Hak untuk memilih (the right to minuman dari luar mengakibatkan
choose); konsumen tidak lagi nyaman dan bebas
4. Hak untuk di dengar (the right to be dalam menikmati pelayanan yang
heard).36 diberikan.
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Undang-Undang Perlindungan
Perlindungan Konsumen menyebutkan Konsumen secara jelas telah mengatur
bahwa perlindungan konsumen adalah atau melarang pelaku usaha yang
segala upaya yang menjamin adanya mencantumkan aturan klausula baku
kepastian hukum untuk memberi yang tidak sesuai dengan ketentuan
perlindungan kepada konsumen. pencantuman klausula baku.
Perlindungan konsumen berarti Berdasarkan Pasal 18 angka 1 huruf g
mempersoalkan jaminan atau kepastian yang berbunyi :
tentang terpenuhinya hak-hak ³menyatakan tunduknya konsumen
37
konsumen. kepada peraturan yang berupa aturan
Pada kenyataannya masih banyak baru, tambahan, lanjutan dan/atau
hak-hak konsumen yang dilanggar oleh pengubahan lanjutan yang dibuat
pelaku usaha. Kurangnya pengawasan sepihak oleh pelaku usaha dalam masa
terhadap suatu aturan baru khususnya konsumen memanfaatkan jasa yang
berkaitan dengan aturan klausula baku GLEHOLQ\D ´
di usaha karaoke keluarga yang $WXUDQ NODXVXOD EDNX ³GLODUDQJ
memang tidak mengakibatkan suatu membawa makanan dan minuman dari
masalah yang besar. Akan tetapi, aturan OXDU´ PHUXpakan bentuk nyata dari
klausula baku pada usaha karaoke aturan baru yang hanya dibuat sepihak
keluarga tersebut membatasi hak oleh pihak karaoke. Konsumen dilarang
konsumen untuk bebas memilih. membawa makanan dan minuman dari
Dalam memperoleh pelayanan jasa luar dan apabila dilanggar akan
atau mengkonsumsi suatu produk, dikenakan biaya charge. Sebelum
konsumen berhak menentukan memasuki ruangan karaoke, konsumen
pilihannya. Konsumen tidak boleh tidak diberikan informasi terlebih
mendapatkan tekanan dari pihak luar dahulu mengenai pelarangan membawa
sehingga konsumen tidak lagi bebas makanan dan minuman dari luar.
untuk membeli atau tidak membeli, Konsumen dianggap sudah tahu dan
terutama jika terdapat aturan klausula jika dilanggar berarti konsumen setuju
baku terhadap produk yang ingin di dikenakan biaya charge dengan nilai
35
Shidarta, Op.cit, hlm. 30.
36 38
Shidarta, Op.cit,. hlm 30-31. Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8
37
Janus Sidabalok, Op.cit, hlm. 10. Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 10


yang ditetapkan sepihak oleh pelaku karena hanya dihadapkan pada suatu
usaha khususnya pihak karaoke. pilihan, yaitu menerima walaupun berat
Besarnya biaya charge tergantung pada hati.41
ketetapan biaya yang telah ditetapkan Di salah satu usaha karaoke
sebelumnya oleh pelaku usaha tanpa keluarga sesuai dengan lokasi
ada kesepakatan antara kedua belah penelitian, terdapat aturan klausula
pihak (konsumen dan pelaku usaha). baku yang mengikat konsumen untuk
Tidak ada pengaturan khusus dalam tidak membawa makanan dan minuman
penetapan harga makanan dan minuman dari luar hanya tertempel di pintu
yang tersedia di tempat karaoke, pelaku masuk dengan tulisan berukuran kecil
usaha hanya menetapkan harga sesuka yang belum tentu disadari oleh
hati untuk mengambil keuntungan lebih masyarakat selaku konsumen. Begitu
terutama dari harga makanan dan juga halnya dengan letak suatu aturan
minuman yang dijual.39 klausula baku telah diatur dalam Pasal
Aturan pelarangan membawa 18 angka 2 Undang-Undang
makanan dan minuman dari luar, Perlindungan Konsumen. Peneliti juga
mengakibatkan konsumen mau atau menemukan pelanggaran, dimana struk
tidak mau harus mengikuti aturan salah satu usaha karaoke di Pekanbaru
tersebut. Dimana jika konsumen ingin juga terdapat persetujuan syarat yang
tetap makan dan minum dalam kegiatan harus diikuti oleh masyarakat sebagai
bernyanyi, konsumen diharuskan untuk konsumen jika ingin menikmati jasa
memesan makan dan minuman yang hiburan karaoke keluarga.
telah disediakan, akan tetapi harga yang Hal ini membuktikan adanya
ditawarkan pihak karaoke berbanding pengalihan tanggung jawab pelaku
jauh dengan harga pasaran semestinya usaha dimana konsumen dianggap
dan belum termasuk biaya pajak setuju atas pernyataan yang dibuat
pertambahan nilai (ppn),sebagai contoh sepihak oleh pelaku usaha tersebut.
harga sebotol air mineral berukuran Undang-Undang Perlindungan
kecil dengan isi bersih 330ml seharga Konsumen secara jelas telah mengatur
sepuluh ribu rupiah diluar pajak. Harga atau melarang pelaku usaha yang
sebotol soft drink yaitu dua puluh ribu mencantumkan aturan klausula baku
rupiah diluar pajak.Konsumen merasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
dirugikan dengan adanya aturan pencantuman klausula baku.
pelarangan membawa makanan dan Berdasarkan Pasal 18 angka 1
minuman dari luar, karena harga huruf a yang berbunyi :
makanan dan minuman yang 1. Pelaku usaha dalam menawarkan
ditawarkan sangatlah mahal.40 barang dan/atau jasa yang ditujukan
Bagi para pengusaha mungkin ini untuk diperdagangkan dilarang
merupakan cara mencapai tujuan membuat atau mencantumkan
ekonomi yang efisien, praktis dan cepat. klausula baku pada setiapdokumen
Tetapi bagi konsumen justru merupakan dan/atau perjanjian apabila:
pilihan yang tidak menguntungkan a. menyatakan pengalihan
tanggung jawab pelaku usaha;
Merujuk pada huruf a, terlihat jelas
39
Wawancara dengan Bapak Zulasyikin, Asistant pelaku usaha yang menerapkan klausula
Manager Inul Vista Family Karaoke, Hari Jumat,
eksonerasi atau pengalihan tanggung
Tanggal 30 Oktober, 2015, Bertempat di Inul Vista
Family Karaoke. jawab bertentangan dengan undang-
40
Wawancara dengan Amelya, Konsumen Diva undang.
Family Karaoke, Hari Jumat,Tanggal 24
November, 2015, Bertempat di Diva Family
41
Karaoke. Ibid.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 11


penyelesaian sengketa perlindungan
B. Akibat Hukum Terhadap konsumen secara patut;
Perlindungan Hak Konsumen Akibat 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan
Aturan Klausula Baku Usaha dan pendidikan konsumen;
Karaoke Keluarga Di Pekanbaru 7. Hak untuk diperlakukan atau
Ditinjau Berdasarkan Undang- dilayani secara benar dan jujur serta
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tidak diskriminatif;
Tentang Perlindungan Konsumen 8. Hak untuk mendapatkan
Akibat hukum adalah setiap akibat kompensasi, ganti rugi dan/atau
yang terjadi dari setiap perbuatan penggantian, apabila barang dan/atau
hukum yang dilakukan oleh subjek jasa yang diterima tidak sesuai
hukum terhadap hukum ataupun akibat- dengan perjanjian atau tidak
akibat yang lain yang disebabkan sebagaimana mestinya;
karena kejadian-kejadian tertentu yang 9. Hak-hak yang diatur dalam
oleh hukum bersangkutan telah ketentuan peraturan perundang-
dianggap sebagai akibat hukum. Akibat undangan lainnya.´
hukum yang ditimbulkan oleh adanya
suatu hubungan hukum. Suatu Kewajiban konsumen sesuai
hubungan hukum yang memberikan hak dengan Pasal 5 Undang-Undang
dan kewajiban yang telah ditentukan Perlindungan Konsumen, Kewajiban
oleh undang-undang, sehingga jika Konsumen adalah :
dilanggar akan berakibat, bahwa orang a. Membaca atau mengikuti petunjuk
yang melanggar itu dapat dituntut di informasi dan prosedur pemakaian
muka pengadilan.42Akibat hukum inilah atau pemanfaatan barang dan/atau
yang melahirkan hak dan kewajiban jasa, demi keamanan dan
bagi pelaku usaha dan konsumen. keselamatan;
Pasal 4Undang-Undang Nomor 8 b. Beritikad baik dalam melakukan
Tahun 1999 Tentang Perlindungan transaksi pembelian barang dan/atau
Konsumen, yaitu: jasa;
Hak konsumen adalah : c. Membayar sesuai dengan nilai tukar
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, yang disepakati;
dan keselamatan dalam d. Mengikuti upaya penyelesaian
mengkonsumsi barang dan/atau jasa; hukum sengketa perlindungan
2. Hak untuk memilih barang dan/atau konsumen secara patut.
jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang
nilai tukar dan kondisi serta jaminan Perlindungan Konsumen, menyatakan
yang dijanjikan; hak pelaku usaha yaitu :
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, a. Hak untuk menerima pembayaran
dan jujur mengenai kondisi dan yang sesuai dengan kesepakatan
jaminan barang dan/atau jasa; mengenai kondisi dan nilai tukar
4. Hak untuk didengar pendapat dan barang dan/atau jasa yang
keluhannya atas barang dan/atau jasa diperdagangkan;
yang digunakan; b. Hak untuk mendapat perlindungan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, hukum dari tindakan konsumen yang
perlindungan, dan upaya beritikad tidak baik;
c. Hak untuk melakukan pembelaan
diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa
42
Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, konsumen;
Rajawal, Jakarta, 2012, hlm. 131-132.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 12


d. Hak untuk rehabilitasi nama baik Undang Perlindungan Konsumen dalam
apabila terbukti secara hukum bahwa menikmati jasa yang dibelinya, maka
kerugian konsumen tidak sebaliknya pelaku usaha wajib
diakibatkan oleh barang dan/atau melaksanakan kewajibannya.
jasa yang diperdagangkan; Kewajiban dan hak merupakan antonim
e. Hak-hak yang diatur dalam dalam hukum, sehingga kewajiban
ketentuan peraturan perundang- pelaku usaha merupakan hak
undangan lainnya. konsumen.
Selain hak-hak yang disebutkan
Sedangkan kewajiban pelaku usaha tersebut ada juga hak untuk dilindungi
menurut ketentuan Pasal 7 Undang- dari akibat negatif persaingan curang.
Undang Perlindungan Konsumen Hal ini dilatarbelakangi oleh
adalah: pertimbangan bahwa kegiatan bisnis
a. Beritikad baik dalam melakukan yang dilakukan oleh pelaku usaha
kegiatan usahanya; sering dilakukan secara tidak jujur.
b. Memberikan informasi yang benar, Ketidaktegasan pelaksanaan peraturan
jelas dan jujur mengenai kondisi mengenai hak konsumen akan
dan jaminan barang dan/atau jasa menyebabkan manusia terutama pelaku
serta memberi penjelasan usaha keluar dari koridor aturan hukum
penggunaan, perbaikan dan yang telah ditetapkan. Artinya aturan
pemeliharaan; tersebut belum dapat memberikan
c. Memperlakukan atau melayani kepastian hukum.
konsumen secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif;
d. Menjamin mutu barang dan/atau
jasa yang diproduksi dan/atau PENUTUP
diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang A. Kesimpulan
dan/atau jasa yang berlaku;
e. Memberi kesempatan kepada Berdasarkan hasil penelitian
konsumen untuk menguji, dan/atau mengenai³Perlindungan Hak
mencoba barang dan/atau jasa Konsumen Akibat Aturan Klausula
tertentu serta memberi jaminan Baku Usaha Karaoke Keluarga Di
dan/atau garansi atas barang yang Pekanbaru Ditinjau Berdasarkan
dibuat dan/atau yang Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
diperdagangkan; 7HQWDQJ 3HUOLQGXQJDQ .RQVXPHQ´maka
f. Memberi kompensasi, ganti rugi dapat dikemukakan beberapa
dan/atau penggantian atas kerugian kesimpulan:
akibat penggunaan, pemakaian dan 1. Perlindungan Hak Konsumen Akibat
pemanfaatan barang dan/atau jasa Aturan Klausula Baku Usaha
yang diperdagangkan; Karaoke Keluarga Di Pekanbaru
g. Memberi kompensasi, ganti rugi Ditinjau Berdasarkan Undang-
dan/atau penggantian apabila Undang Nomor 8 Tahun 1999
barang dan/atau jasa yang dterima Tentang Perlindungan Konsumen
atau dimanfaatkan tidak sesuai belum terpenuhi semuanya, hal ini
dengan perjanjian. terbukti bahwa masih banyak hak-
hak konsumen yang diabaikan oleh
Jika konsumen pada usaha karaoke pelaku usaha. Pencantuman klausula
keluarga telah melaksanakan segala baku menjadi contoh dari hak
kewajiban sesuai dengan Undang-

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 13


konsumen yang dilanggar oleh 2. Disarankan kepada pelaku usaha
pelaku usaha, karaoke keluarga di Pekanbaru untuk
2. Akibat Hukum Terhadap lebih memperhatikan ketentuan
Perlindungan Hak Konsumen Akibat pencantuman klausula baku yang
Aturan Klausula Baku Usaha melanggar hak konsumen dan aturan
Karaoke Keluarga Di Pekanbaru yang mengandung klausula
Ditinjau Berdasarkan Undang- eksonerasi. Diatur dalam Pasal 18
Undang Nomor 8 Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Tentang Perlindungan Konsumen, 1999 Tentang Perlindungan
tidak adanya kepastian hukum Konsumen.
terhadap aturan perundang-undangan
terutama dalam memberikan
perlindungan hak konsumen serta
masih ada pelanggaran hak DAFTAR PUSTAKA
konsumen akibat pencantuman
aturan klausula baku. Kewajiban dan A. Buku
hak merupakan antonim dalam
hukum, sehingga kewajiban pelaku Amiruddin danZainalAsikin, 2010,
usaha merupakan hak konsumen. Pengantar Metode Penelitian
Padahal hak konsumen telah diatur Hukum, Raja Grafindo
dalam Undang-Undang Nomor 8 Persada, Jakarta.
Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen. Ketidaktegasan Kamelo, Tan, 2006, Hukum Jaminan
pelaksanaan peraturan mengenai hak Fidusia, Suatu Kebutuhan
konsumen akan menyebabkan Yang Didambakan, Alumni.
manusia terutama pelaku usaha Bandung.
keluar dari koridor aturan hukum
yang telah ditetapkan. Artinya aturan Mahmud Marzuki, Peter,
tersebut belum dapat memberikan 2005,Penelitian Hukum,
kepastian hukum. Kencana Prenada Media,
Jakarta..
B. Saran
Miru, AhmadidanSutarmanYodo,
Berdasarkan kesimpulan yang telah 2004,
dikemukakan di atas, maka berikut ini HukumPerlindunganKonsume
dikemukakan pula beberapa saran : n, PT. RajaGrafindoPersada,
1. Disarankan kepada pelaku usaha Jakarta.
karaoke keluarga di Pekanbaru untuk
lebih mementingkan keadilan Shidarta, 2004,
terhadap kebebasan hak konsumen HukumPerlindunganKonsume
yang tercantum di dalam Pasal 4 nIndonesia, Grasindo, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Sidabalok, Janus, 2010, Hukum
Konsumen. Konsumen berhak atas Perlindungan Konsumen di
kenyamanan, konsumen memilih, Indonesia, Citra Aditya,
konsumen berhak memperoleh Bandung.
informasi yang benar, jelas dan jujur,
konsumen berhak untuk Soekanto, Soerjono, 1982,Pengantar
diperlakukan secara benar dan jujur Penelitian Hukum, UI-Press,
serta tidak diskriminatif. Jakarta.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 14


Srijanti, 2007,Etika Berwarga C. Peraturan Perundang-Undangan
Negara: Pendidikan
Kewarganegaraan di Undang-Undang Dasar Negara
Perguruan Tinggi (edisi 2), Republik Indonesia Tahun
Salemba Empat, Jakarta. 1945.

Sugiono, 2010,Metode Penelitian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999


Administrasi,Alfabeta, Tentang
Bandung. PerlindunganKonsumen,
Lembaran Negara Republik
Sunggono, Bambang, 2007. Metode Indonesia Tahun 1999 Nomor
Penelitian Hukum, Raja 42, Tambahan Lembaran
GrafindoPersada, Jakarta. Negara Republik Indonesia
Nomor 3821.
__________________, 2010, Metode
Penelitian Hukum, Raja Peraturan Daerah Kota
Grafindo Persada, Jakarta. PekabaruNomor 3 Tahun 2002
tentangHiburanUmum,
Susanto, Happy, 2008, Hak-Hak Lembaran Daerah Kota
Konsumen Jika PekanbaruTahun 2002 Nomor
Dirugikan,Visimedia Pustaka, 3, Tambahan Lembaran
Jakarta. Daerah Kota Pekanbaru
Nomor 3.
Tri Siwi Kristiyanti,Celina,
2008,Hukum Perlindungan D. Website
Konsumen, Sinar Grafika,
Jakarta. (EWD 6HWLDZDQ ³$UWL .DWD $NLEDW´
http://kbbi.web.id/, diakses
Wardiono, Kelik, 2014, Hukum tanggal 24 November 2015,
Perlindungan Konsumen, pada pukul 15.02 wib.
Ombak, Yogyakarta.
1RYULDGL $QWRQLXV ³6HMDUDK .RWD
Zulham, 2013, HukumPerlindungan 3HNDQEDUX´
Konsumen, Kencana, Jakarta. http://www.pemuda-riau.com/,
diakses tanggal 14 Januari
B. Jurnal/Makalah/Kamus 2016, pada pukul 12.00 wib.

&KULVWRSHU ,VNDQGDU ³.HNXDWDQ %REL &LVFR ³WHQWDQJ 3HNDQEDUX´


Mengikat Klausula Syarat https://infopekanbaru.wordpres
Batal Dalam Kontrak Bisnis s.com/, diakses tanggal 14
yang Mengesampingkan Pasal Januari 2016, pada pukul 12.40
GDQ .8+ 3HUGDWD´ wib.
Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas
Hukum Universitas Sumatera
Utara,
http://repository.usu.ac.id, di
akses, tanggal 25 Desember.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 1, Februari 2016 Page 15

You might also like