You are on page 1of 4

Metode assessment Struktur

tujuan :

mengetahui kondisi keamanan bangunan

menentukan tindakan yang harus diambil me-rehab, memperkuat, atau bangun baru >> cost-effective

tahapan :

mencatat kerusakan dan penyebabnya

menilai tingkat kerusakan dan sisa kekuatan yang ada

merencanakan perbaikan, perkuatan, atau bangun baru

pendataan

awal : tahap I

spesikasi

gambar

catatan/ laporan pelaksanaan

photo

laporan penggunaan gedung

laporan kualiti kontrol bahan

kejadian selama kontruksi : sumber bahan, cuaca, perubahan gambar, dll.

ketersediaan alat utk memonitor kondisi struktur

perbaikan (jika ada) setelah selesai kontruksi

photo termutakhir pada lokasi, retakan, gagal

nama struktur engineer

tinjauan lapangan : tahap II

identifikasi :

lokasi distress : retak, gagal (kehancuran)


bagian yang terexpose thd lingkungan : cuaca, temperatur, kelembaban

kondisi terakhir : pembebanan, jenis beban, dst

dimensi bagian tertentu (elemen struktural)

pengujian lapangan

kekuatan sisa

Analisa data : tahap III

rekomendasi :

perbaikan ringan

perkuatan

bangun baru

penyebab

kesalahan dalam perencanaan

mutu pelaksanaan tidak memenuhi syarat

karatan tulangan

bangunan/sistem struktural tidak mencukupi

penurunan pondasi

beban berlebih

Metode Assessment :

Awal (cepat)

pengumpulan data : perencanaan, pembangunan (as built drawing), penggunaan, dan OM.
visual : kondisi kerusakan

Analisa dan evaluasi ttg keamanan dan kesesuaian dengan peraturan (building code) terbaru

detail

informasi : jenis tanah, bahan yang digunakan, perbaikan yang pernah dilakukan, penggunaan
bangunan, hasil uji beban.

Verifikasi kesesuaian desain dan pelaksanaan

kondisi kerusakan : retak, gagal, tanah dan pondasi, dsb

dokumentasi : photo kondisi bangunan.

>>jika gambar As built drawing tidak ada maka pengukuran dimensi perlu dilakukan.

pengujian

mutu beton : drilled cores, pull-out, break- off, penetration resistant

kualitas beton : surface hardness (schmidt rebound hammer), ultrasonic pulse velocity, permeability,
absorpsi, abrasi, dll.

Karatan besi tulangan : haff cell potential, cover depth, carbonation depth, chloride concentration.

Pengujian Beton

Pengujian langsung : loading test

Non Destructive Test : Drilled cores, smith hammer, ultrasonic pulse velocity

Partial Destructive Test : Pull-out, pull-off, Break-off, Penetration resistant


Analisa uji karatan besi tulangan

angka pH tinggi (> 11,5) dan kandungan chloride rendah : >>> tidak ada karatan.

Angka pH tinggi dan kandungan chloride > 0,4 % - 0,6 % berat semen : >> terancam terjadi karatan.

Angka pH rendah dan kandungan chloride > 0,4 % - 0,6 % berat semen : >> peluang berkarat tinggi.

uji besi tulangan

>>lokasi tulangan

>>kuat tarik

penyebab karatan :

tebal selimut beton

kualitas beton >> utama beton selimut

lingkungan

pH dan kandungan Chloride

retak

You might also like