You are on page 1of 12

ANALISIS PENGARUH KURS DAN SUKU BUNGA BI RATE

TERHADAP EKSPOR PERTANIAN INDONESIA


KE AMERIKA SERIKAT

Oleh :
Suprianto
Pebimbing : Syapsan dan Darmayuda

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email: supriantoauff@gamail.com

Analysis of Effect of Exchange Rate and Interest Rate Against Indonesian


Agricultural Exports To USA

ABSTRACT

This research was conducted by analyzing data of agricultural export


value of Indonesia to the United States, data exchange and data SBI. The data
used is secondary data that is time series selama10 year. Methods of data analysis
used in this study is the Ordinary Last Square (OLS) with a multiple linear
regression model with tools arithmetic program SPSS, based on the regression
calculation using SPSS 20 obtained R2 value of 76% indicates that the variation
in the value of agricultural exports Indonesia to America Tuft is able to be
explained simultaneously by variable-rate variable (X1) and interest rate (X2) by
76%, whiletheremaining24%,Regression coefficient value of variable rate (X1)
positive and significant impact on Indonesia's agricultural exports to the United
States. Regression coefficient value for a variable rate which is equal to 668,
meaning that if there is an increase of 1.00 dollar exchange rate, the value of
Indonesia's agricultural exports to the United States have kenaikansebesar USD
668. coefficient value X2 (SBI) is approximately -.482 that the BI rate negative
effect and significant impact on the value of Indonesia's agricultural exports to
the United States, meaning that a 1% increase in interest rates, will lower the
level of Indonesia's agricultural exports to the US amounted to USD 482.

Keywords: Exchange, SBI, Indonesia Agricultural Export To Americ

PENDAHULUAN selain menigkatkan pertumbuhan


ekonomi perdagangan internasional
Dalam perekonomian terbuka, juga memberi peluang bagi suatu
arus perdagangan internasional negara untuk bisa menutupi
adalah suatu fakta yang tidak kekurangan tabungan domestik yang
mungkin dihindari,perdagangan di perlukan bagi pembentukan modal
internasional diperlukan oleh suatu dalam rangka meningkatkan
negara,dengan perdagangan produktivitas perekonomiannya.
international suatu negara akan Perdagangan internasional
memiliki peluang untuk khususnya ekspor diyakini
meningkatkan pertumbuhan merupakan lokomotif penggerak
ekonomian masing-masing negara, dalam pertumbuhan ekonomi
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1083
Indonesia termasuk yang menganut siapapun sebagai pembayaran bagi
sistem ekonomi terbuka dalam transaksinya (Boediono, 1994:97).
perekonomiannya.
Perdagangan internasional Tabel 1
tidak terlepas dari pengaruh faktor- Perkembangan Kurs Dolar
faktor makro ekonomi seperti Terhadap RupiahTahun
pertumbuhan 2005-2014
konsumsi,investasi,pengeluran Nilai dari $ 1 dalam
Periode
pemerintah serta neto ekspor. Rupiah
Peningkatan ekspor dalam negeri 2005 9.712,02
juga tidak lepas dari pengaruh suku 2006 9.166,07
bunga sebagai harga dari investasi 2007 9.136,20
dan nilai tukar, suku bunga 2008 9.679,55
mempengaruhi kegiatan ekspor dari 2009 10.394,38
sisi produksi, yakni tingkat bunga 2010 9.083,93
kredit yang semakin tinggi 2011 8.779,49
menyebabkan pengusaha atau 2012 9.380,39
2013 10.451,37
eksportir akan mengurangi jumlah
2014 12.440,00
pinjamannya, sehingga berdampak
Sumber : Bank Indonesia, 2015
pada jumlah penawaran yang mampu
diciptakan eksportir.
Dari tabel 1 dapat dilihat
Dalam sistem kurs
bahwa perkembangan nilai tukar
mengambang, depresiasi atau
rupiah terhadapa Dollar Amerika
apresiasi nilai mata uang akan
Serikat cenderung berfluktuasi dari
mengakibatkan perubahan keatas
tahun-ketahun, selama tahun 2005
ekspor maupun impor. Jika kurs
hingga 2014 puncak kenaikan dollar
mengalami depresiasi, yaitu nilai
terhadap Rupiah terjadi pada tahun
mata uang dalam negeri menurun
2014 yaitu sebesar Rp.12.440,00 per
dan berarti nilai mata uang asing
Dollarnya, atau mata uang Rupiah
bertambah tinggi kursnya (harganya)
melemah sebesar 19,02%, yaitu dari
akan menyebabkan ekspor
Rp.10.451,37 menjadi Rp.12.440,00
meningkat dan impor cenderung
selain itu pada tahun 2010 mata uang
menurun. Jadi kurs valuta asing
Rupiah menguat terhadap Dollar
mempunyai hubungan yang searah
Amerika Serikat yaitu mencapai
dengan volume ekspor. Apabila nilai
14,42%, yaitu dari Rp.10.394,38
kurs dollar meningkat, maka volume
menjadi Rp.9.083,93 per Dollarnya.
ekspor juga akan meningkat.
SBI sebagai suku bunga acuan bagi
Disamping itu, perlu dilihat
bank umum lainnya sangat
perkembangan kurs mata uang dalam
mempengaruhi kegiatan ekspor dari
negeri terhadap mata uang asing,
sisi produksi, yakni tingkat bunga
khususnya dollar Amerika, karena
kredit yang semakin tinggi
dollar Amerika merupakan mata
menyebabkan pengusaha atau
uang internasional sejalan dengan
eksportir akan mengurangi jumlah
menanjaknya posisi Amerika Serikat
pinjamannya, sehingga berdampak
didalam perekonomian dunia,
pada jumlah penawaran yang mampu
terutama setelah perang dunia I.
diciptakan eksportir.
Dollar Amerika diterima oleh
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1084
Tabel 2 ke luar negeri salah satunya mitra
Perkembangan Suku dagang Indonesia adalah Amerika
Bunga BI Rate Serikat
Tahun 2005-2014
Tahun BI Rate % Tabel 3
2005 12.75 Perkembangan Ekspor Komoditi
2006 9.75 Pertanian Indonesia Ke Amerika
2007 8.00 Serikat Nilai Bersih(Ton)
2008 9.25 Tahun2005-2014
Tahun Perikanan Kehutanan Perkebunan Total
2009 6.50 2005 352.983,2 1.047,5 279.511,2
ekspor
633541,90

2010 6.50 2006 417.793,8 1.397,7 329.422,6 748614,10

2011 6.00 2007 453.666,6 1,625,9 261.355,3 716647,80

2012 5.75 2008 536.047,6 1,919,0 318.116,1 856082,70

2013 7.50 2009 383.106,8 961,0 478.821,5 862889,30

2010 444.743,1 1,956,5 441.270,0 887969,60


2014 7.75
2011 596.624,4 2.982,6 320.489,6 920096,60
Sumber : Bank Indonesia, 2015 2012 618.436,9 2.153,3 344.010,0 964600,20

2013 756.645,9 1.922 240.549,9 999117,80


Dari tabel 2 diatas dapat dilihat 2014 92.881,90 134,3 65.465,80 158482,00
bahwa perkembangan suku bunga
BI Rate berfluktuasi dari tahun ke Sumber : Badan Pusat Statistik
tahun. Jika dilihat dari tahun 2005 Indonesia, 2015
hingga 2014 tingkat suku bunga
tertinggi pada tahun 2005 yaitu Dari tabel 3 diatas dapat dilihat
sebesar 12,75%, sementara pada bahwa perkembangan ekspor hasil
tahun 2006 hingga tahun 2012 suku pertanian Indonesia ke Amerika
bunga BI rate menggalami Serikatberfluktuasi dari tahun 2001
penurunan, dengan masin-masing hingga tahun 2014. Jika dilihat
pertumbuhan tahun 2006 sebesar totalekspor pertanian Indonesia ke
23%, tahun 2007 sebesar 17%, tahun Amerika Serikatpeningkatan ekspor
2008 sebesar 15%, tahun 2009 tertinggi pada tahun 2013 yaitu dari
sebesar 29%, dan petumbuhan 999117,80, menjadi 964600,20
tertingi yakni pada tahun 2013 seesar dengan tingkat pertumbuhan 3,5%,
30%. tingkat pertumbuhan ekspor tertinggi
Mengingat Indonesia yang yakni tahun 2002 sebesar 66%, tahun
kaya akan sumber daya alamnya, 2004 sebesar 23%, tahun 2005
sektor pertanian sebagai salah satu sebesar 18%, tahun 2006 sebesar
ekspor non migas Indonesia memiliki 16%, tahun 2008 sebesar 17%, tahun
peran sangat strategis dalam 2010 sebesar 3%, dan tahun 2011
pembangunan nasional diantaranya, sebesar 4%.
sebagai penyerap tenaga kerja, Sehingga peneliti tertarik untuk
memberikan kontribusi terhadap meneliti pengaruh kurs dan suku
produk domestik bruto bungaBI Rateterhadap ekspor sektor
(PDB),sumber devisa, penyedia pertanian, penelitian ini diberi
bahan baku industri, sumber bahan judulyaitu ’’Analisis Pengaruh Kurs
pangan dan gizi, sehingga banyak Dan Suku Bunga BI Rate Terhadap
hasil pertanian Indonesia di ekspor
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1085
Ekspor Pertanian Indonesia Ke 2. Bank Sentral dalam
Amerika Serikat “. mengambil setiap kebijakan-
kebijakan dibidang moneter,
Adapun rumusan khususnya kurs dan tingkat
masalahsebagai berikut : suku bunga
1. Bagaimana pengaruh kurs 3. Untuk para pembaca
terhadap perkembangan diharapkan biasa mengetahui
ekspor pertanian Indonesia dan mendapat informasi
ke Amerika Serikat ? tentang pengaruh kurs dan
2. Bagaimana pengaruh tingkat tingkat suku bunga terhadap
suku bunga BI Rate terhadap ekspor pertanian Indonesia
perkembanganeksporpertania ke Amerika Serikat
nIndonesia ke Amerika
Serikat? TELAAH PERPUSTAKA
3. Berapa persentase sumbangan
kurs dan tingkat suku bunga PengertianPerdagangan
BI Rate dapat mempengaruhi Internasional
ekspor pertanian Indonesia ke International business atau
Amerika Serikat ? perdagangan internasional dapat
didefinisikan terdiri dari kegiatan-
Adapun tujuian penelitian kegiatan perniagaan dari suatu
sebagai berikut: negara asal (country of orogin) yang
1. Untuk mengetahui bagaimana melintasi perbatasan menuju suatu
pengaruh kurs berpengaruh negara tujuan (country of
terhadap perkembangan destination) yang dilakukan oleh
ekspor pertanian Indonesia ke perusahaanmultinational corporation
Amerika Serikat. (MNC) untuk melakukan
perpindahan barang dan jasa,
2. Untukmengetahui bagaimana
perpindahan modal, perpindahan
pengaruh suku bunga BI Rate
tenaga kerja, perpindahan teknologi
berpengaruh terhadap
(pabrik) dan perpindahan merek
perkembangan ekspor
dagang (Waluya,1995:3).
pertanian Indonesia ke
Amerika Serikat.
Teori Perdagangan Internasional
3. Untuk mengetahui berapa
persentase sumbangan kurs
Teori Merkantilisme
dan tingkat suku bunga dapat
Merkantilisme merupakan
mempengaruhi total ekspor
suatu kelompok yang mencerminkan
pertanian Indonesia.
cita-cita dan ideologi kapitalisme
Adapun manfaat penelitian komersial, serta pandangan tentang
sebagai berikut: politik kemakmuran suatu negara
1. Untuk pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk memperkuat
dalam mengambil setiap posisi dan kemakmuran negara
kebijakan dan langkah- melebihi kemakmuran perseorangan.
langkah kedepan dalam
hubungan ekspor Teori Keunggulan Absolut
pertanian Indonesia Adam Smith mengajukan teori
perdagangan internasional yang
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1086
dikenal dengan teori keunggulan Kurs (Exchange Rate)
absolut. Ia berpendapat bahwa jika Menurut Hady (2001:24),
suatu negara menghendaki adanya valuta asing diartikan sebagai alat
persaingan, perdagangan bebas dan pembayaran dan mata uang asing
spesialisasi di dalam negeri, maka yang digunakan untuk membiayai
hal yang sama juga dikehendaki keuangan nasional dan transaksi
dalam hubungan antar bangsa. ekonomi dan memiliki catatan kurs
Karena hal itu ia mengusulkan resmi pada bank sentral.
bahwa sebaiknya semua negara lebih
baik berspesialisasi dalam komoditi- Output, Kurs Dan Keseimbangan
komoditi di mana ia mempunyai Pasar Output
keunggulan yang absolut dan Hubungan antara kurs dan
mengimpor saja komoditi-komoditi output, yang berlangsung pada pasar
lainnya (Soelistyo,1989:20). output yang tengah dalam kondisi
keseimbangan, secara dampak yang
Keunggulan Komparatif ditimbulkan oleh suatu
Teori perdagangan depresiasimata uang domestik
internasional yang lain diperkenalkan terhadap mata uang asing ( artinya E
oleh David Ricardo. Teorinya naik, yakni dari E1 ke E2), sementara
dikenal dengan nama teori itu tingkat harga domestik atau P
keunggulan komparatif. Berbeda maupun tingkat luar negeri, atau P*,
dengan teori keunggulan absolute tidaklah mengalami perubahan.
yang mengutamakan keunggulan Apabila tingkat harga domestik dan
absolut dalam produksi tertentu yang luar negeri tetap, kenaikan kurs
dimiliki oleh suatu negara nominal akan menyebabkan baraang
dibandingkan dengan negara lain dan jasa luar negeri semakin mahal
apabila di bandingkan dengan barang
TeoriKeunggulan Heckscher- dan jasa domestik. Perubahan harga
Ohlin (H-O) relatif ini menggeser skedul
Perdagangan internasional permintaan agregat keatas, sehingga
terutama digunakan oleh perbedaan output bertambah dari Y1 ke Y2,
faktor-faktor produksi antar negara. karena semua perusahaan
Teori ini dihubungkan oleh dua meningkatkan volume produksi
orang ekonom dari Swedia, Eli setelah dihadapkan pada kelebihan
Heckscher dan Bertil Ohlin, menurut permintaan pada tingkat produksi
teori ini setiap negara memeliki sebelumnya (Krugman, 2003:210).
jumlah dan faktor poduksi yang
berbeda. Perbedaan ini menyebabkan Output, Kurs Dan Keseimbangan
perbedaan harga untuk barang yang Pasar Aset
sama antar negara satu dengan yang Agar pasar aset tetap berada
lain. Teori Hecksher-Ohlin tentang dalam kondisi keseimbangan, maka
pola perdagangan yang dinyatakan kenaikan output harus diiringi
bahwa suatu negara apabila akan dengan aparesiasi mata uang
memproduksi akan menggunakan hubungan antara output dan kurs
faktor produksi yang relatif banyak yang terjadi di pasar uang domestik
sehingga harga barang akan relatif dan di pasar valuta asing sama-sama
murah (Kindleberger, 1986:15-16). dalam kondisi keseimbangan (semua
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1087
kondisi diangap tetap) telah Teori Suku Bunga Klasik
menunjukkan keseimbangan suku Menurut klasik suku bunga
bunga dan kurs domestik yang terkait yang tinggi akan dapat menimbulkan
dengan tingkat output Y1 pada suatu tingginya volume tabungan
tungkat penawaran kurs dimasa masyarakat. Selain itu suku bunga
mendatang, atau Ee. Kenaikan output yang tinggi juga akan mengakibatkan
dari Y1 ke Y2 memperbesar melonjaknya biaya modal
permintaan uang rillagregat dari L(R, perusahaan, sehingga perusahaan
Y1) ke L(R, Y2), yang selanjutnya akan mengalami persaingan dalam
akan meningkatkan suku bunga investasi, artinya para investor
domestik tercipta keseimbangan dari cenderung memilih berinvestasi
R1 ke R2.Jadi agar pasar aset tetap kepasar uang atau tabungan
berada dalam kondisi keseimbangan, dibandingkan di pasar modal.
kenaikan output domestik harus Sebaliknya suku bunga yang rendah,
disertai dengan apresiasi mata uang baik suku bunga pinjaman maupun
domestik, sedangakan penurunan simpanan akan menimbulkan
output harus disertai dengan dampak menurunnya keinginan
depresiasi ( catatan, semua kondis masyarakat untuk menabung,
lainnya diabaikan) (krugman, sedangkan bagi perusahaan kondisi
2003:210) ini sangat menguntungkan karena
perusahaan dapat mengambil kredit
Teori Suku Bunga untuk menambah modal atau
Meningkatnya suku bunga investasi dengan tingkat bunga yang
kredit berarti modal kerja menjadi rendah (Nopirin,2000:70).
lebih sedikit. Hal tersebut
menyebabkan jumlah produksi Teori Suku Bunga Keynes
menurun, yang selanjutnya Pandangan keynesian
mempengaruhi penurunan volume mengenai tingkat bunga bertentangan
ekspor, sehingga secara otomatis dengan pandangan klasik. Dimana
akan mempengaruhi nilai ekspor tingkat bunga tidak menentukan
yang semakin kecil, dengan artian besar kecilnya investasi maupun
suku bunga kredit dan volume ekspor tabungan masyarakat, tetapi secara
terdapat hubungan negatif (Bank langsung dipengaruhi oleh tingkat
Indonesia, 2005:32). pendapatan masyarakat itu sendiri.
Suku bunga merupakan harga Terutama untuk tabungan, orang
yang disepakati dari penggunaan akan menabung jika orang tersebut
uang tersebut dalam jangka waktu memiliki kelebihan dana atau uang
yang telah ditentukan bersama. (Marginal Propensity To Save)
Harga ini biasanya dinyatakan dalam (Rimsky,2002:82).
% per satuan tahun (misalnya Keynes mempunyai pandangan
perbulan atau per tahun, sesuai yang berbeda dengan klasik. Tingkat
dengan ketentuan yang berlaku) dan bunga itu merupakan suatu fenomena
dinamakan tingkat biaya. Maka moneter. Artinya, tingkat bunga
pengertian tingkat bunga adalah ditentukan oleh penawaran dan
”harga” atas penggunaan uang dalam permintaan uang (ditentukan dalam
jangka waktu tertentu (Boediono, pasar uang). Uang akan
1992). mempengaruhi kegiatan ekonomi
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1088
(GNP), sepanjang uang ini persoalan yang diajukan, yang
mempengaruhi tingkat bunga. kebenarannya masih perlu dibuktikan
Perubahan tingkat bunga selanjutnya lebih lanjut.
akan mempengaruhi keinginan untuk Berdasarkan perumusan
mengadakan investasi dengan masalah dan dari teori-teori yang
demikian akan mempengaruhi GNP. dikemukakan diatas serta beberapa
Keynes mengasumsikan bahwa penelitian empiris, maka hipotesis
perekonomian belum mencapai full dari penelitian ini adalah:
employment. Oleh karena itu, Diduga kurs dan suku bunga
produksi masih dapat ditingkatkan secara simultan berpengaruh
tanpa mengubah tingkat upah signifikan terhadap ekspor pertanian
maupun tingkat harga. Dengan Indonesia ke Amerika Serikat.
menurunkan tingkat bunga, investasi Diduga suku kurs secara
dapat dirangsang untuk parsial berpengaruh positif dan
meningkatkan produk nasional. signifikan terhadap ekspor pertanian
Dengan demikian setidaknya untuk Indonesia ke Amerika Serikat.
jangka pendek, kebijaksanaan Diduga suku bunga secara
moneter dalam teori keynes berperan parsial berpengaruh negatif dan
untuk meningkatkan produk nasional signifikan terhadap ekspor pertanian
(Nopirin,1992:72). Indonesia ke Amerika Serikat.

Ekspor Metode Analisis Data


Menurut Amir (2001:2), Metode analisis yang
kegiatan ekspor diartikan dengan digunakan dalam penelitian ini
pengeluaran barang-barang keluar adalah Ordinary lest square (OLS)
negeri sesuai dengan ketentuan dengan model regresi berganda.
pemerintah dan menggunakan Regresiberganda digunakan karena
pembayaran dalam bentuk valuta dalam penelitian ini terdapat dua
asing variabel bebas yaitu kurs dan tingkat
Sukirno mengemukakan ekspor suku bunga terhadap ekspor
merupakan komponen pengeluaran pertanian Indonesia ke Amerika
agregat. Jika ekspor bertambah maka Serikat alat bantu untuk mengolah
pengeluaran agregat akan bertambah data dalam penelitian ini adalah
tinggi dan selanjutnya akan program Spss 20.
menaikan pendapatan nasional, akan
tetapi pendapatan nasional tidak Regresi Berganda
dapat mempengaruhi ekspor Analisis regresi merupakan
(Sukirno, 2001:383). suatu alat analisis untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap
Hipotesis variabel terikat yang dinyatakan
Hipotesis berasal dari kata dalam koefisien regresi. Variabel
yunani yang terdiri dari kaya hypo bebas adalah variabel yang nilainya
dan thesis. Hypo berarti sementara dapat ditentukan dan bersifat
dan thesis berarti pendapat. Dengan menerangkan, sementara variabel
demikian hipotesis didefinisikan terikat yang nilainya tergantung
sebagai pendapat, jawaban atau kepada variabel bebas. Dalam
dugaan sementara dari suatu analisis regresi diketahui dua bentuk
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1089
model yaitu model persamaan bersifat menerangkan, sementara
tunggal dan model persamaan variabel terikat yang nilainya
simultan. Pada model persamaan tergantung kepada variabel
tunggal ada satu variable terikat (Y) bebas,adapun dalam penelitian ini
yang diterangkan oleh satu atau menggunakan 2 variabel bebas yaitu
beberapa variable bebas (X). suku kurs (X1) dan suku bunga (X2),
Sementara dalam persamaan sedangkan variable terikatnya adalah
simultan suatu variabel Y tidak nilai ekspor pertanian Indonesia ke
hanya ditentukan oleh variable X Amerika Serikat (Y). jadi, secara
tetapi beberapa variabel X juga matematik dapat ditulis :
ditentukan oleh variabel Y atau ada
dua variable Y1 dan Y2 yang Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 +e
dipengaruhi secara bersama-sama
oleh suatu variabel X. Adapun dalam keterangan :
penelitian ini menggunakan analisis Y =Nilai ekspor pertanian
regresi dengan model persamaan Indonesia ke Amerika Serikat
tunggal yaitu analisis regresi linier X1 =Nilai Tukar Rupiah
berganda. Bentuk persamaan regresi X2=Tingkat suku bunga
berganda dalam penelitian ini adalah β 0 = Intersep atau nilai Y saat X = 0
sebagai berikut : β 1 dan β 2=Parameter dari X1 dan X2
e= Error term
Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + e
Tabel 4
keterangan : Data Yang Di InputEkspor Pertanian
Y = Ekspor Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, Kurs
Indonesia Dan Suku Bunga
X1 = Nilai Tukar Rupiah Ekspor
Pertanian (Suku
X2 = Tingkat Suku Bunga Tahun
Indonesia Ke Kurs Bunga
β0 = Intersep atau Nilai Amerika
Serikat
(X1) Kredit
X 2)
Ysaat X = 0 (Y)

β 1 dan β 2 =
2005 633541,90 9.712,02 12.75
Parameter dari X1 dan 2006 748614,10 9.166,07 9.75
X2 2007 716647,80 9.136,20 8.00
e = Error Term 2008 856082,70 9.679,55 9.25
2009 862889,30 10.394,38 6.50
2010 887969,60 9.083,93 6.50
Hasil Penelitian 2011 920096,60 8.779,49 6.00
Untuk mengukur pengaruh kurs 2012 964600,20 9.380,39 5.75
2013 999117,80 10.451,37 7.50
dan suku bunga terhadap ekspor 2014 158482,00 12.440,00 7.75
pertanian Indonesia ke Amerika Sumber: Data Olahan, 2016
Serikat maka digunakan perhitungan
secara regresi bergenda dengan Tabel 5
bantuan program spss. Analisis Hasil Analisis Regresi Berganda
regresi merupakan suatu alat analisis Menggunakan Program Spss 20
untuk mengetahui pengaruh variabel Variabel
Konstanta
Koefisien Regresi
9.943
T hitung
2.632 .034
Sig

bebas terhadap variabel terikat yang X1 (kurs) .668 2.450 .044

dinyatakan dalam koefisien regresi. X2 (Suku bunga) -.482 -4.279 .004

F hitung=11,405, sig =.006


Variabel bebas adalah variabel R2= 0.765

yang nilainya dapat ditentukan dan Sumber:Data Olahan, 2016

JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1090


Berdasarkan hasil pengolahan data simpulkan bahwa model regresi tidak
yang disajikan pada tabel diatas, terjadi multikolineritas. Dimana nilai
maka dapat ditulis persamaan VIF (X1) 1,006, (X2) 1,006. Artinya
sebagai berikut : semua variabel nilai VIF nya < 10.
Sedangkan nilai Tolerence (X1)
Y=9.943+.668-.482+e 0,994, (X2) 0,994. Artinya semua
variabel nilainya Tolerance nya >
Dari tabel diatas diperoleh angka 0,1.
konstanta sebesar 9.943artinyapada
saat kurs dan suku bunga pada titik Uji Autokorelasi
nol, nilai ekspor pertanian Indonesia Pengujian autokorelasi
ke Amerika Serikat adalah bertujuan untuk menguji apakah
sebesarUSD 9.943.Nilai koofisien dalam model regresi linear ada
regresi X1 (kurs) adalah sebesar korelasi antara kesalahan penganggu
.668, artinya apabila terjadi kenaikan (error) pada periode t dengan
kurs dollar 1,00 maka nilai ekspor kesalahan penggangu pada periode
pertanian Indonesia ke Amerika sebelumnya (Ghozali, 2003).
Serikat mengalami kenaikkan Untuk mendeteksi ada atau
sebesar USD.668. Nilai koofisien X2 tidak autokorelasi dapat dilihat dari
(suku bunga) adalah sebesar -.482, nilai Durbin Wason (DW). Jika
artinya apabila terjadi kenaikan suku angka DW dibawah -2, maka
bunga BI Rate 1 % maka nilai ekspor terdapat autokorelasi positif, jika
pertanian Indonesia ke Amerika DW diantara -2 sampai +2, maka
Serikat mengalamipenurunan sebesar tidak terdapat autokotrelasi, jika DW
USD..482 diatas +2, maka terdapat autokorelasi
negatif. Hasil pengujian autokorelasi
Pengujian Asumsi Klasik dari penelitian ini adalah sebesar
3,016, maka dapat di simpulkan
Uji Multikolinieritas
persamaan regresi dari penelitian ini
Hasil dari uji multikolinieritas
terdapat autokorelasi negatif.
dengan bantuan Program spss 20
Uji Normalitas
Tabel 6
Data Hasil Olahan Multikolineritas Tabel 7
Coefficientsa
Data Hasil Olahan NormalHasil Uji
Collinearity Statistics Normalitas Dengan Model
Kolmogorov-Smirnov
Model Tolerance VIF
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
1 (Constant) Unstandardize
d Residual
X1_LN .994 1.006
N 10
Normal Mean .0000000
X2_LN .994 1.006
Parametersa,,b Std. .07345167
a. Dependent Variable: y_LN Deviation
Sumber :Data Olahan, 2016 Most Extreme Absolute .177
Differences Positive .152
Berdasarkan hasil uji Negative -.177
multikolineritas, maka dapat di Kolmogorov-Smirnov Z .561

JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1091


Asymp. Sig. (2-tailed) .912 dari residual pegamatan ke
a. Test distribution is Normal. pengamatan lainnya mempunyai
b. Calculated from data. kesamaan sehingga penaksir yang
Sumber :Data Olahan, 2016 diperoleh menjadi efesien.

Berdasarkan hasil uji SIMPULAN DAN SARAN


normalitas yang dilakukan maka nilai
kolmogorov-smirnov adalah sebesar Simpulan
0,561 dengan tingkat signifikansi 1.Pengaruh Kurs Dan Suku
0,05 yaitu 0,912. Dengan kata lain BungaTerhadap Ekspor Pertanian
bahwa nilai kolmogorov-smirnov Indonesia KeAmerikaSerikat
tidak signifikan, yang berarti residual Nilai koefisien determinasi
terdistribusi secara normal. (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar persentase
Uji Heterokedastisitas sumbangan variable bebas terhadap
gambar 1 variable terikat berdasarkan
Heteroskedastisitas perhitungan regresi menggunakan
Model Scatterplot SPSS 20 diperoleh nilai R2 sebesar
0,765, menandakan bahwa variasi
dari perubahan nilai ekspor pertanian
Indonesia ke Amerika Seikat mampu
dijelaskan secara simultan oleh
variable-variabel kurs (X1) dan suku
bunga (X2) sebesar 76%, sedangkan
sisanya sebesar 24%, dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak masuk
dalam model yang digunakan dalam
Sumber :Data Olahan SPSS 20 penelitian ini.
2. Pengaruh Kurs Terhadap Nilai
Uji heterosdastisitas bertujuan Ekspor Pertanian Indonesia Ke
untuk menguji apakah dalam model Amerika Serikat
regresi terjadi ketidaksamaan Nilai koofisien regresi variabel
variance dari residual satu kurs (X1) berpengaruh positif dan
pengamatan ke pengamatan lainnya. signifikan terhadap ekspor pertanian
Pengujian heterokedasitas dilakukan Indonesia ke Amerika Serikat. nilai
dengan menganti gambar scatterplot. koefesien regresi untuk varibel kurs
Apabila scatterplot tidak membentuk menunjukan tanda positif, yaitu
pola yang jelas serta data menyebar adalah sebesar 668 artinya apabila
diatas dan dibawah angka 0 pada terjadi kenaikan kurs dollar 1,00
smbu Y, maka tidak terdapat gejala maka nilai ekspor pertanian
heterokedsitas pada model yang akan Indonesia ke Amerika Serikat
diuji. Hasil yang di tentukan bahwa mengalami kenaikkan sebesar USD
titik-titik pada gambar tidak 668 varibel kurs sudah sesuai dengan
membentuk suatu pola dan memiliki hipotesis. Artinya kenaikan ataupun
pola menyebar, dimana hal ini penurunan kurs berpengaruh nyata
mengindikasikan bahwa model tidak terhadap kenaikan ataupun
menggalami gejala heteroskedasitas, penurunan nilai ekspor pertanian
yang berarti bahwa varians sampel Indonesia ke Amerika Serkat.
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1092
Berdasarkanpenelitianiniditem 1. Kurs dan suku bunga secara
ukanfaktabahwakursmempunyaipeng serempak berpengaruh terhadap
aruh yang ekspor pertanian Indonesia ke
signifikanterhadapnilaiekspor Amerika Serikar.
pertanian Indonesia. Hal 2. Kurs berpengaruh positif
inidisebabkanoleh terjadinnya dansignifikan terhadap ekspor
depresiasi nilai mata rupiah terhadap pertanian Indonesia ke Amerika
dollar akan mendorong Serikat. Artinya apabila kurs
meningkatekspor pertanian Indonsia naikRupiah terhadap Dollar atau
ke Amerika Serikat dan sebaliknya. terdefresiasi maka nilai ekspor
Seperti yang kitaketahuiapabilakurs pertanian akan meningkat, begitu
dollar juga sebaliknya.Berdasarkan
meningkatmakahargabarangdalamne perhitungan menggunakan
geriakan lebih murah sehingga program spssapabila terjadi
permintaan luar negri akan lebih kenaikan kurs 1,00 terhadap dolar
meningkat. maka nilai ekspor pertanian
Jadidapatdisimpulkanbahwanilaieksp Indonesia ke Amerika Serikat
or pertanian Indonesia dapat di mengalami penurunan sebesar
pengaruhi oleh kurs. USD160,679.
3. Suku bunga berpengaruh negatif
3. Pengaruh SBI Terhadap Nilai dan signifikan terhadap ekspor
Ekspor Pertanian Indonesia Ke pertanian Indonesia ke Amerika
Amerika Serikat Serikat. Artinya kenaikan ataupun
Nilai koofisien X2 (SBI) penurunan suku bunga dapat
adalah sebesar -482 bahwas uku berpengaruh besar terhadap
bunga BI rate berpengaruh negatif kenaikan ataupun penurunan
dan signifikan terhadap nilai ekspor ekspor pertanian Indonesia ke
pertanian Indonesia ke Amerika Amerika Serikat
Serikat, artinya kenaikan suku bunga
1%, akan menurunkan tingkat ekspor Saran
pertanian Indonesia ke Amerika Dari kesimpulan yang ada, maka
Serikat sebesar USD 482 penulis mengajukan saran-saran
Berdasarkan regresi sebagai berikut :
menunjukan bahwa SBI berpengaruh 1. Perlunya perhatian dan
negatif terhadap ekspor pertanian keseriusan dalam
karna meningkatnya SBI berarti meningkatkan ekspor sektor
modal kerja menjadi lebih sedikit hal pertanian Indonesia ke pasar
tersebut menyebabkan jumlah internasional.
produksi menurun yang selanjutnya 2. Bank sentral sebaiknya dalam
mempengaruhi penurunan volume menentukan tingkat suku
ekspor sehingga secara otomatis akan bunga SBI harus tetap
mempengaruhi nilai ekspor yang memperhatikan kondisi
semakin kecil perekonomian, baik domestik
Berdasarkan hasil pembahasan maupun internasional,
yang telah dikemukakan, maka mengingat tingkat suku
penulis dapat menarik kesimpulan bunga SBI merupakan suku
sebagai berikut : bunga acuan terhadap suku
bunga bank-bank umum
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1093
lainnya, yang akan Hady, Hamdi. 2001. Ekonomi
berpengaruhkegiatan– Internasional. Buku Kesatu.
kegiatanperekonomian yang Jakarta: Ghalia Indonesia.
di jalankan oleh pelaku-
pelaku ekonomi terutama dari Hady, Hamdi. 2002. Manajemen
sisi produsen. Perbankan. PT Raja Grafindo
3. Pemerintah diharapkan Persada: Jakarta.
berkoordinasi dengan Bank
Indonesia (BI) untuk Mankiw, Gregory N. 2003. Teori
menciptakan kondisi Makro Ekonomi. Erlangga.
mendukung terhadap produk Jakarta.
domestik agar dapat
meningkatkan kegiatan Nopirin. 1997. Ekonomi
ekonomi dan mendorog Internasional. BPFE:
ekspor pertanian Indonesia. Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter,


Buku II. BPFE: Yogyakarta.
Amir, MS. 2005. Ekspor Impor.
Jakarta: Penerbit PPM.. Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter,
Buku II. BPFE: Yogyakarta.
Bank Indonesia. 2005. Statistik
Ekonomi Keuangan dan Salvaltore, Dominick.1997. Ekonomi
Moneter. Jakarta: Bank Internasional:Perdagangan
Indonesia. Internasional. Ghalia
Indonesia: Jakarta
Boediono. 1994. Seri Sinopsis
Pengantar Ilmu Ekonomi No. Salvatore.1997. Ekonomi
2 Ekonomi Makro. PT BPFE. Internasional, Terjemahan
Yogyakarta Haris Munandar, Edisi 5.
Jilid 1. Erlangga:Jakarta.
Boediono. 1992. Ekonomi
Internasional Seri Sinopsis Sasono, Herman Budi. 2003.
Pengantar Ilmu Ekonomi Majalah Ekonomi. Fakultas
No.3 Edisi: Kedua. Ekonomi Universitas
Yogyakarta: BPFE-UGM. Airlangga.

Hady, Hamdi. 2009. Ekonomi Solikin dan Suseno. 2002. Sistem


Internasaional: Teori dan dan Kebijakan Nilai Tukar,
Kebijakan Perdagangan Buku Seri Kebanksentralan
Internasional. Bogor: Ghalia No. 1. Pusat pendidikan dan
Indonesia Studi Kebanksentralan. Bank
Indonesia.
Hady, Hamdi. 2000. Manajemen
Perbankan. PT Raja Grafindo Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar
Persada: Jakarta. Teori Mikro Ekonomi, Edisi
19, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1094

You might also like