You are on page 1of 13

Ujian Akhir Semester

Nama : Sheza Azizira


Kelas : Adp C
Mata Kuliah : Manajemen Perbankan

Dosen : Dr. Alfi Nura, MSi


Hari/Tgl : Senin, 28 November 2022
Waktu : 8.00 – 9.40 Wib

Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan peran perbankan dalam mendukung perkembangan perekonomian Indonesia!

2. Disaat wabah virus covid 19 melanda seluruh dunia, hampir seluruh bisnis dipaksa untuk beralih ke
digital, termasuk perbankan. Sebutkan yang saudara ketahui mengenai "digital banking" dan sebutkan
pula apa saja produk/pemasaran digital yang ditawarkan bank!

3. Sebutkan dan jelaskan peran masing-masing sdm yang ada diperbankan!

Jawab :

1. Bank Indonesia (BI) memegang peranan yang sangat penting dalam tatanan perekonomian di
Indonesia. Sebagai badan keuangan tertinggi di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bank
Indonesia menjadi jantung dalam denyut perekonomian. Tak ayal, terganggunya kinerja Bank Indonesia
pun akan mengakibatkan guncangan krisis pada roda perekonomian.

Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta
bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf
hidup rakyat banyak. Adapaun peran perbankan dalam mendukung perkembangan perekonomian
Indonesia yaitu :
✓ Menjaga stabilitas moneter
Bukan perkara yang mudah bagi Bank Indonesia untuk menentukan kebijakan moneter yang
tepat, terutama dalam menentukan suku bunga yang tepat dan berimbang. Dimana suku bunga
Bank Indonesia umumnya akan menjadi acuan perbankan dalam mengucurkan kredit untuk
mendukung berkembangnya perekonomian. Jika Bank Indonesia menerapkan suku bunga yang
terlalu ketat, maka yang terjadi adalah berbagai kegiatan perekonomian tidak akan berjalan,
vakum bahkan mati. Sebaliknya, jika Bank Indonesia terlalu longgar dalam menetapkan suku
bunganya maka akan menimbulkan banyak pelanggaran dan penyelewengan yang berakibat
negatif terhadap perekonomian dalam negeri. Kebijakan moneter Bank Indonesia sering
didasarkan pada inflation targeting framework, yang diharapkan mampu menciptakan stabilitas
moneter yang baik dan berimbang untuk menunjang bertumbuhnya perekonomian dalam negeri.

✓ Memelihara cadangan devisa negara


Devisa negara merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh sebuah negara. Semakin
besar pemasukan atau devisa negara maka negara tersebut akan maju dan penuh dengan inovasi.
Begitu juga sebaliknya, jika devisa rendah maka kemajuan dan kemakmuran di negara tersebut
sulit dicapai. Dalam hal ini peran Bank Indonesia adalah memelihara cadangan devisa yang ada
dengan menerapkan dua sistem, yaitu : Internal reserve yakni menangani jumlah peredaran uang
yang ada di masyarakat; dan Eksternal reserve yaitu menangani tentang alat pembayaran
internasional.

✓ Mengawasi perbankan
Bank Indonesia merupakan pemimpin diantara bank-bank lainnya. Tentu peran bank Indonesia
tidak sembarangan. Disini, BI bertugas melakukan pengawasan terhadap bank-bank di bawah
naungannya. Ada dua cara pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu : Prudential
supervision yakni dengan melakukan pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan para
individu- individu yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan
hidupnya sehingga kepentingan masyarakatpun bisa terlindungi; dan monetary supervision
berfungsi melakukan pengawasan terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank tersebut
bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun kebijakan pemerintah lainnya.
Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat pemerintah, hal-hal yang dilakukan oleh Bank
Indonesia meliputi: Memberdayakan rekening pemerintahan; Menyediakan dan memberikan
pinjaman sementara bagi nasabah; Memberikan dan menyediakan pinjaman khusus; Melakukan
transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing; Menerima pembayaran dari setiap pajak;
Menganalisis permasalahan ekonomi.
Sedangkan dalam peran sebagai agen dan penasehat pemerintah menjalankan beberapa kegiatan
antara lain : Mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional; Menyediakan jasa
pembayaran bunga yang timbul akibat hutang; Menyediakan sarana dan infromasi mengenai
keadaan pasar uang dan pasar modal.

✓ Mengawasi kinerja lembaga keuangan


Perbankan, sebagai lembaga keuangan menjadi pintu gerbang semua kalangan dalam kegiatan
perekonomian. Menciptakan dan menjaga lembaga keuangan yang sehat dan berkinerja baik
menjadi tanggungjawab dan pengawasan Bank Indonesia. Fungsi dan peranan dalam mengawasi
dan menentukan regulasi yang tepat serta penegakan hukum atas lembaga keuangan berada
dibawah kendali Bank Indonesia.

✓ Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.


Berbicara tentang sistem pembayaran pasti akan kita temui masalah yang kompleks. Hal yang
sering terjadi adalah gagal bayar pada salah satu pihak maka akan terjadi sebuah masalah
terutama pada kelancaran sistem pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut serta menjaga
kelncaran sistem pembayaran, Bank Indonesia menerapkan suatu mekanisme dan aturan yang
mampu mengurangi resiko dalam sistem pembayaran yang cenderung meningkat. Beberapa cara
yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain menerapkan suatu sistem pembayaran yang
tersistem yang bersifat real time yang sering disebut dengan sistem Real Time Gross Settlement
(RTGS) yang akan berimbas pada peningkatan keamanan dan kecepatan serta ketepatan sistem
pembayaran. Selain itu Bank Indonesia juga rutin melakukan pengawasan dan melihat serta
mengidentifikasi potensi resiko yang ada dalam sistem pembayaran.

✓ Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.


Peran Bank Indonesia yang satu ini didapat karena Bank memiliki fungsi sebagai Lender of the
Last Resort (LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran tradisonal Bank Indonesia sebagai
Bank sentral. Peran ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan krisis yang berguna
untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.
Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat kondisi normal maupun krisis. Dalam
menjalankan peran ini Bank Indonesia selalu melakukan pertimbangan atas resiko sistemik dan
menerapkan persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan likuiditas bagi pihak yang
membutuhkan.

✓ Menciptakan uang giral


Sebagai bank sentral, bank Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang berhak untuk
merancang, membuat mencetak dan mengatur peredaran uang. Salah satunya membuat uang giral
seperti bilyet, giro dan cek. Untuk masalah pencetakan uang Bank Indonesia menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Ketika sedang terjadi inflasi Bank Indonesia
mengedarkan uang lebih banyak dari biasanya agar inflasi cepat selesai. Dan ketika terjadi
kondisi yang kurang kondusif maka uang yang diedarkan dikurangi jumlahnya.

✓ Menjadi perantara keuangan


Peran yang tak kalah penting dari Bank Indonesia adalah sebagai perantara atau menjembatani
dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu diantara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang memiliki atau kelebihan dana. Antara perbankan dan masyarakat. Dalam hal ini Bank
menyediakan sebuah program dimana mereka menerima simpanan dari masyarakat untuk
disalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Kredit ini diharapkan mampu membantu masyarakat
dalam upaya membuka usaha sendiri atau mandiri untuk memenuhi tujuan hidupnya.

✓ Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa seputar perbankan.


Dalam menjalankan peranan pengelolaan arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa perbankan
dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang pada dasarnya Bank Indonesia mendukung
peran tersebut, diantaranya: Menghimpun dan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan yang berupa giro, deposito yang berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan
bentuk lainnya yang sejenis dengan hal tersebut; Memberikan dan meminjami kredit bagi
masyarakat kecil yang ingin memiliki usaha mandiri; Menerbitkan surat atau tanda bukti
pengakuan hutang, baik hutang yang memiliki jangka waktu panjang maupun yang berjangka
pendek.
Lainnya, Bank Indonesia berhak untu memindahkan atau mengalihkan surat pengakuan hutang,
baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri atau kelompok yang disini diwakili oleh nasabah;
Menyediakan pembiayaan bagi para nasabah yang didasrakan atas prinsip bagi hasil yang sesuai
dengan ketentuan peraturan pemerintah; Melaksanakan dan penempatan atau pengalihan dana
dari satu nasabah ke nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat atau tidak
termasuk ke dalam bursa efek; dan memberikan jasa-jasa perbankan lainnya kepada nasabah.

✓ Menjalankan riset dan pemantauan


Bank Indonesia dalam peranannya secara rutin mencari dan menggali segala informasi penting
terutama yang mampu mengancam stabilitas keuangan negara. Pemantauan yang dilakukan oleh
Bank Indonesia bersifat macroprudential, sehingga Bank Indonesia bisa memantau dan
memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor keuangan serta mendeteksi dan mencari potensi
yang tidak diduga yang biasanya berdampak pada stabilitas dari sistem keuangan negara.
Dalam fungsi risetnya, Bank Indonesia mampu menciptakan dan mengembangkan instrumen
serta indikator yang dibutuhkan oleh macroprudential dalam upaya mendeteksi dan mencari tahu
kerentanan dari sistem keuangan. Dan pada akhirnya hasil dari riset serta pemantauan tersebut
akan dijadikan sebagai acuan bagi otoritas terkait dalam hal pengambilan langkah-langkah yang
tepat dan efektif dalam upaya meminimalisir gangguan pada sektor keuangan.

2. Digital banking adalah suatu layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan
pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih mudah, cepat, dan sesuai dengan
kebutuhan nasabah, dan juga bisa dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan
aspek keamanan (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang tertera pada nomor 12
/POJK.03/2018). Jadi dapat saya simpulkan bahwa bank digital adalah seluruh kegiatan perbankan yang
bisa dilakukan secara penuh dengan internet. Tetapi karena fitur nya masih terbatas beberapa masih harus
tetap dilakukan di bank secara offline. Dalam penyelenggaraan layanan digital banking, bank wajib
menerapkan prinsip perlindungan konsumen, serta memiliki fungsi dan mekanisme penanganan untuk
setiap pertanyaan atau pengaduan dari nasabah yang beroperasi selama 24 jam. Digital banking ini
dikembangkan bersamaan dengan dunia fintech. Mesin ATM atau Anjungan Tunai Mandiri adalah salah
satu akarnya. Mesin ini pertama kali muncul di tahun 1960 an. Saat itu, untuk pertama kalinya seorang
nasabah sudah tidak perlu lagi ke bank untuk bisa mengakses rekening bank nya. Dengan hadirnya
internet juga turut mengubah dunia perbankan. Namun, pada awalnya dunia digital ini hanya bisa
digunakan di balik layar bank saja, seperti untuk memantau rekening ataupun mengirim uang saja.
Jaringan ini baru pertama kali ditawarkan pada nasabah di tahun 1990 an. Kala itu, transaksi bank sama
seperti transfer dana pada umumnya yang bisa dilakukan secara online. Perlahan-lahan, perkembangan
dunia digital pun terus maju, dan pengguna smartphone pun semakin banyak. Pada akhirnya, bank pun
semakin banyak memiliki layanan online dan bermigrasi sepenuhnya ke layanan internet.

Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan digital banking harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal ini, maka bank bisa mengajukan suatu
permohonan persetujuan pada layanan digital banking dengan berbagai proses. Adapun selanjutnya proses
permohonan persetujuan layanan ditigal banking yang dilakukan yaitu :
1. Mempersiapan Dokumen
Dalam proses mengajukan digital banking, maka bank wajib memberikan kelengkapan dokumen yang
memuat berbagai hal seperti:
1) Bukti kesiapan dokumen untuk menyelenggarakan layanan digital banking
2) Hasil analisa bisnis yang berketerkaitan dengan proyeksi produk layanan digital banking
yang baru dan juga diterbitkan dalam periode satu tahun yang akan datang.
3) Struktur organisasi yang mendukung, seperti pengawasan dari manajemen;
4) Kebijakan, sistem, prosedur, serta kewenangan dalam penerbitan produk layanan digital
banking
5) Kesiapan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung produk layanan digital
banking
6) Hasil analisa dan identifikasi risiko yang melekat pada produk layanan digital banking;
7) Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko khususnya pengendalian pengamanan
untuk memastikan terpenuhinya prinsip kerahasiaan, integritas, keaslian, tidak dapat
diingkari, dan ketersediaan
8) Hasil analisa aspek hukum
9) Program perlindungan dan edukasi nasabah.
10) Dan dokumen-dokumen pendukung lain yang diperlukan.

2. Pernyataan Hasil Pemeriksaan Dari Pihak Independen


Selanjutnya, penyampaian persetujuan tersebut juga harus dilengkapi dengan hasil yang dilakukan oleh
pihak yang independen agar bisa memberikan pendapat atas karakteristik produk dan juga nilai
kecukupan pengamanan sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan produk, kepatuhan, dan juga
standar yang berlaku.

3. Mengajukan ke OJK
Bank terkait harus mengajukan persetujuan layanan digital banking nya pada otoritas jasa keuangan
sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum implementasi dilakukan.

4. Tunduk Pada Ketentuan dan Peraturan OJK


Dalam hal ini, pihak penyelenggara atau bank, harus bisa tunduk dan mentaati seluruh ketentuan yang
sudah diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan terkait menerapkan manajemen risiko dalam
menggunakan informasi oleh bank umum.
5. Implementasi
Pihak penyelenggara, dalam hal ini bank, harus melakukan implementasi rencana layanan digital banking
nya paling lama selama 6 bulan semenjak diberikan persetujuan oleh pihak OJK. Bila bank terkait tidak
melakukan implementasi dalam kurun waktu yang sebelumnya sudah ditentukan, maka bentuk
persetujuan dari OJK akan dicabut atau hangus.
Sehingga, jika bank tersebut ingin mengajukan layanan digital banking, maka bank tersebut harus bisa
mengajukan permohonannya kembali pada pihak OJK.

Adapun Beberapa produk/pemasaran digital yang ditawarkan bank yaitu:


1. Internet Banking
Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (financial dan non financial) melalui komputer yang
berhubungan dengan jaringan internet bank. Jenis-jenis transaksi internet banking, antara lain:
1) Transfer dana;
2) Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar
3) Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, ponsel, listrik)
4) Pembelian (misal: isi ulang pulsa telepon, tiket pesawat, saham)

2. Phone Banking
Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui telepon dimana nasabah menghubung contact
center bank. Bank telah menyediakan tenaga staf khusus yang akan menjalankan transaksi nasabah atau
program otomatis yang dapat berinteraksi dengan nasabah untuk menjalankantransaksi nasabah.
Jenis- jenis transaksi phone banking yang dapat dilakukan oleh nasabah, antara lain:
1) Transfer dana
2) Informasi saldo
3) Mutasi rekening
4) Pembayaran (kartu kredit, PLN, Telepon, ponsel, listrik, asuransi)
5) Pembelian (pulsa isi ulang).

3. SMS Banking
SMS banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan nasabah melalui telepon seluler
(ponsel) dengan format Short Message Service (SMS). Dengan layanan ini, maka nasabah bisa mengirim
SMS pada nomor telepon bank ataupun menggunakan aplikasi yang dipasang oleh pihak bank pada
ponsel nasabah yang bersangkutan.
Jenis-jenis transaksi melalui SMS banking, antara lain:
1) Transfer dana
2) Informasi Saldo
3) Mutasi rekening
4) Pembayaran (kartu kredit)
5) Pembelian (pulsa isi ulang).

4. Mobile Banking
Mobile banking adalah layanan perbankan yang juga dapat diakses langsung melalui ponselseperti SMS
banking, namun memiliki tingkat kecanggihan yang lebih tinggi. Bank bekerja sama dengan operator
seluler, sehingga dalam SIM Card (kartu chips seluler) Global for Mobile communication (GSM) sudah
dipasangkan program khusus untuk bisa melakukan transaksi perbankan. Proses transaksi nasabah akan
lebih mudah pada mobile banking dibandingkan dengan SMS Banking.
Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain:
1) Transfer dana
2) Informasi saldo
3) Mutasi rekening
4) Informasi nilai tukar
5) Pembayaran (kartu kredit,PLN,telepon,handphone,listrik,asuransi)
6) Pembelian (pulsa isi ulang, saham)

Adapun beberapa kelebihan dari digital banking :


Layanan rekening online menjadi sangat mudah untuk diakses. Kita bisa mengaksesnya dimanapun dan
kapanpun kita berada. Bahkan ketika sedang rebahan pun, selama memiliki akses internet, tetap akan
selalu bisa membuka rekening tersebut. Seluruh hal tersebut tentunya sangat praktis dan tentu beda
dengan bank konvensional. Dimana kita harus menunggu jam buka bank bila ingin memiliki akses
perbankan secara penuh. Layanan online juga akan lebih mempercepat kegiatan transaksi, sehingga sudah
tidak perlu lagi menunggu antrian yang lama.

Tidak hanya itu saja kelebihannya, perusahaan keuangan digital pun sudah tidak perlu lagi menyewa
kantor, membayar listrik ataupun biaya lainnya, dan hal tersebut akan berdampak baik kepada nasabah.
itu artinya, nasabah tidak perlu melakukan biaya administrasi bank yang mahal. Terlebih lagi, bunga
simpanan yang terima pun bisa lebih banyak. Dan bank juga tidak memerlukan pemasukan lebih.
Disamping itu pasti ada juga kekurangan dari digital banking itu sendiri yaitu :
Salah satu kekurangan dari digital banking yaitu dari internet itu sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bila
terkadang koneksi internet mengalami gangguan teknis yang membuat kita tidak bisa menggunakannya.
Terlebih lagi, dalam dunia internet juga ada saja pihak yang tidak bertanggung jawab yang banyak
melakukan tindak kejahatan. Mereka bisa saja membobol rekening yang kita miliki atau mencuri data
pribadi kita. Selain itu, adanya akses secara terus menerus ke rekening nasabah juga akan membuat
nasabah semakin boros. Belum lagi dengan kehadiran e–commerce yang sering menyerang kita dengan
diskonnya yang berlimpah. Pastinya seluruh hal tersebut masih bisa dicegah, seperti dengan memilih
lembaga keuangan digital yang lebih terpercaya. Selain itu, kita juga bisa menempatkan separuh uang kita
di sana, dan sisanya ditabung pada rekening non digital demi meningkatkan keamanan untuk diri kita
sendiri.

Pertumbuhan bank digital di Indonesia diperkirakan semakin meningkat mengingat potensi keuntungan
bisnis perbankan yang masih menjanjikan, potensi unbanked people (masyarakat termasuk UMKM yang
belum tersentuh layanan perbankan) yang masih tinggi, potensi bank digital sebagai solusi mengatasi
ketimpangan kondisi geografis Indonesia dan pertumbuhan penggunaan smartphone di Indonesia yang
cukup tinggi. Namun bank digital juga harus menghadapi tantangan berupa cakupan layanan internet 4G
yang walaupun telah meng-cover sebagian besar wilayah di Indonesia, namun masih belum merata hingga
ke pelosok negeri dan rendahnya tingkat literasi masyarakat terkait keamanan digital.

Adapun bebarapa bank yang memliki digital bangking yaitu :


1. Jago dari => Bank Jago
Saya akan menjelaskan 1 contoh yaitu pada bank ini. Bank Jago sebelumnya bernama PT. Bank Artos
Indonesia Tbk. Pada tahun 2020 Bank Artos Indonesia Tbk mengganti namanya dengan PT. Bank Jago.
Di tahun 2020 pula Gojek melalui PT. Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) masuk menjadi pemegang
saham. Dilansir dari cnbcindonesia.com, Gopay mengakuisisi saham PT. Bank Jago sebesar 22,16%
dengan total nilai lebih dari 2,77 triliun rupiah. Untuk peningkatan inovasi dalam memberikan layanan
keuangan digital yang terbaik, pada tahun 2021 GIC Private Limited hadir untuk menyuntikkan modal
kepada Bank Jago. Pada tahun 2021 Bank Jago menjalin kemitraan dengan penyedia instrumen investasi
online yakni PT. Bibit Tumbuh Bersama (Bibit). Integrasi yang dilakukan oleh Bank Jago dengan Bibit
menawarkan kemudahan kepada nasabah dalam berinvestasi serta pembukaan rekening Bank Jago yang
mudah, cepat, dan seamless. Kemudian pada tahun yang sama, sebagai integrasi tahap awal dengan
Gojek, Bank Jago meluncurkan Kantong Jago menjadi salah satu metode pembayaran non tunai di
aplikasi Gojek.
Terdapat fitur-fitur pada Bank Jago agar nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi perbankan,
fitur tersebut antara lain :
• Kantong, merupakan pengganti istilah rekening pada umumnya. Kantong di Bank Jago dapat dipisahkan
berdasarkan masing-masing kebutuhan nasabah, sehingga nasabah dapat mengelola keuangannya menjadi
lebih mudah. Misalnya terdapat Kantong Utama untuk rekening utama, kemudian Kantong Nabung untuk
penempatan dana tabungan, dan lain sebagainya.

• Kirim dan Bayar, merupakan fitur transfer dana ke rekening bank lain atau ke e wallet. Terdapat juga
berbagai fitur pembayaran seperti pembayaran kartu kredit, pembayaran listrik, pembelian pulsa dan
paket data, serta pembayaran lainnya.

• Kartu Debit Visa Jago, merupakan kartu ATM berbentuk fisik pada umumnya yang dapat dimiliki oleh
nasabah Bank Jago yang dapat digunakan nasabah untuk bertransaksi di mesin ATM atau EDC berlogo
ATM Bersama dan Alto di Indonesia, serta Visa yang tersebar di seluruh dunia.

• Investasi melalui Bibit, merupakan investasi yang terintegrasi antara Kantong Bank Jago dengan Bibit.
Nasabah dapat melakukan investasi di Bibit melalui Bank Jago tanpa biaya top-up dengan nominal mulai
dengan Rp 100.000,- sampai dengan Rp 1.000.000.000,-.

Selain transaksi perbankan tersebut, masih banyak transaksi perbankan lainnya yang dapat dilakukan oleh
nasabah Bank Jago. Nasabah Bank Jago dapat melakukan transaksi perbankan dengan aman karena Bank
Jago terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki banking license dan izin operasi
bank digital dari Bank Indonesia, serta perlindungan uang nasabah oleh Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS).
2. Jenius dari => Bank BTPN
3. Digibank dari => Bank DBS
4. TMRW dari => UOB
5. Bank Raya dari => Bank BRI
6. BLU dari => Bank BCA
7. Allo Bank dari => PT Allo Bank
8. Line Bank dari => Hana Bank
9. D-Save dari => Bank Danamon
10. WOOKE dari => Bukopin
3. Adapun peran SDM dalam Bisnis Perbankan yaitu
Seperti yang kita ketahu bahwa peran SDM dalam perbankan itu sangat penting karena usaha perbankan
termasuk salah satu jenis usaha pelayanan jasa yang diberikan untuk masyarakat khususnya dalam hal
yang berhubungan dengan finansial. Dalam kaitan tersebut, bank dituntut untuk harus mampu memberi
layanan yang baik kepada para nasaban sehingga nasabah dapat merasakan kenyamanan saat mereka
berkunjung ke bank.

Sumber daya manusia yang ikut terlibat di dalam instansi bank sudah sewajarnya diambil dari orang –
orang yang sudah berpengalaman dan memiliki kompeten di bidangnya agar pelayanan nasabah dapat
dilakukan secara optimal. Hal ini membuat banyak bank kadang menerima karyawan baru dengan cara
seleksi sampai mereka akhirnya benar – benar mendapatkan sosok karyawan yang ideal dengan kriteria
dari instansi.

Divisi Sumber Daya Manusia


Manusia adalah sumber daya yang sangat penting dalam usaha perbankan untuk mencapai keberhasilan
visi & misi bank. Walaupun aspek teknologi dan pemasarannya sudah sempurna, tetapi jika tidak
didukung dari aspek manusia maka tujuan – tujuan yang telah ditentukan oleh bank juga tidak akan
tercapai secara optimal atau bahkan sulit dicapai. Mengingat pentingnya peranan SDM di dalam bank,
dalam setiap usaha perbankan ada divisi sumber daya manusia. Divisi SDM pada sebuah bank biasanya
berada di bawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko.

Manajemen SDM adalah sebuah aktivitas yang dilakukan di bank untuk melakukan proses rekrutmen,
pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan SDM secara efektif dan efisien. Dalam rangka
mendukung visi dan misi dari perusahaa dalam melaksanakan langkah yang strategis dan tepat untuk
berkompetisi di pasar global, fungsi sumber daya manusia dituntut untuk mampu menempatkan
peranannya di dalam perusahaan.

SDM pada perbankan harus menempatkan fungsinya untuk mendukung unit binis dengan peran SDM
dalam bisnis Perbankan dijelaskan sebagai berikut:
• Mitra Bisnis Strategi: Memiliki kemampuan untuk menterjemahkan strategi bisnis
yang telah ditetapkan oleh perusahaan menjadi aksi – aksi dalam pengelolaan
sumber daya manusia yang fokus untuk mendukung pencapaikan kinerja dari
setiap unit kerja.
• Agen Perubahan: Dapat menjadi katalisator untuk proses perubahan yang
dicanangkan oleh perusahaan perbankan secara efektif.
• Tertib Administrasi: Mempunyau data – data kepegawaian yang akurat dan
berguna untuk proses pengelolaan sumber daya manusia.
• Budaya Perusahaan: Pegawai perbankan harus mampu mengimplementasikan
budaya perusahaan di dalam semua aktivitas kerja. Budaya perusahaan bank
mempunyai 14 butir perilaku di antaranya adalah:
Tulus, ramah, kekeluargaan
Tepat, cepat, dan akurat
Selalu memberi pelayanan prima
Kompeten dan tanggung jawab
Memahami dan melaksanakan ketentuan yang ditetapkan perusahaan
Disiplin, konsisten dan penuh semangat
Fokus pada nasabah
Menjaga citra bank lewat perilaku terpuji dan beretika
Memberi solusi terbaik
Peduli pada lingkungan
Menyukai perubahan yang baik
Berkeinginan mengembangkan diri
Menjaga rahasia bank
Menumbuhkan kebersamaan, transparansi, dan kerjasama

Grup Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Dalam sebuah usaha perbankan, divisi SDM dibagi menjadi 2 grup utama yaitu sebagai berikut:
• Perencanaan: Bertugas merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dengan
baik berdasarkan kebutuhan usaha perbankankan, mengembangkan, dan
mendorong karir para pegawai berdasar kompetensi dan performanya melalui
berbagai kegiatan pembinaan dan kesempatan pengisian jabatan yang tersedia.
• Rekrutmen: Bertugas melakukan proses seleksi, merekrut, dan melakukan
penempatan karyawan secara efektif dalam rangka mengisi kebutuhan
perusahaan.
Grup Administrasi SDM
Di dalam proses manajemen sumber daya manusia, grup administrasi SDM mempunyai peranan
sebagai berikut:
• Administrasi dan Hubungan Kepegawaian: Bertugas melaksanakan proses
administrasi kepegawaian secara tertip administrasi berdasarkan ketentuan yang
sedang berlaku.
• Sistem Informasi SDM: Bertugas mengelola database kepegawaian dan
melakukan proses administrasi yang dapat mendukung kebutuhan operasional dan
penetapan kebijakan di bidang SDM.
• Kompensasi dan Pensiun: Bertugas melakukan pembayaran hak – hak bagi para
pegawai baik selama aktif maupun sesudah masa bakti pegawai berakhir sesuai
dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.
• PKWT: Untuk mendukung kinerja perusahaan perbankan dan melaksanakan
fungsi – fungsi serta rantai pekerjaan, maka diperlukan dukungan yang
dilaksanakan dari tenaga PKWT atau outsourcing.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan, divisi sumber daya manusia bertanggung jawab
terhadap semua sumber daya manusia yang berperan di dalam usaha perbankan. Divisi tersebut
bertujuan agar para staff dan karyawan dalam perusahaan dapat menjalankan peran SDM dalam
bisnis perbankan secara optimal.

You might also like