You are on page 1of 11

LAPORAN FIELD TRIP

TEKNIK PENANGANAN DAN PENGOLAHAN


HASIL PERTANIAN
DIDATARAN TINGGI LOKA
KECAMATAN BONTO MARANNU
KABUPATEN BANTAENG

NAMA KELOMPOK :
1. Edi Kurniawan 20011014018
2. Roihan Fadhil 20011014008
3. Aulia Putry Lestari Manudji 20011014005
4. Nurul Fitria Ningsi 20011014025
5. Saddam Muhammad 20011014006
6. M. Ade Zaenal Luthfi Nasution 20011014019

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2022
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Field Trip adalah sebuah perjalanan lapang yang dikenal sebagai perjalanan
langsung ke lapang. Pengertian lainnya field trip adalah perjalanan oleh
sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan yang normal mereka.
Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk penelitian pendidikan,
non-eksperimental atau untuk menyediakan mahasiswa dengan pengalaman luar
kegiatan sehari–hari.
Usaha budidaya tanaman mengandalkan pada penggunaan tanah atau media
lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya
yang bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji, buah/bulir, daun, bunga,
batang, tunas, serta semua bagian lain yang bernilai ekonomi. Kegiatan budidaya
tanaman yang dilakukan dengan media tanah dikenal pula sebagai bercocok
tanam. Dalam kegiatan praktek lapang mahasiswa Agroteknologi diutamakan
pada tanaman holtikultura yang teknik budidaya yang baik dan juga pemasaran
tanaman dan hasil tanaman.
Field trip ini bertempat di desa loka kec. uluera Kab. Bantaeng. Disana
banyak terdapat sentra pertanian terutama tanaman hortikultura seperti sayuran
dan buah.. Setelah mengenal beberapa tanaman yang akan dibudidayakan untuk
setiap daerah, dan mahasiswa diharapkan mengetahui teknik budidaya dan pasca
panen yang efektif dan efisian serta mendapatkan produktivitas yang optimum
serta pemasarannya.
Sektor pertanian di Indonesia pada umumnya merupakan pertanian secara
luas yang diartikansebagai kegiatan bercocok tanam dengan tujuan mendapatkan
produksi dan keuntungan yang tinggi, serta hal yang terpenting adalah dapat
memenuhi kebutuhan setiap orang. Dalam hal ini pertanian secara luas mencakup
pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dipandang penting untuk melaksanakan
praktek lapang ini untuk lebih mengenai pertumbuhan dan produksi tanaman serta
cara pengolahan hasil pertanian di desa loka, kecamatan bonto marannu,
kabupaten bantaeng.
1.2 Tujuan Dan Kegunaan
Adapun tujuan dari pembutan laporan ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui dan mempelajari Budidaya pisang dan pasca panen
2.mengetahui pengolahan hasil pertanian di lokasi tersebut
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman Pisang

Tanaman pisang barangan dalam dunia botani dapat dikelompokkan dalam


tata nama spesies tanaman yang dikenal dengan susunan taksonomi atau
klasifikasi tanaman. Tanaman pisang barangan termasuk ke dalam susunan
taksonomi tanaman sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub Divisi : Angiospermae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa acuminata Linn.
(Sumber : Steenis, 2005).

2.2 Morfologi Tanaman Pisang Barangan Merah

Tanaman pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang berada
dan banyak dikembangkan di Indonesia. Syarat tumbuh tanaman pisang yang
toleran terhadap berbagai lingkungan dan teknik budidayanya terbilang mudah
membuat tanaman pisang banyak dibudidayakan (Suyanti dan Supriyadi, 2008).
Budidaya buah pisang tidak hanya dilakukan secara sederhana seperti di
perkarangan atau kebun rumah, tetapi juga dilakukan secara intensif seperti halnya
penyediaan bibit tanaman pisang dengan metode multiplikasi secara in vitro.
a. Batang
Batang tanaman pisang dibagi menjadi batang asli atau disebut bonggol dan
batang semu atau palsu. Bonggol berada dipangkal batang semu dan berada
dibawah permukaan tanah, memiliki banyak mata tunas yang merupakan
calon anakan tanaman pisang dan tempat tumbuhnya akar. Batang semu
tersusun dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan
kokoh yang tumbuh diatas permukaan tanah.
b. Bunga
Bunga pisang atau jantung pisang termasuk dalam golongan bunga berumah
satu, letak bunga betina dibagian pangkal sedangkan bunga jantan dibagian
tengah. Bunga sempurna berada diujung yang terdiri dari bunga betina dan
jantan. Bunga pisang keluar dari ujung batang, susunan bunga terususun dari
daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunganya terletak pada ketiak
diantara daun pelindung dan membentuk sisir.
c. Daun
Bentuk daun pisang umumnya panjang, lonjong dan lebarnya tidak sama,
bagian ujung daun tumpul dan tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan
12 tersusun dalam tangkai yang berukuran relatif panjang dengan helai daun
yang mudah robek.
d. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan, yang setiap tandannya terdiri dari
beberapa sisir, setiap sisir buah pisang dapat terdiri dari 6-12 buah. Buah
pisang yang bersifat triploid umunya tidak berbiji seperti pisang barangan.
Sedangkan buah pisang yang bersifat diploid memiliki biji seperti pisang
kluthuk. Proses pembuahan pisang tanpa adanya biji disebut partenokarpi.
e. Akar
Tanaman pisang memiliki sistem perakaran serabut, umumnya keluar dan
tumbuh dari bongol (corm) bagian samping dan bawah. Pertumbuhan akar
pisang berkelompok menuju arah samping bawah menuju kearah tanah
mencapai kedalaman 4-5 m. Walaupun demikian, jangkauan akar hanya
menembus kedalaman antara 150-200 cm.
2.3 Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis baik pada
dataran tinggi maupun rendah. Dataran tinggi yang dimaksud tidak lebih dari
ketinggian 1600 m dpl. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang adalah
270C dan suhu maksimumnya berkisar 380C dengan pH atau kemasaman tanah
4,5- 7,5. Curah hujan 2000-2500 mm/tahun atau berkisar 100mm/bulan (Nina,
dkk., 2008).
2.4 Manfaat dan Jenis-jenis Olahan Tanaman Pisang
a. Manfaat
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin,
mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure
pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat
cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai
sebagai pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.
b. Kandungan Gizi
Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup tinggi. Nilai gizi yang
terdapat tiap 100 g buah pisang adalah kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g,
lemak 0.2 g, kalsium 8.0 g, besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg
dan vitamin B 0.08 mg.
c. Batang Pisang
Batang pisang diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang
yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak
ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput
tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok
dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air
batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
2.5 Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang

Produksi pisang di Indonesia sebagian besar masih ada di pulau Jawa, diluar
itu ada Sulawesi Selatan dan Lampung. Indonesia mempunyai potensi sumber
daya lahan yang sangat besar untuk pengembangan agribisnis Pisang yaitu 2,8 juta
ha yang tergolong mempunyai potensi cukup tinggi dan 0.8 juta ha tergolong
sedang. Dengan demikian Indonesia mempunyai potensi lahan yang sesuai dengan
pengembangan pisang seluas 3,6 juta ha. Lahan-lahan tersebut tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Salah satu penghasil Pisang terbesar adalah Jawa Tengah,
namun belum tergarap secara optimal, serah dengan kebijakan pembangunan
pertanian dengan pendekatan sistem agribisnis maka pengembangan Pisang
dilakukan dengan pendekatan spesifikasi lokasi.
3. KEADAAN UMUM FIELD TRIP

3.1 Tempat dan Waktu

Praktek lapang ini dilaksanakan di dataran tinggi loka kecamatan


bontomarannu kab. bantaeng. terletak pada ketinggian 1100 m dpl, suhu udara
harian rata – rata 18°c berlangsung pada tanggal 4-5-6 nopember 2022.
Intensitas curah hujan sekitar 1500-3000 mm/th dan termasuk tinggi. Rata
rata suhu udara berkisaran 16-20°c. Masyarakat bonto marannu memenuhi
kebutuhan air bersihnya dari sumber air yang berada di luar wilayah desa bonto
marannu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang di gunakan pada saat melakukan wawancara kepada


narasumber yaitu buku, pulpen dan quisioner yang telah di berikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1. Keripik pisang

4.2 Pembahasan

Adapun hasil olahan produk yang kami dapatkan di lokasi tersebut yaitu
kripik pisang. Langkah langkah pembuatannya sebagai berikut :
1. Alat dan bahan
 Alat
Pisau dan parut kripik
 Bahan
Buah pisang, dan bumbu balado.
2. Prosedur kerja
a. Kupas kulit pisang lalu iris tipis menggunakan parut.
b. Bersihkan pisang yang telah di iris.
c. Goreng pisang dalam minyak panas selama 5 menit.lalu angkat dan tiriskan.
d. Campurkan pisang yang tadi dengan bumbu balado hingga merata.
e. Kripik pisang siap di hidang kan atau di kemas.
5. PENUTUP

Kesimpulan

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia
Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut
dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Pisang adalah
buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat.
Buah pisang tidak hanya dikonsumsi dalam keadaan segar namun juga
dikonsumsi dalam bentuk olahan. Buah pisang dapat diproses menjadi tepung
pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol, dan saus.
Tanaman pisang termasuk tanaman yang serbaguna. Selain buahnya, bagian
lainnya juga dapat dimanfaatkan. Bonggol pisang dapat dijadikan soda sebagai
bahan baku sabun dan pupuk kalium. Batangnya dapat digunakan sebagai
pengahsil serat bahan baku kain dan makanan ternak. Daun pisang banyak
digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional.
Kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi penanganan dan pengolahan
hasil pertanian menjadi hambatan bagi mansyarakat untuk mengolah buah
pisangnya. Alhasil masyarakat hanya mengolah buah pisang dengan pengetahuan
seandanya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, R. (2010). Budidaya Pisang. JPBOOKS.


Hisan, C., & Posumah, N. H. (2019). Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang Balado.
MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1).
Satuhu, S., & Supriyadi, A. (2000). Pengolahan dan Prospek pasar. Jakarta:
Penebar swadaya.
Setyarini, E., Purwani, E., & Fitriana Mustikaningrum, S. G. (2013). Pengaruh
Perbandingan Tepung Terigu Dengan Tepung Pisang Ambon Terhadap
Elastisitas dan Daya Terima Mie Basah (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
LAMPIRAN

Lampiran 1-1. Dokumentasi wawancara untuk mengumpulkan data.

Gambar 2. Dukumentasi pada saat wawancara.

You might also like