DINAMIKA PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
Latar Belakang Sikap Beberapa Pihak Dalam Masyarakat Yang Menolak
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yangmenolak
Pancasila sebagaidasar negara disebabkan adanya pemahaman beberapa golongan, bahwa sistem hukum yangtermuat dalam Badan Pancasila bisa dibilang masih perlu disempurnakan, sebagai contohyang terjadi pada sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Hal inidibuktikan dengan kesenjangan yang terjadi di mana-mana dan hampir di segala bidang.Bukan hanya di bidang sosial, tapi juga sampai di bidang pendidikan bahkan di bidangekonomi. Kualitas pendidikan di Indonesia memang merupakan persoalan dari dulu, dankesenjangan pedidikan itupun sangat kontras. Terlihat kualitas pendidikan yang di pedesaansangat jauh di bawah jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan yang di perkotaan.Kemudian, semakin masih ada yang menganggap beberapa badan kepemerintahan yangberlaku tidak adil kepada masyarakat. Terlihat bahwa orang yang kaya semakin kaya danorang yang miskin semakin miskin. Sudah menjadi rahasia umum bahwa yang berjuang akankalah dengan yang ber-uang .Latar belakang lainnya adalah adanya pemahaman yang sempit tentang nilai nilai Pancasilayang selalu dipertentangkan dengan keyakinan sehinga beranggapan mengubah bangsaIndonesia menjadi Negara Khilafah akan membawa kebaikan yang lebih karena menerapkanaturan keagamaan secara keseluruhan, tidak hanya setengah – setengah seperti yang termuatdalam Pancasila.Apabila dianalisis secara cermat, bahwa nilai nilai yang terkandung di dalam kelima sila daripancasila sudah akurat dan up to date untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa danbernegara, yang dimana ke- Bhinneka-an Indonesia dapat dipersatukan melalui Pancasila yangsudah merupakan harga mati di dalamberbangsa dan bernegara.Oleh karena itu, setiap anak bangsa harus memahami Pancasila secara utuh dan rasionaldalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yangsempurna. Alasan Banyak Pihak Yang Tetap Ingin Mempertahan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia Banyak pihak yang menganggap bahwa pancasila sesuai dengan nilai-nilai yangada di masyarakat dan sesuai dengan keinginan mereka. Mereka juga menganggap bahwa pancasila sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila telah dijadikan dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia dan tidak adayang menggantikan pancasila sebagai dasar negara, ditambah dengan pancasilamemiliki nilai dasar, instrumental, dan nilai praktis yang semua itu dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Secara historis nilai– nilai pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelumadanya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai bangsaIndonesia wajib menghayati, melestarikan, dan mempertahankan nilai– nilai pancasila itu. Aspek sosiologis, melemhnya kepercayaan masyarakat terhadap ideologi pancasiladapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah lama dibina,dipelihara, serta dijaga. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia wajibmengembangkan dan mengkaji lagi nilai– nilai sebagai hasil karya besar dari bangsaIndonesia sendir Aspek ancaman ideologi lain dalam rangka mempertahankan ideologi pancasila kitasadar akan keberadaan ideologi lain yang membahayakan kelangsungan hidup pancasila, misalnya paham komunis, paham liberalisme, dan paham yangmenyalahgunakan agama. Golongan – golongan yang mengatasnamakan agamasering melakukan kegiatan yang membahayakan kelestarian pancasila. Agamamengajarkan kebaikan dan kebenaran, cinta kasih sesame manusia., tetapi seringdisalahgunakan oleh pihak – pihak yang mengatasnamakan agama tetapi ajarannya bertentangan dengan ajaran agama sehingga menyesatkan masyarakat.
Pendapat Dan Penilaian Tentang Perbedaan Pendapat Tersebut
Menurut pendapat saya, alasan pihak – pihak tersebut tidak setuju dengan pancasilasebagai ideologi negara atau dasar negara sebenarnya pada diri manusia masing– masing, banyak pejabat yang korupsi, generasi pemuda yang telah luntur kepercayaannya terhadap pancasila dan negara yang gagal menyikapi kekerasan yang terjadi. Negara Indonesia yang pertama masalah korupsi, dalam pengertian korupsi yaitu penyelewengan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Jadi, dapat dikatakan korupsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk dirinya sendiri yang dikarenakan kurangnya pengertian dan penerapan mengenai nilai – nilai pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima.Alasan kedua yaitu lunturnya kepercayaan pancasila menurut saya jika seseorangtelah memahami dan menerapkan pancasila maka dikemudian hari tidak akan mungkinterpintas akan keraguan akan pancasila sebagai ideologi negara atau dasar negara. Masalahselanjutnya yaitu kekerasan yang terjadi di negara Indonesia, masalah tersebut merupakanmasalah yang harus diperhatikan didalam sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, tertuang nilai yang menghubungkan manusia dengan manusia harus s elalu bersikap adil di dalam masalah ini manusialah yang menjadi sumbernya, jadi b ukan pancasila yang harus dissalahkan tetapi pola pikir masyarakat yang melihat dar i sisikesalahan manusia yang dilimpahkan kepada dasar negara yaitu pancasila, dan yangterakhir adalah banyak yang mengatakan pancasila tidak lengkap, saat ini pancasilamengandung 5 sila yang menghubungkan manusia dengan tuhan, manusia denganmanusia, dan manusia dengan lingkungannya
Jadi alasan pancasila kurang lengkap menurut saya hanya sesuatu yang terkandungdi dalam pancasila tetapi lebih dijabarkan dalam kitab suci Al- Quran. Pendapat sayatentang pihak yang tetap mempertahankan pancasila sebagai dasar negara sangatlah tepatkarena pancasila merupakan suatu dasar negara yang sangat lengkap karena semua nilai– nilai ajaran kebaikan telah tertuang dalam ajaran pancasila.Jika semua masyarakat Indonesia dapat memahami dan melaksanakan ajaran– ajaranyang tertuang dalam pancasila maka tidak akan ada lagi piha – pihak yang tidak setuju bahwa pancasila sebagai dasar negara atau negara karena tidak ada lagi korupsi maupunkekerasan
Sikap Menghadapi Perbedaan Pendapat Tersebut
I. Pertama, merubah prilaku para elit. Elit bangsa ini perlu merubah diri. Mulai darimelepaskan watak oportunis, serta merubah watak rakus akan uang, kedudukan dan jabatan. Sikap mementingkan kesejahteraan rakyat harus ditonjolkan, dib andingkansikap memperkaya diri sendiri, keluargan dan kroni-kroninya. II. Kedua, optimalisasi peran lembaga-lembaga keagamaan. Lewat lembaga keagamaan,diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang toleran, menghargai setiap perbedaan (kebhinekaan). Maka, generasi muda lintas Suku, Agama, Ras danGolongan (SARA), menjadi teladan dalam memperjuangkan serta mempraktekannilai-nilai toleransi sebagai mana tercantum dalam nilai sila-sila pancasila. Perantokoh agama pun menjadi penting untuk memberikan syiar tentang nilai-nilai pancasila bukan sebaliknya mengeluarkan kata-kata yang berbau SARA. III. Ketiga, pembentukan karakter (character building), dikalangan generasi muda kita.Pembentukan karakter harus dimulai sejak dini mulai dari lingkungan keluarga,masyarakat, sekolah sampai perguruan tinggi. Pembentukan karakter tersebut harus bisa menjawab kebutuhan generasi muda. Termasuk menangkal watak pragmatismeyang sudah menjalar dikalangan generasi muda saat ini. Untuk itu kedepannya, pendidikan pancasila harus menjadi pendidikan wajib mulai dari tingkat sekolah dasarsampai perguruan tinggi. Lewat pendidikan pancasila tersebut, diharapkan mampumembentuk karater generasi muda kita bisa menjadi generasi yang mandiri secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian secara kebudayaan.