You are on page 1of 11

Nama : Tiara Ramadhani Matkul : Pendidikan Biologi

Nim : 1212060118 Kelas : 2C Pendidkan Biologi

Jawaban

1. Analisis Implementasi Bimbingan Konseling Di Sekolah

Implementasi Peran pelayanan Bimbingan dan konseling di sekolah dalam


konteks sekolah penggerak dijenjang SMK:
Peran pelayanan BK di sekolah penggerak yaitu:
 Perencanaan program BK : Dilaksanakan oleh guru bimbingan
dan konseling sesuai tugas bk, khususnya untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan dirinya dan mencapai
kemandirian. Kemudian asesmen yang akan digunakan perlu
dikembangkan berdasarkan capaian layanan BK yang
berfokuskan kepada lulusan apakah akan bekerja, melanjutkan
Pendidikan atau berwirausaha. Serta perlunya adanya
Pendidikan karakter Melakukan pembentukan karaktek karena
ini sangat penting khususnya lulusan SMK yang akan di serap
langsung ke dunia industry.
 Pengorganisasian program BK, tujuan utama pegorganisasian
BK agar program dapat berjalan dengan baik dan efektif, seperti
Sumber daya manusia di sekolah, prasarana dan sarana
pelayanan BK, dan kerjasama pelayanan BK dengan keluarga
dan masyarakat.
 Evaluasi Program BK: Evaluasi BK perlu direncanakan untuk
menilai sejauh mana pelaksanaan program BK tersebut telah
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
 Pelaksanaan Program BK: pelaksana utamanya yaitu dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru BK/Konselor, guru mata
pelajaran, wali kelas, dan lain serbagainya.
 Pelayanan BK di sekolah penggerak
- Struktur kurikulum : pelajaran terdiri atas dua kegiatan pembelajaran
utama yaitu kegiatan pembelajaran regular (intrakulikuler), dan
kegiatan pembelajaran berbasis projek lintas (kokurikuler).
- Capaian pelayanan dalam setiap fase:
Layanan BK diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas
perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka
memandirikan peserta didik menyonsong abad ke-21 dalam konteks
indonesia. Lingkup capaian layanan BK di SMK mencakup 4 layanan
yaitu pribadi, sosial, akademik dan karir.
- Komponen pelaksanaan layanan BK di SMK: program BK di SMK
perlu direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan layanan
terbaik pada siswa/siswi sehingga kedepannya mereka menjadi lulusan
yang dapat diterima di dunia industry. 4 komponen program yaitu
layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan
responsive, dan pelaksanaan dukungan sistem.Nah jadi menurut saya
implemtasi di sekolah penggerak ini sudah sangat ditata dengan rapi
agar program bimbingan konseling berjalan dengan baik.

2. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimupalan perbandingan peran


kepala sekolah sebagai berikut.

PERAN KEPALA SEKOLAH DI PERAN KEPALA SEKOLAH


SMPN 19 BANDAR LAMPUNG DIMATERI KELAS
DALAM SKRIPSI
1. Memberikan support administrative 1. Kepala Sekolah Sebagai Edukator
2. Menentukan staf yang memadai (Pendidik)
2. Kepala Sekolah Sebagai Manajer
3. Menetapkan Dan Menjelaskan 3. Kepala Sekolah Sebagai
Peranan Staf Bimbingan dan Administrator
Konseling 4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
4. Mendelegasikan tanggung jawab 5. Kepala Sekolah Sebagai Leader
kepada “guidance specialist” atau (Pemimpin)
Memberikan Tugas Khusus kepada 6. Kepala Sekolah Sebagai Pencipta
Guru Bimbingan dan Koseling Iklim Kerja
dalam Bidang Tertentu 7. Kepala Sekolah Sebagai
5. Memperkenalkan Peranan Para Wirausahawan
Konselor
6. Membentuk Hubungan Kerja Yang
Kooperatif
7. Menyediakan fasilitas yang
dibutuhkan Bimbingan dan Konseling
8. Memberikan penjelasan kepada
semua staf tentang program
bimbingan dan konseling dan
penyelenggaraan “in-service education”
bagi seluruh staf sekolah
9. Mengadakan hubungan dengan pihak
atau lembaga lain, seperti
dokter, psikiater, dan sebagainya
10. Memberikan Kemudahan Guru BK
11. Mengalokasikan Dana Guna
Kebutuhan Bimbingan dan Konseling
12. Penanggung jawab dan pemegang
disiplin di sekolah dengan
memberdayakan para konselor dalam
mengembangkan tingkah laku
Peserta didik, namun bukan sebagai
penegak disiplin.

Jadi, menurut saya materinya hampir sama hanya saja di skripsi lebih
mendetail dan lengkap sedangkan di materi kelas lebih ke point penting yang
dirangkum. Karena pada dasarnya tujuannya sama saja untuk menyampaikan
tugas dan peranan kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling.

3. Jenis Masalah di sekolah lanjutan & Peran guru bidang studi dalam
menghadapi masalah siswa:

 Masalah emosi: seperti yang kita ketahui, remaja yang sedang


mengalami pubertas, akan mengalami perubahan fisik dan
hormonal. Dimana perubahan tersebut akan mempengaruhi
emosional didalam diri anak tersebut. Dengan begitu, emosi
anak tidak dapat terkendali, terlihat sangat kuat, atau bahkan
terlihat tidak irasional.
 Masalah penyesuaian diri, demi mewujudkan tujuan pola
sosialisasi dewasa, seperti kita ketahui remaja harus
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya atau yang kita kenal
dengan penyesuaian diri. Remaja banyak menghabiskan
waktunya diluar rumah Bersama teman-temannya,
kelompoknya dan lingkungannya.
 Masalah moral.
Masalah mengenai moral dapat ditinjau dari perilaku remaja
tentang tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana
yang salah atau bisa disebut dengan remaja tidak dapat beretika
dengan baik dan benar. Alangkah baiknya jika sekolah lebih
menerapkan Pendidikan berkarakter agar memiliki etika yang
baik.
 Masalah keluarga
Masalah keluarga yang dihadapi remaja sering terjadi
dikarenakan adanya miskomunikasi atau kesalahpahaman antara
orang tua dan remaja tersebut. Disni peran sekolah lebih baik
meningkatkan Kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa
tersebut supaya dapat mengatasi maupun mencegah
permasalahan keluarga tersebut terjadi pada remaja.
Saran untuk pengembangannya :
Tindakan yang harus dilakukan
1. membantu mensosialisasikan mengenai layanan BK kepada
siswa
2. melakukan Kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua
siswa
3. membujuk siswa agar mau menyampaikan masalahnya kepada
layanan BK
4. Guru harus mampu membantu siswa dalam mengumpulkan
informasi dalam rangka menyelesaikan masalah dari siswa
tersebut
5. guru harus mampu menerapkan kepada siswa nilai-nilai yang
sangat berharga dan penting dalam menjalani kehidupan agar
terhindar dari permasalahan-permasalahan yang ada.

Saran untuk pengembanga nya : Selalu meningkatkan


kompetensi, mengikuti perkembangan layanan konseling dengan
mengikuti pelatihan atau workshop yang terkait dengan
efektifitas bimbingan konseling juga sering mengikuti seminar
juga kegiatan positif lainya yang dapat membuat kita lebih sering
melakukan kebaikan.
Terus termotivasi untuk selalu memberi layanan bimbingan dan
konseling demi tercapainya tujuan pembelajaran serta
meningkatnya mutu pendidikan.

4. Buat analisis problematika bimbingan dan konseling

“Penting sekolah atau organisasi “

Analisis Kendalanya :

Kalau sekolah tidak semangat dan kalau eskul semangat . Kalau di organisasi
berani ngomong semangat kalau di kelas bawaannya malas padahal tidak ada
masalah sama gurunya dikelas. Dan belum bisa seimbangin organisasi dan
sekolah.

Solusi : sekolah penting organisasi ga kalah penting sekolah buat belajar dan
organisasi untuk mencari pengalaman buat menambah wawasan. Pinter pinter
ngatur waktu dan jangan ke banyakan ikut organisasi fokus pada skill dan tujuan.
Jangan di campur campur anatara organisasi dan sekolah kalau sekolah yan
sekolah organisasi ya organisasi. Sekolah harus serius untuk melanjutkan ke
pendidikan selanjutnya.

Saran penanggulangannya :

Menurut saya harus bisa mengatur waktu dan biasakan menjadi orang yang
disiplin, produktif dan bertanggung jawab atas kewajiban juga bertanggung jawab
atas pilihan kita. Harus pinter pinter mengatur waktu misalnya bikin jadwal,
kurangin rebahan nya, fokus pada apa yang dijalankan , kurangin bermainnya, dan
teratur dalam beribadah. Dikarenakan jika kita tidak bisa mengatur kasian orang
tua sudah berharap lebih kepada kita untuk membanggakan ya. Dan jika nilai kita
bagus disekolah maka akan mudah kita melanjutkan pendidikan selanjutnya atau
bahkan mau bekerja kita sudah menjadi pribadi yang berkualitas untuk diri kita ,
keluarga , agama , Nusa dan bangsa.

5.
LAPORAN STUDI KASUS

Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi

BIMBINGAN KONSELING

DI SMA NEGERI 13 BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan penilaian UAS BK

Dosen : Sri Hartati M.Pd

Oleh :

Tiara Ramadhani

NIM. 1212060118

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG
STUDI KASUS

Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bimbingan dan Kaonseling

Dosen pengampun : : Sri Hartati M.Pd

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kegiatan bimbingan dan konseling sangat penting. Dalam undang undang


no 20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional. Konselor adalah pendidik
yang profesional. Pada peraturan pemerintahan no 28 dan 29 tahun 1990 bab 10
pasal 25 ayat 1 dan 2 beberapa terdapat pelayang bimbingan konseling yang di
atur oleh kemndikbut nomor 111 tahun 2014 tentang layangan bimbingan
konseling pasal 6 ayat 1 yang menyatakan komponen dan layanan bimbingan dan
konseling mencakup 4 program.

Identifikasi Masalah

Apakah program bimbingan dan konseling di SMA NEGERI 13 bandung


sudah sesuai dengan konsep- konspe konseling ? Dari sudut pandang psikologi :

Definisi konseptual

Sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh konselor profesional dimana seseorang


dibantu menggunakan secara mental dan emosional dan konselor berusha untuk
mencari dari permasalahan tersbut

Definisi operasional

Menurut Robert r dalam usaha pencapaian tujuan yg diinginkan maka konselor


harus menjalani fase fase

1. Fase keterlibatan

2. Fase eksploriasi

3. Fase pemahaman
4.Fase bertindak

Langkah langkah pelaksanaan

1. Dimensi keterlibatan

-Sub dimensi Attending: konselor melibatkan konseli dalam sesi konseli

-Sub dimensi Listening : mendengarkan dan menyimak ceritanya

-Sub dimensi Probling : menggali informasi yang relevan

2. Dimensi Eksploriasi

-Sub dimensi Paraprasing : konselor mengulang kembali perkataan konseli

-Sub dimensi Supporting : memberikan dukungan

-Sub dimensi Interpreting : menyimpulkan inti per malahan konseli .

-Sub dimensi Judging : menilai perkataan konseling

3. Dimensi Pemahaman

- Sub dimensi Understanding: konselor harus memahami permalahn konseli

4. Dimensi Bertindak

Prosedur Administrasi

1. Di fakultas psikologi unjani

1. Pertama tama bertemu dengan dosen pembimbing yaitu ibu Niken


cahyorinarti Untuk menjelaskan apa itu KKU dana bagaimana prosesnya
serta menentukan bidang apa yang akan dipilih.
2. menentukan bimbingan dan konseling di SMA
3. menentukan lokasi pengambilan daya KKU Mengambil di SMAN 13
bandung
4. mengajukan surat permohonan penelitian pengambilan data KKU utnuk
SMAN 13 bandung

2. Prosedur administarasi di SMAN 13 bandung

1. 21 Februari 2020 mengunjungi mengunjungi sma 13 bandung meminta


izin kepada kepala sekolah
2. 28 Februari 2020 memberikan surat izin dari fakultas
3. 12 Maret 2020 dan mengambil surat izin serta melakukan wawancara data
awal.
Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Metode: wawancara

Teknik : bebas terpimpin

Dimana pewawancara tetap membuat panduan tapi pewawancara tetap


boleh bebas bertanya untuk mengali informasi secara detail dan dalam tanpa
menghilangkan tujuan.

Pengumpula data

 Penulis mewawancarai guru BK untuk data KKU


 Data untuk laporan KKU
 Penulis menyusun laporan data KKU

Langkah Analitis

Data

berisi tentang aktivitas penulis selama proses kegiatan berlangsung sampai dengan
menyusun laporan.

Analisa dan evaluasi

Dilakukan selama pengambilan data KKU dan penulis akan mengambil data yg
kurang ketika wawancara sebelumnya.

BAB II

PEMBAHASAN

Konselor berperan membantu konseli. Permasalahan nya tidak ada


kepercayaan anatara guru BK dengan siswa.Tetapi di sma negeri 13 bandung
sudah saling mempercayai karena terlihat banyak siswa yang sering ke ruang BK
untuk menceritakan masalahnya. Di SMAN 13 bandung sudah menjalan akan
fase fase yang disebut Robert r. Contoh pada fase pertama keterlibatan guru bk
memberikan attanding dengan baik. Fase eksplorasi guru SMAN 13 bandung
sudah sering mengali siswa. Fase 3 SMAN 3 bandung akan mengarahkan siswa
inti melakukan apa. Fase bertindak SMAN 3 bandung jika ada siswa yang
terlambat akan memberikan solusi dan tugas. Dan tidak lupa memberikan reward.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru BK SMAN 13 bandung hampir sesuai dengan konsep belajar
menurut Robert r dimana terdapat 4 fase yaitu fase keterlibatan,
eksploriasi,pemahaman dan fase bertindak.

B. Saran
 Saran hasil analitis : pihak sekolah SMAN 13 bandung harus
menambah guru bk dan memberikan pelatihan.
 Saran rancangan KKU: Diharapkan penulis lebih tau mana teori
yang akan penulis ambil ketika memilih KKU ini.
 Saran pelaksanaan : penulis menyarankan untuk lebih
mempersiapkan apa saya yang akan dilakukan dan memahami
fenomena yang ada serta tidak menunda bunda laporan KKU.

You might also like